Professional Documents
Culture Documents
idak mungkin untuk mempelajari setiap senyawa tersebut. Untuk mempermudah pembelajaran,
senyawa organik diklasifikasikan ke dalam berbagai kelompok dan sub-kelompok. Secara
umum, senyawa organik dikategorikan sebagaimana dalam pembahasan berikut ini.
Secara luas senyawa organik diklasifikasikan ke dalam kelas berikut:
H2C=CH2
ada dalam cincin disebut heteroatom. Senyawa heterosiklik dengan lima dan enam atom disebut
sebagai heterosiklik beranggota lima dan enam. Contohnya adalah piridin, furan, tiofen, pirol.
Senyawa heterosiklik selanjutnya dapat diklasifikasikan sebagai monosiklik, bisiklik dan trisiklik
tergantung pada jumlah atom penyusun cincin satu, dua atau tiga.
Hidrokarbon dapat lebih diklasifikasikan menjadi empat jenis berdasarkan struktur, yaitu:
Alkana
Hidrokarbon yang mengandung ikatan C-C tunggal dalam molekul mereka disebut alkana.
Termasuk rantai terbuka serta tertutup (siklik). Sebagai contoh, etana, propana siklopentana.
Alkena
Alkena adalah hidrokarbon yang mengandung setidaknya satu karbon-karbon ikatan rangkap.
Misalnya, etena CH2=CH2
Alkuna
Hidrokarbon golongan alkuna mengandung setidaknya satu karbon-karbon ikatan rangkap tiga.
Misalnya etuna CHCH
Arena
Arena adalah hidrokarbon yang mengandung setidaknya mempunyai satu cincin aromatik
atau benzena. Misalnya, benzena, toluena, o-xilena. Mereka juga mengandung lebih dari
satu cincin benzena. Misalnya, naftalena (2 cincin) dan antrasena (3 cincin).
3 Votes
Pengertian Protein
Istilah protein barasal dari bahasa Yunani proteis, yang berarti pertama. Istilah itupertama kali
digunakan pada tahun 1838. Dalam kehidupan, fungsi protein sangat penting. Msalnya, semua
enzim tumbuhan dan hewan merupakan protein. Bersama lipida dan tulang, protein membentuk
rangka tubuh. Selain itu, protein juga membentuk otot, antibodi, hemoglobin dan berbagai
hormon.
Protein adalah penyusun kurang lebih 50% berat kering organisme.Protein bukan hanya sekedaar
bahan simpanan atau baha struktural,seperti karbohidrat dan lemak.Tetapi juga berperan penting
dalam fungsi kehidupan.
Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam amino. Massa molekul relatifnya adalah
sekitar 6.000 hingga beberapa juta. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N.
beberapa protein mengandung unsur belerang (s). fosforus (p), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga
(Cu), dan iodin (I). pada akhir tahun 1800, unit protein terkecil yang berup asap -amino
berhasil didefinisikan.
Struktur Protein
Struktur protein dapat dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu struktur primer, sekunder,
tersier, dan kuarterner. Struktur primer adalah struktur linear dari rantai protein. Dalam struktur
ini tidak terjadi antaraksi, baik dengan rantai protein yang lain maupun di antara asam amino
dalam rantai protein itu sendiri.
Struktur sekunder adalah struktur dua dimensi dari protein. Pada struktur ini terjadi lipatan
(folding) beraturan, seperti heliks dan sheet, akibat adanya ikatan hidrogen di antara gugusgugus polar dari asam amino dalam rantai protein.
Struktur tersier merupakan struktur tiga dimensi sederhana dari rantai protein. Dalam struktur ini,
selain terjadi folding membentuk struktur heliks dan sheet, juga terjadi antaraksi van der
Waals dan antaraksi gugus nonpolar yang mendorong terjadi lipatan.
Struktur tertinggi dari protein adalah struktur kuarterner. Dalam struktur ini, protein membentuk
molekul kompleks, tidak terbatas hanya pada satu rantai protein, tetapi beberapa rantai protein
bergabung membentuk seperti bola.
Jadi, pada struktur kuartener molekul protein di samping memiliki ikatan hidrogen, gaya van der
Waals, dan antaraksi gugus nonpolar, juga terjadi antaraksi antar rantai protein baik melalui
antaraksi polar, nonpolar, maupun van der Waals. Contoh dari struktur ini adalah molekul
Hemoglobin, tersusun dari empat subunit rantai protein.
Fungsi Protein
Protein yang membangun tubuh disebut Protein Struktural sedangkan protein yang berfungsi
sebagai enzim,antibodi atau hormon dikenal sebagai Protein Fungsional.
Protein struktural pada umumnya bersenyawa dengan zat lain di dalam tubuh makhluk
hidupContoh protein struktural antara lain nukleoprotein yang terdapat di dalam inti sel
dan lipoprotein yang terdapat di dalam membran sel.Ada juga protein yang tidak bersenyawa
dengan komponen struktur tubuh,tetapi terdapat sebagai cadangan zat di dalam sel-sel makhluk
hidup. Contoh protein seperti ini adalah protein pada sel telur ayam,burung,kura-kura dan penyu.
Semua jenis protein yang kita makan akan dicerna di dalam saluran pencernaan menjadi zat yang
siap diserap di usus halus,yaitu berupa asam amino-asamamino.Asam amino-asam amino yang
dihasilkan dari proses pencernaan makanan berperan sangat penting di dalam tubuh,untuk:
Penggolongan Protein
1. Klasifikasi Protein Berdasarkan Fungsi Biologisnya:
kuku, bulu burung), fibrion (komponen utama pada serat surat dan jarring
laba-laba).
Protein kontraktil, yaitu protein yang memberikan kemampuan pada sel dan
organisme untuk mengubah bentuk atau bergerak. Contohnya ialah aktin dan
myosin, yaitu protein yang berperan dalam system kontraksi otot kerangka.
1. Berdasarkan Bentuknya
Berdasar bentuknya protein digolongkan menjadi dua, yaitu protein globular dan protein serabut.
Protein globular memiliki rantai polipeptida berlipat rapat menjadi bentuk bulat padat (globular),
yang memiliki fungsi gerak.
Contoh: Hemoglobin dan enzim
Protein serabut memiliki fungsi pelindung, contoh: Lkeratin pada rambut dan kolagen pada
urat.
1. Berdasarkan Komposisi Kimia
Berdasarkan komposisi kimianya, protein dibedakan menjadi protein sederhana dan protein
terkonjugasi. Protein sederhana hanya tersusun dari asam-asam amino. Contoh: enzim
ribunoklease.
Pada protein terkonjugasi asam amino juga terikat gugus lain
Contoh:
1. Lipoprotein, protein yang terkonjugasi lipid (lemak)
2. Glikoprotein, protein yang terkonjugasi karbohidrat
3. Fosfoprotein, protein yang terkonjugasi gugus fosfat
4. Ikatan Peptida
Di dalam protein, asam-asam amino diikat bersama melalui ikatan peptida, yaitu ikatan CN
hasil reaksi kondensasi antara gugus karboksil dengan gugus amino dari asam amino lain.
Perhatikan reaksi kondensasi berikut.
Reaksi tersebut merupakan contoh dipeptida, yaitu molekul yang dibentuk melalui ikatan peptida
dari dua asam amino. Suatu polipeptida (protein) adalah polimer yang dibentuk oleh sejumlah
besar asam amino melalui ikatan peptida membentuk rantai polimer.
Penamaan dipeptida atau tripeptida disesusaikan dengan nama asam amino yang berikatan.
Huruf akhir dari nama asam amino yang disatukan diganti dengan huruf l. Contoh, jika alanin
dan glisin menjadi dipeptida, nama dipeptidanya adalah alanilglisin.
Asam Amino
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit:
keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C alfa atau ). Gugus
karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan,
asam amino bersifatamfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada
larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino
termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat
penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Asam Amino Essensial & Non-Essensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga
harus didapat dari konsumsi makanan. Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa
diprosuksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah
dibandingkan dengan asam amino esensial.
Jenis-jenis asam amino essensial :
Leucine (Leu, L), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai
bercabang)
Isoleucine (Ile, I), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai
bercabang)
Valine (Val,V), (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)
Tidak diproses di organ hati, dan lebih langsung diserap oleh otot
Lycine (Lys, K)
Tryptophan (Trp, W)
Methionine (Met, M)
Membantu membuang zat racun pada organ hati dan membantuk regenerasi
jaringan baru pada hati dan ginjal
Threonine (Thr, T)
Phenylalanine (Phe, F)
Glyicine (Gly, G)
Merupakan bagian dari sel darah merah dan cytochrome (enzim yang terlibat
dalam produksi energi)
Alanine (Ala, A)
Merupakan salah satu kunci dari siklus glukosa alanine yang memungkinkan
otot dan jaringan lain untuk mendapatkan energi dari asam amino
Serine (Ser, S)
Diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
Cystine (Cys, C)
Tyrosine (Tyr, Y)
Glutamine (Gln, Q)
Sumber energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori
Taurine
Ornithine
KLASIFIKASI LEMAK
KLASIFIKASI LIPID
1. LIPID
Lipida (dari kata Yunani, Lipos, lemak) dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak
(organik, bukan minyak mineral atau minyak bumi), lemak, dan lilin. Istilah "lipida"
mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofob, yang
esensial dalam menyusun struktur dan menjalankan fungsi sel hidup. Karena nonpolar,
lipida tidak larut dalam pelarut polar, seperti air atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut
nonpolar, seperti eter atau kloroform.
Lipid digolongkan menurut karakteristik kelarutannya. Lipid didefinisikan sebagai zat
yang tidak larut dalam air, yang dapat diekstrak dari sel melalui pelarut organik seperti
eter dan benzen. Lipid yang ditemukan dalam tubuh manusia dapat di bagi ke dalam
empat kelas menurut struktur molekulnya, yaitu lemak, phosfolipid, malam (lilin), dan
steroid.
Lemak, disebut juga lipid, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai
sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di
dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati,
yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi.
Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh, pembentukan sel,
sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein,
memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan memelihara suhu tubuh.
http://www.medicastore.com/nutracare/isi_choless.php?isi_choless=kelainan_lipid
2. KLASIFIKASI LIPID
2.2.1 Lemak/Trigliserida
Lemak merupakan estergliserol yang terbentuk dari dua jenis molekul yang lebih kecil
melalui reaksi dehidrasi. Lemak tersusun dari dua jenis molekul, yaitu gliserol dan asam
lemak. Dalam pembentukan lemak, tiga asam lemak masing- masing berikatan dengan
gliserol melalui ikatan ester, suatu ikatan antara gugus hidroksil dengan gugus karboksil.
Karena itu, lemak disebut juga triasilgliserol; di samping nama lain trigliserida. Asam
lemak pada dalam suatu molekul lemak bisa sama ketiga-tiganya (seperti pada contoh
gambar di bawah), atau bisa terdiri atas dua atau tiga jenis asam lemak yang berlainan.
- Gliserol
Gliserol merupakan sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon, yang masing-masingnya
mengandung sebuah gugus hidroksil.
- Asam Lemak
Asam lemak adalah asam karboksilat dengan jumlah atom karbon banyak. Biasanya asam
lemak mengandung 4 24 atom karbon, dan mempunyai satu gugus karboksil. Bagian
alkil dari asam lemak bersifat nonpolar, sedangkan gugus karboksil bersifat polar. Bila
bagian alkil asam lemak mengandung ikatan rangkap, dinamakan asam lemak tak
jenuh.Contohnya asam oleat. Sebaliknya, bila tidak memiliki ikatan rangkap dinamakan
asam lemak jenuh, seperti pada asam stearat dan asam palmitat. Ester gliserol yang
terbentuk dari asam lemak tak jenuh dinamakan minyak, sedangkan yang berasal dari
asam lemak jenuh dinamakan lemak. Titik leleh lemak lebih tinggi daripada minyak,
sehingga minyak cenderung mencair pada suhu kamar.
2.2.2 Fosfolipid
Phosfolipid serupa dengan lemak, yaitu merupakan suatu ester gliserol, tetapi,
phosfolipid hanya mengandung dua asam lemak, yang terikat pada atom C nomor 1 dan
nomor 2 dari gliserol, sedangkan atom C nomor tiga diesterkan oleh asam phosfat, yang
telah mengikat gugus alkohol jenis lain, seperti kolin, etanolamin, serin, dan inositol.
Karena itu, phosfolipid diberi nama menurut gugus alkohol yang terikat pada asam
phosfatnya, misalnya phosfatidilkolin (gugus alkohol mengikat kolin), phosfatidil
etanolamin (mengikat etanolamin), phosfatidil serin, dan nama lainnya. Struktur umum
dari phosfolipid ditunjukkan pada gambar berikut:
Akibat atom karbon nomor 3 mengikat gugus phosfat menimbulkan sifat dualisme dari
phosfolipid. Dua rantai panjang dari asam lemak yang terikat pada ke-dua atom karbon
bersifat nonpolar, sedangkan atom ketiga mengikat gugus phosfat yang polar. Akibat
dualisme ini, phosfolipid cenderung membentuk bilayer (lapis ganda) di dalam larutan air
dengan ekor (rantai asam lemak) mengarah ke bagian dalam dan kepala (gugus phosfat)
yang polar mengarah ke bagian luar atau larut dalam air, seperti ditunjukkan pada gambar
18.10. prilaku ini sama dengan anion asam lemak (sabun), membentuk misel.
2.2.3 Malam/Lilin
Jenis yang mirip dengan fosfolipid dan lemak adalah malam (waxe) merupakan suatu
ester yang mirip dengan fosfolipid. Perbedaannya, malam melibatkan alkohol
monohidroksi dalam gliserolnya dengan rantai panjang. Malam merupakan lapisan
pelindung pada buah- buahan dan daun-daunan, juga disekresi oleh serangga. Misalnya
sekresi kelenjar lebah, adalah golongan mirisil palmitat.
2.2.4 Steroid
Steroid adalah golongan lipid yang mempunyai karakteristik dari jenis struktur penyatuan
cincin karbon. Steroid tidak mengandung asam lemak ataupun gliserol, karenanya tidak
dapat mengalami penyabunan. Steroid meliputi empat golongan, yaitu kolesterol,
hormon, adrenokortikoid, hormon seksual, dan asam empedu.
Kolesterol ditemukan dalam semua organisme dan merupakan bahan awal untuk
pembentukan asam empedu, hormon steroid, dan vitamin D. Walaupun kolesterol
esensial bagi mahluk hidup, tapi berimplikasi terhadap pembentukan plek pada dinding
pembuluh nadi (suatu proese yang disebut arteosclerosis, atau pengerasan pembuluh),
bahkan dapat mengakibatkan penyumbatan. Gejala ini penting terutama dalam pembuluh
yang memasok darah ke jantung. Penyumbatan pada pembuluh ini menimbulkan
kerusakan jantung, yang pada gilirannya dapat menimbulkan kematian akibat serangan
jantung.
Hormon adrenokortikoid disintesis dalam kelenjar adrenalin, yang terlibat dalam
pengaturan air dan keseimbangan elektrolit, serta dalam metabolisme protein dan
karbohidrat. Misalnya, kortisol memperlambat penyusunan protein sehingga asam amino
normal yang dipakai untuk tujuan ini dapat digunakan oleh hati untuk mensintesis
glukosa ekstra.
Hormon seks yang penting pada laki-laki adalah testoteron, hormon ini yang
mengendalikan pertumbuhan reproduksi organ dan rambut, serta untuk mengembangkan
struktur otot dan suara khas laki-laki. Terdapat dua jenis hormon seks perempuan,
terutama progesteron dan golongan estrogen, salah satunya adalah estradiol. Hormonhormon ini menyebabkan perubahan berkala dalam sel telur dan uterus yang bertanggung
jawab terhadap daur menstruasi. Selama kehamilan, progesteron berada pada tingkat
yang tinggi, dan dipertahankan untuk mencegah ovulation. Dan sebagai kendali terhadap
kelahiran menggunakan progesteron jenis tertentu yang disebut etinodiol diasetat.
PDF KARBOHIDRAT
PENGERTIAN KARBOHIDRAT, KLASIFIKASI KARBOHIDRAT DAN
METABOLISME KARBOHIDRAT
KARBOHIDRAT yaitu senyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat
banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural & metabolik. sedangkan
pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum/selulosa, melalui
proses fotosintesis, sedangkan Binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga
tergantung tumbuhan. karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui
proses metabolisme.
Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber karbohidrat seperti : nasi/beras,
singkong, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya, dll.
Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak kita kenal yaitu
glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa : (C6H10O5)n
Klasifikasi Karbohidrat:
1. Monosakarida : terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan
asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. berikut macam-macam
monosakarida : dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda : triosa (C3),
tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa
2. Disakarida : senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul
monosakarida.
hidrolisis : terdiri dari 2 monosakarida al
sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)
maltosa : 2 glukosa (C 1-4)
trehalosa 2 glukosa (C1-1)
Laktosa : glukosa + galaktosa (C1-4)
3. Oligosakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak
gabungan dari 3 6 monosakarida,misalnya maltotriosa
4. Polisakarida : senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang
banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul
monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida
dengan rantai lurus/cabang.
Macam-macam polisarida :
1. AMILUM/TEPUNG
rantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan Amilosa (15 20%) : helix, tidak bercabang
2.
3.
GLIKOGEN
INULIN
Fruktosan
4.
5.
6.
Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada)
Usus ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan
beta : selulosa dapat sebagai sumber karbohidrat.
KHITIN
7.
8.
polisakarida invertebrata
GLIKOSAMINOGLIKAN
karbohidrat kompleks
GLIKOPROTEIN
- Isomer D,L
- Anomer a, b
Fungsi Karbohidrat
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi sebagai cadangan makanan, pemberi
rasa manis pada makanan, membantu pengeluaran feses dengan cara mengatur peristaltik usus,
penghemat protein karena bila karbohidrat makanan terpenuhi, protein terutama akan digunakan
sebagai zat pembangun. Karbohidrat juga berfungsi sebagai pengatur metabolisme lemak karena
karbohidrat mampu mencegah oksidasi lemak yang tidak sempurna.