Professional Documents
Culture Documents
Prqktis
Anestesi
Lokql
Kutipan PasalT2z
SanksiPelanggaranUndang-UndangHak Cipta
(Undang-UndangNo. 19 Tahun 2002)
sebagaimana
dimaksuddalamPasal2 ayat
1. Barangsiapa
dengansengajadantanpahakmelakukanperbuatan
(1) dipidanadenganpidanapenjaramasing-masing
paling singkat.l (satu)bulan dan/ataudendapaling
(satujuta rupiah),ataupidanapenjarapalinglama7 (tujuh)tahundan/ataudenda
sedikitRp.1.000.000,00
(lima miliar rupiah).
palingbanyakRp.5.000.000.000,00
ataumenjualkepadaumum suatu
2. Barangsiapa
dengansengajamenyiarkan,memamerkan,
mengedarkan,
dimaksudpadaayat (tr)
sebagaimana
ciptaanataubaranghasil pelanggaran
atau
Hak
Terkait
Hak Cipta
pidana
(lima)
paling
penjara
paling
Rp.500.000.000,00
dan/atau
denda
banya\
dipidanadengan
lama5
tahun
(lima ratusjuta rupiah).
PnnrrncDrxrrenur
penerbitmenciptakan
buku
sebuahbuku.Bersamapengarang,
Penerbitadalahrekananpengarang
untukmenerbitkan
pengarang
sedangkan
bukutersebutsertadistribusinya,
untukditerbitkan.Penerbitmempunyaihakataspenerbitan
royalti ataspenjualanbukunyadaripenerbit.
hakpenuhataskarangannya
memegang
danberhakmendapatkan
Percetakan
tidak memiliki
yangmemiliki mesincetakdanmenjualjasapencetakan.
Percetakanadalahperusahaan
jawab atasisi buku yang
tidak bertanggung
hak apapun dari buku yang dicetaknyakecualiupah.Percetakan
dicetaknya.
naskahnyauntuk diterbitkandi sebuahpenerbit.Pengarang
Pengarangadalahpenciptabuku yang menyerahkan
dandistribusibukunyakepadapenerbit
hakpenerbitan
namunmenyerahkan
memilikihakpenuhataskarangannya,
royaltiatas
berhakmendapatkan
yangditentukandalamperjanjian.Pengarang
yangditunjuknyasesuaibatas-batas
karyanyadari penerbit,sesuaidenganketentuandi dalamperjanjianPengarang-Penerbit.
pengarang
dankebutuhanbelajarmasyarakat.
dari kepakaran
Pembajakadalahpihak yangmengambilkeuntungan
mendistribusikan,
danmenjualbuku
tidakmempunyaihakmencetak,
tidakmemilikihakmenggandakan,
Pembajak
Pembajaktidak
yangdigandakannya
karenatidak dilindungicopyrightataupunperjanjianpengarang-penerbit.
peduliatasjerih payahpengarang.
Buku pembajak.
dapatlebihmurahkarenamerekatidakperlu mempersigpkan
pracetak,tidak membayarroyalti, dan tidak terikat
naskahmulai dari pemilihanjudul, editingsampaipersiapan
perjanjiandenganpihakmanapun.
Pn*rnulruN
Petuniuk
Proktis
Anestesl
Lokql
(Atlosof Locol Anoesfhesio
in Dentistry)
Editor:drg. LilionYuwono
PENERBITBUKU KEDOKTERAN
ME
'
ld dl b.'|rng0u.rgiff.b
pd!.ldr.n
l-l
rl
il
it
DAFTAR'ISI
INJEKSIYAI.IG I-AIN
INJEKSISUPRAPERIOSTEAL
Saraf
.
SuperiorPosterior.. . .
Alveolaris
N.
N. AlveolarisSuperiorMedius.. . . .
N. AlveolarisSuperiorAnterior. . . .
*Gigi InsisivusSentralAtas.
Gigi Insisivuslateral Atas.
Gigi KaninusAtas
Gigi PremolarPertamaAtas.
PremolarKeduadanAkar
8
9
10
11
L2
13
74
15
Mesiobukal Molar
PertamaAtas .
Gigi Insisivus Bawah
INJEKSIBLOK
Z i g o m a t i k : ....
I n f r a o r b i t .a.l..
Mandibular.. . .
Mentalis
N. Buccalislongus
... ..
Lingual
.
Nasopalatinus.
Major.
Palatinus
Sebagian
NervusPalatinus
....:,
Intr aseptal
24
26
27
28
29
ANATOMI
PetaKepa
Osteoiogi
Nervus
37
33
34
PEMBAHASANUMUM
1,6
L7
L8
19
21
23
Pasien
Anestesia
Kegagalan
yang .
Kejadian-kejadian
TidakUmum
Hal-halyangHarusDiperhatikan.. .
JarumInjeksi
..
Perlengkapan
Penggunaan
Hipodermik
INDEKS
36
37
38
39
39
40
42
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
*
Dasar Pemtikiran
Teknik
,1.
Jsrutn:
liin.-25 gauge-habpanjangatau
I in.-25 gauge-hrbpendeh atau
1,in.-27 gauge-habpendek
PeumiukPraktisAnestesiLokal 7
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
,13
Untukmenganestesi
NERVUSALVEOLARIS
SUPERIORPOSTERIOR
rlr
Jarum:
liin.-2i
Anestetikurn:
Kira-kira sebanyak1-2 cc
O Mernbranmukosaperlu dipersiapkansebelummelakukan injeksi. Pertama,jaringan harusdikeringkandulu, kemudian diolesi denganantiseptik' Sampai saat dilakukan
injeksi, pasientidak boleh menutupmulut.
Nervus alveolaris superior posterior bisa dianestesidedi mana anestetikumterdingan metodesupraperiosteal,
rahang.
tulang
fusi melalui
Titik suntikan terletak pada lipatan mukobukal di atas
gigi molar kedua atas, jarum digerakkan ke arah distal
dan superior, kemudian anestetikumnyadideponir kirakira di atasapeksakar gigi molar ketiga.
Molar ketiga, kedua, dan akar distal dan palatal molar
pertamaakan teranestesipada injeksi ini. Untuk melengkapi anestesiapadagigi molar pertarnaagar dapatdilakukan preparasikavitas, lakukanlah injeksi supraperiosteal
di atasapeksakarpremolarkedua.(Lihat halaman15.)
Injeksi ini biasanyasudahcukup untuk proseduroperatif.
Untuk ektraksi atau bedab periodontal,lakukan penyuntikan pada nervi palatini tninores sebagai tambahan"
(Uhat halarnan2T).
8 PetunjukPraktis AnestesiLokal
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
rlc
Untuk fttftga;ftestesi
NERVUSALVEOLARIS
SUPERIORMEDIUS
rfi
Jarum:
liin.-25 gauge-hnbpanjang, atau
1 in.-25 gauge-lrnbpendek,atau
I in.-27 gauge-hrrbpendek.
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak 1-2 cc
O "Titik Suntikan"(tempatuntuk masuknyajarum) adalah lipatan mukobukal di atas gigi premolar pertalna.
Arahkanjarum ke suatu titik sedikit di atasapeksakar
kemudiandeponirkananestetikurnperlahan-lahan.
Injeksi
ini akan menganestesigigi-gigi premolarpertamadan kedua dan akarmesialgigi molarpertama.
Agar jarum dapat ditempatkandengan akurat, tentukan
kontur tulang dengan cara merabanyadengan hati-hati
padadaerahtersebut.
Injeksi ini biasanyasudahcukup untuk proseduroperatif.
Untuk ekstraksi,perawatanatau bedahperiodontal,harus
ditambahinjeksipalatinal.(Lihat halarnan28.)
PetunjukPraktis AnestesiLokal I
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
,lc
Untwkmenganestesi
NERVUS ALVEOLARIS
SUPERIOR ANTERIOR
rl.
Jarum:
liin.-25 gaugc-hubpanjang,atau
I i n.-25gauge-l rrb pendek,atau
I in.-27 gauge-habpendek.
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak1-2 cc
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
*
Untuk menganestesi
GIGI INSISIVUS
SENTRAL ATAS
rfi
Jarum:
liin.-25 gauge-lrabpanjang,atau
1 in.-25 gauge-lzb pendek,atau
1 in.-27 gauge-hzbpendek.
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak1-2 cc
PetunjukPraktis AnestesiLokal 1l
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
!r
Untuk menganestesi
GIGI INSISIVUS
LATERAL ATAS
{.
Jarum:
liin.-2S gaugeJtub panjang, atau
L in.-25 gauge-hubpendek, atau
I in.-27 gauge-hub pendek.
Anestutikum:
Kira-kira sebanyak1-2 cc
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
,1.
Untukmenganestesi
GIGI
KANINUS ATAS
{.
Jarum:
ll in.-25 gauge-hubpanjang,atau
I in.-25 gauge-hubpendek, atau
I in.-27 gauge-hlb pendek.
Anestetikurn:
Kira-kira sebanyak1-2 cc
O Titik suntikanpada lipatanmukolabial,pada titik tengah antara akar kaninus dan insisivuslateralis.Jarurn
kemudian digerakkansedikit ke arah distal menuju ke
titik setinggiapeksakargigi kaninus.
Apeks terletaksetinggidasarronggahidung.Kontur akar
gigi bisa dirasakandenganpalpasi.Larutaninjeksi dideponir perlahan,sedikitdi atasapeksakargigi.
Injeksiini biasanyacukupuntuk proseduroperatif.Untuk
ekstraksiatau bedahperiodontalharusjuga ditambahinjeksi palatinalpadaregiogigi terscbut.
13
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
,1.
Untukmenganestesi
GIGI PREMOLAR
PERTAMA ATAS
*
Jarutn:
li in"25 geuge-hubPanjang,atau
I in.-25 gauge-ftubPendek'atau
I in.'27 gauge-hrbPendek'
Anestetikutn:
Kira-kira sebanYakl-2 cc
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
:.l.
Untukmenganestesi
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak1-2 cc
O Titik suntikanadalahlipatanrnukobukal.Anestetikunr
dideponirsedikitdi atasapeksakarpremolarkedua.
Injeksiperlahan-laha
n, sedikit demi sedikit.
Injeksiini biasanyasudahcukupuntuk proseduroperatif.
Sedangkanuntuk ekstraksidan bedahperiodontaldiperlukaninjeksipalatal.
Akar mesial molar pertama terletak pada processuszygomaticusyang padat.Seringkalikontur tulang ini sedemikian rupasehinggasulit untuk rnendeponir
anestetikum
tepatdi atasapeks.Oleh karenaitu, anestetikumsebaiknya dideponirdi sekitarapeksakar premolarkedua.Dengan cara ini, anestetikulnlnencapaincrvussebelunrsaraf masukke dalambagiantulangyangpadattersebut.
Untuk melengkapi anestesiapada gigi molar pertama
untuk proseduroperatif,lakukan injeksi supraperiosteal
sepertipadahalaman8. Untuk ekstraksigigi perlu ditambahkaninjeksi palatinalsepertidiuraikanpada balanran
27.
15
INJEKSI
SUPRAPERIOSTEAL
,r
Untukmenganestesi
GIGI
INSISIVUSBAWAH
{.
Jarum:
1l i n.-25gauge-hubpanj ang,atau
I in.-25 gauge-frabpendek,atau
I in.-27 gauge-haDpendek.
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak1-2 cc
struklurtulangmandibulamenyulitO Karcnakepadatan
kan anestcsigigi-gigi ntandibuladenganmetodeinjeksi
supraperiosteal,
rnakadianjurkanuntuk menggunakan
injeksi blok.
Walaupundemikian,keenrpatgigi anteriorjuga bisa dianestesidenganbaik denganrnetodesupraperiosteal.
Injeksi tenebutakandiuraikanberikutini.
Titik suntikanpadalipatannrukolabialdan arahkanjarum
hati-hati ke bawah sampai ujung jarum setinggi apeks
akar gigi. Padagambarterlihatbahwagigi-gigi insisivus
bawah nreurpunyaiakar-akaryang pendek.Jika jarurn
dinrasukkanterlalu dalam, ancstetikumakan terdeponir
ke dalam m. nrentalis dan mengakibatkankegagalan
anestcsia.
Keempatgigi anteriorbawah dapat dianestesi
denganurelakukaninjeksi pada kedua sisi lateral garis
tengah. Injeksi ini juga akan memblok serabut-serabut
yang benitumpang menuju gigi insisivusbawah,sesudah
dilakukaninjeksin. mentalisdan n. mandibularis.
Injeksi supraperiostealterbukti sangatmemuaskanuntuk
proseduroperatif. Unluk ekstraksi gigi harus ditanbahkan injeksilingual,sepertidiuraikanpadahalaman25.
INJEKSI
BLOK
rr
Dasarpemikiran
,1.
Jarum:
llin.-25 gauge-hab Panjang,atau
li in. -23 gauge-hub Panj ang'
Lokal 17
PeumjukPrsktis Anestesi
INJEKSI BLOK
rlc
INJEKSI
ZIGOMATIK
{(
Jarum:
liin.-25 gauge-ht.,panjang,atau
pendek.
li in.-23gauge-ftrrb
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak I l2-2 cc.
INJEKSI BLOK
rl.
INJEKSI
INFRAORBITAL
Jarum:
panjang'atau
liin.23 geuge-huD
li in.-25gauge*ubpendek-
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak 2 cc
19
titik refleksi tertinggi dari membran mukosa antara insisiws sentral dan lateral. Dengan cara ini, jarum tidak
perlu melalui otot-ototwajah.
Untuk memperkecilrisiko masuknyajarum ke dalam orbita, klinisi pemula sebaiknyamengukur dulu jarak dari
forameninfraorbitaleke ujung bonjol bukal gigi premolar
kedua atas. Kemudian ukuran ini dipindahkanke jarum.
Umumnya jarak tersebutadalah sekitar 19".Apabila ditransfer pada syringejarak tenebut sampai pada titik perbatasanantarabagian yang runcing denganbagian yang
bergerigi. Pada waktu jarum diinsenikan sejajar dengan
aksis gigi premolar kedua, ujungnya akan terletak tepat
pada foramen infraorbitale jika garis batas tepat setinggi
ujung bukal bonjol gigi premolar kedua. Jika foramen
diraba perlahan, pulsasi pembulub darah kadang bisa
dirasakan.
Untuk ektraksi dan pembedahandiperlukan injeksi palatinal(lihat halaman26,27,28). Bila serabutsarafyang
bersitumpangperlu diblok, injeksikan anestetikumdi atas
apeksakar insisiws sentralpadasisi beneberangan.
Anestesia: Injeksi ini diharapkan bisa menganestesidaerah yang diinervasi oleh n. alveolaris superior anterior
dan medius, yaitu akar mesiobukal gigi molar pertama
dan kedua, premolar, kaninus, insisiws sentral dan lateral. Untuk studi Anatomi tambahaq lihat halaman31 dan
a)
2A PetunjukPraktis AnestesiLokal
INJEKSI BLOK
rl.
INJEKSI
MANDIBULAR
:*
Jarum:
llin.-23 gauge-habpanjang, atau
li in.-25 gauge-lnb pendek.
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak2 cc
Dasar pemikiran: Blok n. alveolaris inferior bisa dilakukan dengan mendeponirkananestetikumsekitar nervus
tersebutsebelummasukke canalismandibularis.
Metode
biasanya
ini dianjurkan karena injeksi supraperiosteal
tidak efektiftemtamauntuk regiogigi-gigi molar.
Sulcus mandibularisterletak pada facies interna ramus
mandibulae. Berisi jaringan ikat longgar yang dilalui
oleh n. alveolarisdan pembuluhdarahnya.Sebelahmedialnya tertutup oleh ligamentum sphenomandibularis
dan m. pterygoideus
medialis.
terletaktepat di bawah muRaphepterygornandibularis
kosa dan bisa diraba apabila mulut dibuka lebar-lebar.
Raphe membentangdari crista urylohyoideapada mandibular, di sebelahposteriorrnolar ketiga, ke hamulus
pterygoideus.
Telcnib,
Palpasifossaretromolarisdenganjari telunjuksehingga kuku jari rnenempelpada linca obliqua.Dengan
syringeterletak
"bArrel"(bagianyang berisiauastctikuul)
d i ant ar a k edua p re u ro l a rp a d a s i s i y a n g b c rl a w auan,
a rahk anjar unr s e j a j a rd e n g a ud a l a ra uo k l u s a lgi gi -gi gi
mandibula ke arahramusdan iari.
Cam b a r c t a s : I r i s a n tu la n g m a n d ib u la ka n a n m e m p e r lih atkangambarann. alveolarisdan foramen mentale.
Gambar tengah '. Potonganmelintang ramus mandibulae dan struktur
s e k i t a r n y as e t i n g g it i tik su n tika n( 7 m m d i a ta sp cr n r u ka a okl
n usalgi g i g e l i g i ) .( 1 ) g l a n d ulap a r o tis( 2 ) ir isa nm e lin ta n gr a m u s( 3 ) n. al veolaris inferior (4) m. pterygoideusmedialis (5) ncrvus lingualis (7)
t r ig o n u mp t e r y g o ma n d ib u la (r 8
e ) m .' n a sse le r .
G a m b a r b a w a h : F o t o in lr a o r a l ya n g m e m p e r lih a tka ja
n r i p ada fossa
r e t r o m o l a r i sd e n g a nco tto np e le t te r le ta kp a d aa p ckstr ig o numpteryq o m a n dbi u l a r e .
2l
Tusukkan jarum pada apeks trigonum pterygomandibulare dan teruskangerakanjarum di antararamus dan liga'
mentumJigamentum serta otot-otot yang menutupi facies
interna ramus sampai ujungnya berkontak pada dinding
posteriorsulcusmandibularis.Di sini, deponirkankurang
lebih 1,5 cc anestetikumdi sekitar n. alveolaris inferior'
(Kedalaman insersi jarum rata-rata 15 mm, tetapi ber'
variasi tergantungpada ukuran mandibula dan perubahan proporsinya sejalan dengan pertambahanumur)' N'
Lingiralis biasanyateranestesidengan cara mendeponirkan sejumlah kecil anestetikumpada pertengahanperjalananmasuknYajarum.
Anestesia: injeksi menyeluruh biasanya untuk tujuan
operatif, untuk menganestesisemua gigi pada sisi yang
diinjeksi kecuali insisivus sentraldan lateral yang menerirna inervasi dari serabut saraf sisi kontralateralnya'
Anestesi biasanyakurang menyeluruh pada aspek bukal
gigi-gigi molar karena gigi juga diinervasi oleh n' buccalis longrrs(lihat halaman 32). Untuk ekstraksi,injeksi
mandibular perlu ditarnbah dengan injeksi n. bucca'lis
longus.
Gambar a/as: Memperlihatkan jarum masuk ke apeks trigonum
pterygomandibulare. Trigonum ini dibentuk oleh linea obliqua interna di ta*"t jari pada salah satu sisi dan raphe Pterygomandibularis
padasisi yang lain.
Gambar tangah: Permukean internal ramus mandibulac kanan, memperlihatkann. alveolarisinferior, n. lingualis dan n. buccalis longus
denganjarum padasulcusmandibularis.
Gambar bawalr: Mmdibula memperlihatkan posisi syringa dan jarum
padainjeksi mandibular.
INJEKSI BLOK
*
INJEKSI
MENTALIS
!fi
Jarum:
lj in.-25 gauge*ub panjang
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak 1 cc
Dasar pemikiran: Pada injeksi ini, anestesidideponir dalam canalis mandibularismelalui foramen mentale.Blok
sebagianpada mandibula bisa diperoleh dengancara ini.
Injeksi ini dipakai bila blok lengkaptidak diperlukanatau
bila karenaalasantertentumerupakankontraindikasi.
Teloik Tentukan letak apeks Ctgr-gigr premolar bawah.
Foramenbiasanyaterletak di dekat salah satu apeksakar
gigi premolar tersebut.
Tariklah pipi ke arah bukal dari gigi premolar.Masukkan
jarum ke dalam membranamukosa di antara kedua gigi
premolar kurang lebih 10 mm eksternaldari permukaan
bukal mandibula. Posisi syringe membentuk sudut 45o
terhadap permukaan bukal mandibula, mengarah ke
apeks akar premolar. kedua. Tusukkan jarum tenebut
sampai menyentuh tulang. Kurang lebihh cc anestetikum dideponir, ditunggu sebentarkemudian ujung jarum
digerakkan tanpa menarik jarum keluar, sampai terasa
masuk ke dalam foramen,dan deponirkankembali 1r2cc
anestetikumdenganhati-hati.
Selamapencarianforamen denganjarum, jagalah agar
jarum tetap membentuk sudut 45o terhadappermukaan
bukal mandibulauntuk menghindarimelesetnyajarum ke
balik periosteumdan untuk memperbesarkemungkinan
masuknyajarum ke foramen.
Anestesia:Injeksi ini dapat menganestesigigi prernolar
dan kaninusuntuk proseduroperatif. Untuk menganestesi
gigi insisivus,serabutsaraf yang bersitunr/angdari sisi
yang lain juga harusdi blok. (lihat halaman16). Untuk
ektraksiharusdilakukaninjeksilingual.
INJEKSI
N. BUCCALIS LONGUS
rl.
Dasar Pemikiran
Teknik
{(
Jarum:
panjang,atau
liin.-23 gauge-hzb
Li in'25 gauge-tuEpendek.
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak 3/4 cc
INJEKSI
LINGUAL
t
Dasar Pemikiran
Telcnik
rF
Jarum:
li in. -25 gruge-hub panjang.
Anestetikum:Kira-kirasebanyak0,5cc
Petunjuk PraktisAnestesiLokal 25
INJEKSI
N. NASOPAI-ATINUS
rr
Dasar Pemikiran
Teknik
Anestesia
rl.
Jarum:
I in.-25 gauge-Arbpendek,atau
I in. -21 geuge-hub pendek.
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak12 cc
Dasar pemikiran: Inervasi jaringan lunak sepertigaanterior palatum disuplai dari nervus nasopalatinusyang
muncul dari canalispalatinaanterior.Cabang-cabangterminal n. nasopalatinus
bersitumpangdengann. palatinus
major pada regio gigi kaninus. Anestesi pada n. nasopalatinusdiperlukanuntuk ekstraksigigi atau proseduroperasi dan kadang-kadangdiperlukan untuk melengkapi
anestesipada prosedur dentistri operatif apabila injeksi
supraperiosteal
ataun. infraorbitalistidak mencukupi.
Teknik Titik suntikanterletaksepanjangpapilla incisiva
yang berlokasipadagaristengahrahang,di posteriorgigi
irsisivussentral.Ujung jarum diarahkanke ataspada garis tengah menuju canalis palatina anterior.Walaupun
anestesitopikal bisa digunakanuntuk membantumengurangi rasa sakit pada daerahtitik suntikan,anestesiini
mutlak harusdigunakanuntuk injeksi nasopalatinus.
Dianjurkanjuga untuk melakukananestesipermulaanpada
j ari nganyangakandi l al uij arum.
Anestesia:Injeksi ini menganestesimukoperiosteurnsepertigaanteriorpalatumyaitu dari kaninussatu ke kaninus yang l ai n. Meski pundemi ki anbi l a di perl ukananestesi daerahkaninus,injeksi ini biasanyalebih dapatdiandalkan daripadainjeksi palatina sebagianpada daerah
kuspiddenganmaksudmenganestesi
setiapcabangn. palatinusmajor yangbersitumpang.
INJEKSI
NERVUS PALATINUS
M,dIOR
rt
Dasar Pemikiran
Teknik
Anestesia
{.
Jarutn:
1j in.-25 gauge-hubpanjang,atau
L in.-25 ga,tge-hrb pendelq atau
I in .- 2 7g a u g e - h r bp e n d e k.
Anestetikum:
Kira-kira sebanyakl/2 cc
Pennjuk PrqktisAnestesiLokal 27
INJEKSI
SEBAGIAN
NERVUS PALATINUS
:1.
Dasar Pemikiran
Jarum:
liin.-25 gauge-hub panjang, atau
I in.-25 gauge-hzb pendek, atau
I in.-27 gauge-fub pendek.
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak1/2 cc
1e).
dan zigomabila injeksi supraperiosteal
Kadang-kadang
tik digunakanuntuk prosedurdentistrioperatifpadaregio
premolaratau molar atas,gigi tersebutmasih tetap terasa
sakit. Di sini, anestesibisa dilengkapi dengan mendeponir sedikit anestetikumdi dekat gigi tenebut sepanjang
perjalanan
n. palatinusmajor.
INJEKSI
INTRASEPTAL
,r
Dasar Pemikiran
Teknik
*
Jarum:
Liin.-Z5 gatge-hubpanjang,atau
pendek.
1f rn.-25gauge-ftab
Anestetikum:
Kira-kira sebanyak2/4 cc
PetunjukProktis AnestesiLokal 29
i*:
F*SAtutg!'l
*PTlCUt!4
Fi$$IJftA
#fi*;?&t-l$ $LrFgftl$R
S*RAMfiI'd
ft*TtJr,{n{JM
il. l$FnA"
oftffitT&Lis
f!. iA,4Ht{*L,4fi1#
}+"AL'.J3#LAflJ$
stJpfrfrrfift trflst!J*
r'!s*ufrA
anffit?,ALig
f*,t5*fi1il*
F*fiA{r,iti
!l.iFft$,S**t?AL*
tr. &LvH*i.efits
$uF(frrt}fts#$fa*t*R
ftAt'tt*tAuH.l'i
r{.At-vsoLAfrr5
sur*frisfi
Ltl,lSsi
Anitgniofi
sst-rfiuA
FXTffiI'.IA
F$gs4
fiETFIS|i't#l"ASS
ilFr*,
SAL}#UA
}!*TfiNIJA
FSSSA tNCiSTVA
r{_ALVaOLAfrt$
ti,lFaRl#ft
FOFIAI'SH GAH
hr*frvus Mf;IJTALts
!* _MAXIILA
?* rY*siEA
$ *SFHfNSI*ALfl
3l
EANGLION
MECKELIEil$IS
Dtvtsl
OPI{THALMICUS
}.I,KELIMA
oAilcLloN
GASSFRI
otvtst MAxtLLARtg
N. ALVEOLARIS
SUP;FIO* MHOIUS
HEfrVUSKELIMA
D|VISIRANDIBULAR
XELITiA *AI
'{AiVUS
FORAAIENOVALE
rORAI'EN DAN
}JERViJ$ALVEOLAftIg
SUPEFIOEPOS?ERIOF
N. liAsoFAT.ATINUS
N, PALAT'I}IUS K'AJOR
N, LINGI,JALI*
H. BUCCALIS
LgHGUS
I,I,ALVEOLARIEINf.FIOE
H. LtitsutLls
FOHAMEhI,NNVu$
ALVEGLAR:SINFERIOR
SAN LINGULA
H. BUCSAUS LC$GUS
it, LTNGUAt-'$
H.tNCtglvus
OSTEOLOGI
Osteologi adalah bidang yang mempelajari anatomi
maldibula, maksiladan struktursekitarnya,yang meningkatkan kemampuanoperator dalam melakukan
anestesilokal. Di bawah ini akan dibicarakanringkasanmengenai tulang-tulang dan persarafannya.
Tulang-tulang cranium terdiri dari: os. parietale, os.
temporale,os. occipitale,os. palatinum,os. ethmoidale,os. sphenoidale.
Tulang-tulangwajah adalah:os. maxillare,os. lnandibulare,os, zygomaticum,os. palatinum,os. nasale,
os. lacrimale,os. vomer, dan conchanasalisinferior.
Tulang-tulangyang perlu kita perbatikanadalah:os.
sphenoidale,
os. maxillare,os. mandibulare.
OS. SPHENOIDALE. Jika dilihat dari depan nririp
seekorkelelawardengansayapmembentangke samping.Terlelakpadabagiananteriorbasiscranii.Kedua
kakinya adalah processuspterygoideusyang lnenggantungke inferior di belakangmaxilla. Permukaan
inferior ala major ossis sphenoidalismerupakanbagian posteriordari dinding cavum orbita superiordan
juga merupakanatap dari fissura orbitalis superior,
yang memisahkanala major di bagian atas dan ala
rninor di bagianbawah.AJa major ossissphenoidalis
mernbentang
ke sartrpingsampaimeurbentuksebagian
permukaaneksternalcranium yang terletakdi depan
os temporaledan rnengandungbagiananteriorlobus
temporalisotak. Os. sphenoidale
berhubungan
dengan
berbagaiorifisum atau foramen, tempat keluar dan
masuknyasaraf dan pembuluhdarahdari otak. Beberapaorifisurndan foramenutamaadalah:fissuraorbitalis superior,fissuraorbitalis inferior, foramenrotundum, dan foramenovale.
FISSURA ORBITALIS SUPERIOR adalah lubang
penghubungantarafossacranii media denganorbita.
Dilalui oleh n. ophthalmicusataudivisi 1 n.trigenrinus
(n.9.
FORAMEN ROTUNDUM mengarahdari fossacranii
media ke fossa pterygopalatina.Terletak pada os.
sphenoidale
sekitar2 inchi tepatdi belakangforanren
infraorbitale. Foramen rotunduut rnengeluarkan n.
maxillarisatau divisi 2 n.trigerninus.Di antaraforamen rotundumpada os. sphenoidaledan orifisunr ke
canalisinfraorbitalispada rnaxilla,saraf ini akan berjalan melalui fossa pterygopalatina,
dau flssura orbitalisinferior.
PenmjukPraktis AnestesiLoksl 33
NERVUS
NERVUSVATAU N. TRIGEMINUS
Nervus V atau n. tigeminus berasal dari mesencephalon dan membesarmenjadi ganglion Gasseriatau
ganglionsemilunare.Ada dua ganglionGasseriyang
terletak pada dasar cranium di dekat garis median,
tiap-tiap ganglion menginenasi satusisi wajah.
Ganglion Gasseri berbentuk bulan sabit yang pipih,
panjangnyakurang lebih 10 mm dan lebarnyakuranglebih 20 mm, dan terbagimenjadi tiga cabang:
(DMSI 1) adalah cabang
N. OPHTIIALMICUS
yang terkecil dari ganglion Gasseri.Keluar dari cranium melalui orifisum atau fissura pada dinding posterior orbita yang disebut fissura orbitalis superior.
Cabang-cabangnyamenginervasistruktur-struktur di
dalam orbita, dahi, kulit.kepala,sinus frontalis dan
palpebrasuperior.
N. MAXILLARIS (DMSI2) menginervasimaxilla
dan struktur-strukturyang berkaitandengannyaseperti
gigi geligi, periosteum, membrana mukosa, sinus
maxillaris, palatum molle, palpebra inferior (kelopak
mata bawah), labium oris superior (bibir atas),sisi lateral cavum nasi dan memberikan beberapainnervasi
padaregio tonsilla palatina.
Divisi kedua meninggalkancranium melalui foramen
rotundum, melintasi fossa pterygopalatina,masuk ke
dalam fissuraorbitalis inferior, dan berjalansepanjang
!4
N. LINGUALIS, cabang berikut yang berjalan ke depan menuju garis median. Saraf berjalan ke bawah,
35
Selain itu juga ditemukancabangabnormaldari n' alveolaris inferior yang meninggalkantruncus saraf sebelum truncus masuk ke dalam foramen mandibulae'
Saraf ini masuk ke foramen di anterior dan di atasfo'
ramen mandibulae dan didistribusikan ke molar
ketiga.
N. Mylohyoideus yang berisi serabut sensoris yang
mensuplaikulit dan dagu,pada 10% kasusmengeluarkan cabang ke mandibula tepat di atas tepi bawah
pada garis median. Cabang ini mensuplaifilamen ke
beberapagigi anterior.
PASIEN
n pri nsip-prinsip
Dengan mempelajari dan menerapka
yang Oilelastan pada bab-bab terdahulu, dokter gigi
.t.n Aup.t melakukankontrol rasasakit padahampir
sernuakondisiyangdijumpaipadaprakteksehari-hari'
Karena pasienmempunyaitenlPerarnen,kondisi fisik,
dan intelegensiyang berbeda,mereka ini tidak bisa
diperlakukandengancara yang sarna'Akibat'{ari prosedur atau komentar yang kurang difikirkan dengan
baik oleh operator atau asisten, injeksi akan gagal
menghasilkananestesiayang diinginkan'
Gejala-gejalayang tidak dikehendaki,seperti sinkop
pasienyang
dapat diminimalkandenganpenanganan
simpatik dan penuh pengertian.Operator dan asisten
harusdapatmemelalui sikap dan anjuran-anjurannya
yakinkan pasien bahwa apa yang dilakukan adalah
prosedurbiasa yang memang harus dilakukan dan
iidak perlu ditakutkan. Instrurnen,syringe, dan alatalat tain yang menakutkan sebaiknya tidak terlihat
langsungoleh Pasien.
Kursi unit harus dibuat sedikit condong ke belakang,
dengan sandarankepala diatur sedemikian rupa sehinggabisa menahanberatkepalayang didukungotototot leher. Selain untuk kenyamananpasien, posisi
kepala yang enak sangatmembantudokter gigi unruk
meningkatkan ketepatan dalan melakukan injeksi'
Kursi unit dapat dinaikkan atau diturunkansesuaidengan kemauanoperator.
Perlunya
PRAOPERATIF:
PERTIMBANGAN
takut
atau
yang
nervus
pasien
rnental
mempersiapkan
kadiabaikan
gigi
seringkali
operasi
untuk menjalani
saja'
waktu
membuang-buang
hanya
rena dianggap
Walaupun pramedikasi secararutin tidak perlu dila-
KEGAGAI-A'N ANESTESIA
Banyak kasus kegagalandalam mendapatkananestesia yang memadaidenganinjeksi anestetikumlokal'
Beberapamungkin gagal samasekali, sedangkanlainnya hanyapadainjeksi ataudaerahmulut tertentusaja'
Memang ada variasi individual dalam menerima
efek obat-obatantertentu.Pada pasienyang peka terhadap anestetikumlokal, sejumlab kecil anestetikum
saja sudahdapatberdifusi denganmudah datrmeurberikan efek anestesiayang kuat pada daerahyang luas,
sedangkanpada pasien yang kurang peka diperlukan
larutanyanglebih banyakdan waktu yanglebih lama'
Rasa takut bisa menyebabkanpasien menjadi gelisah
meski sebenarnyaia tidak merasasakit'
Anomali inervasi nervusatauvariasi bentuk dan kepadatan tulang juga dapat menghaurbatusaha operator
untuk mendapatefek anestesiyang layak' Kurangnya
pengetahuanmengenai anatouri bisa mengakibatkan
ieknik anestesiyang digunakankunng baik sehingga
akhirnya menirnbulkankegagalan.
Kecerobohan,rasa percaya diri yang berlebihan,keacuhan atau operasi yang dilakukan sebelum efek
anestesi maksimal, merupakan penyebab kegagalan
padabeberapakasus.
Operasi yang dilakukan sebelum efek anestesiyang
memuaskandiperoleh, akan memberikan hasil akhir
yangmeragukan'
Jaringan-jaringanyang mengalamiperadangandan infeksi kronis tidak mudahdianestesi.
Penmjuk PrqktisAnestesiLokal 37
KLIADIAN-KEJADIAN YANGTIDAKAMAM
Penggunaananestesilokal untuk mengontrolrasasakit
selama operasi dalam rongga mulut adalah prosedur
yang cukup aman dan dapat dipercaya.Meskipun
demikiantetap ada kejadiantidak biasa yang mengganggu operatorjika ia belum pernah menjurnpainya.
Gangguanseperti ini bisa karena injeksi anestetikum
yang salah masuk ke dalarn vena, idiosinkrasi,anomali anatomi atau suatu fenornenayang nrasihbelum
dapatdijelaskan.
Mungkin hanya beberapaoperator saja yang pcrnah
mengalamisemua kejadiandi atas,tetapi umuntnya
hampirsebagianbesaroperatorpernahmengalamibeberapadi antara kejadian-kejadian
tersebut.Dengan
mengetahuiapa yang mungkin terjadi,operatorakan
memiliki keyakinandan dapat membautunyamenghadapisituasiyang memalukan.Inilah tujuanpeuambahanbab ini.
RASA SAKIT (di pinggang): seperri rcrrusuk, kadang-kadangtimbul rasa sakit yang mendadakdan
sangathebatselarnaatausegerasetelahinjeksi.Sakit
biasanyasangathebatpada mulanyadan secarabertahapberkurangsampaiakhimya hilangdalamwaktu
5-15 menit.Sakit tidak tirnbul lagi padawaktu clilakukan injeksi ulang, baik seketika atau pada kunjungan
berikut. Beberapapenulis percayabahwa hal tersebut
disebabkan
oleh posisidudukyangtidak tepat.Jika ini
benar,seharusnyasakit pada punggungjuga akan tirnbul padasaattidak dilakukaninjeksi.Absennyahal ini
menyebabkaninjeksi perlu mendapatperhatian:AIasan yang mungkin dari keadaanini adalahsakit dise-
ANESTESIA MANDIBUI-AR sesudahinjeksi zigomatik: Pemeriksaanyang teliti dari cranium akan menunjukkanbahwaforamenovale,yang dilalui n. mandibularis,terletaktepatdi posteriordaerahyang digenangi anestetikumpada injeksi zigomatik. N. Mandibularis berjalan ke depan dan bawah, profundus terhadap m. pterygoideusexternusdan kontinu ke arah
ramusdi antaram. pterygoideusinternusdan externus.
Apabila pada waktu melakukan injeksi zigomatik,
operator menempatkansyringe terlalu sejajar dengan
permukaan oklusal dan permukaan bukal gigi-gigi
atas,jarum akan menghrabke n. mandibularis.Masuknyajarum terlaludalampadaposisiini akanmengakibatkananestetikumterdeposisidi dekat batangsapadamandibula.
raf dan akanmengbasilkan
anestesia
PARESTESIA: Sesudah injeksi mandibular atau
mentalismungkin akan tiurbul sensasitingling atau
rnatirasapada bibir bawah dalarnwaktu yang cukup
lama.Biasanyadisebabkan
oleh traumalanpung pada
batangsaraf.Tnuura scpertiini paling seringberhubungandenganckstraksi,terutamaapabilan. alveolaris inferiorsangatdekatdenganakargigi posterior.
Pada kasus parestesiayang terjadi sesudah injeksi
untuk proseduroperatif, dianggap bahwa kondisi ini
disebabkankarenatrauma jarum suntik yang mengenai batangsaraf.Keadaanini lebih seringterjadipada
kasusinjeksi menta|is.Gejala-gejalaparcstesiberangsur-angsur
biasanyasempurna.
redadanpenyembuhan
JARUM INJEKSI
Berbagai jenis jarum hipodennik bisa saja patah di
dalamjaringan.Palahnyajarum ini tidak selaludapat
dihindari.Namun frekuensipatahnyajarum dapatdi-
PetunjukPraktis AnestesiLokal 39
Genkan kepalapasienyangmendadak'
jarum
12. Baja karbon yang dipakai bahan pembuat
terlalu getas.
13. Jarumbaja yang terlalu seringdisterilisasiataucacat akibatdibakar(untuk sterilisasi).
14. Jarum platina, dan emas yang sudah terlalu lama
dipakaidan seringdibengkokkan'
PAdA
TINDAKAN PENCEGAIIAN TAMBAIIAN:
disebelum
dan
bungkusnya,
dari
jarum
dibuka
wahu
harus
gigi
dokter
asisten
atau
gigi
dokter
sterilis;si,
memeriksajarum untuk melihat fleksibilitas dan kondisi ujungjarum.
Patahnyajarum hanya dianggap serius apabila sebagian patahannyatertinggaldi dalamjaringan'
pada
Denganjuga memperhatikansegi ekonomisnya
tingberkualitas
steel
jarum
stainless
p"nggun..n tipe
setiap
untuk
digunakan
jarum
baru
ii, t.U.it nya
pasien.
Supayajarumnyabisa ditarik kembali,jika patahpada
p.ngl.tny., sebaiknya gunakan jarum yang cukup
p.njung sehinggasebagiandari jarurn akan.tti:tapber.4.-Oilu.t itring.n. Sebuahtang yang kedua paruhdan
nya bergerigiatautang jarum harusselalu tersedia
pasien
jaringan
mulut
menarik
yang
tangan operator
jarum dapat
harustetapadatempatnyasampaipatahan
tarikan
Dilepasnya
tersebut'
tang
dengan
dikeluarkan
jarum
rnasuk
patahan
membuat
jaringan
akan
pada
dalam.
lebibke
Jika sebuahjarurn rnasuk ke dalam jaringan, pasien
harusdiberitahu.Dan kemudiandiambil foto rontgennya. Jika operatorkurang menguasaiteknik pengampabilan janrm ini, maka dianjurkan untuk merujuk
mulut.
bedah
sienke ahli
PENGGUNAANPERLENGI(APANHIPODERMIK
Untuk merawat dan memakai perlengkapanbipodermik diperlukan penerapanprinsip dasar sterilisasi'
Ada dua metode umum' yaiN merebusdan nrenggunakan autoklaf untuk mensterilkansyringe dan jarum'
Merebusadalahmetodsyang paling seringdigunakan,
karenamudah dan bisa diandalkan.Perlu diingat bahwa desinfektantidak bisa diandalkan karena dikha'
lumenjarum'
watirkantidak dapatmemPenetrasi
Ada berbagaimacam variasi teknik injeksi, telapi tanpa melihat metode yang digunakanoleh dokter gigi,
INDEKS
A
Agenantikarat,41.
Antiseptik,8.
Aquadest,41.
Autoklaf,40.
B
Barbiturat36.
D
Diabetes
mellitus,39.
-. epineprin,39.
E
Epilepsi,38.
Epineprin,37.
-. palatinus,28.
Injeksiperiosteat,
7.
--. alveolarissuperioranterior,10.
'-. alveolaris
superiormedius,9.
---. bedahperiodonhl,9.
-. alveolarissu.perior
posterior,g,
Injeksisupraperiosteal,
I l.
-. insisivusbawah,16.
---.lateralatas,12.
---.sentralatas,11.
--. kaninusatas,13.
-. premolarkeduadanmolarpertamaatas,15,
atas,14.
--. pertama
-. transeptal,29.
Intelegensi,36.
Iodine,7.
K
Karat,41.
Koagulasi,40.
Konvulsi,38.
F
Fotoroentgen,40.
Foramina
Scarpa,34.
G
GanglionGasseri,34.
-. Meckeliensis,34.
H
Hematom,37.
-. perforasiplexusvenosu,37.
M
Mandibula,33.
-. corpus,34.
-. foramenmentale,34.
-. fossaincisiva,34.
-. ramus,34.
Maxilla,33.
-. canalisnasopalatina,
33.
-. forameni nfraorbitate,
33.
-. foramenpalatinummajus,33.
-. for4minaalveolaria,
33.
Mesencephalon,34.
Mikroorganisma,4l.
Mineral,41.
I
Idiosinkrasi,37.
Infeksivinent,39.
Infilhasi,T.
Injeksiblok,17.
-. infraorbital,18.
-. mandibular,20.
--. mentalis,23.
-. zigomatik,17.
-. lingual,25.
-. nervusbuccalislongrs,24.
--. nasopalatinus,26.
-. palatinus
majot,27.
--. grgging,27.
42 Indeks
N.
Newusmandibularis,
35.
-. maxillaris,34.
-. ophthalmicus,34.
-. Sapolini,35.
-. trigeminus,34.
o
Os.sphenoidale,33.
--. tissuraorbitalissuperior,33.
--. foramenovale,33,
---.rotundum,33.
s
ii
Paraestesia,39.
-. matirasa,39,
-, tingling,39.
jarum,39.
Patahnya
Penyakit kardiovaskular,
39.
Percabangan
Vidian,34.
Prosedur
asepsis,41.
R
Radang,37.
Rasasakitdi pinggang,38.
is,38.
--. glandulasuprarenal
38,
---.vasokonstriktor,
basah,37.
--. handuk
-. pikologis,36.
Sterilisator
air panas,
41.
Syok,36.
-. denyutnadiepat, 36.
-. kulitdingin,36.
-. Pucat,36.
darahturun,36.
-. tekanan
T
Takikardia,36.
Tampon,29.
Tangbergerigi,40.
-.j arum,41,
Temperamen,36.
Turunnyakelopakmata,39.
S
Salin ,36 .
Simtom eksitasitoksisitas,36.
Sinkop,36.
-. agenaromatik,37.
--. alkohol,37.
V
Vesikel,38.
neurotropik,
39.
-. Sangguan
-. trauma,39,
Indeks 4t
FORMULIR PEMESANAN
Yangterhormat
BagianPemasaran
PenerbitBuku KedokteranEGC
Jl. AgungTimur 4 Blok O/l No'39
SunterAgungPodomoro,Jakarta14350
(021)6530e)gl, oslo 6712'Fax'(021)6518178
Telepon
20.........
Mohondikirimkan:' E
Untukbuku:
Info"asi bukubaru
K"dokt"'anUmum
O KePerawatan
fl
Ouft* harga/katalog
K"dokt"tanGigi
At"uo
Eruu
Kami pun memesanbuku berjudul
1
l.
2.
3,
4.
5,
Rp """""""'
sebesar
Pembayaran
E
telahkami kirimkanmelalui
Weselpos,d/aCV EGC
Jl. AgungTimur 4 Blok O/l No'39
SunterAgungPodomoro
Jakarta14350