You are on page 1of 5

Pertemuan II

ANTIPARASIT
I. Pengertian Antiparasit
Parasit adalah makhluk hidup yang mungkin tidak bisa lepas hubungannya dengan
manusia maupun makhluk hidup lain. Parasit adalah makhluk hidup yang merugikanbagi
makhluk hidup lain yang ditumpanginya atau yang biasa disebut dengan inang.
Dikarenaka parast tersebut mengambil keuntungan dari inangnya dan menyebabkan
berbagai macam dampak negative yang ditimbulkan oleh parasit tersebut. Contohnya
dengan mengambil nutrisi makanan yang diperlukan host-nya, merusak sel dan jarinngan
organisme yang didiaminya dll.
Berasa; dari kata anti dan parasit, Antiparasitik adalah obat-obat yang digunakan
untuk membunuh penyakit yang disebabkan oleh parasit.
II. Penggolongan Antiparasit
Anti parasit dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Antihelmintik
Adalah (obat cacing) senyawa yang digunakan untuk pengobatan berbagai jenis
penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing parasit (helmin). Parasit cacing pada
manusia dan hewan diturunkan dari dua familia, yaitu ;
1. Nemathelmintes, contohnya adalah nematoda (cacing gelang).
2. Platihelmintes, contohnya adalah cestoda (cacing pita) dan trematoda (fluke).
Berdasarkan lokasi pada saluran usus,cacing dibagi menjadi 3 kelompok :
1. Cacing yang lemekat pada dinding usus, contohnya : Taenia solum, Taenia
saginata, Trichurus trichiura dan Trichinella spiralis.
2. Cacing yang melekat pada mukos, contoh : Strongyloides stercoralis.
3. Cacing yang tidak melekat pada saluran cerna, contoh : Ascaris lumbricoides dan
Eunterobia vermicularis.
Sebagian besar obat cacing efektif terhadap satu macam kelompok cacing,
sehingga diperlukan diagnosis yang tepat sebelum menggunakan obat tertentu.
Mekanisme kerja

obat cacing dengan menghambat proses penerusan impuls

neuromuskuler sehingga cacing dilumpuhkan. Mekanisme lainnya dengan menghamat


masuknya glukosa dan mempercepat penggunaan (glikogen) pada cacing. Beberapa
kelompok bahan kimia digunakan sebagai antihelmintik meliputi, (1) hidrokarbon
terklorinasi, (2) fenol dan turunannya, (3) zat warna, (4) piperazin dan senyawa
sejenis, , (5) senyawa antimalaria, (6) berbagai senyawa heteroaklik, (7) alkaloid dan
produk

alamiah,

dan

(8)

senyawa

perkloroentilen,tetrakloroeten, CL2C = CCL2.

antimon

Tetrakloroetilen

U.S.P,

Tetrakoetilen dapat disintesis dari hidrogen klorid kering dan karbon monoksida
pada 300o dan tekanan 200 atmosfer dengan katalis nikel oksid atau melakukan
secara simetrik atilen diklorid dan klorin di atas batu apung yang dipanaskan pada
400o. Manfaat spesifik dalam pengobatan adalah sebagai antihelmintik pada

penjalaran cacing tambang.


Piperazin
U.S.P
contohnya

Arthriticin,

dietilendiamin,

dispermin,

heksahidroporazin, berupa kristla yang mudah menguap dan tidak berwarna,


mudah larut dalamair atau gliserol. Dari air mengkristal sebagai heksahidrat. Dapat
di buat dari pemanasan etilen klorid dengan amonia dalam larutan alkoholik.
2CH2CL-CH2CL + 6NH3
NH(CH2-CH2)3 + 4NH4CL
Piperazin
Piperazin biasa digunakan sebagai antihelmintik pengobatan cacing kremi
(Enterobius vermicularis; Oxyuris v) dan cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
pada anak maupun dewasa.

Piperazin sitrat U.S.P contohnya Antepar Citrate, Mulifuge Citrate,Parazine


Citrate, Tripiperazin disitrat, berupa serbuk kristalin putih dengan sedikitberbau.
Tidak larut dalam alkohol dan larut dalam air, larutan 10 persen mempunyai pH 5
sampai 6.

Piperazin sitrat
Piperazin fosfat U.S.P contohnya Antepar, Vermizine, ini dibuat dari masing-

masing satu mol piperazin dan asam fosfat, pH 1:100 antara 6,0 sampai 6,5.
Dietilkarbamazin Sitrat U.S.P, contohnya Hetrazan. N,N-dietil-4-metil-1piperazin-karboksamid

dihidrogen

sitrat,

1-dietil-karbamid-4-metilpiperazin

dihidrogen sitrat, Biasa digunakan untuk pengobatana filariasis. Sangat spesifik


untuk parasit tertentu, termasuk filariasisdan askaris. Bentuknya berupa padatan
kristalin tidak berwarna, sangat larut dalam air, alkohol dan kloroform, tetapi tidak
larut dalam hampir semua pelarut organik. Obat stabil pada berbagai kondisi iklim

dan kelembapan.
Violet Gentian U.S.P digunakan pada pengobatan cacing kerawit, dan merupakan

satu dari sedikit obat yang efektif terhadap penyebaran strongiloides.


Pirvinium Pamoat U.S.P Povan, 6-(dimetil-amino)-2-[2,5-dimetil-1-fenilpirol3-il)vinil]-1-metilkinolinium-4,4-metilenbis [3-hidroksi-2-nafteat], merupakan zat
warna sianin, digunakan dalam kemoterapi penjalaran cacing kerawit.

Pirantel Pamoat U.S.P Antiminth, adalah trans-1,4,5,6-tetrathidro-1-metil-2-[2(2tienil)vinil] pirimidin pamoat. Obat ini menunjukkan aktivitas terhadap

penjalaran cacing gelang dan cacing kerawit.


Tiabendazol U.S.P Mintezol, adalah 2-(4-tiazolol) benzimidazol. Tiabendazol
merupakan senyawa stabil, baik sebagai padatan maupun larutan. Membentuk
kompleks berwarna dengan ion logam, seperti besi. Mempunyai pKa basik 4,7 dan
hanya larut sedikit dalam air tetapi jika pH dinaikkan atau diturunkan menjadi
lebih larut. Kelarutan maksimumnya adalah pada pH 2,5 dengan memberikan
kelarutan 1,5%. Tiabendazol efektif pada pengobatan beberapa penyakit cacing.
Menunjukkan tingkat kemanjuran tinggi terhadap cacing benang dan cacing
tambang, efektifitas menengah terhadap cacing gelang dan cacing cemeti dan

efektifitas rendah pada cacing cemeti.


Mebendazol U.S.P Vermox, metil-5-benzoil-imidazol-2-karbamat merupakan
antelmintik spektrum luas dan terutama terhadap penjalaran cacing cemeti. Stabil
terhadap kondisi di bawah normal bai suhu, cahaya, maupun kelembapan.
Mebendazol kontraindikasi dengan wanita hamil. Zat antihelmintik spektrum luas
dikembangkan oleh Jessen Pharmaceutica di Belfia, efektif terhadap berbagai

parasit nematodes pada manusia dan hewan.


Befenium Hidroksinoftat U.S.P Alcopara, bensildimetil(2-fenoksietil)amonium3-hidroksi-2-naftoat, adalah serbuk kristalin kuning pucat, dengan rasa pahit dan
sedikit sekali larut dalam air. Digunakan dalam pengobatan penjalaran cacing

tambang dan penjalaran campuran antara cacing tambang dan cacing gelang.
Nitridazol, Ambilhar, 1-(5-nitro-2-tiazolil)-2-oksotetrahidro-imidasol adalah obat
antiskistosomal yang disintesis sebagai bagian dari penelitian senyawa nitro
heterosoklik secara sistematik sebagai zat antiparasit yang potensial. Pemakaian
terapetik yang utama adalah untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh
Schistosoma haematobium (schistosomiasis uriner), tetapi juga efektif moderat
terhadap skistosomia intestinal (S. Mansoni) dan Guineaworm ( Dracunculus

medinensis). Nitridazil berupa serbuk kristal kuning sedikit sekali larut dalam air.
Bitionol, Actamer, Bitin, adalah bis(2-hidroksi-3,5-diklorofenil) sulfid. Bitionol
mempunyai sifat antihelmintik yang berguna untuk pengobatan penjalaran yang
disebabkan oleh cacing hati (Fasciola hepatica) dan cacing paru (Paraginimus
westermani).

Dikolorofen, Anthiphen, adalah 2,2-metilenbis(4-klorofenol).

Bisfenol ini

berupa serbuk berwarna krem dengan bau sedikit seperti fenol dan hanya sedikit

larut dalam air. Mempunyai aktivitas untuk pengobatan penjalaran cacing pita.
Niklosamid, Cesticide, Mansonil, Yomesan, 2,5-dikloro-4-nitrosalisilanilid,
berupa serbuk putih kekuningan tidak larut dalam air. Merupakan taeniasid yang

poten menyebabkan disintegrasi yang cepat pada segmen dan skoleks cacing.
Kalium Antimon Tartrat U.S.P, Kalium antimonil tartrat, tartar emetik, dapat
berupa kristal transparan tidak berwarna dan tidak berbau atau serbuk putih,
tergantung apakah senyawa mengandung air kristal atau tidak. Kristal mencari jika
terkena udara. Larut dalam ari (1:12), dalam gliserol (1:15) dan tidak larut dalam
alkohol. Digunakan secara intravenus untuk pengobatan sejumlah penyakit tropik,
termasuk leishmaniasis dan skistosomiasis. Dianggap sebagai pbat pilihan terhadap

Schistosoma japinicum.
Stibofen, Fuadin, Pentanatrium antimon-bis-(katekol-2,4-disulfonat). Senyawa ini
berupa serbuk kristalin putih tidak berbau. Sangat mudah larut dalam air, dan
hampir tidak larut dalam alkohol dan eter. Digunakan dalam pengobatan

skistosomiasis dan granuloma inguinal.


Natrium Stibokaptat, Astiban, Natrium antimon dimerkaptosuksinat adalah
turunan antimon dari asam 2,3-dimerkaptosuksinat dalam bentuk garam heksa
natrium. Merupakan turunan larut-air efektif terhadap ketiga bentuk skistosomiasis
setelah pemberian secara intramuskuler.

b. Antiamoeba
Adalah penyakit infeksi usus besar yang disebabkan oleh parasit komesal usus
atau bisa dikarenakan terdapatnya amoeba. Berdasarkan tempat kerjanya, antiamoeba
dibedakan menjadi 3 golongan yaitu jaringan, amoebisisd luminal dan amoebisid.
c. Antimalaria
Malaria pada manusia disebabkan oleh 4 spesies protozoa yaitu Plasmodium,
yaitu P.Falciparum, P.Vivax, P.Malariae, dan P.Ovale.
d. Antijamur
Obat antijamur adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit
infeksi yang disebabkan oleh jamur. Berdasarkan struktur kimianya obat anto jamur
dibagi menjadi 7 kelompok yaitu :
1. Turunan asam : pada umumnya digunakan sebagai anti jamur setempat pada kulit.
Mekanisme kerja anti jamur turunan ini disebabkan oleh efek keratolitiknya.

Contonya adalah asam salisilat, salisilamilid, asam benzoat, asam propionat,


natrium kaprilat, dan asam undesilenat.
2. Turunan Tionokarbamat : yang mempunyai aktivitas secara setempat untuk
pengobatam dermatomikosis. Contohnya Toksilat (tolmicen) dan tolnaftat.
3. Turunan pirimidin terutama digunakan untuk pengobatan kromomikosis,
kandidiasis dan kriptokokosis. Contohnya adalah 5-flourositosin (flusitosin) dan
heksetidin
4. Turunan antibiotika, Contoh : griseovulvin (pada pemberian secara oral, dan
hanya bekerja pada jamur yang tumbuh aktif dan antibiotika turunan polien,
seperti nistatin (digunakan untuk pengobatan infeksi Candida sp.pada kulit,
membran mukosa, saluran cerna vagina), amfoterisin B (efektif terhadap hampir
semua mikosis sistemik, termasuk kutan dan mikokutan candidiasis. Amfoterisin
juga efektif terhadap mukokutan leismaniasis, tetapi kurang efektif terhadap
bakteri, protozoa atau virus) dan kandisidin (dianjurkan untuk pengobatan infeksi
monilia pada saluran vagina).
5.
III.
Kegunaan Antiparasit
IV. Cara Analisa Antiparasit

You might also like