Professional Documents
Culture Documents
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi
spermatozoa terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi
hampir sama dengan kelenjar prostat.
4) Vesikula seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi
sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk
semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan
semen
3. Duktus Duktuli
1) Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan belakang
dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan
ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi
lapisan parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis
merupakan bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya 20 cm,
berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat
spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di
ejakulasi, dan memproduksi semen.
2) Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan
masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya
bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan
bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.
3) Uretra.
4. Bangunan Penyokong atau Penyambung
1). Funikulus Spermatikus
Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.
B. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
1. Hormon pada Laki-laki
a. FSH
Menstimulir spematogenesis.
b. LH
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk memproduksi Testosteron.
c. Testosteron
Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Efek hormon testoteron pada pria:
Sebelum lahir:
a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksterna
b. Mendorong penurunan testis ke skrotum
Efek reproduksi
c. Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi
sphincter ani
2. Genetalia Interna
1). Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva.
Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator
ani, oleh karena itu dapat dikendalikan.
Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan
dinding belakangnya sekitar 11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak
(ujung) vagina menjadi:
-Forniks anterior -Forniks dekstra
-Forniks posterior -Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH
4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
1) Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2) Alat hubungan seks.
3) Jalan lahir pada waktu persalinan.
2). Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih dan
rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan bagian
bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina
yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1) Korpus uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk silinder
3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan
parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3
cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat
menahan beban hingga 5 liter
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :
a) Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan yang
diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan
mencapai dinding abdomen.
b) Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan
dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan
tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini
membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat,
dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian
rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan batas dari
kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi
perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus
uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan.
c) Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar endometrium.
Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium ditentukan oleh perubahan
hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi endometrium mengalami perubahan
menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks
berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat
membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim
sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot panggul. Ligamentum yang
menyangga uterus adalah:
a) Ligamentum latum
Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
b) Ligamentum rotundum (teres uteri)
Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.
Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.
c) Ligamentum infundibulopelvikum
Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
d) Ligamentum kardinale Machenrod
Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.
Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.
e) Ligamentum sacro-uterinum
Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.
f) Ligamentum vesiko-uterinum
Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat
hamil dan persalinan.
3). Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya antara 3
sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di lepaskan
saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya
konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai
bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
4). Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba
uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan sebuah
folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14)
siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum.
Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam
ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormone estrogen
c. Memproduksi progesterone
. Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial
ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan hormone terpenting pada
wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti
pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya
terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan ovum yang
disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk
menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur
dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan ovulasi,
sebagai kematangan organ reproduksi wanita.
D. Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
1. Hormon Reproduksi pada wanita
1). Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel
ovum.
2). Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3). Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel
ovum).
4). Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
E. Siklus Menstruasi
Siklus mnstruasi terbagi menjad 4. wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan akan
mengeluarkan darah dari alat kandungannya.
1.Stadium menstruasi (Desquamasi), dimana endometrium terlepas dari rahim dan adanya
pendarahanselama 4hari.
2.Staduim prosmenstruum (regenerasi), dimana terjadi proses terbentuknya endometrium
secara bertahap selama 4hr
3.Stadium intermenstruum (proliferasi), penebalan endometrium dan kelenjar tumbuhnya
lebih cepat.
4.Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan kelenjar dan adanya penimbunan glikogen
guna mempersiapkan endometrium.
F. Hormon-Hormon Reproduksi
1. Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting
untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut
kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk
penetrasi sperma.
2. Progesterone
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon
HCG.
3. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan
merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen
tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH
akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat
rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang
matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan
dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu
perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya
ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus,
waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta).
Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000
mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali
sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada
masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik. Deteksi HCG pada
darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli
Mainini, tes Pack, dsb).
7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan
sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi
pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin
juga
A.Kesimpulan
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar
testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma di tandai dengan mimpi basah
pada usia pubertas Pada system reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk
menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atu ovum ditandai menarche pada usia antara 1316 tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan
yang akan berkembang menjadi janin
diameter penis disertai perkembangan lebih lanjut dari testis sampai kemudian glans penis
menjadi sempurna. Dan tahap terakhir adalah tahap dimana bentuk dan ukuran alat
kelamin telah sama dengan orang dewasa.
Anak pria mencapai tahap dua pada usia 11-12 tahun dan tahap terakhir dicapai dalam usia
15-16 tahun. Pertumbuhan sifat seks sekunder pada remaja pria, perubahan yang terjadi
adalah bertambah besarnya testis (buah zakar) dan penis, tumbuhnya kumis dan bulu ketiak
serta suar yang menjadi besar.
Masa pubertas dipicu oleh maturasi sumbu hormonal di otak yang menyebabkan keluarnya
hormon-hormon seks. Aktivitas hormon tersebut menyebabkan manifestasi pubertas, yang
biasanya dikategorikan sebagai karakteristik seks primer dan sekunder. Karakteristik primer
adalah secara langsung berhubungan dengan koitus (hubungan seks) dan reproduksi.
Sedangkan karakteristik sekunder adalah termasuk pertumbuhan rambut wajah dan
merendahnya suara pada pria. Pertambahan tinggi dan berat badan terjadi lebih awal pada
anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Awal timbulnya usia pubertas bervariasi, pada
pria rata-rata usia 13 tahun, lebih lambat dibandingkan wanita.
Peristiwa lain yang menandai mulainya masa pubertas dan merupakan pengalaman baru bagi
setiap remaja pria adalah mimpi basah, yaitu keluarnya air mani pertama kali karena mimpimimpi erotis selama tidur. Mimpi basah atau nocturnal ejaculation biasanya terjadi
bersamaan dengan nocturnal orgasm, yaitu puncak reaksi seksual yang menimbulkan sensasi
erotik yang enak, nikmat dan menyenangkan. Ekspresi seksual yang timbul mulai sejak masa
remaja ini tidak hanya berupa mimpi basah atau nocturnal orgasm saja, namun dapat pula
berupa masturbasi, persetubuhan dan hubungan seksual.
Selain perkembangan fisik, perkembangan psikis juga perlu mendapatkan perhatian agar
dapat mencapai perkembangan seksual yang baik dan menyeluruh.
Perkembangan psikis yang terjadi menurut psikologi dibagi menjadi empat stadium, yaitu:
Fase oral, berlangsung dari sejak bayi lahir sampai usia 1-2 tahun. Mulut merupakan pusat
kenikmatan bayi pada fase ini, karena itu bayi senang menyusu dan mengisap.
Fase anal, terjadi setelah fase oral dan berlangsung mulai 2-4 tahun. Pada fase ini, daerah
dubur dan sekitarnya menjadi pusat kenikmatan. Perasaan senang dan nikmat dirasakan
ketika anak menahan berak atau kencingnya.
Fase falus, berlangsung pada usia 4-6 tahun. Selama fase ini anak merasakan alat kelaminya
sebagai bagian yang menyenangkan, karena itu anak senang meraba alat kelaminnya.
Fase terakhir adalah fase laten yang biasanya terjadi pada usia sekolah. Pada bagian awal
fase ini, anak tidak lagi memusatkan perhatian pada kelaminnya. Bahkan anak seakan lupa
bahwa kelamin merupakan bagian yang menyenangkan. Tetapi pada bagian akhir fase latin,
yaitu pada masa menjelang remaja, perhatian terhadap kelamin mulai muncul kembali.
Setelah itu, anak memasuki masa remaja. Perubahan psikis yang terjadi pada masa ini adalah
timbulnya dorongan seksual, perasaan cinta dan tertarik pada lawan jenis.
Karena anak perempuan memasuki pubertas lebih awal dibanding pria, mereka mungkin
memulai kencan dan melakukan hubungan seksual pada usia yang lebih muda, tetapi remaja
perempuan secara seksual kurang aktif dibanding pria dengan usia yang sama. Anak pria
lebih mudah dirangsang oleh stimuli dan sering mengalami ereksi. Bagi anak perempuan,
impuls seksual sangat berhubungan dengan perasaan lain, seperti misalnya cinta.
Remaja awal masih erat dengan keluarga dan seringkali mengalami kebangkitan kembali
perasaan oedipal (ketertarikan pada orang tua, dapat berkembang menjadi oedipus kompleks
= jatuh cinta pada ibu sendiri) dan bahkan fantasi seksual mengenai orang tua dengan jenis
kelamin yang berlawanan. Pada umumnya perasaan tersebut ditekan, dan seksualitas
diarahkan keluar berupa pemujaan terhadap pahlawan dan idealisasi bintang film dan musik
sebagai karakteristik tahap ini.
Apabila ada gangguan dari salah satu masa perkembangan psikoseksual itu, maka ada
kemungkinan akan meninggalkan "bekas" dalam diri orang yang mengalaminya. Hal ini akan
timbul belakangan di kemudian hari berupa gangguan sesuai masa perkembangan yang
terhambat. Contohnya jika terjadi gangguan pada fase oral, maka penderita akan terobsesi
dengan hal-hal yang berhubungan dengan penggunaan mulut. (adi)
Berdasarkan usiamu, sekarang kamu telah memasuki tahap remaja. Kamu tentu dapat
merasakan adanya perubahan fisik dan tingkah laku yang pasti berbeda dibandingkan
sewaktu duduk di sekolah dasar. Semua remaja mengalami pubertas. Pubertas adalah
perubahan menjadi dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis).
Masa pubertas disebut juga akil balig. Pada masa ini telah tercapai kematangan seksual yaitu
sistem reproduksi telah mampu membuat sel-sel kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh
produksi hormon kelamin dan kelenjar hipofisis. Secara biologis, kamu telah siap untuk
bereproduksi,
namun
belum
tentu
demikian
bila
ditinjau
secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tingkat perkembangan pada setiap orang
berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan,
dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).
1.Pubertas
Secara
Fisik
Pubertas secara fisik dapat dilihat dari perubahan tubuh, meliputi perubahan tanda kelamin
primer dan sekunder. Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan berbeda karena
pengaruh hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan hormon androgen, sedangkan
perempuan menghasilkan hormon estrogen. Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan
sebagai
berikut.
a.Ciri
kelamin
primer
1)Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan
sperma di dalam testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung
telur
(ovarium).
2)Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai dengan pertama kali
mengalami mimpi basah yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan
ditandai
dengan
mengalami
menstruasi
yang
pertama
kali.
b.Ciri
kelamin
sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1)Mulai
tumbuh
jakun.
2)Perubahan
suara
menjadi
lebih
besar
dan
berat.
3)Tumbuh
kumis
atau
jenggot.
4)Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.
5)Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol.
6)Bahu
melebar
melebihi
bagian
pinggul.
7)Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori- pori tampak membesar.
8)Kadang-kadang
diikuti
dengan
munculnya
jerawat
di
daerah
muka.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut.
1)Membesarnya
payudara
dan
puting
susu
mulai
timbul.
2)Pinggul
melebar.
3)Tumbuh
rambut
di
ketiak
dan
sekitar
organ
kelamin.
4)Suara
lebih
nyaring.
5)Kadang-kadang
diikuti
munculnya
jerawat
di
daerah
muka.
c.Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya tinggi badan, berat badan, panjang
kaki, dan tangan, sehingga ukuran seluruh badan bertambah.
2.Pubertas
Secara
Psikis
Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal
yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis
dapat
diuraikan
sebagai
berikut.
a.Mencari
identitas
diri
Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang kemapanan karena dirasa
membelenggu kebebasannya. Meskipun cara berpikirnya belum dewasa namun remaja tidak
mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering melakukan hal coba-coba karena rasa ingin
tahu
yang
sangat
besar.
b.Mulai
tertarik
kepada
lawan
jenis
Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar bila remaja mempunyai
ketertarikan dengan lawan jenis. Namun demikian pernikahan pada usia remaja belum
diperbolehkan karena secara mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja dapat
berpengaruh negatif baik pada diri remaja maupun bayi yang dikandungnya.
Ciri kelamin sekunder akan berkembang saat memasuki masa pubertas. Pubertas adalah
masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual.
Masa pubertas dalam kehidupan biasanya dimulai saat berumur delapan sampai sepuluh
tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 sampai 16 tahun. Pada masa ini memang
pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita, pubertas ditandai
dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada pria ditandai dengan mimpi basah[1].
Daftar isi
2 Catatan
Kesehatan reproduksi merupakan tanggung jawab diri sendiri. Dimulai dari menjaga
kebersihan celana dalam. Sebaiknya gunakan celana dalam yang terbuat dari kain katun dan
gantilah minimal satu kali dalam satu hari. Celana dalam yang tidak diganti akan
menciptakan kondisi lembab yang menjadi sumber munculnya bakteri berbahaya dan bisa
menimbulkan penyakit.
Alat reproduksi juga harus sering dibersihkan terutama jika mengeluarkan cairan tertentu.
Setelah buang air kecil atau besar, organ kelamin harus dicuci dengan air bersih. Sisa kotoran
buang air bisa menyebabkan iritasi dan bahkan infeksi. Untuk wanita, perlu diingat bahwa
membersihkan organ reproduksi itu dari depan ke belakang dan bukan sebaliknya. Jika terasa
gatal, jangan selalu digaruk karena bisa menyebabkan iritasi. Gunakanlah kain atau tisu yang
dibasahi dengan air hangat dan basuhlah.
Bagi wanita atau pria dewasa, menjaga kesehatan reproduksi dilakukan dengan rajin
mencukur bulu kemaluan. Bulu kemaluan yang panjang membuat area reproduksi jadi
lembab dan banyak bakteri. Sedangkan jika dicukur habis malahan bisa menghilangkan
bakteri yang sifatnya baik. Oleh sebab itu, cukurlah bulu reproduksi yang panjang tapi jangan
dicukur habis. Pastikan juga alat pencukurnya bersih.
Biasakanlah untuk berprinsip tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Hubungan
seks pranikah memungkinkan hubungan intim dengan lebih dari satu pasangan. Hal ini
meningkatkan peluang penularan penyakit kelamin. Penyakit kelamin saat ini banyak yang
berbahaya dan beresiko tinggi merusak organ reproduksi.
Biasakanlah merawat kesehatan reproduksi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara
rutin. Lakukanlah minimal satu tahun sekali untuk mendeteksi penyakit kelamin yang
muncul. Deteksi dini akan mempermudah penanganan. Pemeriksaan yang bisa dilakukan
seperti pap smear, mamografi maupun pengecekan umum menjadi cara ampuh menjaga
kesehatan reproduksi.
2. Perhatikan jenis kertas tissu yang digunakan untuk membersihkan daerah vagina.
Lendir dan air memang terserap dengan baik oleh tissu. Namun tissu yang digunakan
bisa saja tercemar oleh kuman dan bakteri penyebab infeksi.
3. Gantilah celana dalam paling tidak 2x dalam sehari, apalagi saat udara panas. Pastikan
memilih celana dalam yang mudah menyerap keringat, misalnya katun.
4. Hindari celana dalam yang terlalu ketat. Celana dalam yang terlalu ketat akan
menekan otot vagina dan membuat suasana lembab, misalnya celana jeans, karena
dapat memicu kelembapan dan memberi peluang jamur tumbuh subur pada area ini.
5. Sebaiknya menggunakan air yang berasal dari kran jika berada di toilet umum, hindari
penggunaan air yang berasal dari tempat penampungan karena menurut penelitian air
yang ditampung di toilet umum dapat mengandung bakteri dan jamur.
6. Hindari penggunaan pantyliner beraroma (parfum) atau secara terus menerus setiap
hari karena dapat menyebabkan iritasi kulit. Pantyliner hanya digunakan saat
mengalami keputihan saja, selalu mempersiapkan celana dalam lebih untuk ganti.
7. Gunakan pembalut dengan permukaan yang lembut dan kering sehingga tidak
menimbulkan iritasi ketika anda menstruasi. Selain itu gantilah pembalut sesering
mungkin. Pada saat aliran darah banyak, minimal 5-6 jam sekali. Darah yang
tertampung pada pembalut bisa menjadi media tumbuhnya kuman penyebab infeksi.
8. Hindari penggunaan cairan khusus pembersih organ intim secara rutin karena akan
mengganggu keseimbangan flora dalam vagina. Bila terlalu sering dipakai, justru
akan membunuh bakteri baik dalam vagina, yang selanjutnya akan memicu
tumbuhnya jamur. Akibatnya, muncul gatal-gatal di area organ intim.
9. Hindari hubungan seks saat haid. Karena saat menstruasi dinding rahim cenderung
lebih lunak sehingga dapat menyebabkan luka.
10. Hindari stres berlebihan dan beralihlah ke gaya hidup aktif dengan teratur berolahraga
dan konsumsi makanan seimbang.
kemaluan untuk menjaga tetap pendek agar tidak banyak ditumbuhi bakteri. Di samping itu,
ada bakteri baik yang tumbuh di rambut sekitar kemaluan, sehingga tidak baik untuk dicukur
habis hingga plontos.
4. Hindari ancaman bahaya
Alat kelamin cukup sensitif dengan sinar x rontgen, sehingga perlu diwaspadai untuk tidak
sering melakukan rontgen. Usahakan rontgen satu kali saja dalam tenggat waktu enam bulan.
Hindari pula makanan, minuman dan kebiasaan yang merusak kesehatan alat reproduksi
seperti minum minuman mengandung alkohol, merokok, menggunakan narkoba, dsb.
5. Jaga kelembapan
Jika alat kelamin pria/laki-laki berada dalam lingkungan panas, maka sperma yang dihasilkan
akan menurun kualitasnya. Sehingga bisa jadi tidak akan mampu untuk membuahi sel telur
istri. Oleh sebab itu hindarilah menggunakan pakaian yang ketat yang berbahan panas kurang
ventilasi serta jauhi kebiasaan yang meningkatkan suhu alat kelamin seperti memangku
laptop di paha dekat alat kelamin.
2. Ketika haid, Anda disarankan sering mengganti pembalut terutama pada harihari yang banyak darah. Ini karena darah merupakan media yang paling sesuai
untuk kuman berkembang biak.
4. Hindari menggunakan sabun atau menyapu shower gel pada alat kelamin
karena dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit dan akan menjadi gatal.
Beberapa wanita sensitif dan alergi pada kandungan pewangi serta buih sabun.
6. Celana dalam harus diganti setiap hari dan pada hari-hari yang mengalami
keputihan, lebih baik memakai panty liner sehingga tidak menempel pada
pakaian dalam yang menyebabkan ketidaknyamanan.
7. Selain dari itu, bengkak nanah juga dikaitkan dengan infeksi dan pasien
mengeluh sakit dan demam. Perawatan adalah secara incisional dan drainage
untuk menggeluarkan nanah dan konsumsi antibiotik. Bisul juga bisa terjadi pada
wanita yang sering mencukur. Jadi kebersihan cukur harus dititikberatkan.
8. Wanita yang mengalami keputihan pada alat sulit seharusnya harus tahu
membedakan antara keputihan biasa dan yang berpenyakit. Keputihan normal
dapat terjadi pada waktu-waktu seperti beberapa hari sebelum haid, ketika
gairah seks, kehamilan dan klimakterik atau setelah menopause.
kelamin. Jika infeksi menyebar ke leher rahim atau sistem peranakan, wanita
akan mengeluh sakit pada bagian bawah perut serta demam.
12. Segelintir wanita merasa nyaman dan puas ketika mereka membersihkan
dan merawat alat kelamin dengan produk yang berada di pasar. Anda disarankan
memikirkan bahan makanan yang tidak mendatangkan efek samping, yang tidak
mengubah ph vagina dan telah diuji kebersihannya.
13. Jika setelah menggunakan produk tersebut dan timbul rasa gatal, pedih,
kemerahan, Anda disarankan tidak menggunakannya lagi dan jumpalah dokter
untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
1. Kenakanlah celana dalam yang terbuat dari katun agar mudah menyerap
keringat dan tembus udara agar bagian lipatan paha tetap kering dan tidak
lembab sehingga kuman tidak mudah mesuk. Selain itu sebaiknya jangan
memakai celana yang terlalu sempit dan ketat karena dapat menyebabkan
peradangan pada alat reproduksi
2. jika kamu buang air besar, bersihkan daerah dubur dari depan ke belakang
menggunakan sabun mandi. Jika cara cara membersihkan kurang benar, dapat
memindahkan kotoran dari dubur ke saluran kencing dan saluran reproduksi
sehingga menimbulkan infeksi