Professional Documents
Culture Documents
2) Articulatio Pelvis
a. Simfisis Pubis
- Merupakan persatuan antara os pubis dextra dan sinistra di bagian
-
anterior.
Terdiri dari jaringan fibrokartilago dan ligamentum pubikum superior
dengan os coccxygeus.
Pada kehamilan, sendi mengalami relaksasi karena perubahan
hormonal sehingga pada waktu persalinan dapat digeser lebih jauh
akan
bergerak
ke
belakang.
Untuk
memungkinkan
batas
lateral
fossa
illiaka.
bawah
pelvic
oulet,
batas
Konjugata
vera
(jarak
antara
tepi
atas
simfisis
dengan
promontoriun) = 11 cm.
Diameter transversa (jarak terjauh garis melintang PAP) = 12,5
-13 cm.
Konjugata oblique (jarak dari tengah simfisis bagian dalam ke
promontorium) yang merupakan konjugata obstetrika yang
paling penting.
Dimensi dari PBP yang penting untuk klinis adalah diameter antara
tuberositas ischii atau diameter transversa PBP yang normalnya > 8 cm.
Pinggir bawah simfisis berbentuk lengkung ke bawah (arkus pubis) yang
normal besarnya 90-100. Bila lebih kecil dari 90 kepala janin akan lebih
sulit dilahirkan karena memerlukan tempat lebih banyak ke arah dorsal
(anus).
4) Bidang Hodge
Bidang Hodge dipelajari untuk menentukan sampai di manakah bagian
terendah janin turun sampai panggul dalam persalinan.
Bidang Hodge I : bidang datar yang melalui bagian atas simfisis dan
simfisis
Bidang Hodge III : bidang // H-I terletak setinggi spina ischiadika
kanan dan kiri. Kepala janin yang berada di atas 1 cm disebut (-1)
dan sebaliknya
Bidang Hodge IV : bidang // H-1 setinggi os coccxygeus
5) Bentuk Pelvis
Menurut Caldwell dan Moloy dikenal 4 jenis panggul, yaitu :
a. Ginekoid
Panggul paling baik untuk perempuan. Ditemukan pada 45 % wanita.
Bentuk PAP hampir bulat, diameter anteroposterior kira-kira sama
dengan diameter transversal.
b. Android
Umumnya merupakan bentuk panggul pria. Ditemukan pada 15 %
wanita. Bentuk PAP hampir segitiga, panjang diameter anteroposterior
hampir sama dengan diameter transversal yang hampir mendekati
sacrum. Dengan demikian bagian posterior pendek dan gepeng
sedangkan bagian anterior menyempit ke depan.
c. Antropoid
Ditemukan pada 35 % wanita. PAP agak lonjong, seperti telur, panjang
diameter anteroposterior lebih besar daripada diameter transversal.
d. Platipelloid
Ditemukan pada 5 % wanita. Merupakan jenis ginekoid yang
menyempit pada arah muka belakang. Diameter transversal lebih
besar daripada diameter anteroposterior.
1) Uterus
Uterus adalah organ tunggal muskular dan berongga. Hasil pembuahan
antara sperma dan ovum, akan ditanam dalam endometrium uterus
setelah mencapai stadium blastula, yaitu sekitar 3 minggu setelah
terjadinya fertilisasi.
Uterus terletak dalam
rongga
pelvis
dan
di
bagian
depannya
Dinding Uterus
o Perimetrium : lapisan terluar, merupakan lapisan serosa.
o Miometrium : lapisan tengah, merupakan kumpulan sel-sel otot
polos.
o Endometrium : lapisan terdalam, memiiliki 2 lapisan lagi.
Superficialis mengalami perubahan selama
masa
hormon
gonadotropin
seperti
estrogen
dan
selama
masa
menstruasi.
Membentuk
lapisan
Fundus Uterus
Bagian paling atas dari uterus, berbentuk bundar. Aktif melakukan
kontraksi saat partus, yang disebut sebagai his uterus. Berbatasan
dengan 2 isthmus dari tuba uterina di sisi dan kanan.
Corpus Uterus
Bagian luas berdinding tebal, menutupi rongga uterus. Membesar dan
membengkak saat masa kehamilan.
Cervix
Suatu bagian sempit di paling bawah uterus yang membatasi antara
uterus dan vagina. Mensekresi getah cervix, dan jika didapati
gambaran daun pakis pada pemeriksaan mikroskopis getah tersebut,
maka itu adalah penanda terjadinya ovulasi. Di dekat cervix, terdapat
suatu bagian yang disebut squamo-columnar junction dimana sel-sel
epitel squamous vagina berubah secara mendadak ke sel-sel columnar
uterus, dan pada bagian ini, mudah terjadi metaplasia, sehingga
mengakibatkan kanker serviks.
Portio Vaginalis
Bagian cervix yang menonjol ke dalam ujung atas vagina. Dapat
digunakan untuk meramalkan posisi janin dalam kandungan, dan
penurunan janin terhadap jalan lahir (system Hodge).
2) Vagina
Vagina adalah tuba fibromuskular yang dapat berdistensi. Organ ini
merupakan organ kopulasi wanita, dan merupakan jalan lahir janin saat
persalinan. Vagina memiliki panjang sekitar 8-10 cm, dan berbatasan
dengan uretra pada bagian anterior, dan rectum pada bagian posterior.
Vagina tersusun atas lapisan adventitia, satu lapis otot polos, dan
lapisan otot squamous non keratinisasi atau disebut lapisan vaginal. Selsel pada lapisan vaginal memiliki reseptor estrogen pada membrannya.
Vagina dilembabkan oleh cairan secret dari kelenjar-kelenjar di serviks.
Suasana vagina pada dasarnya adalah asam (PH < 7). Suasana asam ini
berfungsi sebagai pertahanan untuk mencegah infeksi pada vagina, dan
merupakan barrier seleksi sperma yang paling awal. Flora normal yang
sering ditemukan pada vagina adalah Lactobacillus sp, bakteri ini
membantu menjaga proses keasaman vagina.
Jika keberadaan flora normal tersebut terganggu akibat penggunaan
kortikosteroid ataupun antibiotik spectrum luas yang berlebihan dalam
waktu lama, ataupun karena menurunnya sekret cairan asam dari cervix,
maka vagina dapat terinfeksi oleh bakteri patogen ataupun virus.
3) Vulva
Vulva adalah genitalia eksterna wanita. Beberapa alat yang terdapat
pada vulva adalah :
- Mons Pubis : bantalan jaringan lemak dan kulit yang terletak di atas
simfisis pubis. Bagian ini tertutup oleh rambut setelah mencapai usia
-
pubertas.
Labia Mayora : dua lipatan kulit longitudinal yang merentang ke
bawah mons pubis dan menyatu di posterior perineum (kulit antara
pertemuan dua lipatan labia mayora dengan anus). Labia mayora
saluran kemih.
Mulut Vagina : terletak di bawah orifisium uretra. Mempunyai
himen/selaput dara.