Professional Documents
Culture Documents
Arteri:
Arteri membawa darah mengandung oksigen, jauh dari jantung, kecuali arteri pulmonalis
Arteri memiliki dinding tebal, tinggi berotot kecuali arteri tengkorak dan tulang punggung
Jika dinding arteri terluka, darah keluar seperti air mancur di daerah besar di sekitar
arteri
Vena:
berwarna kebiruan
Darah dalam pembuluh darah bergerak di bawah tekanan yang sangat rendah
Jika dinding vena terluka, darah yang keluar, berkumpul di tempat di daerah kecil di
sekitar vena
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan pada praktikum denyut nadi, diperoleh data dari 5 OP. Pada
pengukuran denyut nadi yang harus diperhatikan adalah kecepatan, irama, dan
kekuatan denyut nadi pada saat istirahat dan beraktivitas, setiap OP memiliki
kecepatan, irama, dan kekuatan denyut nadi yang berbeda-beda. Dalam praktikum
ini, kami melakukan pengukuran denyut nadi melalui radialis.
Dari hasil pengamatan yang diperoleh, terlihat jelas bahwa denyut nadi pada setiap
OP meningkat setelah setelah beraktivitas selama kurang lebih 10 menit.
Peningkatan kecepatan denyut nadi pada setiap OP berbeda-beda mulai dari
peningkatan kecepatan denyut nadi 3x sampai 30x. Perbedaan kecepatan denyut
nadi baik saat istirahat maupun setelah beraktivitas dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya: usia, jenis kelamin, aktivitas atau pekerjaan, makanan, obatobatan, dan kondisi emosional. Faktor lain yang meyebabkan perbedaan frekuensi
denyut nadi dalam praktikum dapat diakibatkan kesalahan dan ketidaktelitian
pengukuran pada saat praktikum.
Dari hasil pengukuran, kecepatan denyut nadi pada saat istirahat berbeda dengan
kecepatan denyut nadi setelah beraktivitas. Hal ini disebabkan karena pada saat
G. KESIMPULAN
1. Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada radialis, temporalis,
brachialis, femoralis, popliteal, tibia posterior dan pedal.
2. Kecepatan denyut nadi pada waktu istirahat dan pada waktu
beraktivitas berbeda. Kecepatan denyut nadi pada waktu
beraktivitas lebih besar dibandingkan waktu istirahat.
3. Irama denyut nadi pada waktu istirahat lebih tidak teratur
dibandingkan pada waktu aktivitas, sehingga meyebabkan
kekuatannya juga berpengaruh yaitu pada waktu istirahat kekuatan
denyut nadi lebih lemah dibandingkan pada waktu aktivitas.
4. faktor-faktor yang mempengaruhi denyut nadi yaitu usia, jenis
kelamin, aktivitas, status kesehatan, obat-obatan, kondisi emosional
dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton. 1990.
Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit
. Jakarta: EGC
DAFTAR REFERENSI
Antonisfia, Yul dan Romi Wiryadinata. 2008. Ekstraksi Ciri pada Isyarat SuaraJant
ung Menggunakan Power Spectral Density Berbasis Metode
Welch.Universitas Gajah Mada, Jogjakarta.Brill, R. W., Katherine L. C., David R.
J., Peter G. B., and John F. S. 2008. BloodVolume, Plasma Volume and Circulation
Time in a High-energyDemandTeleost, the Yellowfin Tuna (Thunnus albacares). The Journal of Experime
ntal Biology 201, 647-654.Fadjarwati. 1982. Ikhtisar Biologi.
IPIbars, Surabaya.Hickman Jr et. al. 1990. Biologi, of Animal, sixth edition. Wm. C.
BrownPublishers.Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata.
Sinar Wijaya,Surabaya.Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid 2. Erlangga,
Jakarta.Schmidt-Nielsen, K. 1990. Animal Physiology Adaptation and Environment
FourthEdition. Cambridge University Press, Cambridge, New York, Port
Chester,Melbourne, Sydney.Ville, C. A, W. F. Walker dan R.C. Barners. 1988.
Zoologi Umum.
Erlangga.Jakarta.Yuwono, E. 2001. Fisiologi Hewan I. Fakultas Biologi Universitas J
enderalSoedirman. Purwokerto
Guyton. 1990.
Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit
. Jakarta: EGC