Professional Documents
Culture Documents
Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka
memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan
banyak tugas. Fungsi utama dari gigi adalah untuk merobek dan mengunyah makanan
dan pada beberapa hewan, terutama karnivora, sebagai senjata. Akar dari gigi
tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang
membantu mencegah lubang di gigi. Pulpa dalam gigi menciut dan dentin terdeposit
di tempatnya.
Gigi merupakan bagian paling membedakan di jenis mamalia yang berbeda, dan salah
satu yang bisa menjadi fosil dengan baik. Paleontologis menggunakannya untuk
mengidentifikasi jenis fosil dan seringkali hubungan di antaranya. Bentuk gigi
berhubungan dengan jenis makanan hewan tersebut. Misalnya herbivora memiliki
banyak gigi geraham untuk mengunyah karena rumput sulit untuk dicerna. Karnivora
membutuhkan taring untuk membunuh dan merobek, dan karena daging mudah
untuk dicerna, maka mereka dapat menelan makanan tersebut tanpa membutuhkan
geraham untuk mengunyah makanan tersebut terlebih dahulu. Mahkota gigi atau
corona, merupakan bagian yang tampak di atas gusi.
Terdiri atas:
* Lapisan email, merupakan lapisan yang paling keras.
* Tulang gigi (dentin), di dalamnya terdapat saraf dan pembuluh darah.
* Rongga gigi (pulpa), merupakan bagian antara corona dan radiks. Leher gigi atau
kolum, merupakan bagian yang berada di dalam gusi. Akar gigi atau radiks,
merupakan bagian yang tertanam pada tulang rahang.
Terdiri atas:
* Lapisan semen, merupakan pelindung akar gigi dalam gusi.
* Gusi, merupakan tempat tumbuh gigi.
Semen oksida dan seng eugenol adalah suatu semen tipe sedative yang lembut.
Biasanya disediakan dalam bentuk bubuk dan cair, dan berguna untuk basis insulatif
(penghambat). Bahan ini juga sering digunakan untuk balutan sementara. PH-nya
mendekati 7 yang membuatnya menjadi salah satu semen dental yang paling sedikit
mengiritasi.
Eugenol memiliki efek paliatif terhadap pulpa gigi dan ini adalah salah satu kelebihan
jenis semen tersebut. Kelebihan lainnya adalah kemampuan semen untuk
meminimalkan kebocoran micro, dan memberikan perlindungan terhadap pulpa.
Bahan ini paling sering digunaakan ketika merawat lesi-lesi karies yang besar.
Campuran konvensional dari oksida seng dan eugenol relatif lemah. Di tahun-tahun
terakhir ini mulai diperkenalkan semen-semen oksida seng eugenol yang telah
disempurnakan. Salah satu produk OSE (Oksida Seng Eugenol) yang diperkuat dan
cukup terkenal adalah produk yang menggunakan polimer sebagai penguat. Selain itu,
partikel-partikel bubuk oksida seng telah dirawat permukaan untuk menghasilkan
ikatan partikel-partikel ke matriks yang lebih baik. Hal ini menghasilkan kekuatan yang
lebih besar dan durabilitas (masa pakai) yang lebih lama digunakan sebagai bahan
tambalan sementara. Sejumlah bahan lain, seperti resin hidroginase, dapat juga
dijumpai dalam beberapa produk.
Kegunaan seng oksida seng eugenol
a.restorasi sementara dan menengah
b.bahan perekat/pengikat sementara dan permanen untuk restorasi
A.OSE untuk restorasi sementara dan menengah
Semen ini biasanya di kemas dalam bentuk bubuk dan cairan atau kadang-kadang
sebagai dua jenis pasta. Tersedia berbagai jenis formula OSE untuk restorasi
sementara dan jangka menengah ,pelapik kavitas,basis penahan panas dan semen
perekat sementara serta permanen,juga berfungsi sebagai penutup saluran akar dan
dressing periodontal.PH-7 pada saat dimasukkan ke dalam gigi. Seperti yang di bahas
sebelumnya, semen OSE adalah salah satu bahan yang tidak mengiritasi dari semua
bahan gigi dan merupan penutup yang istimewa terhadap kebocoran.
Berbagai formula dan kegunaan di sebutkan dalam spesifikasi ADA no.30 untuk bahan
restorasi OSE, yang menyebutkan empat jenis OSE ,semen OSE
Tipe1 digunakan untukn semen sementara.
Tipe2 digunakan untuk semen permanen dari restorasi atau alat-alat yang dibuat di
luar mulut.
Tipe3 digunakan untuk restorasi sementara dan basis penahan panas.
Tipe4 digunakan untuk pelapik kavitas. Kegunaan terakhir mengqanjurkan penggunaan
bahan lapisan pada dinding pulpa untuk melindunginya dalam iritasi kimia dan bahan
restorasi.namun ketebalannya tidak memadai untuk membri perlindungan panas pada
pulpa.
B. OSE SEBAGAI BAHAN PENGIKAT
Semen OSE tipe 1 seperti telah dikatakan sebelumnya, semen OSE mempunyai pH 7
dan cocok secara biologis terhadap pulpa. Selain itu, dapat menutup kavitas sangat
baik untuk menghambat cairan mulut, paling tidak waktu singkat; dan dengan begitu,
iritasi yang disebabkan kebocoran mikro juga dikurangi.
Kekuatan dari semen sementara haruslah rendah agar restorasi dapat dilepas tanpa
menimbulkan trauma pada gigi dan merusak restorasi itu sendiri. Semen ini tersedia
dengan berbagai kekuatan. Untuk memungkinkan pelepasan restorasi, dipilih formula
dengan kekuatan yang rendah.
Semen OSE tipe 2 sifat biologi dari OSE membuat semen ini menaik untuk digunakan
sebagai sementasi akhir, jika kekuatannya rendah bisa diterima oleh praktisi. Semensemen yang ada di pasaran umumnya pada kedua sistem ini. Sistem pertama
berdasarkan pada penambahan alumina dalam bubuk asam orthoetoksibenzoat pada
cairan eugenol, dan yang kedua pada penggunaan suatu polimer, seperti pada
formula OSE yang digunakan untuk restorasi jangka menengah.
Kekuatan kompresi pada semen OSE yang sudah ditingkatkan ini memang memadai,
tetapi sifat mekanis keseluruhannya lebih rendah daripada semen-semen lain. Selain
itu, semen ini agak sulit untuk dimanipulasi di dalam rongga mulut. Ketebalan lapisan
dari beberapa produk cenderung tinggi dan kelebihan semen yang mengeras sangat
sulit untuk dibuang. Untuk alasan inilah, penggunaan semen OSE untuk kegunaan
jangka panjang dibatasi pada situasi dimana akan terjadi kepekaan pasca-operatif.
Tetapi akhir-akhir ini, semen seng polikarboksilat yang sama ramahnya terhadap pulpa
danmemiliki sifat manipulatif yang lebih baik, telah hampir menggantikan semen OSE
bahkan yang sudah ditingkatkan sekalipun.
Sifat fisik seperti pada semen lain, rasio bubuk: cairan dari semen OSE akan
mempengaruhi kecepatan pengerasan. Semakin tinggi rasio bubuk: cairan, semakin
cepat pengerasannya. Pendinginan alas aduk akan memperlambat waktu pengerasan
kecuali temperaturnya titik pengembunan. Di bawah titik embun ini kondensat akan
bergabung dengan adukan dan reaksi pengerasan akan dipercepat.
Ukuran partikel akan mempengaruhi kekuatan. Pada umumnya, ukuran partikel yang
lebih kecil akan meningkatkan kekuatannya. Penggantian sebagian eugenol dengan
asam ortoetoksibenzoat berakibat meningkatkan kekuatan. Seperti juga
penggabungan polimer.
Formula OSE yang dirancang untuk kegunaan memiliki kejuatan yang berkisar antara 3
sampai 55 Mpa. Kekuatan semen OSE tergantung pada tujuan kegunaannya dan pada
formula yang dirancang untuk tujuan tersebut.
Restorasi sementara.
Bahan-bahan yang digunakan untuk restorasi sementara diharapkan bertahan selama
jangka waktu yang pendek, misalnya beberapa hari atau paling lama beberapa
minggu. Restorasi ini dapat berfungsi sebagai perawatan restoratif sementara sambil
menunggu pulpa sembuh atau sampai tambalan jangka panjangnya selesai dibuat
dan siap untuk dipasang. Semen OSE tipe 1 hampir secara universal digunakan untuk
perawatan sedatif, penutupan sementara dan semen yang permanen karena
tambalan ini akhirnya akan dilepas, kekuatan maksimal yang diperbolehkan menurut
spesifikasi ADA no. 30 adalah 35 Mpa.
Restorasi jangka menengah. Kadang-kadang muncul kebutuhan atas restorasi jangka
menengah, terutama pada pedondontik. Misalnya, pada pasien karies rampan yang
lebih baik membuat semua jaringan yang telah mengalami demineralisasi dari lesi
karies dengan sesegera mungkin untuk mengurangi konsentrasi bakteri kario genik
sehingga menghentikan proses karies. Begitu penghilangan awal dari karies selesai
dijalankan dan pasien telah dialihkan ke keadaan resiko rendah karies, dokter gigi
dapat melanjutkan dengan restorasi jangka panjang, jarak waktu antara pembuangan
jaringan karies dan penyelesaian pengerjaan restorasi dapat beberapa bulan atau
lebih lama lagi.
Komposisi dan kimiawi.
Komponen utama dari semen-semen adalah oksida seng eugenol.jadi reaksi
pengerasan dan struktur mikronya pada dasarnya sama dengan pasta meskipun
demikian ada berbagai cara melalui mana karakteristik manikulasi dan sifat fisiknya
bias di ubah.hasinya di dapatkan semen-semen yang cocok untuk berbagai jenis
kegunaan. Ukuran partikel juga berpengaru pada kecepatan pengerasannya. Meskipun
variable lainnya setara, tetapi semen yang di buat dari partikel bubuk oksida seng
yang lebih kecil akan lebih cepat mengeras di bandingkan semen dari partikel yang
lebih besar.
PROSEDUR UNTUK BASIS
Peralatan
1. Semen oksida seng eugenol (bubuk dan cairan)
2. Kertas pencampur dan spatula logam
3. Eksplore berujung panjang (tipe no.6 atau no.23)
4. Kapas-kapas kecil dan pinset kapas
Untuk mencarpur semen ini lebih sering di gunakan kertas pad di banding glass slab.
Bubuk dalam jumlah secukupnya di tambahkan ke beberapa tetes eugenol dan diaduk
sampai mencapai suatu tekstur yang seperti pasta kental, yang dapat di pegang
tanpa merekat ke jari. Sebagian kecil kira-kira seukuran biji wijen di lengketkan ke
ujung eksplorer dan dioleskan dengan hati-hati ke dalam kavitas. Hindari mengenai
tepi-tepi kavitas
Kapas yang sangat kecil di jepi dengan pinset dan di gunakan sebagai alat untuk
menekan bahan tersebut dan membentuknya di dalam kavitas, semen yang baru di
aduk cenderung lengket ke instrument logam atau plastic,karena itu kapas harus
kering.penambahan bahan bias dilakukan berulangkali,dengan cara yang sampai
diperoleh ketebalan yang cukup.
Oksida seng non semen eugenol juga tersedia untuk cementation perkiraan nominal.
Semen ini adalah pantas untuk pasien yang sensitif eugenol.
KARAKTERISTIK
Spesifikasi ANSI / ADA No. 30 (ISO 3107) untuk oksida seng eugenol dan oksida zeng
bukan eugenol memberikan standar untuk semen perkiraan nominal, semen
permanen, bahan isi dan dasar dan bentuk rongga. Kebutuhan setelan ini untuk
karakteristik umum dari serbuk, cairan dan pasta mempergunakan di semen ini dan
untuk phisik penting
Film ketebalan
waktu setelan,
kekuatan compressive,
disintegrasi,
Ketebalan.
Ketebalan adalah satu faktor penting dari restorasi pada saat cementation. Ketebalan
tidak lebih dari 25 m - 40 m untuk permanen cementation.
Waktu.
Waktu setting dari 4 sampai 10 menit. Untuk semen dimaksud untuk mengisi materi
dan basis
Kekuatan compressive.
Nilai maksimum dari 35 Mpa diperlukan untuk semen dimaksud untuk cementation
perkiraan nominal. Untuk permanen cementation semen paling kuat kemungkinan
adalah lebih baik. Paling ZOE menyemen untuk pemanent cementation yang punya
compressive strenght dihargai oleh spesifikasi. Kekuatan dari bukan oksida seng
semen eugenol adalah serupa dengan tersebut semen ZOE tidak dimodifikasi
dimaksud untuk temporary cementation.
Disintegrasi.
Disintegrasi dari semen umumnya berpengaruh untuk menyemen sebagai restorasi
sementara atau untuk cementation perkiraan nominal. Ini dicerminkan pada
spesifikasi maksimum menghargai untuk disintegrasi pada 24 jam. Maksimum nilai
dari 2.5% adalah satu bisa diterima untuk materi perekat sementara, tapi satu nilai
dari 1.5% diperlukan untuk semen yang lain.
APLIKASI
Semen ZOE dimodifikasi untuk penggunaan di profesi dokter gigi dan praktisi harus
mengetahui dengan masing-masing jenis dan aplikasi ini. Bahan mempunyai satu
kekuatan compressive dari 5.5 ke 39 Mpa dipergunakan sebagai satu dasar semen,
dan jangkauan kekuatan maksimum di sekitar 12 ke 15 menit. Mereka secara normal
terpakai di bawah semen fosfat seng, peroleh yang tentang tiga waktu strangth pada
waktu yang sama. ZOE menyemen mempunyai keuntungan yang termal membatasi
hak milik dari semen adalah sempurna dan kira-kira sama halnya itu untuk dentin
manusia
1. Restorasi amalam
2. Restorasi emas
Kontra-Indikasi :
1. Restorasi resin komposit
2. Restorasi resin nirpasi
3. Restorasi semen ionomer kaca
Kontra-Indikasi :
1. Peradangan pulpa (pulpitis)
2. Kasus gangren pulpa, seperti: abses.
2. Semen Ionomer Kaca (GI)
Karena sifat biologisnya yang baik dan memiliki potensi perlekatan ke kalsium yang ada
di dalam gigi (sama seperti sistem polikarboksilat), ionomer kaca terutama digunakan
sebagai bahan restoratif untuk perawatan daerah erosi dan sebagai bahan
penyemenan. Juga dapat digunakan sebagai basis walaupun bahan ini sangat sensitif
terhadap air.
Ada 2 tipe ionomer kaca. Yang pertama adalah sistem bubuk-cairan konvensional,
serupa dengan semen tipe II. Tipe II adalah ionomer kaca yang dikeraskan dengan
sinar. Tipe ini juga sistem bubuk-cairan. Bagian bubuknya berisi unsur partikel kaca
konvensional yang larut dalam asam ditambah aselelator foto-aktivasi. Cairannya
adalah larutan cair asam poliakrilat, atau kopolimer, gugusan grup metaklirat.
Cairan ionomer kaca merupakan larutan dari asam poliakrilat dalam konsentrasi kirakira 50%. Cairannya cukup kental dan cenderung membentuk gel setelah beberapa
waktu. Pada sebagian besar semen, asam poliakrilat dalam cairan adalah dalam
bentuk kopolimer dengan asam itikonik, maleik, atau trikarbalik. Asam tartaik juga
terdapat dalam cairan. Penambahan asam tartaik memperbaiki karakteristik
manipulasi dan meningkatkan waktu kerja, tetapi memperpendek waktu pengerasan.
Bubuknya adalah kaca alumino-silikat. Dilihat dari sistem dasar semen ini memiliki
potensi melekat ke struktur gigi, baik secara biologis, dan memiliki beberapa
karakterikstik antikaries karena kandungan flouridanya.
Karena sifat biologisnya yang baik dan memiliki potensi perlekatan ke kalsium yang ada
di dalam gigi (sama seperti sistem polikarboksilat), ionomer kaca terutama digunakan
sebagai bahan restoratif untuk perawatan daerah erosi dan sebagai bahan
penyemenan. Juga dapat digunakan sebagai basis walaupun bahan ini sangat sensitif
terhadap air.
Kegunaan utama ionomer kaca adalah untuk perekat antara gigi dengan tambalan
komposit. Pada dasarnya berperan sebagain bonding terhadap dentin. Kelebihan
ionomer kaca dibanding resin terletak pada perlekatan adhesifnya, hasil preparasi
yang kurang ngilu, serta adanya mekanisme perlepasan flour.
Indikasi :
Kontra-Indikasi :
1. Perawatan pulpa
2. Kasus pulpa gangren atau mati
4. Semen Silikofosfat
Semen ini merupakan hibrid, kombinasi dai bubuk semen seng fosfat dengan semen
silikat. Salah satu semen silikofosfat yang paling terkenal terdiri atas 90% bubuk
semen silikat dan 10% bubuk semen fosfat. Dengan adanya kandungan flourida dalam
bagian silikat dari bubuk tersebut, semen tersebut memberikan pencegahan karies
sekunder.
Senyawa-senyawa yang pertama mempunyai sifat menipulasi yang buruk dan
ketebalan lapisannya sangat tinggi. Karena ketebalannya lapisan yang besar ini,
semen ini tidak cocok untuk penyemenan restorasi-restorasi emas secara tepat.
Senyawa-senyawa baru telah dikembangkan dengan meningkatkan karakteristik
manipulasi dan mengurangi ketebalan lapisan. Dari titik pandang sifat antikariesnya,
seng silikofosfat sering merupakan bahan semen pilihan untuk mulut yang angka
kariesnya tinggi. Aksi untuk perrlindungan pulpa adalah sama dengan seng fosfat.
Indikasi :
1. Basis
2. Sementasi untuk mulut yang angka kariesnya tinggi
Kontra-Indikasi :
1. Kasus pulpa gangren atau mati