Professional Documents
Culture Documents
3.4.
1.
struktur busur dengan kekuatan struktur yang baik tanpa mengalami tekuk
(bending) dapat digunakan pengikat (bracing) pada bagian dasarnya. Bahan
pengikat tergantung dari dimensi ketebalan busur dan luas bentang busur
dapat dibuat dari kabel, baja, besi, kayu maupun beton.
b. Bulk Active Structure System
1. Beam System
Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen kaku
horisontal di atas elemen kaku vertikal. Elemen horizontal (balok) memikul
beban yang bekerja secara transversal dari panjangnya dan menyalurkan
beban tersebut ke elemen vertikal (kolom) yang menumpunya. Kolom
dibebani secara aksial oleh balok, dan akan menyalurkan beban tersebut ke
tanah. Balok akan melentur sebagai kibat dari beban yang bekerja secara
transversal, sehingga balok sering disebut memikul beban secara melentur.
Kolom tidak melentur ataupun melendut karena pada umumnya mengalami
gaya aksial saja. Pada suatu bangunan struktur balok dapat merupakan
balok tungga di atas tumpuan sederhana ataupun balok menerus. Pada
umumnya balok menerus merupakan struktur yang lebih menguntungkan
dibanding balok bentangan tunggal di atas dua tumpuan sederhana.
2. Frame System
Frame system atau sistem struktur rangka adalah sistem struktur yang
terdiri dari batang-batang yang panjangnya jauh lebih besar dibandingkan
dengan ukuran penampangnya Bentuk kontruksi rangka adalah perwujudan
dari pertentangan antara gaya tarik bumi dan kekokohan; dan kontruksi
rangka yang modern adalah hasil penggunaan baja dan beton secara
rasional dlm bangunan.
Kerangka ini terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan balok-balok.
Unsur vertikal, berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah,
sedangkan balok adalah unsur horizontal yg berfungsi sebagai pemegang
dan media pembagian lentur. Kemudian kebutuhan-kebutuhan terhadap
lantai, dinding dan sebagainya untuk melengkapi kebutuhan bangunan untuk
hidup manusia, dapat diletakkan dan ditempelkan pada kedua elemen
rangka bangunan tsb diatas.
Beban Merata
Beban Terpusat
adanya hubungan antara jalurjalur tersebut. Torsi juga terjadi pada jalur
tersebut. Pada jalur yang semakin jauh dari jalur dimana beban terpusat
bekerja, torsi dan geser yang terjadi akan semakin berkurang di jalur yang
mendekati tepi plat. Hal ini berarti momen internal juga berkurang. Jumlah
total reaksi harus sama dengan beban total yang bekerja pada seluruh arah
vertikal. Jumlah momen tahanan internal yang terdistribusi di seluruh sisi
plat juga harus sama dengan momen eksternal total. Hal ini didasarkan atas
tinjauan keseimbangan dasar.
Plat Berusuk
b) Struktur Grid
Pada struktur grid, selama baloknya benar-benar identik, beban akan
sama di sepanjang sisi kedua balok. Setiap balok akan memikul setengah
dari beban total dan meneruskan ke tumpuan. Apabila balok-balok tersebut
tidak identik maka bagian terbesar dari beban akan dipikul oleh balok yang
lebih kaku. Apabila balok mempunyai panjang yang tidak sama, maka balok
yang lebih pendek akan menerima bagian beban yang lebih besar
dibandingkan dengan beban yang diterima oleh balok yang lebih panjang.
Hal ini karena balok yang lebih pendek akan lebih kaku. Kedua balok tersebut
akan mengalami defleksi yang sama di titik pertemuannya karena keduanya
dihubungkan pada titik tersebut. Agar defleksi kedua balok itu sama, maka
diperlukan gaya lebih besar pada balok yang lebih pendek. Dengan
demikian, balok yang lebih pendek akan memikul bagian beban yang lebih
besar. Besar relatif dari beban yang dipikul pada struktur grid saling tegak
lurus, dan bergantung pada sifat fisis dan dimensi elemen-elemen grid
tersebut. Pada grid yang lebih kompleks, baik aksi dua arah maupun torsi
dapat terjadi. Semua elemen berpartisipasi dalam memikul beban dengan
memberikan kombinasi kekuatan lentur dan kekuatan torsi. Defleksi yang
terjadi pada struktur grid yang terhubung kaku akan lebih kecil dibandingkan
dengan defleksi pada struktur grid terhubung sederhana.
C. Vector Active Structure System
BAB II
TINJAUAN PERANCANGAN HANGGAR PESAWAT
2.1 Pengertian Hanggar Pesawat
Hanggar adalah sebuah struktur tertutup, yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan pesawat yang dapat melindungi pesawat dari cuaca dan cahaya
ultraviolet. Untuk kepentingan militer hanggar juga menjadikan pesawat
tersembunyi dari satelit dan pesawat mata-mata. Kebanyakan dari hanggar
terbuat dari logam, namun kayu dan beton juga bisa digunakan.
2.2 Perkembangan Hanggar
Pada tahun 1879 di Chalais Meudon, Paris, telah dibangun hanggar
pesawat pertama yang dinamakan Hanggar Y; dimana seorang Engineer
Charles Renard dan Arthur Constantin Krebs membuat pesawat mereka yang
pertama La France.
Hanggar Y Chalais
Meudon, Paris, Perancis
2002
Di AS, pembangunan hanggar besar mulai dilakukan pada tahun 1921 yaitu
hanggar No. 1 di Lakehurst Naval Airship Station.
Tahun 1923-1926, dibangun dua hanggar dengan konstruksi beton, di Paris
dengan panjang 300 m.
Pada tahun 2008, sudah bermacam-macam konstruksi yang digunakan untuk
membuat Hanggar, dengan pertimbangan ruang yang cukup luas, material
yang kuat, tahan lama, ekonomis dan estetis.
2.3 Tipe-Tipe Hanggar
Sebuah bandara internasional yang sudah besar, dipastikan memiliki
fasilitas hanggar yang memadai sebagai bentuk pemberian pelayanan terbaik
untuk para calon penumpang. Apabila suatu bandara memiliki lebih dari satu
hanggar, biasanya hanggar tersebut memiliki fungsi yang berbeda sehingga
berdasarkan fungsi yang berbeda tersebut, hanggar dibedakan menjadi
beberapa tipe.
Tipe-tipe hanggar pada setiap bandara belum tentu sama, itu tergantung
pada kebijakan setiap bandara untuk mengelompokkan hanggarnya. Klasifikasi
ukuran lebar bentang sebuah bangunan hanggar menentukan jenis pesawat apa
saja yang dapat masuk ke dalam bangunan hanggar. Berikut penjabarannya:
A. Lebar bentang kurang dari 30 meter (Size : Small) Pada bangunan hanggar
yang memiliki ukuran lebar bentang kurang dari 30 meter biasanya digunakan
untuk private hangar atau hanggar pribadi. Jenis pesawat yang dapat masuk ke
dalam hanggar ini adalah pesawat terbang bermesin piston dan propler.
B. Lebar bentang antara 30 60 meter (Size : Medium) Kemudian untuk
bangunan hanggar yang memiliki ukuran lebar bentang antara 30- 60 meter
dapat digunakan sebagai tempat bernaung dari pesawat terbang dengan jenis
mesin piston (lebih dari satu pesawat) hingga turbo-propler dan rotary wings
(helicopter).
C. Lebar bentang antara 60 90 meter (Size : Large) Untuk bangunan hanggar
dengan ukuran lebar bentang 60-90 meter mampu menaungi pesawat terbang
berjenis mesin turbo-propler (lebih dari satu pesawat) hingga turbo-fan dengan
jenis pesawat berbadan dekat (Narrow-Body) seperti Boeing 737-300 dan Airbus
A320 Family.
A. Fasilitas Pokok
Fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO)
Fasilitas Penyimpanan/Parkir Pesawat
Fasilitas Peralatan (Equipment Facility)
Fasilitas Pengelola
Fasilitas Workshop
B. Fasilitas Penunjang
Fasilitas Pemadam Kebakaran
Fasilitas Ground Support Equipment
Fasilitas Gudang Penyimpanan Bahan Bakar
Fasilitas Service (Pembuangan Limbah oli dan bahan bakar pesawat)
Fasilitas Untuk Pekerja (Loker Room, Rest Room, dll)
Fasilitas Utility (Pengaturan pencahayaan dalam hanggar, ruang control panel,
penoperasian crane, dll).
C. Aksesoris
Hal-hal lain yang ada pada sebuah bangunan hanggar diantaranya adalah:
1. Lampu/Penerangan
2. Sign System
3. Safety Line. Berfungsi sebagai batas pengaman untuk pengaturan lalu lintas
kerja alat-alat di hanggar
4. Saluran Utilitas. Biasanya ada di dalam lantai, dan ditutup dengan plat,
sehingga pada waktu-waktu tertentu dapat di cek.
Saluran pembuangan air
Saluran untuk pipa angin/pipa tekanan udara
Ssaluran untuk kabel-kabel elektrikal
5. Exhaust Vent. Dapat berupa kipas yang dipasang di struktur atap. Kipas ini
bersatu dengan penutup atap.
BAB III
TINJAUAN SISTEM STRUKTUR KABEL, TENDA DAN PNEUMATIK
3.1 Struktur Kabel
3.1.1 Pengertian Struktur Kabel
Struktur Kabel adalah sebuah system struktur yang bekerja berdasarkan
prinsip gaya tarik, terdiri atas kabel baja,sendi,batang ,dsb yang menyanggah
sebuah penutup yang menjamin tertutupnya sebuah bangunan.
2. Kabel horizontal
Contoh: kabel untuk menarik beban secara horizontal.
Bila gaya tarik yang bekerja pada kabel benar-benar horizontal, maka kabel
akan membentuk garis lurus yang benar-benar horizontal dengan catatan
berat sendiri diabaikan.
3. Kabel Diagonal
Contoh: jembatan gantung, atap gantung dan Iain- lain.
4. Kabel-kabel parabola
a. Balok tepi sejajar
5. Kabel-kabel radial
Balok tepi berbentuk ring yang kaku dengan kabel-kabel yang
tergantung bebas dan bertemu di satu titik, katenoid.
Kabel-Kabel Radial
Struktur Kabel Pretension
Struktur Kabel Pretension adalah struktur kabel yang diregang sebelum
diberikan beban luar. Contoh: struktur kabel sistim Jawerth, jaring kabel
synklastik tiga dimensional
Sistem Radial
Villa di Atas Sungai, 1983 Struktur Kabel Non Pretension, Jenis Kabel
Diagonal
Internal masts
Tiang terdapat didalam membran,dimana tiang menompang membran.
2.
Internal Arch
Tidak menggunakan tiang, tetapi menggunakan struktur lengkung untuk
menompang membran.
3.
External Masts
Menggunakan tiang terapi untuk di topang pada tengah membran namun di
ujung tepinya.
2.
Gambar 11.3: paviliun, laut dunia (1980, San Diego, CA; Horst Berger,
insinyur struktur). Perhatikan bahwa struts kompresi digunakan dukungan ti
puncak atap sehingga menghindari penggunaan tiang-tiang pusat. Juga,
struts kompresi horisontal di bawah kain menyelesaikan kekuatan dorong,
menghilangkan kebutuhan untuk kabel orang memperluas luar perimeter
struktur.
Gambar 11.4: kabel catenary diskors dari tiang-tiang dapat digunakan untuk
mendukung puncak tenda: (a) eksternal tiang-tiang, (b) eksternal tiang-tiang
dengan kabel suspensi, (c) tiang-tiang interior dengan kabel suspensi di
bawah kain-mendukung surts.
agar struktur ini tetap berdiri. Elemen dari sistem ini lebih berlaku
sebagai elemen rigid (kaku), sehingga lebih tahan terhadap tekuk maupun
lendutan (momen) dibandingkan dengan sistem Air Supported Structure.
Sistem struktur ini membutuhkan tekanan udara sebesar 2-100 Psi (0,2 7
Atm) besarnya sekitar 100 sampai 1000 kali dibandingkan sistem Air
Supported Structure. Karena membutuhkan tekanan udara yang besar,
maka dibutuhkan material membran yang kuat dan kedap udara. Secara
prinsip dapat digunakan untuk elemen batang (Tubular System) dan elemen
bidang (Dual Wall System), Perilaku struktur dengan sistem ini sangat
kompleks, sehingga sampai sekarang belum diketahui prosedur
perancangan yang tepat.
system). Kedua sistem ini diuji coba dengan menggunakan maket, memiliki
kelemahan berupa besarnya beban yang dipikul oleh membran sangat
tinggi sehingga dinilai tidak effisien bagi penentuan bahan membran.