Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORI
15
Kapal Isap Produksi 15 dibuat oleh PT. TIMAH dan PT. DAK pada tahun
2012 dan mulai di uji coba di Laut Penganak pada Bulan Agustus s.d. September
2013 dengan hasil 10,34 ton Sn. KIP ini lebih baik dari pada KIP sebelumnya
dengan panjang Ledder 48 m dengan kedalaman penggalian maksimal 50 m dan
sudut yang dibentuk maksimal 600.
16
3.2.2
Mesin (engine)
mesin
Cutter
Cutter adalah alat gali atau alat potong dan alat yang mampu memberai,
mengiris (menggali) lapisan tanah. Dibuat dari bahan besi baja yang keras
sehingga tidak mudah haus karena gesekan dengan tanah, didalam Cutter dapat
diamati pada Gambar 3.3 terdiri dari 6 buah pisau dan tiap pisau terdiri dari 8
kuku yang bertugas memotong lapisan tanah, Cutter ditempatkan pada ujung
Ladder.
17
3.3.2
Ladder
Ledder berfungsi untuk penempatan Cutter, pompa tanah, pipa isap dan
18
Pompa Tanah
19
Pompa tanah (Gambar 3.6) berfungsi menghisap material hasil gali dari
Cutter yang selanjutnya ditransportasi ke saring putar melalui pipa hisap, pipa
tekan menuju ke saring putar. Pompa tanah di letakkan pada Ladder dengan jarak
sekitar 9 - 12 m dari Cutter, untuk memindahkan campuran tanah dan air yang
sudah digali dengan Cutter, melalui pipa isap dan pipa tekan dialirkan ke saringan
putar. Kinerja Cutter dan pompa tanah harus benar - benar dikuasai oleh operator
dalam operasional penggalian di KIP.
3.3.5
System yang dapat memonitor koordinat posisi kapal isap dengan ketelitian hingga
1 m setiap saat dan juga kedalaman penggalian. GPS dapat diperlihatkan pada
Gambar 3.7 ini berada di sebelah kanan pengemudi di Kapal Isap Produksi
tersebut.
20
Mesin Propeller
Mesin Propeller berfungsi sebagai menggerakkan kapal untuk belayar,
21
Peralatan pencucian yang digunakan kapal isap produksi timah 15, ada
beberapa peralatan yang sangat berperan penting antara lain :
3.4.1
Saringan Putar
Saringan putar (Gambar 3.9) merupakan alat pemisahan pertama untuk
material yang masuk kedalam Store buck. Material yang menerobos saringan
(undersize) yang nantinya akan disalurkan ke Jig, sedangkan material yang tidak
berguna
Pada
Kapal
Isap
Produksi (KIP) feed yang dialirkan oleh pompa hisap 85 % berupa cairan
sehingga undersize-nya lebih besar dari pada oversize.
Gambar 3.9 Saringan Putar
dengan kekuatan 60 HP
3.4.2
Jig primer
Jig primer pada Gambar 3.10
22
(a)
(b)
Gambar 3.10 Jig Primer Pan American Jigs yang berjumlah 24 cell
(a) Tampak atas, (b) tampak samping
3.4.3
Jig Clean Up
Jig Clean Up berfungsi untuk meningkatkan kerja Jig primer agar material
yang berat tetap terhisap dan membuang material yang ringan dengan
menggunakan aliran air. Dapat dilihat pada Gambar 3.11.
(a)
(b)
Gambar 3.11 Jig Clean Up Pan American Jigs yang berjumlah 16 cell
(a) Tampak Atas dan (b) tampak samping
23
Bagian-bagian dari Jig primer maupun Jig Clean Up dapat dilihat pada
Gambar 3.12 sebagai berikut:
Keterangan:
1. Afsluiter Underwater
2. Pipa Underwater
3. Roster Atas
4. Rubber Screen
5. Roster Bawah
6. Rubber Membrane
7. Clamp Membrane
8. Cone Diapragma
9. Rubber Spigot
10. Fillow Block
11. Rocker Arm/Tuas
Balance
12. Exentrik
Gambar 3.12 Bagian-bagian Jig (Data pencucian Unit Laut Bangka, 2014)
Komponen-komponen pendukung pada Jig :
1. Saringan : Saringan gunanya untuk menahan hematite jangan sampai
turun ke bawah dan melewatkan atau meloloskan bijih timah. Ukuran
lubangnya harus lebih kecil dari hematitedan lebih besar dari bijih
timah, biasanya dipakai dengan ukuran 4 x 10 mm, dimana ukuran yang
besar diletakan melintang terhadap arah aliran bahan, dengan tujuan agar
lubang saringan tidak mudah buntu atau tersumbat. SOP diameter lubang
saringan dapat dilihat pada Tabel 3.1 dan 3.2.
24
Tabel 3.1 SOP diameter lubang saringan Rubber Screen Jig primer
(Data pencucian Unit Laut Bangka, 2014)
Diameter lubang
A
B
9 12 mm
9 12 mm
C
D
6 9 mm
6 9 mm
Tabel 3.2 SOP Diameter lubang saringan Rubber Screen Jig Clean Up
(Data pencucian Unit Laut Bangka, 2014)
Diameter lubang
6 9 mm
6 9 mm
4 6 mm
4 6 mm
turut
25
30 40 mm
25 30 mm
22 25 mm
19 22 mm
ketebalan kisi - kisi (umumnya 7,5 10 cm), tebal batu bed adalah
sekitar 60 80 mm. SOP diameter dimensi batu hematite dapat dilihat pada
Tabel 3.3 dan 3.4.
Tabel 3.3 SOP Diameter Dimensi Batu Hematite pada Jig Primer
(Data pencucian Unit Laut Bangka, 2014)
Tabel 3.4 SOP Diameter Dimensi Batu Hematite pada Jig Clean Up
(Data pencucian Unit Laut Bangka, 2014)
5.
Kisi
26
turut bergerak dengan tekanan dan isapan air, dan untuk menjaga supaya
batu hematite tetap pada tempatnya.
6. Penggerak : Alat - alat pengerak terdiri dari Roll dan Exentrik. Roll untuk
meneruskan gerakan exentrik ke stang/torak agar torak dapat bekerja
mengisap dan menekan, sedangkan Exentrik untuk mendapatkan gerakan
pukulan yang sesuai dengan keinginan.
7. Membran : Gunanya adalah untuk menutup rapat antara tangki dan torak
sehingga torak dapat bekerja (menekan dan mengisap). Membran ini
harus diklem dengan kuat, sehingga tidak terjadi kebocoran atau lepas dan
tidak boleh di cat, sebab akan mengakibatkan mudah retak/pecah.
8. Spigot : Untuk mengeluarkan konsentrat yang keluar/melewati saringan.
Ukuran yang dipergunakan 3/8" 1/2".
3.4.4
Shakan
Shakan adalah alat konsentat timah yang diperoleh dari konsentrat Jig
Clean Up sebagai upaya pembersihan tingkat akhir (jika diperlukan) dan juga
sebagai peningkatan kadar. Pencucian bijih timah pada shakan dilakukan oleh
tenaga manusia dengan mengaduk bijih timah menggunakan sekop pada bak
dengan kemiringan 50 70 dibantu kontrol debit air untuk memisahkan mineral
berat dan ringan. Proses tersebut akan mendapatkan kadar Sn 70 % dengan
menggunakan takaran penuh kaleng susu yang harus melebihi beratnya 1.3 kg
sebelum di masukkan kedalan kantong timah. Dapat diliha pada Gambar 3.13.
27
3.4.5
mineral yang tidak berharga, contohnya seperti batu, pasir, serta lumpur. Pada
Kapal Isap Produksi (KIP) Timah 15 terdapat 1 set bandar tailing yang terletak
pada pertengahan kapal dan berhubungan langsung dengan laut bebas dengan
lebar 150 cm.
Gamb
ar 3.14 Bandar Tailing dengan lebar 150 cm