You are on page 1of 15

MAKALAH IKATAN KIMIA

KRISTAL DAN PADATAN

Oleh:
FITRI YANTI
1201535 / 2012
KIMIA (NK)

Dosen :
ANANDA PUTRA, S.Si, M.Si, Ph.D

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan
rahmat-Nya, kami telah mampu menyelesaikan tugas makalah ikatan kimia tentang gerak kristal
dan padatan.
Bersama dengan ini, kami ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada dosen pengajar mata kuliah ikatan kimia yang telah membimbing dan memberikan tugas
ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangannya,
sesuai pepatah, tak ada gading yang retak. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat
diharapkan agar pada penyusunan berikutnya dapat lebih baik dan semoga dengan makalah ini
dapat menambah dan memperbaiki nilai kami yang kurang, amin.

Padang, 23 Desember 2014

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................3
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Struktur kristal.............................................................................................2
B. Difraksi Sinar X............................................................................................................4
C. Cacat Kristal .................................................................................................................6
D. Teori Ikatan Logam......................................................................................................8
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................11
B. Saran ...........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ikatan Kimia merupakan salah satu bidang Kimia yang berusaha menjelaskan fenomena
ikatan-ikatan kimia, yang meliputi teori dan anspek yang ekperimental dari teori kuantum, dasardasar teori kuantum dan atom hydrogen, ikatan kovalen, senyawa berikatan ion, senyawa polar
dan antraksi antar molekul, beberapa terapan dan prinsip ikatan kimia, serta dasar-dasar
spektroskopi molekul, kristal dan padatan.
Makalah ini terutama membahas Kristal dan padatan. Disraksi sinar X, cacat Kristal dan
teori ikatan logam.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu struktur kristal?
2. Apa itu difraksi sinar x ?
3. Apa itu cacat kristal ?
4. Apa itu ikatan logam ?

C. TUJUAN
1
2
3
4

Menjelaskan tentang struktur Kristal.


Menjelaskan tentang Difraksi Sinar-X
Menjelaskan tentang Cacat Kristal.
Menjelaskan tentang Ikatan Logam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN STRUKTUR KRISTAL


Bahan padat dapat diklasifikasikan berdasarkan keteraturan susunan atom-atom atau ion-ion
penyusunnya. Bahan yang tersusun oleh deretan atom-atom yang teratur letaknya dan berulang
(periodik) disebut bahan kristal. Dikatakan bahwa bahan kristal mempunyai keteraturan atom
berjangkauan panjang. Sebaliknya, zat padat yang tidak memiliki keteraturan demikian disebut
bahan amorf atau bukan kristal.
Susunan khas atom-atom dalam kristal disebut struktur kristal. Struktur kristal dibangun oleh
sel satuan (unit cell ) yang merupakan sekumpulan atom yang tersusun secara khusus, secara
periodik berulang dalam tiga dimensi dalam suatu kisi kristal (crystal lattice). Seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa sebuah kristal ideal disusun oleh satuan-satuan struktur yang
identik secara berulang-ulang yang tak hingga didalam ruang.Untuk menggambarkan struktur
kristal ini dapat dijelaskan dalam istilah istilah : Lattice (kisi) dan sebuahBasis yang ditempelkan
pada setiap titik lattice (titik kisi)
Kisi kristal : Kisi adalah sebuah susunan titititik yang teratur dan periodik di dalam ruang.
Basis : sekumpulan atom, dengan jumlah atom dalam sebuah basis dapat berisi satu atom atau
lebih.
Atau secara singkatnya adalah struktur kristal terdiri dari kisi dan basis, Struktur kristalakan
terjadi bila ditempatkan suatu basis pada setiap titik kisi sehingga struktur kristalmerupakan
gabungan antara kisi dan basis. Apabila dinyatakan dalam hubungan dua dimensi adalah sebagai
berikut:

Sehingga apabila atom atau sekumpulan atom tersebut menempati titik-titik kisi maka akan
membentuk suatu struktur kristal.

2
KISI KRISTAL
Didalam kristal terdapat kisi-kisi yang ekivalen yang sesuai dengan lingkungannya
dandiklasifisikan menurut simetri translasi.
Operasi translasi kisi :

Didefinisikan sebagai perpindahan dari sebuah kristal oleh sebuah vektor translasi kristal,
1.Untuk kisi dua dimensi (2D)
Ilustrasi struktur kristal dalam gambaran dua dimensi (2D) :

T merupakan vektor translasi.


A,B, dan C adalah atom Penyusun kristal a1 adalah jarak antara atom,
Vektor posisi dari setiap titik kisi pada kisi dua dimensi yaitu :
T = n1a1 + n2a2
a, a1dan a2 merupakan vektor translasi primitif, sedangkan n1 dan n2 merupakan bilangan bulat
yang nilainya bergantung pada kedudukan titik kisi
2.untuk kisi tiga dimensi (3D)
Pada kisi tiga dimensi (3D), vektor posisi untuk titik-titikkisiyaitu:

T=n1a1+n2a2+n3a3
a1,a2 dan a3 adalah vektor translasi primitif
, ,dan g adalah sudut yang dibentuk vektor a1, a2 dan a3
Selain simetri translasi, terdapat beberapa operasi lain yang membuat kisi invarian
(tidakberubah bentuknya dari semula), yaitu :
3
a.Refleks: Pencerminan pada bidang (simbul :m)
b.RotasiPerputaran pada sumbu tertentu dgn sudut sebesar (2/n) (simbuln= 1,2,3,4,dan 6
c.Inversi: Pencerminan pada suatu titik tertentu (simbul :i)
d.Luncuran/Glide: Operasi gabungan antararefleksidantranslasi

e.Ulir/Screw: Operasi gabungan antararotasidantranslasi


Kisi yang memiliki titik-titik kisi yang ekuivalen disebut kisi Bravais sehingga titik-titik
kisitersebut dalam kristal akan ditempati oleh atom-atom yang sejenis Titik A,B dan C adalah
ekuivalen satu sama lainTitik A dan A1 tidak ekivalen (non-Bravais)

B. DIFRAKSI SINAR X
Pengkajian difraksi pada bagian ini bertujuan untuk menentukan/mempelajari strukturkristal
secara eksperimen. Syarat agar terjadi difraksi pada kristal adalah penggunaangelombang radiasi
dengan panjang gelombang yang seorde dengan jarak antar atom dalam kristal (dalam angstrom)
Dengan mengetahui puncak-puncak difraksi dari gelombang yangdipantulkan oleh bidang kristal
(lebih tepat atom-atom pada bidang), maka struktur kristal daricuplikan yang bersangkutan dapat
dipelajari atau mungkin dapat di rekonstruksi
Sumber radiasi yang dapat digunakan untuk keperluan difraksi kristal meliputi : sinar-x,berkas
neutron termal, dan berkas elektron Difraksi dapat terjadi bilamana panjang gelombangberkas
radiasinya sekitar 1 angstrom.
Sinar- X adalah gelombang elektromagnetik dengan sifat fisik yang sama sepertigelombang
elektromagnetik lainnya, seperti gelombang optik. Panjang gelombang sinar-x samadengan
konstanta kisi kristal, dan hal inilah yang membuat sinar-x berguna dalam analisisstruktur
kristalPengaturan eksperimen dasar untuk menghasilkan sinar-x :

Di antara sumber-sumber radiasi yang dapat dipergunakan untuk difraksi kristal, berkassinarx adalah yang paling layak ditinjau dari kesederhanaan teknik pembangkitnya sertamaksimalnya
hasil difraksi dalam memberikan informasi tentang struktur kristal.
4
Berkas sinar pertama dan kedua memiliki beda lintasan sebesar (2d sin ) untuk sampai pada
titik pengamatan. Agar terjadi interferensi yang konstruktif (saling menguatkan), makabeda
lintasan yang bersangkutan haruslah merupakan kelipatan bulat dari panjang gelombangsinar-x
tersebut. Ini berarti :

yang disebut syarat Bragg. d jarak antar bidang (hkl) yang sama, sudut difraksi, dan panjan
gelombang sinar-x yang digunakan.Dalam difraktometer sinar-x, posisi kristal sedemikian
sehingga pengukuran dilakukan pada sudut 2, yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar hambur.
Difraksi sinar x pada suatu material
Difraksi sinar-X merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya
fasa kristalin di dalam material-material benda dan serbuk, dan untuk menganalisis sifatsifatstruktur (seperti stress, ukuran butir, fasa komposisi orientasi kristal, dan cacat kristal) dari
tiapfasaApabila suatu bahan dikenai sinar-X maka intensitas sinar-X yang ditransmisikan
lebihkecil dari intensitas sinar datang. (Hal ini disebabkan adanya penyerapan oleh bahan dan
jugapenghamburan

oleh

atom-atom

dalam

material

tersebut.

Berkas

sinar

yang

dihantarkantersebut ada yang saling menghilangkan karena fasenya berbeda dan ada juga yang
salingmenguatkan karena fasenyasama.Berkas sinar-X yang saling menguatkan disebut sebagai
berkasdifraksi.)
Logika dibalik teori ini adalah asumsi bahwa seandainya suatu kristal terdiri dari atomatom yang tersusun secara teratur dan periodik dalam ruang dan jarak antar atom hampir
samadengan panjang gelombang sinar-x, maka Kristal tersebut dapat berfungsi sebagai kisi-kisi
yangmenghamburkan cahaya. Dengan konsep ini dan mengingat bahwa sinar-x mempunyai
panjanggelombang yang mendekati jarak antar atom, maka difraksi dapat terjadi kalau
Kristal dikenaioleh sinar-x.
Persyaratan yang harus dipenuhi agar berkas sinar-X yang dihamburkan merupakanberkas
difraksi dikenal sebagai Hukum Bragg yg menyatakan bahwa perbedaan lintasan berkasdifrasi
sinar-X harus merupakan kelipatan panjang gelombang, secara matematis dirumuskan:
n = dsin
Keadaan ini membentuk pola interferensi yang saling menguatkan untuk sudut-sudutyang
memenuhi hukum Brag. Gejala ini dapat diamati pada grafik hubungan antara intensitasspektrum
karakteristik sebagai fungsi sudut 2
Analisis bahan dengan menggunakan difraksi sinar-X pada umumnya untuk menentukan:
1. Struktur Kristal
2. Parameter kisi
3. Crystallite Size (ukuran butiran) dan Lattice Strain
5
Hukum braggs
Difraksi sinar x pada kristal harus memenuhi Hukum Braggs yaitu : Menurut Bragg
berkas yang terdifraksi oleh kristal terjadi jika pemantulan oleh bidangsejajar atom menghasilkan

interferensi konstruktif. Difraksi atom-atom kristal sebagai pantulansinar-X oleh sekelompok


bidang-bidang paralel dalam kristal seperti terlihat pada gambar

Jarak antara bidang A dengan bidang B adalah d, sedangkan adalah sudut difraksi.Berkas-berkas
tersebut mempunyai panjang gelombang , dan jatuh pada bidang kristal dengan jarak d dan sudut
. Agar mengalami interferensi konstruktif, kedua berkas tersebut harusmemiliki beda jarak n. Sedangkan
beda jarak lintasan kedua berkas adalah 2d sin.
n=2d sin
Ketika berkas sinar-x monokromatik datang pada permukaan kristal, terjadi refleksihanya ketika
sudut datang memiliki nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai ini tergantung pada panjanggelombang dan
konstanta kisi kristal.
C. CACAT KRISTAL
Diperlukan berjuta-juta atom untuk membentuk satu kristal. Oleh karena itu
tidak mengherankan bila terdapat cacat atau ketidakteraturan dalam tubuh kristal.
Cacat-cacat inilah yang ikut menentukan sifat bahan secara keseluruhan.Telah kita kenal, jenis
ketidaksempurnaan dalam kristal, dimana diperlukan kekosongan untuk mengimbangi
kepincangan muatan bila ketidaksempurnaan seperti kekosongan meliputi sebuah atau beberapa
atom disebut cacat titik. Ketidaksempurnaan lain dalam kristal berwujud garis disebut cacat
garis.
Cacat jenis ini penting pada waktu kristal mengalami deformasi plastik oleh
gaya geser. Sejumlah kecil cacat dapat menyebabkan logam menjadi 1333 kali lebih
ulet dibandingkan dengan keadaan tanpa cacat.
Bila banyak sekali jumlah cacat garis ini dapat meningkatkan kekuatan logam .
A k h i r n ya

cacat

lainnya

dapat

berbentuk

dua

dimensi

dan

mencakup

permukaan luar

6
Cacat Titik
Cacat titik yang paling sederhana adalah kekosongan, disini ada a t o m y a n g
h i l a n g d a l a m k r i s t a l . C a c a t d e m i k i a n merupakan hasil dari penumpukan yang salah

sewaktu kristalisasi, atau dapat juga terjadi pada suhu tinggi, oleh karena meningkat energi
termal. Bila enersi termal tinggi memungkinkan bagi atom-atom untuk melompat meninggalkan
tempatnya (dimana energi terendah) akan naik pula.

a. kekosongan
b. kekosongan ganda (dua atom hilang)
c. kekosongan pasangan ion (capat schottky)
d. sisipan
e. ion terpisah (cacat frenkel).

Cacat Garis
Cacat garis yang paling banyak dijumpai dalam kristal adalah dislokasi.dislokasi
ini digambarkan sebagai sisipan satu bidang atom tambahan dalam struktur kristal.
Disekitar dislokasi garis terdapat daerah yang mengalami tekanan dan tegangan
sehingga terdapat energi tambahan sepanjang dislokasi tersebut. Jarak geser antar
atom disekitar dislokasi disebut vektor geser. Vektor ini tegak lurus pada garis
dislokasi.

7
D. TEORI IKATAN LOGAM
Logam

mempunyai

beberapa

sifat

yang

unik seperti

mengkilat,

menghantarkan

aruslistrik atau panas, dapat ditempa, ditarik, dan dibengkokkan. Sifat sifat logam tersebuttidak

dapat di jelaskan dengan menggunakan teori ikatan ionik dan ikatan kovalen.Logam tersusun
secara

teratur

dalam

suatu

kisi

kristal

yang

terdiri

dari

ion ion positif logam

di dalam lautan elektron.


Lautan elektron tersebut merupakan elektron valensidari masing masing atom yamg saling
tumpang tindih. Masing masing elektron valensitersebut dapat bergerak bebas mengelilingi inti
atom yang ada dalam Kristal tersebut dantidak hanya terpaku pada salah satu inti atom. Gaya
tarik inti atom atom logam denganlautan elektron mengakibatkan terjadinya ikatan logam.Pada
ikatan logam terdapat elektron yang bebas mengeliling inti , inti tersusun secarateratur dikelilingi
elektron elektron.
Elektron bebas yang mengelilingi inti itu tidak terikat pada salah satu inti, hingga mudah
pindah ketempat tempat yang energinya rendah. Dengan adanya elektron yang tidak terikat secara
khusus pada inti tertentu, makaikatan logam itu kuat dan logam tersebut mudah menghantarkan
listrik.
Elektron yang paling luar pada sebagian besar logam biasanya mempunyai hubunganyang
tidak erat dengan ini karena letaknya yang jauh dari muatan positif inti. Semua elektronvalensi
logam-logam bergabung membentuk lautan elektron yang bergerak bebas di antarainti atom.
Elektron yang bergerak bebas beraksi sebagai ikatan terhadap ion bermuatan positif.
Ikatan logam tidak mempunyai arah. Akibatnya, ikatan tidak rusak ketika logamditempa.Ske
ma ikatan logam dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Elektron valensi menjaditerdisosiasi
dengan inti atomnya dan membentuk lautan elektron.

Gambar 2.1. Skema ikatan Logam


Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik antara
muatan positif dari ion ion logam dengan muatan negatif dari elekton elektron yang bebas
bergerak dalam logam tersebut.
Berdasarkan pernyataan dan penjelasan diatas maka defenisi ikatan logam dapat dikemba
ngkan sebagai berikut :1.Ikatan logam adalah ikatan yang disebabkan oleh adanya elektron
valensi suatu logamyang tidak terarah .
8
Misalnya pada logam Li memiliki struktur 1s2 2s1. Elektron 1s2terdapat dalam orbital
yang terarah sedangkan elektron dalam 2s1 terdapat padaorbital tidak terarah. Elektron 2s
inilah yang akan membentuk ikatan.2.Ikatan logam adalah ikatan yang disebabkan oleh tumpang

tindih orbital valensi dariatom-atom logam. Akibatnya elektron-elektron yang ada pada orbitalnya
dapat berpindah ke orbital valensi atom tetangganya.
3.Ikatan logam adalah ikatan antara inti positif unsur logam di dalam lautan elektronyang
dihasilkan oleh elektron valensi unsur logam yang bersangkutan. Contoh ikatan logam pada
logam Natrium. Natrium memiliki konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s1
Tiap atom Natrium tersentuholeh delapan atom natrium yang lainnya dan terjadi
pembagian (sharing) antara atom tengahdan orbital 3s di semua delapan atom yang lain. Dan tiap
atom yang delapan ini disentuh olehdelapan atom natrium lainya secara terus menerus hingga
diperoleh seluruh atom dalam bongkahan natrium.
Semua orbital 3s dalam semua atom saling tumpang tindih untuk

memberikan

orbital

molekul dalam jumlah yang sangat banyak yang memeperluaskeseluruhan tiap bagian
logam.Elektron dapat bergerak dengan leluasa diantara orbital-orbital molekul tersebut,
dankarena itu tiap elektron menjadi terlepas dari atom induknya.
Logam terikat bersamaanmelalui kekuatan daya tarik yang kuat antara inti positif dengan
elektron yang terdelokalisasi.

Gambar 2.2. ikatan anatar ion ion Na+dengan elektron terdelokalisasi

9
KLASIFIKASI IKATAN LOGAM
Berdasarkan golongannya ikatan logam dapat di klasifikasikan menjadi ikatan logam pada
logam golongan utama dan ikatan logam pada logam golongan transisi .

1.Ikatan logam pada logam golongan utamaIkatan logam pada unsur golongan utama
relatif lebih lemah dibandingkan dengandengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi
lebih kuat dibandingkandengan kristal logam magnesium.
2.Ikatan logam pada logam golongan transisiLogam transisi cenderung memiliki titik
leleh dan titik didih yang tinggi.Alasannya adalah logam transisi dapat melibatkan elektron 3d
yang ada dalamkondisi delokalisasi seperti elektron pada 4s.
Lebih banyak elektron yang dapatterlibat, kecenderungan daya tarik akan semakin lebih
kuat. Contoh ikatan logam pada unsur transisi transisi adalah Ag, Fe, Cu dan lain-lain.
Berdasarkan unsur penyusunnya ikatan logam terbagi 2 yaitu :
1.Ikatan logam antar unsur sejenisMisalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur litium yang
lainnya.
2.Ikatan logam antar unsur yang berbeda jenis (aloi).Bahan-bahan logam yang bukan hanya
dibuat dari satu jenis unsur logam tetapi telahdicampur atau ditambah dengan unsur-unsur lain
disebut aloi atau sering disebut lakuratau paduan.
Misalnya logam Baja Stainless steel yang terdiri dari logam Besi 72%,logam Krom 18%
dan logam Nikel 8% .Aloi terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam logam dicampur
atauleburan suatu logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam yang campuran tersebuttidak
saling bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai logam setelah didinginkan.Aloi dibagi
menjadi dua macam yaitu aloi selitan dan aloi substitusi.
Disebut aloi selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau lebih kecil dari
jari-jariatom logam. Sedangkan aloi substitusi terbentuk apabila jari-jari unsur yangdipadukan
lebih besar dari jari-jari atom logam.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari makalah ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Struktur kristal adalah bahan padat dapat diklasifikasikan berdasarkan keteraturan
susunan atom-atom atau ion-ion penyusunnya.
2. Difraksi sinar-X merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi adanya
fasa kristalin di dalam material-material benda dan serbuk, dan untuk menganalisis sifatsifat struktur.
3. Cacat kristal adalah terdapatnya cacat atau ketidakteraturan dalam tubuh kristal.
4. Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik antara
muatan positif dari ion ion logam dengan muatan negatif dari elekton elektron yang
bebas bergerak dalam logam tersebut.

B. SARAN
Pada pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu di perbaiki dengan ini
diharapkan kritik dan sarannya.

11
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_kristal

https://www.academia.edu/6402506/PENGANTAR_FISIKA_ZAT_PADAT_struktur_Krista
l_
https://www.academia.edu/8181617/Makalah_Ikatan_Logam
Fisika_files / www.GuruMuda.com
Supiyanto, 2005. Fisika SMA XI Kurikulum 2004. Jakarta : Erlangga.

You might also like