Professional Documents
Culture Documents
**
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awal reservoir diproduksikan, minyak
akan berproduksi secara alamiah tanpa adanya
penambahan energi dari luar. Tahap inilah
yang dikenal sebagai tahap pengurasan primer.
Seiring dengan waktu produksi, maka tekanan
reservoir akan mengalami penurunan, untuk
(1)
Ratarata
12.5
12.5
12.5
12.5
Volume
picnometer
(ml)
10
22.8
22.8
22.8
Berat
brine
(gram)
Ratarata
22.8
10.3
Ratarata
10.89
10.89
10.89
10.89
Ratarata
19.2
19.2
19.2
19.2
Volume
picnometer
(ml)
10
Berat
minyak
(gram)
8.31
Panjang
ratarata
(cm)
Volume
bulk
(cc)
Porositas
F-1
F-2
2.56
2.57
4.94
5.10
25.50
26.46
25.76
26.03
F-3
2.65
4.83
26.61
25.43
F-4
F-5
2.57
2.64
5.07
4.69
F-6
F-7
2.57
2.55
5.12
5.02
26.30
25.72
26.49
25.62
24.74
29.69
24.93
24.58
F-8
2.56
4.96
25.45
25.57
F-9
F-10
2.66
2.54
4.98
4.75
27.68
24.27
26.04
17.33
F-11
F-12
2.50
2.52
5.06
5.15
24.87
25.69
27.59
25.09
F-13
F-14
F-15
2.64
2.63
2.56
4.43
4.30
4.82
24.30
23.29
24.78
28.75
26.62
25.96
F-16
2.66
4.86
26.98
24.76
F-17
2.66
4.98
27.68
26.04
Nama
Core
(%)
Wsr =
Wse xCse
AC
(2)
Dimana :
Wsr
Wse
Cse
AC
(3)
Dimana
Wbrine = Berat brine (gr)
Wse
= Berat larutan surfaktan yang
diinginkan (gr)
Wsr
= Berat surfaktan yang dibutuhkan
Sedangkan untuk membuat larutan surfaktan
yang konsentrasinya lebih rendah daripada
larutan
stock,
menggunakan
hukum
pengenceran :
W1M 1 = W2 M 2
(4)
Dimana
W1
= Berat larutan stok surfaktan (gr)
M1
= Konsentrasi larutan stok surfaktan
(%)
W2
= Berat Larutan surfaktan yang
Diinginkan (gr)
M2
= Konsentrasi larutan surfaktan yang
Diinginkan (%)
4.3 Prosedur Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pada lamanya pemanasan temperatur
pengkondisian surfaktan untuk konsentrasi
0.05%, 1%, dan 3%. Oleh karena itu perlu
dilakukan pengkondisian larutan surfaktan
dengan melakukan pemanasan selama 6 jam, 2
hari, 6 hari, 10 hari dan 15 hari. Larutan
surfaktan yang sudah disiapkan dalam botol
dimasukan kedalam oven pemanas dengan
suhu sebesar 90 oC.
Artificial core yang telah dibuat diukur
dimensinya dan ditimbang berat keringnya.
Selanjutnya core tersebut dijenuhkan dengan
minyak dengan cara direndam didalam labu
kaca serta divakum dan dipanaskan dalam
oven bertemperatur 90oC selama kurang lebih
tiga hari. Dengan menimbang berat basah
dapat dihitung nilai porositas dari masingmasing core.
Surfaktan yang sudah dilakukan pemanasan
kemudian digunakan untuk merendam core
yang sudah dijenuhkan dengan minyak. Core
dimasukan kedalam imbibition cell dengan
terlebih dahulu diletakan spiral untuk menjaga
agar seluruh permukaan core kontak dengan
larutan surfaktan. Setelah core dimasukkan
kedalam imbibition cell, kemudian dipasang
karet pada penutup agar tidak bocor.
Imbibition cell yang sudah berisi core yang
direndam dalam larutan surfaktan kemudian
dimasukan kedalam oven bertemperatur 90 oC ,
pemberian temperatur ini bertujuan untuk
mensimulasikan dengan temperatur reservoir.
Volume minyak yang terbaca pada buret
berskala dicatat setiap hari. Waktu perendaman
(soaking time) berkisar antara empat sampai
lima hari atau sampai volume minyak yang
Im b ib itio n O il R e co ve r y % P V
60
2%
1%
50
Linear (2%
ekstrapolasi)
Linear (1 %
ekstrapolasi)
Linear (0.05
ekstrapolasi)
40
30
20
10
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42
Temperature Duration Resistant Time (days)
2.
3.
4.
5.
3.
4.
6.2 Saran
Penelitian lebih lanjut untuk menentukan
konsentrasi
dan
waktu
pengkondisian
pemanasan surfaktan serta sifat pembentukan
microemulsi, dan mekanisme pendesakan
minyak dengan injeksi surfaktan dan
pengukuran tegangan antar muka sebelum dan
sesudah proses imbibisi dapat memberikan
informasi yang lebih rinci dalam . menentukan
efektivitas surfaktan.
DAFTAR SIMBOL
Sorw
= Residual oil saturation, %
OOIP = Original Oil in Place
IOR
= Imbibition Oil Recovery
= Porositas, %
= Densitas, gr/cc
P
= Perbedaan tekanan, psi
PV
= Pore volume, cc
VII. UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ir. Leksono Mucharam M.sc., Ph.D.
atas bimbingan dan bantuan finansial selama
melaksanakan penelitian, teman-teman kuliah
serta kepada peneliti di laboratorium EOR,
mas David, mba Saras dan mba Dwi dan juga
pegawai laboratorium yang telah memberikan
bimbingan dan bantuan untuk menyelesaikan
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
LAMPIRAN A
KARAKTERISTIK AIR FORMASI DAN MINYAK LAPANGAN X
182 oF
303 SCF/STB
Reservoir Temperature
Initial solution gas
Initial formation volume factors:
Oil
Gas
Initial oil viscosity
Water viscosity
Current Field Water Cut
1.212 RB/STB
0.00184 RB/SCF
0.85 cp
0.38 cp
60%
API Oil
38
0.77
14000 ppm
Water Salinity
gr/L
0.053937
gr/3L
0.161811
gr/5L
0.269684
CaCl 2.2H2O
1.540545
4.621635
7.702725
MgCl2.6H2O
1.077079
3.231236
5.385393
NaHCO3
1.214532
3.643596
6.072661
Na2CO3
0.037098
0.111293
0.185489
Na2SO4
NaCl
Total
0.181993
20.468601
24.573785
0.545980
61.405804
73.721355
0.909967
102.343007
122.868925
LAMPIRAN B
GRAFIK HASIL IMBIBISI UNTUK SURFAKTAN KONSENTRASI 0.05%
10
LAMPIRAN C
GRAFIK HASIL IMBIBISI UNTUK SURFAKTAN KONSENTRASI 1 %
11
LAMPIRAN D
GRAFIK HASIL IMBIBISI UNTUK SURFAKTAN KONSENTRASI 2 %
12