Professional Documents
Culture Documents
Dalam struktur kuda kuda, beban yang bekerja adalah beban merata yang berasal dari genteng,
reng, tekanan angin, maupun beban mati, dll. Dalam konstruksi kuda kuda batang tidak boleh
menerima beban, untuk itu beban merata tersebut di ubah menajadi beban terpusat yang akan di
arahkan pada titik buhul/simpul. Untuk mengubah beban merata tersebut digunakan gording
untuk mengubah beban merata menjadi beban terpusat.
Dalam pembebanan yang berlaku di Indonesia. Besarnya angin tiup yang bekerja pada struktur
atap diambil minimum sebesar 25 kg/m2 . Tekanan yang ada di tepi pantai hingga sejauh 5 km
dari tepi pantai diambil minimum 40 kg/m2 . Angin mempunyai pengaruh terhadap tekan dan
hisap, jadi beban yang bekerja pada struktur atap juga mempunyai beban angin tekan dan beban
angin hisap. Dimana harga tersebut didapat berdasarkan bentuk dan kemiringan atap.
Perhitungan di jelaskan dalam skema di bawah
Angin hisap
: Wt = Lg . L . ( 0,4 . Qw )
Untuk keperluan perhitungan, beban terpusat pada titik simpul yang terjadi harus di urai menjadi
beban yang terarah Vertikal maupun Horisontal sebagai berikut
t = Wt. sin
h = Wh. sin
Beban mati pada struktur rangka atap terdiri dari berat sendiri rangka, beban penutup kap, usuk,
reng, gording, plafond, dan penggantung. Berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk
Gedung 1987, besar beban dari (genting, usuk, dan reng) adalah
(qa) = 50 kg/m2 , plafond dan penggantung (qp) = 18 kg/m
Untuk berat jenis baja = 7850 kg/m3, dengan demikianbesar beban terpusat pada titik buhul
adalah, Qa = d.B.qa dan akibat plafond Qp = d.B.qp
Suatu struktur rangka atap dari baja, mempunyai konfigurasi seperti pada gambar.
Sambungan antara batang menggunakan baut berdiameter 10 mm dan pelat buhul tebal 1 cm.
Panjang bentang dari rangka = 865 cm, tinggi rangka = 249.7 cm, dan jarak antara rangka atap :
B = 317.5 cm.
Untuk keperluan desain awal. batang tepi atas dan tepi bawah menggunakan profil siku
rangkap 2L.30.30.3 . Batang vertikal dan batang diagonal menggunakan profil siku rangkap
2L.30.30.3 , 2L.35.35.4. DAN 2L.40.40.6. Mutu profil baja yang digunakan adalah BJ.37,
dengan tegangan leleh (fy) = = 2400 kg/cm2.
Beban-beban yang diperhitungkan bekerja pada struktur rangka atap adalah beban angin
(qw) = 25 kg/m2, beban penutup atap (qa) = 50 kg/m2, dan beban plafon (qp) :::; 20 kg/m2.
Berat jenis baja = 7850 kg/m3 , modulus elastisitas baja E = 2100000 kg/cm2 , dan angka
poisson baja = 0,3.
Kombinasi pembebanan yang ditinjau pada analisis struktur adalah :
-
Pembebanan tetap
Pembebanan Sementara 1
Pembebanan Sementara 2
Perhitungan Beban
Beban Angin (qw)
Jarak antara kuda kuda
Jarak antara gording (Lg)
Kemiringan atap ()
= 40 kg/m2
= 3.175 m
= 2.497 m
= 30
= Lg.B.[0.02.-0.4).qw]
= 2,497.3,175.[0,02.30-0,4).40]
= 63.424
= Qt cos
= Qt sin
= Lg.B.[(0,4).40}
= 2,497.3.175.[(0,4).40]
= 126.848
= Qi cos
= Qi sin
= 50 kg/m2
= 18 kg/m2
= d.B.qa
= 1,25.3.175.50
= 198.438
= d.B.qp
=1,250.3,175.18
= 71,438
Besarnya beban hidup pada struktur rangka atap diperhitungkan sebesar Qh = 100 kg
5. Ketika sudah didapat segmen nya, mulai membuat batang sebagai kuda kuda dengan
memilih icon di bawah (Draw Frame Element)
8. Berikutnya ubah material yang digunakan dengan cara Define > Materials
Ubah menjadi steel
9. Kemudian Static Load Cases... berikan nama beban mati dengan type Dead dan
masukkan angka 1 lalu beban hidup type Live dengan angka 0 sedangkan angin kanan
dan kiri satu per satu dimasukkan denagan type Wind dan angka 0 juga.
10. Kombinasi pembebanan dapat diinput dengan cara Define > Load Combination
10
12. Kemudian beri perletakan pada ujung buhul seperti pada gambar
11
15. Kemudian buat untuk profil yang akan digunakan dengan cara :
Define > Frame Sections
12
13
Sebagai contoh untuk membuat pelat double angle dengan ukuran 50x50x5mm
Dengan mengisi sebagai berikut
21. Untuk mengisi beban, gunakan Force Global, sedangkan untuk (X,Y,Z) adalah arah dari
beban tersebut ,
Dalam hal ini gunakan beban Force Global Z ,karena beban searah dengan sumbu Z
dalam program SAP
Isikan dengan notasi tanda min / negative
16
Karena arah beban menuju kuda kuda / arah kebawah, maka angka beban bernilai
negative
Kemudian OK
17
18
pp
19
20
21
22
PERHITUNGAN SAP
Data teknis
23
Mutu Beton
Mutu Baja
: 240 MPa
: 15x20
: 15x15
: 2400 kg/m3
:1700 kg/m3
Dari data yang didapat pada perhitungan SAP untuk kuda kuda baja, didapat
RAv maupun RBv. dalam hal ini RAv dan RBv dijadikan sebagai beban titik
yang menumpu pada ring balk, karena beban yang bekerja = reaksi yang
dihasilkan
Langkah Perhitungan Menggunakan Program SAP
1. Langkah pertama buka program SAP2000
24
25
26
27
11.Kemudian assign dimensi yang kita buat ke dalam frame yang telah ada
Dengan cara Blok yang ingin di assign >> Assign >> Frame >> Section
29
30
12.Kemudian buat kolom lantai 2 dengan cara yang sama seperti langkah di awal
31
32
33
34
16.Buat beban kombinasi, antara beban mati dan beban hidup dengan
1.2 beban mati
1.6 beban hidup
35
36
37
Untuk angka yang tercantum di atas adalah data kebutuhan tulangan minimal
Contoh
87.50
45.91
23,46
76,40
55,86
47,20
= 2 x 78.5
= 157,00
38
PERHITUNGAN SAP
BALOK DAN KOLOM LANTAI 1
Data teknis
39
Mutu Beton
Mutu Baja
: 240 MPa
: 20x30 , 15x25
: 25x25
: 2400 kg/m3
:1700 kg/m3
40
41
BALOK 20x15
42
43
44
9. Dan jangan lupa untuk meletakkan beban hasil akumulasi dari kolom
lantai 2
10.
11. Pilih Design >> Start Design untuk mengetahui angka hasil
perhitungan
46
12.
47
13.
Untuk angka yang tercantum di atas adalah data kebutuhan tulangan minimal
Contoh
= 2 x 200,96
= 547,8
48
Untuk kolom
Angka minimal untuk luas tulangan = 625
Kolom ukuran 30x30 menggunakan 8 buah tulangan pokok
Jadi 625/8 = 78,125
Jadi menggunakan tulangan diameter 10
PERHITUNGAN SAP
SLOOF DAN PEDESTAL LANTAI 1.
49
Data teknis
Mutu Beton
Mutu Baja
: 240 MPa
Dimensi Sloof
: 20x25
Dimensi Pedestal
: 20x20
: 2400 kg/m3
:1700 kg/m3
50
Dari data yang didapat pada perhitungan SAP untuk kolom dan balok lantai 1
didapat reaksi dari kolom , dan hasil reaksi kolom tersebut menjadi sebuah
beban yang akan ditumpu oleh pedestal.
51
52
Define -> Frame Section -> Add Rectangular : Untuk mengatur jenis dan
ukuran balok dan kolom
53
BALOK 20x25
KOLOM 20x20
Gambar 4.7 Jenis dan ukuran balok/kolom yang digunakan
Define -> Static Load Cases : Untuk pemilihan beban apa saja yang
dipakai pada konstruksi yang akan kita hitung
Define -> Load Combinations -> Add New Combo : untuk menentukan
kombinasi beban yang berlaku
54
6. Pilih batang pada sloof dan kolom struktur yang diinginkan dengan cara
Assign -> Frame Section
55
56
8. Setelah menginput semua beban untuk mengurangi beban pada sloof , jadi
pada tumpuan sendi per meter untuk pondasi plat lajur dengancara : select
batang sloof yang akan diberikan tumpuan -> Edit -> Divide Frames -> Input
angka sesuai panjang batang
57
10.Analisa Struktur
Analyze -> Set Option , terlebih dahulu kita atur settingannya
58
59
60
14.Untuk mengecek diagram moment , Display -> Show Forces/stresses -> Frames
-> Moment 3-3
15.Untuk mengecek diagram normal : Display -> Show Forces/stresses -> Frames
-> Axial Force
61
= 2 x 78,5
= 157
Maka 400/8 = 50
Jadi menggunakan 8 buah diameter 8
63
64