Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Hernia insisional merupakan hernia yang terjadi pada daerah yang
mengalami kelemahan yang disebabkan oleh luka operasi yang belum
sembuh secara sempurna. Dengan kata lain, telah terjadi gap abdominal baik
dengan atau tanpa adanya penonjolan pada area postoperatif yang dapat
dipersepsikan atau dipalpasi dengan pemeriksaan klinis maupun pencitraan.
Karena insisi median pada abdomen sering dilakuakan dalam operasi
eksplorasi abdomen, hernia insisional ventral disebut hernia ventral.
II.
Etiologi
1.
lambat
memperlambat
atau
4.
5.
6.
7.
8.
9.
III.
Manifestasi Klinis
Secara klinis, hernia insisional tampak sebagai tonjolan atau
protrusi di dekat area sayatan bedah. Hampir semua operasi abdomen
memungkinkan terjadinya hernia insisional di daerah bekas luka (akibat
penyembuhan tidak memadai karena infeksi), mulai dari prosedur operasi
(pengambilan
appendiks
atau
operasi
eksplorasi
abdomen). Sebenarnya hernia ini dapat terjadi pada setiap sayatan, namun
cenderung lebih sering terjadi pada sepanjang garis lurus dari prosesus
xiphoid lurus hingga ke pubis. Hernia di daerah ini memiliki tingkat
rekurensi yang tinggi jika diperbaiki dengan teknik jahit simple suture
dalam keadaan ketegangan. Untuk alasan ini, terutama dianjurkan bahwa
agar kasus ini diperbaiki melalui metode perbaikan bebas tegangan dengan
menggunakan mesh (jenis bahan sintetis). Tanda pertama yang biasanya
muncul dan menjadi perhatian pasien adalah munculnya benjolan
asimtomatik di area sayatan operasi. Seiring berjalannya waktu, hernia ini
membesar dan menjadi nyeri dengan gerakan atau batuk. Gejala yang tidak
biasanya muncul adalah muntah, obstipasi, atau nyeri yang hebat, namun
jika gejala ini muncul hal ini berarti berkaitan dengan inkarserasi atau
strangulasi yang merupakan suatu kegawatan.
Meninjau ulang gejala dan riwayat medis pasien merupakan
tahapan pertama dalam mendiagnosis hernia insisional. Semua operasi yang
pernah dialami pasien perlu didiskusikan. Perlu ditanyakan seberapa sering
pasien mengeluhkan nyeri, kapan nyeri pertama kali dirasakan, dan
bagaimana progresifitasnya. Perlu dilakukan palpasi untuk mengetahui
penonjolan abnormal atau massa, dan pasien dapat diminta untuk batuk atau
melakukan perasat valsava untuk melihat dan merasakan hernia dengan
lebih mudah. Untuk mengkonfirmasi keberasaan hernia, pemeriksaan
ultrasonografi atau pemeriksaaan scan lainnya seperti CT scan dapat
dilakukan. Scaning akan memberikan visualisasi hernia dan untuk
memmastikan tonjolan bukan merupakan jenis masa abdominal lainnya
seperti tumor atau pembesaran kelenjar limfe. Selain itu, dapat ditentukan
ukuran dari defek dan apakan tindakan operatif diperlukan untuk
mengatasinya.
IV.
Patofisiologi
Defek pada dinding otot mungkin congenital karena kelemahan jaringan
atau ruang luas pada ligament inguinal atau dapat disebabkan oleh trauma.
Tekanan intra abdominal paling umum meningkat sebagai akibat dari
kehamilan atau kegemukan. Mengangkat beban berat dan mengejan juga
dapat menyebabkan peningkSatan tekanan intra abdominal.
Bila factor factor ini ada bersama kelemahan otot, individu akan
mengalami hernia. Bila tekanan dari cincin hernia memotong suplai darah
ke segmenhernia dari usus, usus menjadi terstrangulasi. Situasi ini adalah
kedaruratan bedah, usus ini cepat menjadi gangrene kerena kekurangan
suplai darah.
V.
Penatalaksanaan
Tradisional "terbuka" perbaikan insisional hernia dapat cukup sulit dan
rumit operasi. Jaringan lemah dinding perut re-incised dan perbaikan yang
diperkuat menggunakan mesh palsu. Komplikasi sering terjadi karena
ukuran besar sayatan yang diperlukan untuk melakukan operasi ini. Ini
adalah terutama luka komplikasi seperti infeksi sayatan. Sayangnya, infeksi
mesh setelah memperbaiki hernia jenis ini paling sering memerlukan
penghapusan lengkap yang mesh dan akhirnya mengakibatkan kegagalan
bedah. Selain itu, insisi besar diperlukan untuk perbaikan terbuka sering
dikaitkan dengan rasa sakit pasca-operasi yang signifikan.
Laparoskopi insisional hernia perbaikan adalah cara baru operasi untuk
kondisi ini. Operasi dilakukan dengan menggunakan teleskop bedah dan
instrumen khusus. Mesh bedah ditempatkan ke dalam perut di bawah otototot perut melalui beberapa insisi kecil ke sisi dari hernia.Dengan cara ini,
jaringan lemah hernia asli tidak pernah re-incised untuk melakukan
perbaikan dan satu dapat meminimalkan potensi untuk luka komplikasi
seperti infeksi. Selain itu, kinerja operasi melalui potongan kecil dapat
membuat operasi yang kurang menyakitkan dan pemulihan lebih
cepat. Laparoskopi perbaikan telah ditunjukkan untuk menjadi aman dan
perbaikan lebih tahan daripada terbuka insisional hernia perbaikan.
VI.
Intervensi :
1. Catat respon-respon emosi/perilaku pada imobilisasi.
2. Berikan tindakan pengamanan sesuai indikasi dengan situasi yang
3.
spesifik.
Berikan/bantu pasien untuk melakukan latihan rentang gerak pasif
4.
5.
6.
dan aktif.
Bantu pasien dalam melakukan aktivitas ambulasi progresif.
Anjurkan pasien untuk melatih kaki bagian bawah/lutut.
Berikan obat untuk menghilangkan nyeri kira-kira 30 menit
peka rangsang.
Tergantung pada bagian tubuh yang terkena/jenis prosedur,
aktivitas yang kurang berhati-hati akan meningkatkan kerusakan
3.
spinal.
Memperkuat otot abdomen dan fleksor tulang belakang,
4.
5.
dan
mencegah
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
LeBlanc,
KA.
(2005).
"Incisional
hernia
repair:
Laparoscopic
Nguyen, SQ; Divino, CM; Buch, KE; Schnur, J; Weber, KJ; Katz, LB;
Reiner, MA; Aldoroty, RA et al. (2008). "Postoperative pain after
laparoscopic ventral hernia repair: a prospective comparison of sutures versus
tacks". Journal of Society of Laparoendoscopic Surgery 12 (2): 1136.