Professional Documents
Culture Documents
HIPERSENSITIVITAS.
Oleh
Yuliana Syam, S.Kep,Ns
Pendahuluan:
-1-
@ Reaksi tipe I
Reaksi tiep I ad: reaksi imunologik yang cepat yang terjadi
dalam beberapa menit sesuadh terjadi kombinasi antigen
yang melekat pd sel mast atau basofil pd individu yang
sebelumnya telah disensitasi dgn antigen.
Antibody yang berperan pd reaksi tipe I ini adalah
immunoglobulin E (IgE).
-2-
-3-
yang
sangat
poten.
Sifatnya
sangat
ditemukannya
reaksi
tipe
II
adalah
reaksi
diinduksi
kompleks
antigen
antibody
yang
-4-
@ Reaksi tipe IV
Reaksi tipe IV dilakukan oleh sel T yang telah disensitasi.
Reaksi ini biasa terjadi pd bakteri intraselluler, misalnya M.
TBC, virus, jamur, dan parasit.
Contoh reaksi tipe iv adalaah reaksi tuberculin, y.i suatu
test utk mengetahui apakah telah pernah disuntikkan
protein lipopolysakarida dari M. TBC. Seudah disuntikkan ,
maka bila oknum itu telah pernah disentasi dgn kuman TBC,
maka akan terjadi indurasi, yang mencapai makimal sesudah
24 sampai 72 jam.
-5-
@. Pengkajian.
Pengkajian pasien dengan alergi, diperlukan data dasar yang
lengkap. Termasuk riwayat pasien yang lengkap, pemeriksaan
fisik, diagnostic test dan skin test terhadap allergen.
@. Riwayat kesehatan.
- Riwayat
kesehatan
mencakup
riwayat
keluarga
yang
-6-
@. Pemeriksaan Fisik.
- Pemeriksaan secara menyeluruh pd pasien alergi, terutama
berikan
perhatian
pd
masnifestasi
alergi,
pengkajian
sputum
kental,
stridor,
reaksi
pengobatan,
-7-
2.
3.
cegah
penyebaran
allergen
dengan
menggunakan
turniket
4.
berikan pengobatan
5.
tangani syok.
-8-
terjadi
hipovolemik
dapat
diberikan
cairan
intravena/infuse.
- Kortikosteroid spray sangat efektif mengurangi gejala
rhinitis alergi.
- Penanganan pada dermatitis kontak, pendidikan ditujukan
terutama perawatan kulit, pencegahan infeksi yang terjadi
pada kulit, dan peningkatan kenyamanan . Pendidikan antara
lain:
1.
2.
3.
gunakan
pencahayaan,
jangan
gunakan
pakaian
-9-
4.
5.
6.
7.
@. Diagnosa Keperawatan.
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d bronkospasme atau
edema laring.
Tujuan: pertahankanjalan nafas tetap bebas .
Intervensi:
- Tempatkan klien pada posisi fowler atau semi fowler
(posisi ini memungkinkan ekspansi paru optimal dan
bernafas lebih mudah).
- Berikan oksigen per nasal 2 4 L/mnt( tindakan ini
meningkatakan peningkatan oksigen pada alveolus dan
tersedianya oksigen yang cukup pada sel tubuh).
- Kaji jalan nafas melalui observasi frekwensi nafas dan
pola
nafas,
tingkat
kesadaran,
penggunaan
otot
- 10 -
suara
stridor,
auskultasi
bunyi
nafas
tambahan
sesuai
vasokontriksi
pengaruh
petunjuk.
Epineprin
bronchodilator
histamine.
dan
berpengaruh
menghambat
Diphenhydramine
adalah
Obat
ini
diperlukan
secara
cepat
- 11 -
tungkai
ditinggikan,
posisi
ini
dapat
Diagnosa
keperawatan
lainnya
yang
berhubungan
dsengan
integritas
kulit
berhubungan
hipersensitivitas.
- 12 -
dengan
reaksi
citra
tubuh
berhubungan
hipersensitivitas.
- 13 -
dengan
respon