Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
A. Kontrasepsi
1. Pengertian
Pengertian kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur
oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang
telah dibuahi ke dinding rahim. Terdapat beberapa metode yang digunakan
dalam kontrasepsi. Metode dalam kontrasepsi tidak ada satupun yang
efektif secara menyeluruh. Meskipun begitu, beberapa metode dapat lebih
efektif dibandingkan metode lainnya. Efektivitas metode kontrasepsi yang
digunakan bergantung pada kesesuaian pengguna dengan instruksi.
Perbedaan keberhasilan metode juga tergantung pada tipikal penggunaan
(yang terkadang tidak konsisten) dan penggunaan sempurna (mengikuti
semua instruksi dengan benar dan tepat) (Medicastore, 2008).
Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan
sel sperma tersebut (Depkes RI, 2002).
2. Macam-macam Kontrasepsi
Macam-macam metode kontrasepsi menurut Hartanto (2003)
a. Metode Sederhana
1) Tanpa alat
a) KB Alamiah
b) Coitus Interruptus
2) Dengan alat
a) Mekanis (barrier)
b) Kimiawi
b. Metode Modern
1) Kontrasepsi hormonal
a) Peroral : Pil Oral Kombinasi (POK), mini-pil, morning-after
pill
b) Injeksi
suntikan
DMPA,
NET-EN,
Microsheres,
Microcapsules
c) Sub-kutis : implant
2) Intra Uterine Devices (IUD)
3) Kontrasepsi mantap
3. Manfaat Kontrasepsi dari Segi Kesehatan
a. Untuk Ibu : dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran, ibu
mendapat manfaat berupa :
1) Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang
berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek.
2) Peningkatan kesehatan mental sosial yang dimungkinkan oleh
adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak untuk
beristirahat dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan
lainya.
tersebut
pendapatan
keluarga
tidak
habis
untuk
yang
10
11
hypophyse.
Penggunaan
kontrasepsi
suntikan
tidak
12
hampir
sama
dengan
pil
kombinasi.
Kehandalan
13
endapan
putih
pada
dasar
ampul,
upayakan
14
15
16
perubahan-perubahan
endometrium.
kadar
hormon
atau
histologi
17
18
aterosclerosis.
Sedangkan
terhadap
trigliserida
dan
C. Berat Badan
1. Definisi
Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan
gambaran massa tubuh. Berat badan ideal adalah berat badan untuk tinggi
badan tertentu yang secara statistik dianggap paling tepat untuk menjamin
kesehatan dan umur panjang.
Obesitas atau kegemukan adalah ketidakseimbangan jumlah
makanan yang masuk dibanding dengan pengeluaran energi oleh tubuh.
2. Kriteria
Untuk mengklasifikasikan obesitas dipergunakan ukuran:
a. Body Mass Index (BMI)
Metode paling berguna dan banyak digunakan untuk
mengukur tingkat obesitas adalah BMI (Body Mass Index), yang
didapat dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat dari
tinggi badan (meter).
19
Tabel 1
Kategori
Underweight
BMI (kg/m2)
<18.5 kg/m2
Batas normal
Overweight
Pre obese
Obese I
Obese II
Obese III
Tabel 2
Resiko comorbiditas
Rendah (tetapi resiko terhadap
masalah masalah klinis lain
meningkat)
Rata rata
Meningkat
Sedang
Berbahaya
Sangat berbahaya
Kategori
Underweight
BMI (kg/m2)
< 18.5 kg/m2
Batas normal
Overweight
At Risk
Obese I
Obese II
Resiko comorbiditas
Rendah (tetapi resiko terhadap
masalah masalah klinis lain
meningkat)
Rata rata
Meningkat
Sedang
Berbahaya
20
21
22
23
7. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan ternyata juga mempengaruhi seseorang
untuk menjadi gemuk. Jika seseorang dibesarkan dalam lingkungan yang
menganggap gemuk adalah simbol kemakmuran dan keindahan maka
orang tersebut cenderung untuk menjadi gemuk.
E. Kerangka Teori
Faktor yang mempengaruhi berat badan :
1. Kelebihan makan
2. Kekurangan aktifitas fisik dan
kemudahan hidup
3. Faktor psikologis dan genetik
5. Kebudayaan
6. Faktor hormon
7. Faktor lingkungan
24
F. Kerangka Konsep
Variabel bebas
Variabel terikat
G. Hipotesis
Ha