You are on page 1of 7

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan
kecepatan hingga lebih 900 km per jam,terutama diakibatkan oleh gempa bumi
yang terjadi di dasar laut. Kecepatan gelombang tsunami bergantung pada
kedalaman laut. Di laut dengan kedalaman7000 m misalnya, kecepatannya bisa
mencapai 942,9 km/jam. Kecepatan ini hampir sama dengan kecepatan pesawat
jet. Namun demikian tinggi gelombangnya di tengah laut tidak lebihdari 60 cm.
Akibatnya kapal-kapal yang sedang berlayar diatasnya jarang merasakan adanya
tsunami. Berbeda dengan gelombang laut biasa, tsunami memilikipanjang
gelombang antara dua puncaknya lebih dari 100 km di laut lepas dan selisih waktu
antara puncak-puncak gelombangnya berkisar antara 10 menit hingga 1 jam. Saat
mencapai pantai yang dangkal, teluk,atau muara sungai gelombang ini menurun
kecepatannya, namun tinggi gelombangnya meningkat puluhan meter dan bersifat
merusak.

2.2 PENYEBAB TSUNAMI


sunami terjadi karena adanya gangguan impulsif terhadap air laut akibat
terjadinya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba. Ini terjadi karena tiga
sebab, yaitu : gempa bumi, letusan gunung api dan longsoran (landslide) yang
terjadi di dasar laut. Dari ketiga penyebab tsunami, gempa bumi merupakan
penyebab utama. Besar kecilnya gelombang tsunami sangat ditentukan oleh
karakteristik gempa bumi yang menyebabkannya. Bagian terbesar sumber
gangguan implusif yang menimbulkan tsunami dahsyat adalah gempa bumi yang
terjadi di dasar laut. Walaupun erupsi vulkanik juga dapat menimbulkan tsunami
dahsyat, seperti letusan gunung Krakatau pada tahun 1883.Gempa bumi di dasar
laut ini menimbulkan gangguan air laut, yang disebabkan berubahnya profil dasar
laut. Profil dasar laut ini umumnya disebabkan karena adanya gempa bumitektonik
yang bisa menyebabkan gerakan tanah tegak lurus dengan permukaan air laut atau
permukaan bumi. Apabila gerakan tanah horizontal dengan permukaan laut, maka
tidak akan terjadi tsunami.Apabila gempa terjadi didasar laut, walaupun gerakan
tanah akibat gempa ini horizontal, tetapi karena energi gempa besar, maka dapat
meruntuhkan tebing-tebing (bukit-bukit) di laut, yang dengan sendirinya gerakan
dari runtuhan in adalah tegak lurus dengan permukaan laut.

Sehingga walaupun tidak terjadi gempa bumi tetapi karena keadaan


bukit/tebing laut sudah labil, maka gaya gravitasi dan arus laut sudah bisa
menimbulkan tanah longsor dan akhirnya terjadi tsunami. Hal ini pernah terjadi di
Larantuka tahun 1976 dan di Padang tahun 1980.Gempa-gempa yang paling
mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah :

1.
2.
3.
4.

Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.


Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km.
Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0Skala Richter.
Jenis pensesaran gempa tergolong sesar naik atau sesar turun. Gaya-gaya
semacam ini biasanya terjadi pada zonabukaan dan zona sesar.

2.3 TANDA-TANDA BENCANA TSUNAMI


1. Diawali adanya gempa bumi. Bila Anda tinggal di dekat pantai, sebaiknya
berhati-hati bila terjadi gempa bumi. Tsunami biasanya terjadi karena adanyagempa
bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Tidak hanya gempa yang terjadi di
daerah Anda, tetapi juga di seluruh dunia. Gempa ribuan kilometer jauhnya dapat
menyebabkan potensi tsunami yang mematikan.
2. Dengarkan suara-suara gemuruh. Banyak korban tsunami telah
mengatakan bahwa datangnya gelombang tsunami diawali dengan suara gemuruh
yang keras mirip dengan kereta barang.
3. Perhatikan penurunan air laut. Jika ada penurunan air laut yang cepat dan
bukan merupakan waktu air laut surut, maka segeralah mencari tempat
perlindungan yang tinggi. Sebelum terjadi gelombang tsunami, air laut akanterlebih
dahulu surut dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat
besar.
4. Selalu waspada pada gelombang pertama. Gelombang tsunami pertama
tidak selalu yang paling berbahaya, sehingga tetap mendekatkan diri dari garis
pantai sampai keadaaan benar-benar aman. Jangan berasumsi bahwa karena
tsunami kecil di satu tempat maka akan kecil juga pada daerah yang lain. Ukuran
gelombang tsunami bervariasi dan tidak sama di semua lokasi. Gelombang tsunami
juga bisa melakukan perjalanan melalui sungai-sungai yang terhubung ke laut.
Selain tanda-tanda tersebut, alam juga bisa memberi tanda sebelum
terjadinya bencana, seperti gerakan angin yang tidak biasa, tekanan udara atau
cuaca yang ekstrem dan perilaku hewan yang berubah. Sebagai contoh prilaku
hewan yang berubah yaitu: beberapa kelelawar, yang aktif di malamhari dan
biasanya tidur di siang hari, menjadi sangat aktif setengah jam sebelum gelombang
tsunami datang.

2.4 DAMPAK BENCANA TSUNAMI


1. Banjir dan gelombang pasang.
2. Kerusakan pada berbagai bentuk infrastruktur
3. Pencemaran air besih.
4. Korban jiwa dan ancaman kemanusiaan.
5. Mewabahnya virus dan bakteri penyakit.

2.5

MENGHADAPI TSUNAMI

1. Persiapan Menghadapi Tsunami


1. Mengetahui pusat informasi bencana, seperti Posko Bencana,Palang Merah
Indonesia, Tim SAR. Kenali areal rumah, sekolah,tempat kerja, atau tempat
lain yang beresiko. Mengetahui wilayah dataran tinggi dan dataran rendah
yang beresiko terkena Tsunami.
2. Jika melakukan perjalanan ke wilayah rawan Tsunami, kenali hotel, motel, dan
carilah pusat pengungsian. Adalah penting mengetahui rute jalan keluar
yang ditunjuk setelah peringatan dikeluarkan.
3. Siapkan kotak Persediaan Pengungsian dalam suatu tempat yang mudah
dibawa (ransel punggung), di dekat pintu.
4. Siapkan peersediaan makanan dan air minum untuk pengungsian.
5. Siapkan selalu peralatan P3K lengkap.
6. Membawa barang secukupnya saja untuk keperluan pengungsian.
7. Segera mengungsi setelah adapemberitahuan dari pihak yang berwenang
atas penyebaran informasi tentang tsunami.
8. Jika hanya ada sedikit waktu sebelum dating tsunami,segera mencari pintu
dan mencari jalan keluar dari rumah atau gedung dengan segera.
9. Carilah tempat yang tinggi dan aman dari gelombang tsunami,atau
mengikuti rute dan tempat yang suah ditetapkan oleh pihak yang
berwenang.
10. Utamakan keselamatan terlebih dahulu, jika terjadi kerusakan pada tempat
Anda berada,bila ingin menyelamatkan harta benda carilah yang mudah dan
ringan dibawa.

11. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang tertinggal pada saat pergi ke
tempat evakuasi. Jika bisaajaklah tetangga dekat Anda untuk pergi bersamasama.
12. Jika tsunami terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, cepat
keluar dan cari tempat yang tinggi dan aman.

2. Setelah Terjadi Tsunami


1. Periksa kesediaan makanan.
Makanan apapun yang terkena air mungkin sudah tercemar dan harus
dibuang.
2. Memberikan bantuan kepada korban luka-luka.
Berikan bantuan P3K dan panggil bantuan. Jangan pindahkan orang yang
terluka, kecuali yang luka serius.
3. Segera membangun tenda pengungsian apabila keadaan untuk kembali ke
rumah tidak memungkinkan.
4. Pastikan keadaan sudah aman dan tidak terjadi tsunami susulan sebelum
kembali ke rumah.
Bila keadaan rumah tidak memungkinkan untuk ditempati carilah tempat
tinggal yang bisa ditempati atau kembali ke tempat pengungsian.

2.6

CARA PENANGGULANGAN TSUNAMI

Adapun cara yang dilakukan untuk penanggulangan bencana tsunami adalah :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.

Melaksanakan evakuasi secara intensif.


Melaksanakan pengelolaan pengungsi.
Melakukan terus pencarian orang hilang, dan pengumpulan jenazah.
Membuka dan hidupkan jalur logistik dan lakukan resuplay serta
pendistribusianlogistik yang diperlukan.
Membuka dan memulihkan jaringan komunikasi antar daerah atau kota.
Melakukan pembersihan kotayang hancur dan penuh puing dan lumpur.
Menggunakan dana pemerintah untuk penanggulangan bencana dan
gunakan pula dengantepat sumbangan dana baik dari dalam maupun luar
negeri.
Menyambut dengan baik dan libatkan unsur civil society.

2.7 UPAYA PENYELAMATAN DIRI SAAT TERJADI TSUNAMI


Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap saat.
Janganlah ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan menikmati pantai
dan lautan.

1. Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut
dekat pantaisurut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari
menuju ke tempat yangtinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil
memberitahukan teman-teman yang lain.
2. Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta
mendengar berita daripantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat
kepantai. Arahkan perahu ke laut.
3. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun
ke daerahyang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
4. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama
pada korban. Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangangempabumi,
air laut dekat pantaisurut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat,
segeralah lari menuju ke tempat yangtinggi (perbukitan atau bangunan
tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.
5. Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta
mendengar berita daripantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat
kepantai. Arahkan perahu ke laut.
6. Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun
ke daerahyang rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
7. Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama
pada korban.

2.8 TAHAP PENCEGAHAN,REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI


Tahap pencegahan
Tsunami merupakan fenomena alam yang biasa terjadi namun hampir sedikit
sekali dapat diprediksi terjadinya tsunami. Oleh karena itu ketika tsunami terjadi
akan banyak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa. Namun demikian untuk
menghindari bahaya tsunami dapat dilakukan dengan memberikan peringatan
sedini mungkin pada orang-orang yang tinggal dan beradadi sekitar pantai. Di
beberapa pantai yang kerap terjadinya tsunami sepertidi pantai-pantai Jepang dan
Amerika telah dipasangi papan peringatan tentang terjadinya potensi tsunami.
Awas Tsunami!. Di beberapa tempat malah dipasang system alarm yang
menghubungkan peralatan deteksi tsunami dari instansi berwenang memberikan
peringatan. Di beberapa pantai di Jepang malah telah dibuat dinding beton
penghalau agar dapat mengurangi laju tsunami, juga dibangun tempat tempat
pengungsian . Dengan cara-cara ini potensi kerusakan yang akan ditimbulkan oleh
tsunami dapat dikurangi.
Cara lain adalah dengan menjaga kelestarian dan keutuhan pepohonan yang
ada sekitar pantai. Bila lahan sekitar pantai sudah gundul atau berkurangnya
pepohonan maka perluadanya upaya reboisasi. Reboisasi dilakukan sepanjang garis
pantai. Makin banyak pohon yang ada dan ditanam di sekitar pantai membuat laju

tsunami makin berkurang dan terhambat sehingga mengurangi kerusakan yang


ditimbulkan tsunami Tahap Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kebijakan rehabilitasi
dan rekonstruksi disusun untuk memulihkandan membangun kembali kehidupan
masyarakat pasca bencana menjadi lebih baik. Untuk itu, pengkajian Kebutuhan
Pasca Bencana dilakukan dengan menggunakan Kombinasi Penilaian Perkiraan
Kerusakan dan Kerugian (Damage and Loss Assesment-DALA)dan Pengkajian
Kebutuhan Pemulihan Pembangunan Manusia /Human Development Needs
Assessment (HRNA).
Strategi pemulihan pasca bencana Provinsi DIY meliputi dua tahapan,
yaitutahap rehabilitasi dan tahap rekonstruksi. Tahap Rehabilitasi bersifatjangka
pendek, sebagai respon atas berbagai isu yang bersifat mendesak dan
membutuhkan penanganan yang segera dan bertujuan untuk memulihkan standar
pelayanan minimum pada sektor perumahan, sektor prasarana, sektor sosial, sektor
ekonomi produksi, serta sektor lainnya (lintas sektor) yang mengalami kerusakan
dan kerugian akibat dampak bencana. Tahap Rekonstruksi lebih bersifat jangka
panjang untuk memulihkan sistem secara keseluruhanserta mengintegrasikan
berbagai program pembangunan ke dalam pendekatan pembangunan daerah.
Selain itu, MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Centre)membangun
program rehabilitasi pascabencana untuk mengkoordinasikan dan melembagakan
inisiatif berbagai elemen Muhammadiyah yang telah memiliki program tersebut
sebelumnya. Untuk skala nasional, Muhammadiyah telah menyelesaikan program
rehabilitasi pasca Tsunami, pasca Gempa Bumi,Secara keseluruhan kebijakan yang
diambil BPBD dalam membangun sistem penanggulangan bencana adalah sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Penguatan peraturan perundangan dan kapasitas kelembagaan


Perencanaan penanggulangan bencana yang terpadu
Penelitian, pendidikan dan pelatihan
Peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat dan para pemangku
kepentingan lainnya dalam PRB
Pencegahan dan mitigasi bencana
Peringatan dini
Kesiapsiagaan
Tanggap darurat
Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Bidang garap rehabilitasi yang dikerjakan :

Rehabilitasi
Rehabilitasi
Rehabilitasi
Rehabilitasi
Rehabilitasi

Ekonomi Keluarga
Instalasi Air Bersih
Hunian Sementara - Permanen untuk kelompok rentan
Fasilitas Pendidikan
Fasilitas Kesehatan

Rehabilitasi Lingkungan dan Pertanian

You might also like