Professional Documents
Culture Documents
REFINERY
Kelompok 3
Elsya Ristia
1112101000038
1112101000050
1112101000062
1112101000068
1112101000072
Semester V
Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2014
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. karena berkat
rahmah dan karunia-Nya tugas Ujian Akhir Semester dapat diselesaikan dengan
baik. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan, baginda Nabi
Besar Muhammad saw. beserta para keluarga, sahabat, serta pecintanya hingga
akhir kiamat kelak, aamiin aamiin yaa robbal aalamiin.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester pada
mata kuliah Investigasi dan Pencegahan Kecelakaan Kerja. Ucapan terima kasih
tak lupa penulis sampaikan kepada kedua orang tua yang telah memberikan
dukungan baik dari segi moril maupun materil, serta doa yang tak terputus
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa ucapan terima
kasih disampaikan kepada Bapak Agung Raharjo, SKM. selaku dosen Mata kuliah
Investigasi
dan
Pencegahan
Kecelakaan
Kerja
atas
kesabarannya
dan
Kelompok 3
DAFTAR ISI
I.
Kata Pengantar
II. Pendahuluan
III. Kecelakaan Tosco Avon Refinery
III.1Kronologi
III.2Metode Investigasi pada Kecelakaan
III.2.1
Metode Investigasi Sistematic Cause Analysis Technique (SCAT)
III.2.2
Alasan Menggunakan Metode Investigasi Sistematic Cause Analysis
Technique (SCAT)
III.2.3
Metode Investigasi Root Cause Analysis (RCA)
III.2.4
Alasan Menggunakan Metode Investigasi Root Cause Analysis (RCA)
III.3Laporan Investigasi Kecelakaan
III.4Rekomendasi
III.5Kesimpulan
IV. DAFTAR PUSTAKA
V. LAMPIRAN
PENDAHULUAN
posisi
tertutup
untuk
mengisolasi katup blok pipa nafta pada draw line nafta dekat
fractionator (katup A), katup blok C dan E hulu dan hilir katup
kontrol level stripper nafta (katup D atau LCV-150), dan katup
bypass kontrol level stripper nafta (katup B). 1 Pipa nafta nampak
1
3.
4.
stripper
nafta
yang
tinggi
diturunkan
setelah
6.
7.
terpasang.
16 dan 17 Februari
Lingkup pekerjaan berkurang setelah ditetapkan bahwa bagian-bagian
dari pipa nafta tidak dapat diisolasi untuk memungkinkan penggantian
semua pipa sementara unit berjalan. Inspektur Tosco mengevaluasi
ulang data data ketebalan dan menyimpulkan bahwa sebagian pipa
antara katup kontrol level stripper nafta (katup D) dan stripper nafta
8.
lagi, tidak ada aliran yang teramati. Hal ini dicatat di buku catatan
bahwa saluran pembuangan terpasang dan tidak bisa dibersihkan.
c. Kegagalan usaha pengeringan pipa telah dikomunikasikan oleh dua
orang, yaitu operator No.1 kepada supervisor operasi dan
supervisor maintenance. Operator memperkenalkan rencana untuk
menutup unit jika penyumbatan tidak bisa dibersihkan. Supervisor
operasi
izin
kerja
yang
aman
dikeluarkan
untuk
pekerja
pemeliharaan
Tosco
tiba
di
unit
untuk
08:00 : seorang operator Bigge crane dan rigger tiba di unit untuk
membantu menghilangkan pipa.
08:00 : insinyur proses operasi mengunjungi unit dan membahas
penggantian
pipa nafta.
Seorang operator
memberitahukan
pada
12:18 : Nafta mulai mengalir sangat cepat dari saluran pada bagian
depan dan belakang pipa. Permukaan peralatan yang panas paling
mungkin memicu nafta. Api yang dihasilkan melalap pekerja pada
menara fractionator, menewaskan 4 orang dan luka serius pada
pekerja lainnya.
Ada nafta
yang
menetes
dari pipa
katup A
Truk
vacum
diparkir
20 ft dari
fractionat
or
Unit Crude
beroperasi
rutin
Pekerjaan
tetap
berlangsun
g
Unit crude
Mendeteksi
adanya
kebocoran
Pipa Nafta
pada 10 Feb
Personil
rescue
menutup
katup B, C &
E
Operator
menurunk
an tekanan
fractionato
r
Tim
Rescue
mengisola
si
kebocoran
Pipa
hangat
dan
bocor
Bocor
katup A
dg jari2
0,16 inci.
Supervisi
mengeluarka
n work
permit utk 13
hari (sampai
23 Feb)
Letak
kebocoran
112 ft di atas
tanah
Pipa sudah
rusak dan
tipis
Teknisi
ingin
mengga
nti
semua
pipa
Personel
Tosco
mengenc
angkan
katup
isolasi
(A&B)
[13&17
feb]
Pipa
berisi
gumpalan
hitam
keras
tangki
logam
ditaruh di
bawah
sambungan
pipa
Petugas
gagal
memotong
& berusaha
mengosong
-kan pipa
pada 22
Feb
Supervisor
menyuruh
operator
memotong
sedikit pipa
pada 23 feb
Work
permit
dibuat utk
identifikas
i
kebutuha
n
pengoson
gan
Pipa
yang
dipoton
g bocor
kemudi
an
diclamp
Pekerja
membuka
flange 2 (3
ft dari
fractionator
)
Pipa masih
bertekanan
karena
proses sdg
berlangsung
Pipa
masih
berisi
nafta
Katup D
(blocking
tekanan)
rusak
Nafta
menyemb
ur
mengenai
fractionat
or
Plastik
dibentangk
an agar
tidak luber
Leda
kan
SCAT
pertama
kali
diperkenalkan
oleh
Perilaku berbahaya
Faktor pribadi/personal
Faktor pekerjaan
Kurang pengawasan/kepemimpinan
Kurang engineering
Kurang perencanaan pengadaan
Kurang perawatan
Kurang standar kerja
Salah pakai/salah menggunakan
hari. Hindari
peralatan
untuk
mengalami
perawatan
(diasumsikan
penyebab
kritisnya
satefy-based:
merupakan
usaha
identifikasi
yang
diadaptasi
dari
berbagai
sudut
why
akar
menyediakan
penyebab
cara
masalah.
sistematis
Untuk
untuk
memulainya,
Penyebab
langsung
akan
menjadi
jawaban
untuk
membutuhkan lima
mengapa?
mengidentifikasi
akar
penyebab
suatu
Kecenderungan penyelidik untuk terhenti pada simtomsimtom dan tidak berlanjut pada akar penyebab yang
lebih mendasar
Ketidakmampuan penyelidik untuk melampaui batas
pengetahuan yang dimiliki penyelidik pada saat itu
(mereka tidak dapat menemukan penyebab yang mereka
sebelumnya tidak tahu)
Kurangnya dukungan yang dapat membantu penyelidik
untuk bertanya "mengapa" secara tepat
Hasil-hasilnya tidak dapat diulang (orang yang berbeda
dengan teknik 5 Mengapa akan menemukan penyebab
yang berbeda-beda untuk masalah yang sama)
Tahapan umum saat melakukan root cause analysis dengan why
why analysis:
1.
2.
3.
4.
5.
rutin
maintenance
maka
akan
mudah
buat
6.
7.
Jika
akar
penyebab
sudah
diketahui
maka
segera
implementasikan solusinya
8.
3.2.4
dalam
menginvestigasi
penyebab
secara
mendalam
Memetakan masalah secara komperhensif
Dapat mempriortitaskan masalah yang harus diselesaikan
Secara tidak langsung memperkirakan output dari suatu
masalah
3.3 Laporan Investigasi Kecelakaan
Analisis SCAT
Kerugian
Empat pekerja tewas dan satu luka parah
: (A) major
b. Probabilitas kemunculan
: (B) moderate
c. Frekuensi paparan
: (A) extensive
Penyebab Langsung
12. Servicing equipment in operation
16. Pengawal tidak memadai
18. Bahan-bahan dan peralatan ada yang rusak
21. Bahaya api dan bahaya ledakan
25. Suhu ekstrim
Penyebab Dasar
7. Tidak disiplin
8. Job Factor berupa supervisior yang tidak memadai
10. Identifikasi bahaya
Program Pengendalian
Poin
Control Action
1.4.
Standar
3.1.
management
Merencanakan
3.5.
Inspeksi Umum
Program
performa
1.8.
manajemen
Mengadakan
Audit
maintenance
13.3.
pencegahan
Audit
kmprehensif
dari kepatuhan
pencegahan
kebakaran dan
standar
pengendalian
Legend
P : Adakah standar programnya ?
S : Cukupkah standar yang ada ?
C : Adakah pemenuhan menyeluruh yang sesuai standar ?
Analisis RCA
Loss event atau condition pada insiden ini adalah kebakaran pada
saluran nafta di Kilang Minyak Avon Tosco pada 23 Februari 1999, pukul
maintenance
berlangsung
dikarenakan
manajemen
tidak
Loss Event
Kebakaran
pada saluran
nafta di
Kilang
Minyak Avon
Tosco
Why 1
Terjadi
kontak
antara
nafta
dengan
pipa yang
panas
Why 2
Nafta
menyembur
kaluar melalui
flange 2
Why 3
Upaya
pengosongan
nafta pada pipa
downstream
dengan membuka
flange 2
Why 4
Nafta keluar
atau bocor pada
pemotongan
kedua
ketinggian 79
kaki
Why 5
Ada
pemotongan
untuk
penggantian
pipa
Masih
terdapat nafta
dalam pipa
Tekanan nafta
yang sangat
tinggi
Proses pada
kilang minyak
masih berjalan
Manajemen tidak
menginstruksika
n untuk menutup
proses
Kegagalan
mengosongkan
pipa di lokasi
hulu flange dari
katup D
Karena proses
pada kilang
minyak masih
berjalan
Terdapat
material yang
mengeras
yang mengisi
pipa
Why 6
Karena pipa
mengalami
kebocoran di
katup A
Korosi pada
pipa atau
saluran nafta
Kegagalan
pengosongan
di katup pipa
D
Korosi pada
pipa saluran
nafta
Why 7
Korosi pada
pipa saluran
nafta
Why 8
Katup tidak
dapat
menutup
sempurna
Korosi pada
pipa saluran
nafta
Ada sumbatan
material padat
pada spool
pipe
Korosi
pada pipa
saluran
nafta
Root Cause
Manajemen tidak
menerapkan prosedur
sesuai standar
Identifikasi bahaya
yang inadequate
3.4 Rekomendasi
Rekomendasi berdasarkan Root Cause
Prosedur maintenance rutin dilakukan 5 tahun sekali
Mengkaji sistem manajemen dalam pengendalian korosi berkala
Pemilihan petugas maintenance yang professional
Pelaksanaan identifikasi bahaya dilakukan sesuai prosedur yang
berlaku
Leading dan Lagging Indikator
Melakukan maintenance korosi rutin dalam jangka waktu 5 tahun
sekali
Membuat prosedur identifikasi bahaya sebelum pekerjaan dimulai
Program
Mengatur ulang maintenance korosi rutin dalam jangka waktu 5
tahun sekali
- Maintenance routine setiap 5 tahun.
Leading menunjukkan pengaruh tapi tidak mudah diukur
Melakukan Maintenance Plan meeting yang dibuktikan dengan
maintenance plan sheet
Menetapkan kriteria kontraktor
yang
akan
melakukan
maintenance
Monitoring korosi rutin
Analisis rutin data-data spesifikasi alat dan proses
Audit fasilitas dan rekomendasi setiap 6 bulan
Melakukan rekayasa korosi seperti mengganti jenis pipa
Sosialisasi program
Review kinerja sistem manajemen
Lagging mengukur tp mengetahui mempengaruhi atau tidak
Laporan maintenance 5 tahunan
Membuat prosedur identifikasi bahaya sebelum pekerjaan dimulai.
Leading indicator:
Membuat peta aliran proses
Membuat prosedur HIRADC
Mempublikasikan HIRADC dengan cara training HIRADC.
Top Management mengiringi petugas saat HIRADC
Lagging indicator :
Terbentuknya prosedur HIRADC
Leading Indicator :
Input atau aksi dari organisasi untuk mengelola risiko dan
meningkatkan kinerja.
- Persyaratan legal dan prosedur K3
- Risk assessment yang diperbarui
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Diambil dari www.inapatsafety-persi.or.id/formulir/root_cause_analysis.ppt
Rusydi Alwi, 2005, Analisa Akar Penyebab (Root Cause Analysis) Kerusakan
Poros Mesin Kapal Ikan Tipe Purse Seine 15 GT, Lembaga Penelitian Unhas,
Makasar.
Rusydi Alwi, 2006, Analisa Akar Penyebab (Root Cause Analysis) Terjadinya
Over Heating Pada Mesin Utama Kapal Motor Penyeberangan, Lembaga
Penelitian Unhas, Makasar.
Rusydi Alwi, Hasnawiya Hasan, 2011, Root Cause Analysis pada Kebakaran
KMP. Nusa Bhakti, Lembaga Penelitian Unhas, Makasar.