Professional Documents
Culture Documents
Definisi
Complete Spinal Transection merupakan kerusakan pada setiap bagian dari medula spinalis atau
saraf pada akhir kanal vertebrae yang sering menyebabkan perubahan permanen dalam motorik,
sensoris dan fungsi syaraf lainnya di bawah tempat yang mengalami cedera. Terjadi akibat patah
tulang belakang dan terbanyak mengenai daerah servikal dan lumbal, akibat hiperfleksi,
hiperekstensi, kompressi, atau rotasi tulang belakang.
Epidemiologi
Prevalensi penderita yang terkena penyakit ini sekitar 57% dari seluruh pasien yang menderita
cedera tulang belakang. Laki-laki lebih banyak terkena dibandingkan perempuan 3:1
Etiologi
Trauma: jatuh, kecelakaan lalu lintas, tekanan yang terlalu berat pada punggung
Non trauma: akibat dari patologi atraumatis seperti carcinoma, mielitis, iskemia, dan
multipel sklerosis.
Patofisiologi
Gejala Klinis
Gangguan Motorik
Flacid paralisis dari otot yang di sarafi medula spinalis yang cedera.
Spinal Shock: hilangnya semua fungsi neurologi.
Gangguan Sensorik
Paraplegi pada sel-sel yang disarafi.
Kulit dibawah MS yang cidera akan mengalami anestesi.
Gangguan bladder dan bowel
Paralisis bladder terjadi pada hari-hari pertama setelah injury selama periode spinal shock.
Seluruh reflek bladder dan aktivitas otot-ototnya hilang. Pasien akan mengalami gangguan
retensi diikuti dengan pasif incontinensia (defekasi tak terkontrol).
Pemeriksaan
Setelah anamnesis dan pemeriksaan fisik umum yang dilakukan, dapat dilanjutkan dengan
pemeriksaan radiologi pada cedera vertebrae meliputi:
X-foto servikal 3 posisi: AP, lateral dan odontoid (open mouth view)
CT Scan dari basis cranii sampai torakal atas hingga lumbal, potongan axial 1 mm
MRI untuk mengevaluasi medulla spinalis
Penatalaksanaan
Immobilisasi
Steroid
Edema: manitol 0, 25-1, 0 gr/kgBB.
Hipotensi: dopamine atau dolbutamin.
Brakikardi: Atropin.
Gunakan kateter Foley untuk mengeluarkan urin dan memantau fungsi ginjal
Prognosis
Prognosis untuk pemulihan fungsi neurologis perubahan/perbaikan skala ASIA dan oleh
perubahan dalam tingkat sumsum tulang belakang. Pemulihan fungsi neurologis tergantung pada
sifat dan keparahan cedera, cedera yang berhubungan, usia, kesehatan umum, perawatan darurat,
operasi yang tepat, dan komplikasi.