Professional Documents
Culture Documents
: Desi Armaini
(1201101010013)
(1201101010035)
Mata Kuliah
Dosen
diperbesar
jumlahnya
dengan
mencegah
(sebisanya)
impor sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme
mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan melakukan
perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong ekspor (dengan banyak insentif)
dan
mengurangi
impor
(biasanya
dengan
pemberlakuan tarif
yang
besar). Kebijakan
ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan dengan sistem ekonomi
merkantilisme.
oleh Victor de Riqueti, marquis de Mirabeau pada tahun [1763], dan dipopulerkan oleh Adam
Smith pada tahun 1776 dalam bukunya The Wealth of Nations.
Abad ke-16 di Eropa tengah bermunculan negara-negara merdeka seperti Inggris,
Perancis, Jerman, Italia dan Belanda. Mereka memiliki keinginan kuat untuk mempertahankan
kedaulatan, kebebasan dengan menunjukkan kesejahteraan rakyatnya. Ciri utama dari paham
merkantilisme ditandai dengan campur tangan negara/raja secara menyeluruh dalam setiap sendi
ekonomi.
Filosofi
merkantilisme
memberi
dukungan penuh
bagi
negara/raja
untuk
kebijakan ekonomi proteksi, dimana negara/raja mendukung ekspor dengan insentif dan
menghadang impor dengan tarif. Cara perluasan pasar yang dilakukan pada masa merkantilisme
ini adalah dengan penjelajahan samudera, membuka wilayah-wilayah baru untuk di eksplorasi.
Penjelajahan bangsa Eropa ini pada akhirnya membawa ketamakan untuk menguasai sumber
daya alam mereka sebagai bagian dari kekayaan negara/raja-nya. Mereka menjadi wilayahwilayah baru tersebut sebagai jajahan/koloni mereka. Daerah koloni dipaksa untuk menghasilkan
bahan mentah untuk keperluan industri dan dipaksa untuk membeli hasil industri negara induk.
Para raja pengikut/ penganut sistem merkantilisme yaitu:
1. Raja Karel V dari negara Spanyol
2. Ratu Elizabeth dari Inggris
3. Prinsmaurits berasal dari Belanda
4. Louis XIV dari Prancis
6. Menghendaki pemerintah sentral yang kuat untuk dapat melaksanakan peraturanperaturan di dalam bidang perdagangan dan perusahaan. Pemerintah mengijinkan halhal untuk mengadakan monopoli guna melakukan perdagangan luar negeri.
Meskipun mengutamakan kekayaan bangsa, akan tetapi merkantilis tidak mendorong untuk
kekayaan sebagian besar penduduk. Dalam kenyataanya kaum merkantilis senang akan
masyarakat atau penduduk yang bekerja giat, yang mampu menyediakan tenaga kerja murah dan
tentara serta relasi yang siap untuk bertempur demi kejayaan bangsa serta memperkaya
pemimpin-pemimpin mereka.
bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dapat menyebabkan naiknya
harga barang-barang. Selain itu, kenaikan harga-harga barang juga dapat disebabkan oleh praktik
monopoli dan pola hidup mewah dari kaum bangsawan dan raja. Dalam praktik tersebut,
biasanya rakyat menjadi korban, sehingga sangat dikecam pada saat itu.
Dalam bukunya yang berjudul Reponse Aux Paradoxes de Malestroit (1568),
dikemukakan oleh bodin, naiknya harga-harga barang secara umum disebabkan oleh 5 faktor,
yakni :
1. Bertambahnya logam mulia seperti perak dan emas.
2. Praktek momopoli yang dilakukan oleh dunia swasta maupun peran negara.
3. Jumlah barang di dalam negeri menjadi langka oleh karena sebagian hasil produksi di
ekspor.
4. Pola hidup mewah kalangan bangsawan dan raja-raja.
5. Menurunnya nilai mata uang logam karena isi karat yang terkandung di dalamnya
dikurangi atau dipermainkan.
Bodin sependapat dengan Machiavelli bahwa negara mempunyai kekuasaan yang
mutlak terhadap warga negara, karena negara berada di atas hukum. Sebenarnya teori yang
dikemukakan
oleh
bodin
ini
agak
berlebihan,
akan
tetapi
teori
ini
mencerminkan kebutuhan negara-negara nasional yang sedang tumbuh akan kekuasaan untuk
menjaga kestabilan ekonomi dan menciptakan kemakmuran bagi setiap rakyatnya.
Menanggapi perilaku mewah-mewahan yang dilakukan oleh para kaum bangsawan,
Jean Bodin menekankan apabila jumlah cadangan yang berupa persediaan emas tersebut lebih
baik disimpan terlebih dahulu, dan pengeluaran dilakukan secara hemat dan berhati-hati yang
akan berujung pada terkendalinya inflasi.
Teori Jean Bodin tentang nilai uang dinilai sangat maju, maka dari itu dalam selang
waktu sekitar setangah abad, Irving Fisher menggunakannya sebagai dasar teorinya yakni teori
kuantitas uang.
kerja yang kurang dimengerti oleh ahli-ahli berikutnya sampai tokoh kaum klasik yang bernama
David Ricardo.
5. Sir Dudley North (1641-1691)
North adalah salah satu tokoh yang mendukung adanya perdagangan bebas tanpa
adanya campur tangan dan intervensi dari pemerintah melalui perundang-undangan dan segala
peraturannya. Ia juga menekankan bahwa pemerintah tidak perlu lagi mencegah larinya emas
keluar negeri selama emas tersebut digunakan sebagai keperluan perdagangan.
Dalam pernyataanya, fungsi uang dalam perekonomian suatu negara adalah sebagai alat
untuk memajukan perdagangan dan bukan untuk simbol kekayaan negara. Negara akan jatuh
miskin apabila uangnya digunakan untuk peperangan dan kepentingan pembayaran untuk negara
lain. Menurutnya, bunga uang yang rendah akan mendorong perdagangan dan kemudian akan
memperkaya negara.
6. David Hume (1711-1776)
Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan faktor keadilan, dan beranggapan bahwa
ketidakadilan akan memperlemah suatu negara. Setiap warga negara harus menikmati hasil
kerjanya sesuai dengan kesempatan yang diperolehnya.
Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan di
distribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka dapat terlaksanakan keadilan yang
diinginkan oleh Hume tersebut.
Berikut ini adalah teori Hume yang terkenal, yakni :
Price Specie-flow Mechanism, David Hume presented areasonably complete
description of the interrelationship between a countrys balance of trade, the quantity of money,
and the general level of prices. In international trade theory this has becaome known as the
price specie-flow mechanism.
Dalam teorinya ini, Hume membahas tentang hubungan antara neraca perdagangan
dengan jumlah uang dan tingkat harga barang-barang umum pada suatu negara (Teguh Sihono,
2008).
Daftar Pustaka
https://zenaoke.wordpress.com/2012/04/09/sejarah-pemikiran-ekonomi/
http://poernomoagusto.blogspot.com/2012/03/konsep-merkantilisme-dan-pendapat para.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Merkantilisme
http://gioakram13.blogspot.com/2013/05/pemikiran-ekonomi-merkantilisme.html