You are on page 1of 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan tenologi telah berkembang dengan
begitu pesatnya. Tidak terkecuali pada teknologi industri, yang telah berkembang sesuai
perkembangan zaman. Meskipun teknologi telah berkembang pesat, pengetahuan setiap
orang tentang teknologi berbeda satu sama lainnya. Ada yang memiliki pengetahuan luas
dan ada yang memiliki pengetahuan kurang. Dalam dunia industri pengetahuan yang
penting dimiliki oleh orang yang berminat terhadap industri adalah komponen materi
yang bermanfaat dalam proses produksi.
Salah satu komponen penting yang biasa dipakai dalam produksi industri adalah
logam Seng. Berabad-abad sebelum seng dikenal sebagai unsur tersendiri yang unik,
bijih seng telah digunakan dalam pembuatan kuningan. Seng memiliki peran penting
dalam proses industri. Oleh karena itu sangat penting bagi setiap industriawan untuk
mengetahui manfaat material tersebut.
Berawal dari hal tersebut penyusunan makalah ilmiah ini disusun. Hal tersebut
layak dan memang sepantasnya dikuak dan dipublikasikan, agar mahasiswa tahu bahwa
manfaat dari Seng. Karena sebagai manusia khalayaknya memiliki kesadaran untuk
yang telah diperbuat. Mahasiswa harus mengembangkan manfaat Seng dalam industri
untuk kepentingan manusia lain.
Metode yang dilakukan untuk meneliti masalah ini diawali dengan studi literatur
atau referensi. lalu dilakukan analisis dan penarikkan kesimpulan dalam tahap akhir
pengumpulan data. metodologi ini dinyatakan sebagai kaidah metode yang benar karena
berdasar sumber teoiritis atau pustaka metodologi tersebut memenuhi syarat sebagai
metodologi ilmiah.
1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah karakteristik umum, sifat fisika, sifat kimia dan sifat mekanik seng?
Bagaimanakah sumber seng di alam dan proses pembuatannya di industry?
Apa sajakah paduan dan senyawa yang penting dari seng?
Apa sajakah manfaat dari seng bagi kehidupan manusia?
Bagaimanakah tingkat bahaya dari logam seng bagi manusia dan lingkungan?

1.3 Tujuan
Universitas Palangka Raya

Mengetahui karakteristik umum, sifat fisika, sifat kimia dan sifat mekanik seng
Mengetahui sumber seng di alam dan proses pembuatannya di industry
Mengetahui apa sajakah paduan dan senyawa yang penting dari seng
Mengetahui apa sajakah manfaat dari seng bagi kehidupan manusia
Mengetahui tingkat bahaya dari logam seng bagi manusia dan lingkungan

1.4 Sistematika Penulisan


Pada makalah ilmiah ini dibahas tentang sejarah, karakteristik umum, sifat fisika, sifat
kimia, sifat mekanik, sumber dan proses pembuatan, paduan dan senyawa penting, manfaat
dan tingkat bahaya logam seng. Pada bab I berisikan latar belakang dijadikannya seng
sebagai topik bahasan, tujuan dari penyusunan makalah ini serta rumusan masalah yang akan
dibahas.
Pada bab II di karya tulis ilmiah ini dibahas tentang uraian teori yang telah disusun
dari topik bahasan diatas dari logam seng dan paduannya. Dan pada bab IV berisikan
kesimpulan berdasarkan teori dan saran yang penulis rekomendasikan.

BAB II
SENG (Zn) DAN PADUANNYA

Universitas Palangka Raya

2.1 Sejarah Seng


Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima
isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng
sulfida).Kuningan, yang merupakan campuran aloi

tembaga dan seng, telah lama

digunakan paling tidak sejak abad ke-10 SM. Logam seng tak murni mulai diproduksi
secara besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum di
kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir abad ke-16. Para alkimiawan membakar
seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai "salju putih" ataupun "wol
filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf umumnya dianggap sebagai
penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi Galvani dan Alessandro Volta
berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun 1800.
Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi utama
seng. Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan aloi. Terdapat
berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti seng karbonat dan seng
glukonat (suplemen makanan), seng klorida (pada deodoran), seng pirition (pada sampo
anti ketombe), seng sulfida (pada cat berpendar), dan seng metil ataupun seng dietil di
laboratorium organik.
Logam seng tak murni mulai diproduksi secara besar-besaran pada abad ke-13 di
India, manakala logam ini masih belum di kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir
abad ke-16. Para alkimiawan membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut
sebagai "salju putih" ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund
Marggraf umumnya dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya
Luigi Galvani dan Alessandro Volta berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng
pada tahun 1800. Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan
aplikasi utama seng. Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan
aloi. Terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti seng karbonat
dan seng glukonat (suplemen makanan), seng klorida (pada deodoran), seng pirition (pada
sampo anti ketombe), seng sulfida (pada cat berpendar), dan seng metil ataupun seng dietil
di laboratorium organik.
Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh. Terdapat sekitar
dua milyar orang di negara-negara berkembang yang kekurangan asupan seng. Defisiensi
ini juga dapat menyebabkan banyak penyakit. Pada anak-anak, defisiensi ini menyebabkan
gangguan pertumbuhan, mempengaruhi pematangan seksual, mudah terkena infeksi, diare,
dan setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar 800.000 anak-anak di seluruh dunia.
Universitas Palangka Raya

Konsumsi seng yang berlebihan dapat menyebabkan ataksia, lemah lesu, dan defisiensi
tembaga. Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang
digunakan sebagai bahan bangunan.
2.2 Karakteristik Seng
Karakteristik Umum
Seng diambil dari bahasa Belanda yaitu zink adalah unsur kimia dengan lambang
kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama
golongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan
magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu,
keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah
ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak
ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).

Sifat Fisik
Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan bersifat
diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak berkilau. Seng
sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur kristal heksagonal.Lehto 1968, p.
826 Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa
antara 100 sampai dengan 150 C. Di atas 210 C, logam ini kembali menjadi rapuh
dan dapat dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya. Seng juga mampu
menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki titik
lebur (420 C) dan tidik didih (900 C) yang relatif rendah. Dan sebenarnya pun, titik
lebur seng merupakan yang terendah di antara semua logam-logam transisi selain raksa
dan kadmium.
Terdapat banyak sekali aloi yang mengandung seng. Salah satu contohnya adalah
kuningan (aloi seng dan tembaga). Logam-logam lainnya yang juga diketahui dapat
membentuk aloi dengan seng adalah aluminium, antimon, bismut, emas, besi, timbal,
raksa, perak, timah, magnesium, kobalt, nikel, telurium, dan natrium. Walaupun seng
maupun zirkonium tidak bersifat feromagnetik, aloi ZrZn2 memperlihatkan
feromagnetisme di bawah suhu 35 K
Tabel 2.1 Klasifikasi dan Sifat Zink
KLASIFIKASI
Penampilan
Fase

Universitas Palangka Raya

SIFAT ZINK
Abu-abu muda kebiruan
Padat
4

Massa Jenis
Titik Lebur
Titik Didih
Kalor Peleburan
Kalor Penguapan
Kapasitas Kalor
Elektronegativitas
Energi Ionisasi

7,14 g/cm3
692,68 K
1.180 K
7,32 kJ/mol
123,6 kJ/mol
25,390 J/(mol.K)
1,65
(1) 906,4 kJ/mol
(2) 1.733,3 kJ/mol
(3) 3.833 kJ/mol
135 pm

Jari-jari atom

Sifat Kimia
Reaktivitas seng memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d104s2 dan merupakan
unsur golongan 12 tabel periodik. Seng cukup reaktif dan merupakan reduktor kuat..
Permukaan logam seng murni akan dengan cepat mengusam, membentuk lapisan seng
karbonat, Zn5(OH)6CO3, seketika berkontak dengan karbon dioksida. Lapisan ini
membantu mencegah reaksi lebih lanjut dengan udara dan air.
Seng yang dibakar akan menghasilkan lidah api berwarna hijau kebiruan dan
mengeluarkan asap seng oksida. Seng bereaksi dengan asam, basa, dan non-logam
lainnya Seng yang sangat murni hanya akan bereaksi secara lambat dengan asam pada
suhu kamar. Asam kuat seperti asam klorida maupun asam sulfat dapat
menghilangkan lapisan pelindung seng karbonat dan reaksi seng dengan air yang ada
akan melepaskan gas hidrogen.
Seng secara umum memiliki keadaan oksidasi +2. Ketika senyawa dengan
keadaan oksidasi +2 terbentuk, elektron pada kelopak elektron terluar s akan terlepas,
dan ion seng yang terbentuk akan memiliki konfigurasi [Ar]3d10. Hal ini mengijinkan
pembentukan empat ikatan kovalen dengan menerima empat pasangan elektron dan
mematuhi kaidah oktet. Stereokimia senyawa yang dibentuk ini adalah tetrahedral dan
ikatan yang terbentuk dapat dikatakan sebagai sp3. Pada larutan akuatik, kompleks
oktaherdal, [Zn(H2O)6]2+, merupakan spesi yang dominan.
Penguapan seng yang dikombinasikan dengan seng klorida pada temperatur di atas
285 C mengindikasikan adanya Zn2Cl2 yang terbentuk, yakni senyawa seng yang

Universitas Palangka Raya

berkeadaan oksidasi +1. Tiada senyawa seng berkeadaan oksidasi selain +1 dan +2
yang diketahui. Perhitungan teoritis mengindikasikan bahwa senyawa seng dengan
keadaan oksidasi +4 sangatlah tidak memungkinkan terbentuk.
Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode pertama seperti
nikel dan tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir tak berwarna. Jari-jari ion seng
dan magnesium juga hampir identik. Oleh karenanya, garam kedua senyawa ini akan
memiliki struktur kristal yang sama. Pada kasus di mana jari-jari ion merupakan
faktor penentu, sifat-sifat kimiawi keduanya akan sangat mirip. Seng cenderung
membentuk ikatan kovalen berderajat tinggi. Ia juga akan membentuk senyawa
kompleks dengan pendonor N- dan S-. Senyawa kompleks seng kebanyakan
berkoordinasi 4 ataupun 6 walaupun koordinasi 5 juga diketahui ada.

Sifat Mekanik
Modulus Young
Modulus geser
Modulus ruah
Nisbah Poisson
Skala kekerasan Mohs
Kekerasan Brinell

108 Gpa
43 Gpa
70 Gpa
0,25
2,5
412 Mpa

2.3 Sumber dan Proses Pembuatan Seng

Sumber Seng
Kadar komposisi unsur seng di kerak bumi adalah sekitar 75 ppm (0,007%). Hal ini
menjadikan seng sebagai unsur ke-24 paling melimpah di kerak bumi. Tanah
mengandung sekitar 5770 ppm seng dengan rata-ratanya 64 ppm. Sedangkan pada
air laut kadar sengnya adalah 30 ppb dan pada atmosfer kadarnya hanya 0,14 g/m3.
Unsur ini biasanya ditemukan bersama dengan logam-logam lain seperti tembaga dan
timbal dalam bijih logam. Seng diklasifikasikan sebagai kalkofil, yang berarti bahwa
unsur ini memiliki afinitas yang rendah terhadap oksigen dan lebih suka berikatan
dengan belerang. Kalkofil terbentuk ketika kerak bumi memadat di bawah kondisi
atmosfer bumi awal yang mendukung reaksi reduksi. Sfalerit, yang merupakan salah
satu bentuk kristal seng sulfida, merupakan bijih logam yang paling banyak
ditambang untuk mendapatkan seng karena ia mengandung sekitar 60-62% seng.
Mineral lainnya juga mengandung seng meliputi smithsonit (seng karbonat),
hemimorfit (seng silikat), wurtzit (bentuk seng sulfida lainnya), dan hidrozinkit.

Universitas Palangka Raya

Terkecuali wurtzit, kesemua mineral ini terbentuk oleh karena proses cuaca seng
sulfida primordial. Total keseluruhan kandungan seng di seluruh dunia adalah sekitar
1,8 gigaton. Hampir sekitar 200 megatonnya dapat diperoleh secara ekonomis pada
tahun 2008.
Kandungan besar seng dapat ditemukan di Australia, Kanada, dan Amerika Serikat.
Berdasarkan laju konsumsi seng sekarang ini, cadangan seng diperkirakan akan habis
antara tahun 2027 sampai dengan 2055. Sekitar 346 megaton seng telah ditambang
sepanjang sejarahnya sampai dengan tahun 2002. Selain itu, diperkirakan pula sekitar
109 megatonnya masih digunakan.

Proses Pembuatan Seng


a. Electrowinning
Elektowinning adalah proses elektrokimia yang digunakan untuk mereduksi
logam kation ke permukaan katoda dari sebuah larutan aqueous yang berasal dari
proses kimia leaching. Pada proses elektrowinning Zn, akan diperoleh endapan
logam Zn pada permukaan katoda yang berasal dari reaksi reduksi larutan
ZnSO4. Disamping itu, pada anoda akan terbentuk oksigen karena penggunaan
anoda inert.
Proses ini menggunakan coulumeter Cu. Fungsi coulumeter adalah untuk
menentukan jumlah materi yang berubah selama elektrolisis dengan mengukur
jumlah listrik yang diperlukan untuk melakukan proses elektrolisis.
Secara umum proses ini terdiri dari 3 bagian, yaitu:

Katoda (Al)

Anoda (Pb)

Eletrolit ZnSO4 (didapat dari reaksi leaching)

Penggunaan logam aluminium sebagai katoda didasarkan pada termodinamika. Potensial


reversibel Zn2+/Zn lebih rendah daripada potensial reversibel H+/H2 yaitu :
EZn2+/Zn = 0,763 + 0,0295 log (aZn2+)
pada 25oC
EH+/H2 = 0,0591 pH pada 25oC, 1 atm.

Maka seluruh hidrogen akan tereduksi pada potensial di mana pengendapan Zn


berlangsung kemudian dapat mengakibatkan penurunan efisiensi arus yang digunakan. Oleh
karena itu kecepatan reaksi reduksi hidrogen harus dibatasi, yaitu dengan menggunakan
Universitas Palangka Raya

katoda awal (starting cathode) yang memiliki hidrogen overpotensial yang tinggi misalnya
katoda aluminium (-1,602 V) sehingga pada potensial pengendapan Zn, reduksi ion hidrogen
belum berlangsung. Endapan Zn sendiri memiliki hidrogen overpotensial yang cukup besar
sehingga proses pengendapan Zn dapat berlangsung secara kontinyu dengan efisiensi yang
tinggi setelah satu lapisan endapan Zn terbentuk pada permukaan katoda aluminium.
Pada umumnya logam lain memiliki hidrogen overpotensial yang lebih rendah
sehingga apabila digunakan sebagai katoda dapat menurunkan efisiensi arus. Oleh karena itu
digunakan logam aluminium sebagai katoda untuk proses elektrowinning Zn.
Reaksi-reaksi yang akan terjadi dalam proses ini adalah:

Leaching
Zn + H2SO4
ZnSO4

>

ZnSO4 + H2O
Zn2+ + SO42-

>

Elektrowinning
> 4H+ + O2 + 4e-

Anoda

2H2O

Karoda

2Zn2+ + 4e-

2Zn2+ + 2H2O

>

> 2Zn+

2Zn + 4H+ + O2

Selama proses ini akan terjadi tiga aliran perpindahan ion, yaitu
1. Konveksi
Pergerakan elektrolit dalam skala yang besar dari larutan ruah ke lapisan difusi. Proses ini
dapat dilakukan dengan memberi pengadukan, pompaan elektrolit atau injeksi udara
2. Difusi
Merupakan proses pergerakan ion-ion logam menuju OHP (Outer Helmhotz Plane) melalui
lapisan elektrolit yang diam.
3. Migrasi
Merupakan transport ion karena ada perbedaan potensial.
b. Thermochemical
Terdapat berbagai proses thermochemical digunakan untuk memisahkan Zn dari
oksidanya, semua menggunakan Carbon. Carbon berikatan dengan oksigen membentuk CO

Universitas Palangka Raya

dan/atau CO2. Sehingga Zn terbebas dalam bentuk uap (vapor) yang kemudian dipadatkan
untuk memperoleh logam yang diinginkan.
Seng diekstraksi dari seng blende/sphalerite (seng sulfide) atau calamine/Smithsonite (seng
karbonat).
Seng sulfide dibakar di udara untuk menghasilkan seng oksida.
2ZnS(s) + 3O2(g) 2ZnO(s) + 2SO2(g)
Catatan: calamine dapat digunakan secara langsung dalam lelehan seng karena dalam
pemanasannya akan menghasilkan seng oksida,
ZnCO3(s)

ZnO(s) + CO2(g)

(dekomposisi termal endotermik).


Seng oksida di bakar dalam smelting furnace dengan karbon (batu karang, agent pereduksi)
dan limestone (untuk menghilangkan pengotor asam). Reaksi kimia hampir sama dengan besi
dari blast furnace.

C(s) + O2(g)

CO2(g)

(sangat oksidasi eksotermik, meningkatkan temperature)

C(s) + CO2(g)

2CO(g)

(C dioksidasi, CO2 direduksi)

ZnO(s) + CO(g)

Zn(l) + CO2(g)

(seng oksida direduksi oleh CO, Zn kehilangan O)


Atau reduksi langsung oleh karbon :
ZnO(s) + C(s)

Zn(l) + CO(g)

(ZnO direduksi, C dioksidasi)


Karbon monoksida bertindak sebagai agent pereduksi yaitu menghilangkan oksigen dari
oksida.
Seng tidak murni kemudian didistilasi frasional dari campuran ampas biji dan logam lainnya
seperti timah dan cadmium yang keluar dari pembakaran tinggi pada atmosfer yang kaya
akan karbon monoksida dimana menghentikan seng dioksidasi kembali menjadi seng oksida.
Ampas biji dan timah (dengan logam lainnya seperti cadmium) dari dua lapisan dapat ditahan
pada dasar furnace.
Seng kemudian dapat dimurnikan lebih lanjut melalui distilasi fraksional ke 2 atau dengan
dilarutkan ke dalam larutan asam sulfat dan dimurnikan secara elektrolit.
2.4 Paduan dan Senyawa Seng
Universitas Palangka Raya

Paduan Seng
Paduan Seng merupakan salah satu bahan cor yang baik dimana Seng memiliki titik

cair yang rendah, sehingga dapat dibentuk dengan berbagai metoda pengecoran. Pressure die
Casting dengan hot chamber system merupakan proses pengecoran yang paling mudah dan
cepat.
Paduan Seng yang dibentuk melalui proses pengecoran digunakan secara luas dalam
pembuatan peralatan rumah tangga tempat peralatan optic, sound reproducing instrument
part, mainan dan komponen ringan dari kendaraan dan lain lain. Paduan Seng juga dapat
difinishing dengan pengecatan atau electroplating. Dalam pelaksanaannya proses
pembentukan benda kerja dengan cara pengecoran yang menggunakan paduan seng ini sering
ditambahkan unsur Aluminium untuk menurunkan titik cairnya serta meningkatkan
tegangannya.
Sebagaimana dilakukan pada beberapa jenis paduan lainnya dimana dilakukan ageing
untuk penuaan melalui pemadatan cepat dalam proses die-Casting, walaupun mengakibatkan
penurunan angka kekerasan, nilai impact serta kekuatan tariknya akan tetapi keuletan
(ductility) nya akan meningkat secara actual tergantung pada lamanya proses dan kondisi
ageing tersebut, biasanya mencapai 5 minggu. Dengan demikian akan diperoleh sifat yang
disebut original-properties. Setelah proses ageing ini Casting akan menyusut untuk waktu
selama 8 tahun dengan kehilangan dimensinya sebesar 0,0015 mm/mm, akan tetapi keadaan
ini dapat direduksi dengan proses stabilizing yakni memberikan pemanasan pada temperature
1000 C sebelum machining.

Berikut adalah beberapa logam paduan dari zn:


A. Kuningan
Kuningan adalah paduan logam tembaga dan logam seng dengan kadar tembaga antara 6096% massa. Dalam perdagangan dikenal 2 jenis kuningan, yaitu:

Kawat kuningan (brass wire) kadar tembaga antara 62-95%

Pipa kuningan (seamless brass tube) kadar tembaga antara 60-90%

Plat kuningan (brass sheet) kadar tembaga antara 60-90%

Tembaga dalam kuningan membuat kuningan bersifat antiseptik, melewati efek oligodinamis.
Contohnya, gagang pintu yang terbuat dari kuningan dapat mendisinfeksi diri dari banyak

Universitas Palangka Raya

10

bakteri dalam waktu 8 jam. Efek ini penting dalam rumah sakit, dan berguna dalam banyak
konteks.
B. Perak Nikel
Perak nikel sering juga disebut sebagai perak jerman, argentann, paktong, perak baru,
campuran nikel atau alpaca. Logam ini terdiri dari campuran tembaga, nikel dan seng.
Formulasi umumnya terdiri dari 60% tembaga, 20% nikel dan 20% seng sehingga
menghasilkan logam seperti perak. Apalagi setelah di elektroplating atau di krom warna
perak, maka logam ini akan benar-benar terlihat perak sesungguhnya. Kata perak nikel
diambil karena campuran logam tanpa perak ini menghasilkan logam yang terlihat seperti
perak.
Perak nikel ini awalnya sangat popular digunakan sebagai peralatan makan seperti piring,
sendok, pisau, garpu dan sejenisnya. Bahkan hingga berkembang untuk kebutuhan resleting,
kunci, perhiasan handmade, alat musik, jalur rel, hingga kebutuhan industri berat.
Untuk nama alpaca sendiri dinamakan oleh Berlin dan Ernst August Geitner yang telah
menemukan campuran logam perak nikel. Tentu saja akibat warnanya yang mendekati perak,
maka logam ini juga digunakan untuk fraud / menipu dan menghasilkan koin logam perak
dimana bahan dasarnya bukan lah perak.
Untuk mengetahui perbedaan perak dengan perak nikel kita dapat menggunakan larutan asam
penguji, menggunting logam hingga dapat melihat logam di dalam nya. Perak asli akan tetap
memiliki kualitas warna yang berbeda dengan perak nikel sebelum di elektro plating /
diwarnai lapisan perak.
C. Cadmium Zinc Telluride
Telluride seng kadmium, (CdZnTe) atau CZT, adalah senyawa kadmium, seng dan
telurium atau, lebih ketat berbicara, paduan telluride kadmium dan seng telluride. Sebuah
semikonduktor celah pita langsung, digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk detektor
radiasi, kisi-kisi photorefractive, modulator elektro-optik, sel surya, dan generasi Terahertz
dan deteksi. Celah pita bervariasi dari sekitar 1,4-2,2 eV, tergantung pada komposisi.
Radiasi detektor menggunakan CZT dapat beroperasi di langsung-konversi (atau
fotokonduktif) mode pada suhu kamar, tidak seperti beberapa bahan lainnya (khususnya
germanium) yang memerlukan pendinginan nitrogen cair. Keuntungan relatif mereka
termasuk sensitivitas tinggi untuk x-ray dan gamma-sinar, karena nomor atom tinggi dan Te
Cd, dan lebih baik energi daripada resolusi detektor sintilator. CZT dapat dibentuk menjadi
bentuk yang berbeda untuk mendeteksi radiasi-aplikasi, dan berbagai geometri elektroda,

Universitas Palangka Raya

11

seperti grid coplanar, telah dikembangkan untuk memberikan unipolar (elektron-hanya)


operasi, dengan demikian meningkatkan resolusi energi.
Materi yang memiliki koefisien elektro-optik yang tinggi dan transparansi di wilayah
pertengahan inframerah, sehingga bahan modulator baik untuk laser inframerah. Sifat yang
sama membuatnya berguna untuk mendeteksi gelombang Terahertz.
Penggunaan tambahan sebagai bahan substrat untuk pertumbuhan epitaxial merkuri telluride
kadmium (HgCdTe), bahan detektor inframerah. Cd0.96Zn0.04Te hampir sempurna kisi
cocok untuk LWIR HgCdTe (80% Hg, Cd 20%). Namun, sulit untuk tumbuh kristal besar
komposisi tetap.
Cadmium Telluride Seng sebagai suatu senyawa yang ditemukan non-toksik pada 5g/1kg
dalam sebuah "Studi Toksisitas Akut Oral Batas" yang dilakukan oleh Toxikon.
D. Prestal
Campuran logam Prestal, yang mengandung 78% seng dan 22% aluminium
dilaporkan sekuat baja tapi sangat mudah dibentuk seperti plastik. Prestal sangat mudah
dibentuk dengan cetakan murah dari keramik atau semen.

Senyawa Seng

Kebanyakan metaloid dan non logam dapat membentuk senyawa biner dengan seng,
terkecuali gas mulia. Oksida ZnO merupakan bubuk berwarna putih yang hampir tidak larut
dalam larutan netral. Ia bersifat amfoter dan dapat larut dalam larutan asam dan basa kuat.
[18] Kalkogenida lainnya seperti ZnS, ZnSe, dan ZnTe memiliki banyak aplikasinya dalam
bidang elektronik dan optik. Pniktogenida (Zn3N2, Zn3P2, Zn3As2 dan Zn3Sb2), peroksida
ZnO2, hidrida ZnH2, dan karbida ZnC2 juga dikenal keberadaannya. Dari keempat unsur
halida, ZnF2 memiliki sifat yang paling ionik, sedangkan sisanya (ZnCl2, ZnBr2, dan ZnI2)
bertitik lebur rendah dan dianggap lebih bersifat kovalen.

Seng asetat basa

Dalam larutan basa lemah yang mengandung ion Zn2+, hidroksida dari seng Zn(OH)2
terbentuk sebagai endapat putih. Dalam larutan yang lebih alkalin, hidroksida ini akan terlarut
dalam bentuk [Zn(OH)4]2-. Senyawa nitrat Zn(NO3)2, klorat Zn(ClO3)2, sulfat ZnSO4,
fosfat Zn3(PO4)2, molibdat ZnMoO4, sianida Zn(CN)2, arsenit Zn(AsO2)2, arsenat
Zn(AsO4)2.8H2O dan kromat ZnCrO4 merupakan beberapa contoh senyawa anorganik seng.
Salah satu contoh senyawa organik paling sederhana dari seng adalah senyawa asetat
Zn(O2CCH3)2.

Universitas Palangka Raya

12

Senyawa organo seng merupakan senyawa-senyawa yang mengandung ikatan kovalen sengkarbon. Dietilseng ((C2H5)2Zn) merupakan salah satu reagen dalam kimia sintesis. Senyawa
ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1848 dari reaksi antara seng dengan etil iodida dan
merupakan senyawa yang pertama kali diketahui memiliki ikatan sigma logam-karbon.
Dekametildizinkosena mengandung ikatan seng-seng kovalen yang kuat pada suhu kamar.
Senyawa-senyawa seng
a. Zink klorida (ZnCl2)
Senyawa ini bersifat molekuler, bukan ionik karena memiliki titik leleh nisbi rendah dan
mudah menyublim.
b. Zink oksida (ZnO)
Bersifat amfoterik dan membentuk zinkat dengan basa. Zink oksida dibuat melalui oksida
zink panas di udara.
c. Zinkat
Adalah garam yang terbentuk oleh larutan zink atau oksida dalam alkali. Rumusnya sering
ditulis ZnO22- walaupun dalam larutan berair ion yang mungkin adalah ion kompleks dengan
ion Zn2- terkoordinasi dengan ion OH-. Ion ZnO22-dapat berada sebagai lelehan natrium
zinkat, tetapi kebanyakan zinkat padat adalah campuran dari berbagai oksida.
d.Zink blende
Struktur krital dengan atom zink yang dikelilingi oleh empat atom sulfur pada sudut-sudut
tetrahedron, setiap sulfur dikelilingi oleh empat atom zink. Kristal ini tergolong sistem kubus.
e.Zink sulfat
Bentuk umumnya adalah ZnSO4.7H2O Senyawa ini kehilangan air diatas 30C
menghasilkan heksahidrat dan molekul air selanjutnya dilepaskan diatas 100C menghasilkan
monohidrat. Garam anhidrat terbentuk pada 450C dan ini mengurai diatas 500C.
f. Zink sulfide (ZnS)
Menyublim pada 1180 C.
g.Zink hidroksida Zn(OH)2
Zn hidroksi bersifat amfoter dan dapat membentuk kompleks amina bila direaksikan dengan
ammonia kuat berlebih.
2.5 Manfaat Seng dan Senyawanya
Sekitar 35% dari seng diproduksi di seluruh dunia digunakan untuk menggembleng
besi, i1 20% digunakan dalam produksi kuningan, 25% dalam paduan lainnya, 10% sebagai
lembaran seng, sedangkan 10% sisanya diserap dalam aplikasi yang berbeda.
Universitas Palangka Raya

13

Seng diproduksi dalam beberapa kelas tergantung pada tingkat kemurnian yang dapat
bervariasi dari%, paling murni 99,995-98%. Standar kualitas bervariasi dari negara ke negara,
dan hanya berbeda dalam beberapa rincian. UNI 6 memberikan kualitas seng. Dua yang
pertama, kemurnian yang lebih besar (dari 99,995 dan 99,99), digunakan untuk pembuatan
paduan, yang paling penting yang ditujukan untuk casting atau die casting.
Unsur-unsur paduan biasanya Al, Mg, Cu. Paduan ini, yang mencair pada suhu yang relatif
rendah (sekitar 380-480 C), memiliki penyusutan yang sangat rendah dan fluiditas tinggi.
Fitur-fitur ini memungkinkan merger juga sangat rumit.
Seng 99,99% juga digunakan untuk persiapan paduan untuk pembuatan Dingin
digulung, profil, bar diekstrusi, anoda korban. Hal ini juga digunakan dalam produksi cat
kawat dan bubuk. Seng 99,95%, karena kandungan yang relatif tinggi kotoran, digunakan
untuk memproduksi kuningan, perunggu dan galvanis.
Seng 99,9% digunakan untuk casting. Akhirnya, kualitas 98,5% memiliki jangkauan
terbesar aplikasi dalam galvanis. Konstruksi, penggunaan seng digulung memiliki sejarah
panjang, dan untuk membuat non-ferrous material, atap dan kelongsong. lebih banyak
digunakan. Atap seng laminasi menjamin layanan panjang kehidupan.
Saat ini di pasaran terbuat dari paduan Zn-Cu berguling-Ti, serta memastikan kekuatan tekan
tinggi, memiliki kekuatan tarik yang sangat baik dan creep. Zinc juga digunakan dalam
elemen non-struktural: hujan, talang hujan, panel dekoratif.
Seng untuk melindungi baja
Galvanisasi adalah metode yang paling banyak digunakan lapisan pelindung untuk
paduan besi. Lapisan seng adalah perlindungan paduan besi terhadap efek korosif oksigen
atmosfer dan uap air. Pertama, mencegah kontak fisik dari baja dengan udara, kemudian, jika
lapisan seng dipecah untuk mengekspos paduan besi yang mendasari, seng baja kurang mulia
dilindungi sehingga diskontinuitas lapisan kehilangan karakter dari bahaya, seperti lapisan
seng yang dibutuhkan pada operasi Anoda, melindungi baja (perlindungan katodik dari baja).
Paduan seng-besi diperoleh dengan teknik yang berbeda:
1.

Hot dip galvanizing;

2.

logam penyemprotan;

3.

cat kaya seng;

4.

perlindungan katodik;

5.

galvanis cold-rolled;

6.

elektroplating seng;

7.

sherardizzazione.

Universitas Palangka Raya

14

Hot dip galvanizing


Proses ini terdiri dari lapisan besi atau produk baja dengan cara merendam dalam bak seng

cair, juga disebut elektroplating. Proses ini menggunakan, tertua sederhana dan luas lapisan
seng pada besi. Ini telah menjadi evolusi besar dalam beberapa tahun terakhir, khususnya
melalui inovasi coninua laminate strip baja galvanis. Sistem otomatis juga untuk
menggembleng pipa, batang untuk kawat beton, pertukangan dan umum.
Artefak, sebelum mengalami proses, harus bebas dari residu minyak, cat minyak, dan
pengelasan terak hadir sebagai hasil dari operasi sebelumnya. Setelah pembersih, artefak
yang diawetkan dalam asam klorida encer sehingga oksida besi diubah menjadi ferri klorida,
larut. Beberapa besi cor dan baja untuk silikon sulit untuk menggembleng.
Sebelum datang ke dalam kontak dengan produk seng cair melewati lapisan AC, terdiri dari
seng dan garam amonium ganda yang mengapung di atas seng cair. Ini memiliki fungsi
ganda: untuk menghilangkan kotoran pada besi (misalnya klorida tetap patuh setelah acar)
dan untuk mencegah oksida seng cair di bawah. Dengan cara ini permukaan material besi
siap untuk dikombinasikan dengan seng untuk membentuk lapisan 70-120 pM spesssore
terbuat dari paduan yang berbeda. Ini bervariasi dalam komposisi ketika mereka bergerak
menjauh dari besi menjadi semakin kaya seng. Paduan ini diperoleh pada suhu di atas titik
leleh seng murni dan, karenanya, hadir dalam objek dilapisi electrolytically.
Hot dip galvanizing menyediakan, di luar perlindungan galvanik, termasuk
perlindungan fisik. Lapisan pelindung memiliki ketahanan yang tinggi terhadap abrasi dan
tindakan mekanis. Suhu mandi galvanis mempengaruhi penampilan artefak dan keberhasilan
seluruh prosedur. Suhu terlalu tinggi nikmat pembentukan terak dan menghasilkan deposit
kasar dan kusam. Terlalu rendah suhu daun, bagaimanapun, sebuah artefak pada ketebalan
yang tidak merata seng, rapuh, itu memecah. Waktu perendaman bervariasi tergantung pada
ketebalan yang Anda inginkan. Ekstraksi dari kamar mandi harus dipenuhi sedemikian rupa
untuk memaksimalkan casting seng, sehingga permukaan yang halus dan seragam mungkin.
Benda berongga harus memiliki bukaan cukup besar untuk memungkinkan mudah masuk dan
keluar dari seng cair.

Logam penyemprotan
Metalisasi adalah untuk proyek, dengan jet udara terkompresi pada permukaan logam

yang akan dilindungi, seng halus bubuk, kawat seng dari kemurnian yang tinggi. Senjata
khusus digunakan di mana seng meleleh pada suhu tinggi menggunakan campuran oksigenasetilen. Persiapan permukaan harus sangat berhati-hati untuk menghapus semua jejak
Universitas Palangka Raya

15

minyak, cat oksida, besi. Tujuannya adalah mencapai permukaan dengan peledakan abrasif.
Hal ini diperlukan bahwa permukaan muncul berkerut setelah sandblasting untuk
meningkatkan pelabuhan seng.
Keuntungan dari metode ini adalah sebagai berikut:

teknologi dengan peralatan praktis dan mudah dibaca, untuk digunakan pada situs dan di

bengkel;
kemungkinan mengobati potongan dari berbagai ukuran;
sedang panas (80-85 C maks) dari bagian diobati, sehingga tidak ada deformasi;
deposito dengan variabel ketebalan.
Semprot seng dibuat dengan lapisan 40-200 pM memberikan perlindungan terhadap

korosi untuk umur panjang. Dengan teknik ini Anda dapat melindungi jembatan, pertukangan
berbagai, mesin termal atau listrik khusus, struktur dilas, dll.

Cat kaya seng


Cat dengan kandungan tinggi dari logam seng (minimal 93% kering) memberikan hasil

yang sangat baik untuk perlindungan dari baja. Mereka tampak kusam, kering dan mengeras
keluar dengan cepat. Setelah kering, lapisan pelindung terdiri dari sebuah film yang dibentuk
oleh lapisan kering dari kendaraan mengandung partikel seng. Dengan cara ini, cat
cathodically melindungi baja di bawah ini. Bahkan dalam hal ini adalah penting sebelum
menerapkan cat, membuat pembersihan yang baik dari permukaan struktur harus dilindungi.

Perlindungan katodik
Perlindungan ini didasarkan pada perbedaan potensial yang ada antara seng dan baja,

seng sebagai anoda dan katoda baja. Perlindungan ini tidak memerlukan daya eksternal dan
membutuhkan sedikit pemeliharaan.

Galvanis cold-rolled
Galvanis cold-rolled terdiri dari meliputi permukaan yang akan dilindungi dengan pita

tipis seng kemurnian tinggi dengan ketebalan 80 = 100 mikron. Rekaman itu dibuat untuk
mematuhi struktur menggunakan perekat dengan konduktivitas listrik yang tinggi. Dengan
cara ini Anda bisa mendapatkan perlindungan pasif dan aktif gabungan.

Electroplating Seng
Proses ini adalah untuk mendapatkan lapisan seng dengan elektrolisis. Kamar mandi

biasanya didasarkan pada asam atau larutan alkali garam seng. Anoda adalah seng (umumnya
99,99%) atau artikel yang akan dilapisi, degreased dan acar, bertindak sebagai katoda. Hal ini
dapat melaksanakan perawatan di lembaran logam terus menerus dan kawat. Ketebalan seng

Universitas Palangka Raya

16

yang sederhana dan disimpan berkisar antara 2 dan 20 mikron. Mengingat ketebalan yang
terbatas mereka tidak memiliki umur panjang dalam lingkungan outdoor.

Sherardizzazione
Ini adalah proses difusi dari seng dalam baja (sementasi). Dengan prosedur ini dapat

mengambil artifak dengan lapisan seragam seng pada suhu yang lebih rendah dari titik leleh
dari seng itu sendiri. Objek ditempatkan bersama dengan debu zinc (seng abu-abu) dalam
silinder berputar tertutup, dipanaskan secara eksternal untuk sekitar 400 C. Operasi
berlangsung dari satu sampai sepuluh jam, tergantung pada objek, yang umumnya kecil
dalam ukuran dan bentuk bervariasi.
Anda mendapatkan lapisan abu-abu terdiri dari kelongsong Fe-Zn paduan yang ketebalan
adalah fungsi dari waktu pengobatan. Menurut UNI 5464-69 sherardizzazione Anda memiliki
tiga kelas: ketebalan 5-10 mM, 10 30 pM dan lebih dari 30 mikron. Sesuai dengan
ketebalan yang lebih besar lebih besar resistansi terhadap korosi. Pengukuran ketebalan dapat
dilakukan dengan menggunakan micrographic, magnetik atau kimia.
Perawatan ini sangat cocok untuk baut, karena ketebalan yang diperoleh adalah seragam di
seluruh bagian potongan.

Kegunaan Lain

Selain dari yang telah dijelaskan, kegunaan lain dari seng adalah

Digunakan untuk bahan baterai.


Zink dan alinasenya digunakan untuk cetakan logam, penyepuhan listrik dan

metalurgi bubuk.
Zink dalam bentuk oksida digunakan untuk industri kosmetik (mencegah kulit agar
tidak kering dan tidak terbakar sinar matahari), plastik, karet, sabun, pigmen warna

putih dalam cat dan tinta (ZnO).


Zink dalam bentuk sulfida digunakan sebagai pigmen fosfor serta untuk industri

tabung televisi dan lampu pendar.


Zink dalam bentuk klorida digunakan sebagai deodoran dan untuk pengawetan kayu.
Zink sulfat untuk mordan (pewarnaan), stiptik (untuk mencegah pendarahan), sebagai

supply seng dalam makanan hewan serta pupuk.


Pelapisan cat khususnya dalm industri automobil.
Zn-oksida untuk pembuatan pigmen putih cat air atau cat, sebagai aktifator pada
industri karet; melapisi kulit guna mencegah dehidrasi kulit, melindungi kulit dari
sengatan sinar matahari, sebagai bahan diaper pada bayi guna mencegah kulit

luka/kemerahan, industry karet dan untuk opaque sunscreen.


Bahan dinding-lantai logam untuk bahan insektisida dapur.

Universitas Palangka Raya

17

Zn-metil (Zn(CH)) untuk pembuatan berbagai senyawa organic; Zn-Stearat

digunakan sebagai aditif penghalus plastic.


Sebagai anode bahan bakarzinc-air-battery.
Zn-hidroksi-karbonat dan silikat untuk

luka/alergi/kemerahan.
Sebagai bahan suplemen vitamin atau mineral yang memiliki aktivitas antioksidan

guna mencegah penuaan dini serta mempercepat proses penyembuhan.


Zn-glukonat glisin dan Zn-asetat yang digunakan sebagai pelega tenggorokan (throat

pembuatan

lotion

pencegah

kulit

lozenges) saat musim dingin.


2.6 Tingkat Bahaya Seng

Bagi Kesehatan
Seng adalah mikromineral yang ada di mana-mana dalam jaringan manusia/hewan dan

terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme. Tubuh manusia dewasa
mengandung 2-2,5 gram seng. Tiga perempat dari jumlah tersebut berada dalam tulang dan
mobilisasinya sangat lambat. Dalam konsentrasi tinggi seng ditemukan juga pada iris, retina,
hepar, pankreas, ginjal, kulit, otot, testis dan rambut, sehingga kekurangan seng berpengaruh
pada jaringan-jaringan tersebut. Di dalam darah seng terutama terdapat dalam sel darah
merah, sedikit ditemukan dalam sel darah putih, trombosit dan serum. Kira-kira 1/3 seng
serum berikatan dengan albumin atau asam amino histidin dan sistein. Dalam 100 ml darah
terdapat 900 ml seng dan dalam 100 ml plasma terdapat 90-130 mg seng. Seng terlibat pada
lebih dari 90 enzim yang hubungannya denga metabolisme karbohidrat dan energi,
degradasi/sintesis protein, sintesis asam nukleat, biosintesis heme, transpor CO2 (anhidrase
karbonik) dan reaksi-reaksi lain.
Pengaruh yang paling nyata adalah dalam metabolisme, fungsi dan pemeliharaan kulit,
pankreas dan organ-organ reproduksi pria, terutama pada perubahan testosteron menjadi
dehidrotestosteron yang aktif. Dalam pankreas, seng ada hubungannya dengan banyaknya
sekresi protease yang dibutuhkan untuk pencernaan.
Kelebihan seng (Zn) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi tembaga.
Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai
lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis. Dosis konsumsi
seng (Zn) sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan
yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng (Zn) bisa menyebabkan

Universitas Palangka Raya

18

keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan dalam kaleng yang dilapisi seng
(Zn) (Almatsier, 2001 dalam Anonim, 2010).
Logam Zn sebenarnya tidak toksik, tetapi dalam keadaan sebagai ion, Zn bebas
memiliki toksisitas tinggi .zinc shakes atau zinc chills disebabkan oleh inhalasi Zn-oksida
selama proses galvanisasi atau penyambungan bahan yang mengandung Zn. Meskipun Zn
merupakan unsure esensial bagi tubuh, tetapi dalam dosis tinggi Zn dapat berbahaya dan
bersifat toksik. Absopsi Zn berlebih mampu menekan absorpsi Co dan Fe.Paparan Zn dosis
besar sangat jarang terjadi. Zn tidak diakumulasi sesuai bertambahnya waktu paparan karena
Zn dalam tubuh akan diatur oleh mekanisme homeostatik, sedangkan kelebihan Zn akan
diabsorpsi dan disimpan dalam hati(Widowati et al, 2008).
Zn yang berlebih dan dicampurkan dalm makanan dapat menyebabkan hidrosefalus
pada hewan uji tikus dan juga akan memengaruhi metabolisme dalm perkembangan
mesoderm untuk rangka.
Konsumsi Zn berlebih mampu mengakibatkan defisiensi mineral lain. Toksisitas Zn
bisa berifat akut dan kronis. Intake Zn 150-450 mg/ hari mengakibatkan penurunan kadar Cu,
pengubahan fungsi Fe, pengurangan imunitas tubuh, serta pengurangan kadar high density
lipoprotein (HDL) kolesterol. Satu kasus yang dilaporkan karena seseorang mengonsumsi 4 g
Zn-glukonat (570 mg unsure Zn) yang setelah 30 menit berakibat mual dan
muntah.Pemberian dosis tunggal sebesar225-50 mg Zn bisa mengakibatkan muntah,
sedangkan pemberian suplemen dengan dosis 50-150 mg/ hari mengakibatkan sakit pada alat
pencernaan. Konsumsi Zn berlebih dalam jangka waktu lam bisa mengakibatkan defisiensi
Cu. Total asupan Zn sebesar 60 mg/ hari (50 mg suplemen Zn dan 10 mg Zn dari makanan)
dapat nmengakibatkan defisiensi Cu. Konsumsi Zn lebih dari 50 mg/ hari selama beberapa
minggu bisa menggangu ketersediaan biologi Cu, sedangkan konsumsi Zn yang tinggi bisa
mempengaruhi sintesis ikatan Cu protein atau metalotionin dalam usus. Konsumsi Zn
berlebih akan menggangu metabolisme mineral lain, khususnya Fe dan Cu(Widowati et al,
2008).
Ion Zn bebas dalam larutan bersifat sangat toksik bagi tanaman, hewan invertebrate,
dan ikan. Penggunaan intranasal atau nasal spray Zn bagi penderita sakit tenggorokan bisa
mengakibatkan kehilangan indra penciuman (anosnia). Inhalasi debu Zn-oksida bisa
mengakibatkan metal iume fever(Widowati et al, 2008).
Toksisitas akut Zn terjadi sebagai akibat dari tindakan mengonsumsi makanan dan
minuman yang terkontaminasi Zn dari wadah/ panic yang dilapisi Zn. Gejala toksisitas akut
bisa berupa sakit lambung, diare, mual, dan muntah. Pemberian bersama suplemen Zn dan
Universitas Palangka Raya

19

jenis antibiotik tertentu, yaitutetracyclines dan quinolones bisa mengurangi absorpsi


antibiotic sehinnga daya sembuh berkurang(Widowati et al, 2008).

Bagi lingkungan
Produksi seng dunia masih meningkat. Ini pada dasarnya berarti bahwa semakin banyak

seng berakhir di lingkungan. Air tercemar dengan seng, karena adanya jumlah besar dari seng
dalam air limbah tanaman industri. Air limbah ini tidak dimurnikan memuaskan. Salah satu
konsekuensi adalah bahwa sungai tercemar penyetoran seng-lumpur di bank mereka. Zinc
juga dapat meningkatkan keasaman air.
Beberapa ikan dapat terakumulasi seng dalam tubuh mereka, ketika mereka tinggal di
seng-saluran air yang terkontaminasi. Ketika seng memasuki tubuh ikan ini ia mampu bio
memperbesar sampai rantai makanan. Jumlah besar seng dapat ditemukan di tanah. Ketika
tanah lahan pertanian yang tercemar dengan seng, hewan akan menyerap konsentrasi yang
merusak kesehatan mereka. Larut dalam air seng yang terletak di tanah dapat mencemari air
tanah.
Seng tidak bisa hanya menjadi ancaman bagi ternak, tetapi juga untuk spesies tanaman.
Tanaman sering memiliki serapan seng yang sistem mereka tidak dapat menangani, karena
akumulasi dari seng di tanah. Pada tanah yang kaya seng hanya sejumlah terbatas tanaman
memiliki kesempatan untuk bertahan hidup. Itulah sebabnya tidak ada banyak
keanekaragaman tanaman di dekat pabrik-pabrik membuang seng. Karena efek pada seng
tanaman merupakan ancaman serius terhadap produksi lahan pertanian. Meskipun ini
mengandung seng pupuk masih diterapkan. Akhirnya, seng dapat mengganggu aktivitas
dalam tanah, karena pengaruh negatif aktivitas microrganisms dan cacing tanah. Rincian
materi organik serius dapat memperlambat karena hal ini.
Sumber utama pemasukan logam ke dalam lingkungan berasal daripenggunaan pupuk
kimia yang mengandung logam Cu dan Zn, buangan limbahrumah tangga yang mengandung
logam Zn seperti korosi pipa-pipa air dan produk-produk konsumer (misalnya, formula
detergen) yang tidak diperhatikansarana pembuangannya (Connel dan Miller, 1991 dalam AlHarisi 2008).
Selain itu pemasukan logam ke dalam lingkungan berasal dari buangan limbah rumah
tangga yang mengandung logam Zn seperti korosi pipa-pipaair dan produk-produk konsumen
(misalnya, formula detergen) yang tidakdiperhatikan sarana pembuangannya (Connel dan
Miller, 1991 dalam Al-Harisi, 2008).

Pencegahan Pencemaran Zn

Universitas Palangka Raya

20

Reverse osmosis adalah proses pemisahan logam berat oleh membran semipermeabel
dengan menggunakan perbedaan tekanan luar dengan tekanan osmotik dari limbah, kerugian
sistem ini adalah biaya yang. Teknik elektrodialisis menggunakan membran ion selektif
permeabel berdasarkan perbedaan potensial antara 2 elektroda yang menyebabkan
perpindahan kation dan anion, juga menimbulkan kerugian yakni terbentuknya senyawa
logam-hidroksi yang menutupi membran, sedangkan melalui ultrafiltrasi yaitu penyaringan
dengan tekanan tinggi melalui membran berpori, juga merugikan karena menimbulkan
banyak sludge (lumpur).
Istilah bioabsorpsi tidak dapat dilepaskan dari istilah bioremoval karena bioabsorpsi
merupakan bagian dari bioremoval. Bioremoval dapat diartikan sebagai terkonsentrasi dan
terakumulasinya bahan penyebab polusi atau polutan dalam suatu perairan oleh material
biologi, yang mana material biologi tersebut dapat me-recovery polutan sehingga dapat
dibuang dan ramah terhadap lingkungan. Proses bioabsorpsi ini dapat terjadi karena adanya
material biologi yang disebut biosorben dan adanya larutan yang mengandung logam berat
(dengan afinitas yang tinggi) sehingga mudah terikat pada biosorben(Anonim, 2010).
Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bioabsorpsi
terutama adalah dari golongan alga yakni alga dari divisi Phaeophyta, Rhodophyta dan
Chlorophyta (Anonim, 2010).
Gugus amina dan hidroksil yang dimiliki kitosa memiliki kemampuan menyerap logam
berat yang terdapat dalam limbah cair industri. Jenis limbah yang dihasilkan dalam industri
yang dapat diabsorbsi adalah arsenik (As), kadmium (Cd), krom (Cr), timbal (Pb), tembaga
(Cu), dan seng (Zn) dengan metode penukar ion. Tanaman sebagai hiperakumulator seng (Zn)
adalah Thlaspi caerulescens. Daunnya mampu mengakumulasi Zn sebesar 39.600
ppm(Widowati et al, 2008).
Pohon bakau mampu mengakumulasi tembaga (Cu), besi (Fe), dan seng (Zn).
Kemampuan vegetasi mangrove dalam mengakumulasi logam berat bisa dijadikan alternatif
perlindungan (Widowati et al, 2008).

Universitas Palangka Raya

21

BAB III

3.1 Kesimpulan
Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima
isotop stabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng
sulfida).Kuningan, yang merupakan campuran aloi

tembaga dan seng, telah lama

digunakan paling tidak sejak abad ke-10 SM. Logam seng tak murni mulai diproduksi
secara besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum di
kenal

oleh

bangsa

Eropa

Universitas Palangka Raya

sampai

dengan
22

akhir abad ke-16. Para alkimiawan

membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai "salju putih"
ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf umumnya
dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi Galvani dan
Alessandro Volta berhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun
1800.
3.2 Saran
Seng merupakan logam yang memiliki banyak manfaat, khususnya pada industri
logam. Oleh sebab itu melihat prospek yang baik dari logam seng ada baiknya dimulai
untuk dimanfaatkan dengan lebih baik sehingga bisa sampai meningkatkan
perekonomian negara dan kesejahteraan negara.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=makalah+seng&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox
http://www.scribd.com/doc/44468586/makalah-tentang-SENG
http://www.scribd.com/doc/126551649/44468586-Makalah-Tentang-SENG

Universitas Palangka Raya

23

You might also like