You are on page 1of 16

EVAPORASI

Evaporasi adalah proses penguapan yang bertujuan untuk memekatkan atau


menaikkan konsentrasi larutan. Evaporator adalah suatu alat yang berfungsi untuk
menaikkan konsentrasi larutan dengan cara menguapkan air yang ada didalamnya. Dalam
proses evaporasi komponen-komponen yang diuapkan :
1. Volatile (komponen yang mudah menguap) yang disebut solvent.
2. Nonvolatile (komponen yang sukar menguap) biasanya disebut solute.
Hasil evaporasi adalah suatu tart pekat.
Beberapa karakteristik yang mungkin terjadi dalam proses evaporasi suatu cairan
atau liquida.
1. Pemekatan atau penaikkan konsentrasi
Liquida yang pekat ini density dan viskositas nya akan lebih besar bila berbentuk
kristal.
2. Terjadi buih atau busa
Untuk zat-zat organik tertentu pada proses evaporasi liquida sering terjadi buih
atau busa pada permukaan nya.
3. Temperature sensitivity (kepekaan terhadap suhu)
Pada beberapa larutan atau zat khususnya yang dapat menghasilkan
obat-obatan dan makanan,peka terhadap suhu,sehingga dalam proses
pemekatannya dipakai cara-cara yang khusus dengan pemanasan steam.
4. Kerak (scale)
Pada proses evaporasi sering terjadi kerak sehingga harus
pembersihan secara continue.

dilakukan

EVAPORATOR
Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau keseluruhan
sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap. Evaporator mempunyai dua
prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk memisahkan uap yang terbentuk dari cairan.
Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat
di mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu
dimasukkan ke dalam kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya.
Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa komponen
volatil (mudah menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam industri kimia dan industri
makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh dari air asin jenuh (merupakan

contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator. Evaporator mengubah air menjadi uap,
menyisakan residu mineral di dalam evaporator. Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah
dihilangkan garamnya. Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan
panas oleh cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi
panas). Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum, memisahkannya dari air
laut atau zat kontaminasi lain.

Prinsip Kerja
Evaporator adalah alat untuk mengevaporasi larutan sehingga prinsip kerjanya
merupakan prinsip kerja atau cara kerja dari evaporasi itu sendiri. Prinsip kerjanya dengan
penambahan kalor atau panas untuk memekatkan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut
yang memiliki titik didih tinggi dan zat pelarut yang memiliki titik didih lebih rendah
sehingga dihasilkan larutan yang lebih pekat serta memiliki konsentrasi yang tinggi.
1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih yang sangat besar antara zatzatnya.
2. Titik didih cairan murni dipengaruhi oleh tekanan.
3. Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
4. Titik didih cairan yang mengandung zat tidak mudah menguap (misalnya: gula)akan
tergantung tekanan dan kadar zattersebut.
5. Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni disebut Kenaikan titik didih
(boiling)
Proses evaporasi dengan skala komersial di dalam industri kimia dilakukan dengan peralatan
yang namanya evaporator. Ada empat komponen dasar yang dibutuhkan dalam evaporasi
yaitu : Evaporator, kondensor , injeksi uap, dan perangkap uap.
1. Kondensor: Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger)
yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida
Injeksi uap
2. Perangkap uap: Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari
pelarut pada titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang
konsentrasinya lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri
dari satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidakdiadakan usaha
untuk memisahkan komponen-komponennya.

Bahan konstruksi dari evaporator


Bahan evaporator terbuat dari cost lion atau baja sedang material khusus seperti
Cu,Ni,Al,stainless steel,grafit,timah hitam,sering digunakan sebagai feed atau
umpan. Pemilihan evaporator tergantung dari sifat fisika dan kimia liquid yang
digunakan.

Belahan dari pipa pipa evaporator

Tipe-Tipe Evaporator
Tipe evaporator berdasarkan banyak proses
1. Evaporator efek tunggal (single effect)
Yang dimaksud dengan single effect adalah bahwa produk hanya melalui satu buah
ruang penguapan dan panas diberikan oleh satu luas permukaan pindah panas.

Evaporator single effects


2. Evaporator efek ganda
Di dalam proses penguapan bahan dapat digunakan dua, tiga, empat atau lebih
dalam sekali proses, inilah yang disebut dengan evaporator efek majemuk.
Penggunaan evaporator efek majemuk berprinsip pada penggunaan uap yang
dihasilkan dari evaporator sebelumnya.Tujuan penggunaan evaporator efek majemuk
adalah untuk menghemat panas secara keseluruhan, hingga akhirnya dapat
mengurangi ongkos produksi. Keuntungan evaporator efek majemuk adalah
merupakan penghematan yaitu dengan menggunakan uap yang dihasilkan dari alat
penguapan untuk memberikan panas pada alat penguapan lain dan dengan
memadatkan kembali uap tersebut. Apabila dibandingkan antara alat penguapan nefek, kebutuhan uap diperkirakan 1/n kali, dan permukaan pindah panas berukuran n-

kali dari pada yang dibutuhkan untuk alat penguapan berefek tunggal, untuk pekerjaan
yang sama.

Evaporator efek ganda


Pada evaporator efek majemuk ada 3 macam penguapan, yaitu :
a. Evaporator Pengumpan Muka (Forward-feed)
b. Evaporator Pengumpan Belakang (Backward-feed)
c. Evaporator Pengumpan Sejajar (Parallel-feed)

Tipe evaporator berdasarkan bentuknya:


1. Falling Film Evaporator
Pada evaporator jenis ini cocok untuk mengoparasikan zat yang sensitive
terhadap panas pada konsentrasi tinggi,contohnya pada pemekatan orange juice.
Evaporator ini berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang dilapisi dengan jaket uap
(steam jacket). Distribusi larutan yang seragam sangat penting. Larutan masuk dan
memperoleh gaya gerak karena arah larutan yang menurun. Kecepatan gerakan larutan
akan mempengaruhi karakteristik medium pemanas yag juga mengalir menurun. Tipe ini
cocok untuk menangani larutan kental sehingga sering digunakan untuk industri kimia,
makanan, dan fermentasi.
Proses :
Cairan yang akan dipekatkan dimasukkan dari bagian atas kolom yang kemudian
mengalir kebawah bagian tube yang telah dipanaskan, (besarnya tube 1 2-10o diameter).
Pada bagian bawah dilengkapi pompa untuik mensirkulasi cairan keatas guna
mendapatkan konsentrasi yang diinginkan. Problem utama alat ini adalah bagaiman
kita dapat mendistribusikan liquid secara merata ke tube bagian dalam sebagai film.
Dalam hal ini kita bisa memasang :

Plate yang berlubang pada bagian atas tube

Spider distributor pada masing-masing tube

Spray nozzle pada masing-masing tube.

2. Rising Film (Long Tube Vertical) Evaporator


Pada evaporator tipe ini, pendidihan berlangsung di dalam tabung dengan sumber
panas berasal dari luar tabung (biasanya uap). Buih air akan timbul dan menimbulkan
sirkulasi.
Proses :
Long vertikal tube evaporator (kestner evaporator) dengan sirkulasi alam
(natural circulation) dimana liquida masuk kedalam tube dan steam mengalir
diluarnya (dalam steam chest) liquida yang masuk tube tingginya tidak lebih dari 2
atau 3 ft diatas dasar tube. Setelagh mengalami pendidihan maka kecepatan
liquida didalam akan tinggi,sehingga pada vapor head dipasang buffle
(deflektor) untuk mencegah buih atau busa yang terjadi. Pada alat ini dipasang
reflux untuk mempertinggi ukuran tube. 1 1/4 - 2 1/2 inc diameter. 10 20 ft panjang.

Tube panjang gunanya:


Memperlancar konduksi panas
Memperbesar kecepatan aliran liquida dalam tube hingga tidak terjadi
dalam tube.

kristalisasi

Alat ini cocok untuk cairan atau larutan yang berbusa dan sensitive pada
panas,dan tidak cocok untuk larutan yang membentuk salting (garam).

RisingFilmEvaporator

Long Tube Evaporator dengan Forced Circulation


Ada 2 macam force circulation:
1. Dengan Internal Heating Element
2. Dengan External Heating element
Pada evaporator jenis ini larutan dipompa melalui HE karena adanya tekanan
hidrostatik dari liquida sendiri maka mendidihnya larutan dalam tube dapat dicegah dan
larutan baru mendidih ini di dalam evaporator secara flashing,dimana larutan yang
mendidih tersebut bila terdapat entraitment dan buih akan dipecahkan oleh deflector
sehingga terjadi penetesan kembali. Letak HE bila didalam evaporator atau diluar
evaporator yang sering dipakai dipabrik-pabrik adalah LTVE dengan external
heating karena mudah dalam membersihkan,perbaikan,dan penggantian tube.

A. LTE dengan Forced-Circulation with Internal Heating Proses


Proses :
Feed masuk,kemudian dipompa menuju tube-tube dan mengisinya hingga
hamper penuh. Stean dimasukkan pada pipa-pipa yang menyelubungi pipa
feed,sehingga membuat feed mendidih. Percikan-percikanb feed atau uap yang
masih mengandung air yang sangat halus ditangkap oleh deflector dan terjadi
penetasan kembali,sedangkan uap yang bebas air keluar melalui saluran vapor.
Sedangkan cairan kental yang terbentuk jika telah memenuhi syarat untuk
keluar dikeluarkan melalui saluran thick liquor,jika belum memenuhi syarat
maka direcycle.

B. LTE dgn Forced-Circulation with External Heating


Proses :
Feed masuk kemudian dipompa menuju HE kemudian mendidih dan
dimasukkan kedalam evaporator (dengan cara tangensial untuk mempercepat
pemisahan uap air dan liquida). Uap air naik keatas dan liquida mengalir kebawah.
Jika liquida yang sudah cukup kental maka dikeluarkan melalui discharge. Jika
belum memenuhi syarat untuk keluar maka direcycle kembali.

Perbedaan Internal Heating dan External Heating


Internal :
o Pemeriharaan dan perbaikkan sukar
o Jarang dipakai
o Pemanasan terjadi didalam tabung

External :
o Pemeliharaan dan perbaikkan lebih mudah
o Lebih umum dipakai
o Pemanasan terjadi diluar tabung dan
o Memakan tempat yang luas.

3. Horizontal-tabung Evaporator (Horizontal Tube Evaporator)

Disebut horizontal karena tube-tubenya terletak horizontal, karena kondisinya yang


demikian, harga evaporator ini relative murah dengan konstruksi design yang
memudahkan penggantian tube-tubenya. HTE merupakan evaporator yang sudah
tua dan jarang digunakan. Tube tube dalam HTE merupakan tempat masaknya pemanas
(biasanya steam). Evaporator horisontal-tabung merupakan pengembangan dari panci
terbuka, di mana panci tertutup dalam, umumnya dalam silinder vertikal. Tabung
pemanas disusun dalam bundel horisontal direndam dalam cairan di bagian bawah
silinder. Sirkulasi cairan agak miskin dalam jenis evaporator.
Kekurangannya :

Perpindahan
panasnya
liquid yang vicous

(rate

heat-transfer)rendah sekali,khususnya untuk

Karena sirkulasi yang kecil

Mudah terjadi kerak pada bagian luar tube

Pembersihan sukar dilakukan


Karena alasan-alasan itulah,alat ini cocok untuk :

Larutan non viscous (encer)

Larutan yang tidak mengandung endapan atau difosit ~ Larutan yang tidak
terjadi endapan kristal

Kapasitas kecil

Larutan yang tidak menimbulkan buih (foaming)

Proses
Feed masuk (diluar pipa), baru kemudian steam (didalam pipa), didalam
pipa atau tube terjadi perpindahan panas karena adanya pemanasan, sehingga
liquid yang diluarnya mendidih dan uap yang terjadi mengalir keatas, kemidian
liquidnya menjadi pekat, lalu dikeluarkan melalui lubang bagian dasar
evaporator, sedangkan kondensat dikeluarkan melalui lubang yang sudah
disediakan, demikian juga gas non kondensat dikeluarkan melalui vent.
Gambar :

4. Vertikal-tabung Evaporator (Vertikal Tube Evaporator)

Evaporator jenis ini yang sering digunakan adalah tipe standart. Pada
mulanya vertikal tube evaporator yang dibuat tanpa adanya down tube ( ruang
kosong antara 2 tube-sheet ) tetapi kemudian dengan adanya down tube ini
lebih menguntungkan pada perpindahan panas.Dibanding dengan horisontal tube

evaporator perpindahan panas vertikal tube evaporator lebih baik. Aliran liquida yang
ada didalam vertikal tube evaporator terjadi karena perbedaan density. Kerak-kerak
yang mungkin terjadi mudah dibersihkan. Dengan menggunakan tabung vertikal, bukan
horizontal, sirkulasi alami dari cairan dipanaskan dapat dibuat untuk memberikan transfer
panas yang baik.

Gambar :

Dalam vertikal tube evaporator dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian antara lain:
a. Standard Vertikal Tube Evaporator
Untuk jenis ini letak tube pada body evaporator adalah vertical.
Proses
Feed masuk evaporator kemudian masuk tube melalui bawah (tinggi cairan
hampir sama dengan tinggi tube) steam masuk ke pembungkus tube (dirongga
steam). Jadi cairan berada didalam tube sedangkan steam berada diluarnya, cairan
akan mendidih didalam tube. Cairan yang sudah pekat keluar disalurkan melaluyi
down take dan dikeluarkan dari bawah evaporator, sedangkan kondensat, vapol,
dan non kondensat gas keluar dari tempat ytang sudah disediakan. Luas down take
75-100% dari luias gabungan seluruh tube.
b. Basket Vertikal Tube Evaporator
Bentuk tube sama dengan standard vertikal tube evaporator hanya disini

ditambahkan buffel atau deflector untuk menampung entraintment (percikan) yang


terjadi didalam basket evaporator karena liquida mendidih didalam tube,maka liquida
didalam tube bergerak naik ke atas kemudian jatuh kembali melalui saluran yang
sudah ditentukan.
Proses
Feed masuk evaporator kemudian melalui bagian bawah masuk kedalam tubetubenya. Steam dimasukkan ke pembungkus tube, hingga mendidihkan feed dalam tube.
Cairan yang telah pekat keluar melalui saluran bagian dasar evaporator,sedangkan
uap yang mungkin masih mengandung air yang sangat halus ditangkap oleh deflector
untuk kemudian dimasukkan pipa lagi,sedangkan uap yang bebas air keluar melalui
saluran bagian atas evaporator.
Gambar :

5. Plate Evaporator
Mempunyai luas permukaan yang besar, Plate biasanya tidak rata dan
ditopangoleh bingkai (frame). Uap mengalir melalui ruang-ruang di antara plate. Uap
mengalir secara co-current dan counter current terhadap larutan. Larutan dan uap
masuk ke separasi yang nantinya uap akan disalurkan ke condenser. Eveporator jenis
ini sering dipakai pada industri susu dan fermntasi karena fleksibilitas ruangan. Tidak

efektif untuk larutan kental dan padatan.

A = Product
B = Concentrate
C = Condensate
D = Heating steam
E = Vapour
1 = Main separator
2 = Pre-separator
3 = Plate calandria

6. Multiple effect Evaporator

Multiple effect evaporators merupakan peralatan yang dirancang dengan tujuan


meningkatkan efisiensi energi dari proses evaporasi yang berlangsung dengan
menggunakan energi panas dari steam (uap) untuk menguapkan air. Prinsip dasar dari
jenis evaporator ini yaitu menggunakan panas/kalor yang dilepaskan/disediakan dari
proses kondensasi pada satu efek untuk memberikan panas bagi efek lainnya. Uap
yang terbentuk dari separator first effect akan memanasi komponen yang sedang
berada di unit second effect, ketika steam awal (steam langsung) sedang memanasi
komponen yang berada pada unit first effect. Pada suatu multiple-effect evaporator,
air dididihkan pada suatu rangkaian wadah (vessel), masing-masingnya
dilangsungkan pada tekanan yang lebih rendah dibandingkan dengan dengan unit

sebelumnya. Karena titik didih dari air berkurang/menurun seiring dengan penurunan
tekanan maka uap yang terbentuk dari satu wadah dapat digunakan untuk
memanaskan unit berikutnya dan hanya pada vessel pertama.(pada tekanan tertingi)
membutuhkan sumber panas eksternal. Laju uap dan air pendingin bagi unit double
effect diperkirakan 50% dibandingkan dengan unit single effect. Laju alir berbagai
jenis bagi multiple effect berkisar antara 3000 LPH sampai dengan 50,000 LPH

Keuntungan Multiple Effect Evaporator


Keuntungan utama penggunaan sistem Multiple Effect Evaporators yaitu energi yang
ekonomis dan efisien. Ekonomi energi bagi multiple effect evaporators bergantung pada
jumlah unit efek (number of effects) dan berkisar dari 220 kkal energi panas per 1 kg air
yang diuapkan. Untuk Triple Effect Evaporator sampai dengan 120 kkal untuk

sebuah Six Effect Evaporator. Oleh karena biaya operasi dari sistem Multiple Effect
Evaporators ekonomis maka sistem dengan aliran dengan debit besar menyukai aplikasi
ini pada semua sektor industri dan khususnya pada proses produksi garam dan desalinasi
air.
Sistem ini sudah terbukti sangat ekonomis, dengan prosesnya menggunakan gas panas
dengan suhu di atas 250 0C atau biaya uap yang rendah pada tekanan moderat sekitar 7
bar sampai 21 bar yang dibangkitkan dari energi biomassa/ batubara/ waste heat yang
tersedia.
Aplikasi Multiple Effect Evaporators :
1. Proses Desalinasi Air Laut
2. Produksi Garam
3. Industri Air ( Daur ulang air dari sungai penyulingan )
4. Pelepasan Senyawa Kimia dengan cairan 0 % (zero liquid)
5. Cat

Aplikasi dari Evaporator


Aplikasi dari evaporator antrara lain digunakan pada pabrik gula, pabrik, garam, industri
bahan kimia, industri makanan dan minuman, dan kilang minyak. Proses evaporasi telah
dikenal sejak dahulu, yaitu untuk membuat garam dengan cara menguapkan air dengan
bantuan energi matahari dan angin. Kegunaan utama dari evaporator adalah menguapkan air
pada larutan sehingga larutan memiliki konsentrasi tertentu. Pada industri makanan dan
minuman, agar memiliki mutu yang sama pada jangka waktu yang lama, dibutuhkan
evaporasi. Misalnya untuk pengawetan adalah pembuatan susu kental manis. Evaporasi
merupakan satu unit operasi yang penting dan biasa dipakai dalam industri kimia dan
mineral, misalnya industri aluminium dan gula. Evaporator juga digunakan untuk mengolah
limbah radioaktif cair. Kegunaan lainnya adalah mendaur ulang pelarut mahal seperti hexane
ataupun sodium hydroxide pada kraft pulping bisa juga untuk menguapkan limbah agar
proses penanganan limbah lebih murah. Contohcontoh Operasi Evaporasi dalam Industri
Kimia lainnya yaitu : Pemekatan larutan NaOH, Pemekatan larutan KNO3, Pemekatan
larutan NaCL, Pemekatan larutan nitrat dan lain-lain.
Tugas perancangan alat proses

EVAPORATOR

OLEH
KELOMPOK II
-

Sri wahyuni

Nurul Rahmah

Lisa Luzwanda

Shinta Raihan

Reza Riandy Pratama


-

Rahmaniar

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2014
KATA PENGANTAR

Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu
keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga kami diberikan kekuatan dan kesempatan

menyelesaikan makalah listrik dan magnet dengan judul Evaporator yang terlaksana
dengan baik. Salawat dan Salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
yang di utus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke
puncak peradaban seperti sekarang ini.
Kami menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari tantangan
dan hambatan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca makalah ini, supaya dalam penyusunan selanjutnya lebih baik lagi.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada Allah
SWT jualah kami menyerahkan segalanya. Semoga kita semua mendapat curahan rahmat dan
ridho dari-Nya, Amin.

Reuleut, Oktober 2014

TIM PENYUSUN

DAFTAR PUSTAKA

Badger, Waiter & Banchero, Julius, Introduction to Chemical


Engineering, 1955, Kosaldo Printing Co, Ltd : Tokyo, Japan. Brown, Granger,
George, Unit Operations, 1950, Modern Asia Edition
: Tokyo, Japan.
Donald Q. Kern. Process Heat Transfer
Perry, H, Robert, Chemical Engineers Handbook Edition 5, 1973, MC Graw Hill Company :
Tokyo, Japan.
Principles of unit operations second edition, Jhon Wiley & sons www. google. com

You might also like