Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh
Fenny Ardianingsih
3415131078
Mutiara Rahmadan
3415131020
3415131009
Sunni Medina
3415131000
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah Filum
Arthropoda ini dengan tepat waktu.
Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ratna Komala selaku Dosen
pengajar yang telah membimbing dalam proses pembelajaran. Makalah
ini disusun
sebagai tugas dari Dosen pengajar sebagai salah satu bahan penilaian agar sekiranya
dapat bermaanfaat bagi seluruh para pembaca.
Kami menyadari bahwa di dalam membuat Makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan sebagai bahan koreksi demi
kesempurnaan pembuatan Makalah selanjutnya.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup
serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain
hewan berbuku-buku. Hewan-hewan yang termasuk filum moluska memiliki tubuh lunak,
tidak bersegmen dengan bagian anterior kepala. Keadaan tubuh yang lunak itu
merupakan dasar pemberian nama filum ini
Tubuh utama molluska diselubingi oleh lipatan kulit yang disebut pallium, dan
ruangan diantara tubuh utama dengan pallium yang disebut cavtum pallil.
Hewan ini memiliki coelem yang sempit. Sebagian besar moluska hidup di laut
tetapi banyak juga yang hidup di air tawar bahkan beberapa hidup di darat sampai
ketinggian 6.000 m. Filum ini dibagi menjadi 5 kelas diantaranya: kelas Chilopoda, kelas
Diplopoda, kelas Crustacea, kelas Arachnida, dan kelas Insecta.
Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara,
termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari 90% dari seluruh jenis
hewan yang diketahui orang adalah arthropoda.
BAB II
PEMBAHASAN
Crustacea
Chelicerata
Myriapoda
Pembagi
an tubuh
Sefalotoraks
(kepala dan
dada
menyatu)
dan
abdomen
(perut)
Kepala
dan badan
panjang
Kepala
dan dada
pendek,
sedangkan
abdomen
panjang
Kepala,
dada, dan
abdomen
dapat
dibedaka
n
Antena
2 pasang
Dada dan
abdomen
bersatu.
Kepala
yang
sesungguhn
ya tidak
ada, tetapi
berupa alas
kepala
(kapitulum)
Tidak ada
1 pasang
mandibula,
1 pasang
maksila, 2
pasang
maksiliped
1 pasang
per ruas
atau tidak
ada
Insang
1 pasang
kalisera
1 pasang
pedipalpus
1 pasang
dan
pendek
1 pasang
mandibula
, 1 pasang
maksila
1 pasang
Bagianbagian
mulut
1 pasang
dan
panjang
1 pasang
mandibula
, 2 pasang
maksila
4 pasang
pada kepala
dada
1 pasang
peruas
2 atau 1
pasang per
ruas
1 pasang
mandibul
a, 1
pasang
maksila
labium
3 pasang
pada
dada
Paru-paru
buku
Trakea
Trakea
Trakea
2 di bidang
belakang
dada
Umumnya
melalui fase
larva
1 di ruas
kedua dari
abdomen
Langsung,
kecuali
caplak atau
tungau
Terutama di
darat
1 di ujung
abdomen
Tidak
melalui
fase larva
1 di ruas
ke-3 dekat
kepala
Tidak
melalui
larva
1 di
ujung
abdomen
Umumny
a melaui
fase larva
Terutama
di darat
Semuanya
di darat
Terutama
di darat
Kaki
Organ
pernapas
an
Lubang
kelamin
Perkemb
angan
Habitat
Air tawar,
air
laut,sedikit
di darat
Hexapod
a
Crustacea
Arachnida
Diplopoda
Chilopoda
Cepahalotor
ax dan
abdomen
Cepahalotor
ax dan
abdomen
Kepala
dan badan
Kepala
dan badan
Bentuk
badan
Kaki
Bervariasi
Pipih
Teristerial
Teristerial
Antena
Alat
mulut
Habitat
Banyak
Empat
pasang
2 pasang
Tidak ada
Mandibula
Chelicera
dan
pedipalpus
Kebanyakan Teristerial
di laut dan
air tawar,
jarang
terrestrial
Insecta
Kepala,
thorax
dan
abdomen
Globular
Pipih
Bersvaria
si
Banyak
Banyak
Tiga
pasang
Sepasang
Sepasang
Sepasang
Mandibula Mandibula Mandibu
la
Teristeria
l
A. Crustacea
Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta = kulit) memiliki kulit yang
keras.Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan
Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat. Crustacea
dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca
dan Malacostraca.
2)
3)
4)
Alat indera dan sistem syaraf : Alat indera berupa sepasang mata
majemuk (faset) bertangkai yang berkembang dengan baik. Alat pencium
dan peraba berupa dua pasang antena. Sistem syarafnya berupa tangga tali.
Pada sistem syarafnya terjadi pengumpulan dan penyatuan ganglion dan
dari pasangan-pasangan ganglion keluar syaraf yang menuju ke tepi.
5)
Klasifikasi Crustacea :
1)
Branchiopoda, Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah
satu
penyusun zooplankton, Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
b.
Ostracoda, Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan
dapat bergerak dengan antena, Contoh: Cypris candida, Codona suburdana
c.
d.
Cirripedia, hidup di laut melekat pada batu atau benda lain, Contoh:
Bernakel, Sacculina.
2)
Malakostraca (udang tingkat tinggi). Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo,
yaitu:
a.
b.
c.
Decapoda, Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini
mempunyai sepuluh kaki, contoh : Penacus setiferus (udang windu),
Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain :
Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan
kepiting.
Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
B. Arachnida
Kelas Arachnida dibedakan dengan kelas yang lainnya dengan tidak adanya
anggota badan sebagai organ perasa yang sering disebut antena yang biasanya
terdapat di bagian depan kepala di keempat kelas lainnya. Ciri yang lain adalah
badan terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, thorax dan abdomen.
Namun bagian kepala dan thorax menyatu menjadi satu sehingga sering disebut
dengan cephalothorax. Bagian cephalothorax biasanya dilindungi oleh bagian yang
keras yang disebut carapace.
Alat mulut dilengkapi dengan chelicera dan pedipalpus, chelicera berbentuk
capit yang berguna untuk merobek badan mangsanya sehingga kelompok ini kadang
disebut chelicerata. Pedipalpus berbentuk capit namun lebih panjang dan berguna
untuk menangkap mangsa. Karena tidak berantenna sepasang kaki paling depan di
beberapa kelompok berubah fungsi menjadi indra yang berfungsi seperti antena.
Ciri khas yang lain adalah Arachnida mempunyai empat pasang kaki di bagian
cephalothorax, sehingga jumlah kaki menjadi delapan dan sering disebut decapoda.
Bagian abdomen biasanya tidak mempunyai anggota badan (appendages) jika ada
biasanya kecil dan berfungsi sebagai alat reproduksi, pemintal jaring dan tidak
pernah digunakan untuk pergerakan.
Hampir semua ordo anggota Arachnida dapat hidup di dalam gua dan banyak
terdapat di gua-gua Indonesia. Kontribusi Arachnida dalam komunitas Arthropoda
gua cukup besar dan mempunyai peran yang bervariasi dari pemangsa sampai
perombak atau scavenger.
Kelas Arachnida mempunyai beberapa kelompok seperti :
1)
Scorpionida
Mencakup segala macam kala, seperti kalajengking, kala buku dan kala
labah-labah
2)
Arachnoida
Setiap labah-labah paling tidak membuat tiga macam benang untuk fungsi
yang berlainan.
3)
Acarina
System reproduksi, terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan
sperma yang terjadi di dalam tubuh betinanya (fertilasi internal). Hewan jantan
dan hewan betina terpisah (diesis). Ada ovipar, ovovivipar, dan vivipar.
C. Mriyapoda
1.
Ordo : Chilopoda
Ciri-cirinya:
o Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15173 ruas). Tiap ruas memiliki 1 pasang kaki, kecuali ruas (segmen)
dibelakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen dibelakang
kepala terdapat satu pasang taring bisa (maksiliped) yang berfungsi
untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena
panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan
mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, Mollusca,
cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivor
o Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya adri mulut sampai
anus. Alat ekskresi berupa 2 buah saluran malphigi
o Respirasi (pernapasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan
lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas
o Habitat dibawah batu-batuan /timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
Kelas ini sering disebut Sentipede
o Contohnya: Kelabang (Lithobius forticatus) dan Scolopendra morsitans
2.
Ordo : Diplopoda
Ciri-cirinya:
o Tubuh terbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas
kepala dan badan. Setiap segmen mempunyai dua pasang kaki, dan tidak
mempunyai taring bisa (maksiliped). Pada ruas ketujuh, satu atau dua
kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi
o Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata
tunggal
o Hidup ditempat yang lembap dan gelap dan banyak mengandung
tumbuhan yang telah membusuk
o Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang
o Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi
Merugikan:
- Perantara penyakitpada manusia
- Penyakit pada hewan
- Hama tanaman
- Hama gudang
- Parasit
- Merusak bangunan
- Sebagai inang perantara penyakit
intermediet), anatara lain :
Penyakit
Malaria
Demam
Berdarah
Penyakit tidur
Tifus
Pes
-
pada
manusia
(hospes
Penyebab
Plasmodium
Virus
Pembawa
Anopeles
Aedes aegypti
Ordo
Diptera
Diptera
Trypanosoma
Bakteri
Pasteurela pestis
Glossina palpalis
Musca domestica
Xenopsylla
Diptera
Diptera
Siponaptera
D. Insecta
Insecta (insecti = serangga) meliputi 90% dari sekitar satu juta Arthropoda.
Banyak anggota hewan kelompok ini yang sering di jumpai di lingkungan sekitar kita,
misalnya nyamuk, lalat, kupu-kupu, capung, semut, jangkrik, belalang dan
lebah.Anggota kelompok kelas Insecta sangat beragam, namun memiliki cirri khusus,
yaitu kakinya berjumlah enam buah. Oleh karena itu, Insecta dinamakan juga
Hexapoda (hexa = enam, podos = kaki)
Insecta dapat hidup di berbagai habitat, yaitu di air tawar, laut
dan
darat.Hewan
ini
merupakan
satu-satunya
kelompok
invertebrate yang dapat terbang.Insecta ada yang memakan sisa
organisme, beberapa jenis hidup parasit dalam tubuh tumbuhan,
hewan, termasuk manusia. Jenis lainnya hidup secara simbiosis
dengan organisme lain.
1. Ciri-ciri Insecta
Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kapala (caput), dada (thorax),
dan perut (abdomen)
Kepala dengan:
a.
Satu pasang mata majemuk (facet), mata tunggal (ocellus), dan
satu
pasang antena sebagai alat peraba.
b.
Alat mulut yang disesuaikan dengan mengunyah, menghisap,
menjilat, dan menggigit.
Bagian mulut terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan
(maksila), dan bibir atas (labrum), serta bibir bawah (labium)
Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu: prothorax, mesothorax, dan
metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki.
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya.
Perut (abdomen) memiliki 11 ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang
betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk
meletakkan telurnya. Pada segmen pertaman terdapat alat pendengaran
atau membran tympanum
Alat pencernaan terdiri atas: mulur, kerongkongan, tembolok, lambung,
usus, rectum, dan anus
2. Reproduksi Insecta
Organ kelamin Insecta berumah dua.Alat kelamin terletak pada segmen
terakhir abdomen.Fertilisasi terjadi secara internal. Beberapa insecta meletakkan
telur pada tumbuhan yang akan menjadi makanan bagi Insecta muda. Insecta
lainnya menggunakan tubuh Insecta jenis lainnya untuk mengasuh keturunannya.
Metamorfosis tidak sempurna terjadi pada ordo Orthoptera, Hemiptera, dan
Homoptera.Kelompok Insekta ada dua kelas, berdasarkan ada tidaknya sayap,
yaitu Insekta yang tidak mempunyai sayap (apterygota) contohnya adalah kutu
buku dan yang mempunyai sayap (pterygota).Kelas ini dibagi lagi menjadi
beberapa ordo dengan mengamati sayap dan mulutnya.
1. Apterygota
Ordo : Tysanura
Ciri-ciri:
Panjang 50 cm
Abdomen 11 segmen
Bersisik, warna putih
Terdapat stilus
Merusak buku
2.
Pterygota
a. Eksopterygota
Ordo : Orthoptera
Ciri-ciri:
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit
disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap
digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat
dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan lebih besar
Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya
pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir
saingannya
Hewan betinanya mempunya ovipositor pendek dan dapat
digunakan untuk meletakkan telur
Tipe mulutnya menggigit
Ordo : Hymenoptera
Ciri-ciri :
Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput
Tipe mulut menggigit
Contoh : Lebah madu (Apis mellifera), Kumbang penghisap madu
(Xylocopa
sp.) biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah
Ordo : Diptera
Ciri-ciri
Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah
menjadi alat keseimbangan yang disebut halter
Mengalami metamorphosis sempurna
Tipe mulut ada yang menusuk dan menghisap atau menjilat dan menghisap,
membentuk mulut seperti belalai disebut proboscis
Contohnya : Lalat ( Musca domestica), Nyamuk biasa Culex natigans),
Nyamuk Anopheles
Ordo :Lepidoptera
Ciri-ciri
Mempunyai dua pasang sayap yang dilapisi sisik
Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup:
Telur-larva-kepompong (pupa)-imago
Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pupa mummi : bagian badan kepompong terlihat dari luar
b. Pupa kokon : Bagian tubuh pupa terlindung kokon
Tipe mulut menghisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat
dijulurkan
BAB III
KESIMPULAN
Filum Arthropoda atau hewan yang apendik (alat geraknya) beruas-ruas, tubuhnya
dilindungi oleh kerangka luar (eksosekeleton). Memiliki sistem saraf tangga tali dan
inderanya sudah berkembang lebih baik, sehingga dapat menanggapi stimulus dengan
lebih cepat. Kerangka luar merupakan kutikula dan dibedakan atas 3 lapisan dari arah
luar ke dalam yaitu epikutikula, eksokutikula dan endokutikula. Hewan Arthropoda
secara periodik mengalai molting sebagai akibat pertumbuhan badannya.
PERTANYAAN
1. Mengapa warna dan corak pada kupu-kupu berbeda-beda?
Dari nama ordo nya yaitu Lepidoptera (serangga bersayap sisik), dapat diketahui
bahwa sayap kupu-kupu pasti bersisik. Sisik ini saling merapat dan tersusun
dengan teratur, masing-masing sisik memiliki warna yang berbeda. Satu ekor
kupu-kupu akan memiliki sayap dengan warna yang tak terhitung. Kombinasi
warna ini lantas menghasilkan pola yang membentuk gambar tertentu dan pada
dasarnya sisik-sisik inilah yang memberikan warna pada sayap kupu-kupu. Corak
sayap kupu-kupu juga bisa menjadi indikasi kelamin kupu-kupu, apakah jantan
atau betina.
2. Apa pengertian dari rongga darah (hemosol) dan selom tereduksi?
Rongga darah (hemosol) dan selom tereduksi merupakan bagian dari rongga
tubuh filum arthropoda. Yang digunakan untuk sistem sirkulasi filum
arthropoda,bersifat terbuka. Sistem sirkulasi terdiri dari jantung,pembuluh darah
pendek dan ruang yg ada di rongga tubuh.
3. Faktor apa yang menyebabkan tidak adanya pupa pada saat metamorfosis tidak
sempurna?
Metamorfosis sempurna : telur-larva-pupa-imago
Metamorfosis tidak sempurna : telur-nimfa-imago
Pupa disini terjadi apabila hewan tersebut mengalami fase larva, dimana
pengertian dari pupa itu sendiri adalah tahap dimana jaringan larva mengalami
pembelahan dan diferensiasi sel-sel yang sebelumnya tidak aktif pada tahap larva
menjadi organ tubuh.
Sedangkan pada tahap metamorfosis tidak sempurna mengalami fase nimfa yang
dimana pengertian dari nimfa itu sendiri adalah hewan muda yang mirip dengan
hewan dewasa (imago) tetapi berukuran lebih kecil .