You are on page 1of 3

NAMA

: KARTIKA SANDI UTAMI

KELAS

: 3EA19

NPM

: 14212035

TULISAN 1 : Bagaimana Peranan Bahasa Daerah dalam Perkembangan Bahasa


Indonesia?
Bahasa Indonesia dipakai oleh bangsa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa untuk
keseharian. Setelah diikrarkannya Sumpah Pemuda, bahasa Indonesia telah resmi menjadi
bahasa nasional bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan alat pemersatu bangsa dan
sebagai bahasa resmi digunakan dalam penyelenggaraan dan pendidikan serta pengembangan
ilmu pengetahuan.
Dalam perkembangan bahasa Indonesia, bahasa daerah sangat berperan besar dalam
pengembangan bahasa Indonesia. Interaksi budaya serta pergaulan antar berbagai suku
mengakibatkan kosakata bahasa lokal (daerah) masuk ke dalam kosakata bahasa Indonesia.
Pengaruh urbanisasi juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap penyerapan kosakata
bahasa lokal (daerah) ke dalam bahasa Indonesia. Banyaknya perantau yang merantau ke
kota-kota besar mengakibatkan bahasa lokal yang mereka gunakan terserap ke dalam bahasa
Indonesia. Hal ini menyebabkan bahasa Indonesia semakin kaya akan kosakata bahasa.
Banyaknya bahasa lokal (daerah) yang jumlahnya ratusan dan tersebar di wilayah Indonesia
umumnya mewakili suatu suku. Bahasa lokal (daerah) adalah identitas suatu budaya,
sehingga harus dilestarikan agar tidak punah. Posisi bahasa lokal adalah sebagai penunjang
bahasa Indonesia, sebab rata-rata kosakata bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa
lokal (daerah)
Berikut adalah kelebihan dan kelemahan bahasa lokal (daerah) :

Kelebihan bahasa lokal (daerah) :

Komunikasi antar sesama suku dapat berjalan lebih akrab sehingga rasa
persaudaraan akan lebih terjalin.
Bahasa lokal (daerah) tidak bersifat kaku karena bukan bahasa resmi.

Kelemahan bahasa lokal (daerah) :

Dapat menimbulkan kesalahpahaman jika bahasa lokal dilontarkan secara


tidak sengaja dihadapan orang yang tidak mengerti.
Bahasa serapan dari bahasa lokal sulit dipelajari orang asing karena berbeda
dialek.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi banyak atau sedikitnya kosakata bahasa
daerah diserap ke dalam bahasa Indonesia, khususnya ke dalam KBBI, yaitu :

kekerapan penggunaan kosakata bahasa daerah oleh wartawan di media massa,

kekerapan penggunaan kosakata bahasa daerah oleh penulis atau sastrawan


dalam karangannya,
kekerapan penggunaan kosakata bahasa daerah oleh tokoh publik, dan
ketersediaan konsep baru pada kosakata bahasa daerah yang tidak dimiliki
oleh bahasa Indonesia.

Pengaruh bahasa (lokal) daerah terhadap perkembangan bahasa Indonesia sangat besar.
Bahasa Indonesia telah mengalami perkembangan yang dinamis, termasuk di dalamnya
perkembangan istilah dalam setiap disiplin ilmu yang ada. Perkembangan kosakata diperoleh
melalui berbagai cara, di antaranya, melalui perluasan makna, penyempitan makna,
penghidupan kembali unsur leksikal lama, pemajemukan, penciptaan bentuk baru melalui
penamaan baru atau pengakroniman, pemungutan unsur leksikal yang memunyai kemiripan
struktur fonologis dan morfologis, serta pemungutan, penyerapan, dan penerjemahan
kosakata.
Proses pemungutan kosakata bahasa Sunda ke dalam bahasa Indonesia ternyata dapat
menimbulkan pengaruh negatif. Misalnya dalam hal pelafalan kata saya, apa, siapa, sini,
sana, situ dalam masyarakat Jawa Barat pelafan kata-kata tersebut mengalami penambahan
bunyi (h) di belakang kata tersebut (sayah), (apah), (siapah), (sinih), (sanah), (situh). Dengan
demikian akan mempengaruhi pelafalan kata lainnya, seperti kata mempersilakan sering
dilafalkan (mempersilahkan). Padahal lafal yang benar yaitu tanpa adanya bunyi huruf (h).
Masuknya kata-kata bahasa daerah ke dalam bahasa indonesia mengakibatkan terjadinya
interferensi, yang bersifat positif maupun negatif. Contoh interferensi yang bersifat positif :
bubar (berpisah), babu (pembantu), belasungkawa (berkabung), blak-blakan (terus terang),
ketrampikan (kecekatan), cicilan (angsuran), enteng (ringan), menggarap (mengerjakan) dan
lain-lain.
Berikut beberapa dampak penggunaan bahasa daerah terhadap bahasa Indonesia:
1. Dampak Positif:
Bahasa Indonesia memiliki banyak kosakata.
Sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah.
Menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi.
Sebagai alat pemersatu antar budaya dan bangsa.
2. Dampak Negatif
Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
Masyarakat menjadi kurang paham dalam menggunakan bahasa
Indonesia yang baku karena sudah terbiasa menggunakan bahasa
daerah.
Dapat menimbulkan kesalah pahaman.

REFERENSI

https://nimiextraordinary.wordpress.com/2013/05/23/makalah-menulis-i-pengaruhpenggunaan-bahasa-daerah-terhadap-keberadaan-bahasa-indonesia/
https://www.scribd.com/doc/208465011/Peran-Bahasa-Daerah-TerhadapPerkembangan-Bahasa-Indonesia
http://www.bimbingan.org/bahasa-daerah.htm
https://www.academia.edu/8489370/PENGGUNAAN_BAHASA_INDONESIA_DA
LAM_KEHIDUPAN_SEHARIHARI_MASYARAKAT_SUNDA_MAKALAH_Diajukan_Untuk_Memenuhi_Salah_
Satu_Tugas_Mata_Kuliah_Bahasa_Indonesia
http://ferinaanieta.blogspot.com/2012/06/pengaruh-bahasa-daerah-terhadapbahasa_04.html

You might also like