Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Budi Alamsyah
1010117428001
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Evaluasi Emergency Shutdown System pada unit Boiler 940-B2
Disusun oleh :
Budi Alamsyah
1010117428001
Mengetahui,
Menyetujui,
2013
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Evaluasi Emergency Shutdown System pada unit Boiler 940-B2
Disusun oleh :
Budi Alamsyah
1010117428001
Mengetahui,
Sr. Supervisor Instrument MA-3
Syamsir Hasan
Menyetujui,
Instruktur Lapangan
Apiz Wanda
Menyetujui,
Bang.Lat HR Area RU II
Edianis Ramli
Para tenaga ahli dan support Instrument HDC MA-3 : Abang Ronald
Antoni, Bapak Harinoto, Abang Ijal Nofrizal, Bapak Ocu Musliadi
dan Bapak Nasrul, untuk semua diskusi yang luar biasa.
3
merasa mendapatkan manfaat dari laporan ini. Sempurna itu dikatakan sempurna
bila tanpa kesalahan, namun tanpa kesalahan ia tak akan pernah sempurna.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
BAB I
1.1
1.2
RUANG LINGKUP........................................................................................2
1.3
TUJUAN KEGIATAN.....................................................................................2
1.4
1.5
BATASAN MASALAH..................................................................................3
1.6
1.7
SISTEMATIKA PENULISAN..........................................................................3
BAB II
2.1
V ISI
2.3
2.4
DAN
1.
2.
Procurement Manager..........................................................................11
3.
Reliability Manager..............................................................................11
4.
5.
6.
7.
b.
c.
d.
e.
Utilities (UTL)...............................................................................14
f. Laboratory (LAB)..........................................................................14
7.2 Manajer Production Sel.Pakning....................................................15
7.3 Manajer Refinery Planning and Optimization.............................15
7.4 Manager Maintenance Execution (ME)........................................15
a.
b.
c.
d.
Workshop........................................................................................16
e.
General Maintenance.......................................................................16
MANAGER HR AREA
BUSINESS PARTNER RU II
17
9.
10.
11.
12.
Switch..................................................................................................24
a.
Pressure switch.................................................................................25
b.
Level Switch....................................................................................25
c.
Temperature Switch.........................................................................25
d.
Flow Switch.....................................................................................26
e.
Limit Switch.....................................................................................26
2.
Transmitter...........................................................................................26
a.
b.
c.
d.
e.
Flame Detector.................................................................................31
f.
O2 Analyzer......................................................................................31
3.
Solenoid Valve.....................................................................................32
4.
Control Valve.......................................................................................33
a.
Quick Opening.................................................................................33
b.
Linear Open......................................................................................34
c.
Equal Percentage..............................................................................34
5.
Indikator lokal......................................................................................36
a.
b.
c.
d.
3.3
3.4
3.5
3.5.1 Furnace.................................................................................................44
3.5.2 Water wall :...........................................................................................44
GERBANG LOGIKA...................................................................................46
BAB V
5.1
KESIMPULAN............................................................................................60
5.2
SARAN......................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
10
19
21
25
26
27
28
29
29
30
33
34
35
35
36
38
40
41
42
46
46
47
47
47
48
52
53
54
10
54
56
57
59
BAB I
PENDAHULUAN
11
1.3Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dilaksanakan Kerja Praktek ini adalah:
1. Memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan bagi
mahasiswa Teknik Mekatronika Politeknik Caltex Riau.
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang
diperoleh diperkuliahan secara nyata di perusahaan atau instansi terkait.
3. Mengenalkan mahasiswa pada pola dan perilaku kerja professional di
industri sebagai referensi pengetahuan sebelum memasuki dunia kerja yang
sesungguhnya.
4. Membandingkan dan mengetahui sejauh mana ilmu yang didapat selama
perkuliahan dengan kenyataan yang ada dilapangan.
5. Mengetahui secara langung aktivitas kerja dan struktur organisasi khususnya
PT Pertamina (Persero) RU II Dumai.
6. Diharapkan setelah kerja praktek ini terdapat hubungan yang baik antara
jurusan DIII Teknik Mekatronika Politeknik Caltex Riau
dengan PT.
12
1.5Batasan Masalah
Sehubungan dengan area kerja Intrument HDC MA3 yang luas
cakupannya, maka penulis dalam kesempatan ini memfokuskan kegiatan
pada area 940 (Boiler) dan hanya membahas sistem instrumentasi
Emergency Shutdown System Boiler 940-B2 pada komplek HDC Utilities.
1.7Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I
Pendahuluan
Pada bab ini terdiri dari latar belakang, ruang lingkup, tujuan,
BAB II
Deskripsi perusahaan
Pada bab ini berisikan tentang sejarah singkat perusahaan dan
13
Penutup
Berisi kesimpulan dan saran dari penulis.
BAB II
DESKRIPSI PERUSAHAAN
14
Mengusahakan
keuntungan
berdasarkan
prinsip
pengelolaan
bentuk menjadi PT. Persero yang bergerak di bidang energi, petrokimia dan
usaha lain yang menunjang bisnis Pertamina, baik di dalam maupun di luar
negeri yang berorientasi pada mekanisme pasar.
16
Tujuh
Dumai
telah
memberikan
sumbangan
nyata
terhadap
menjadi
Kilang
Kebanggaan
Nasional,
sehingga
program
Kehadiran
situs
Pertamina
adalah
untuk
memberikan
melalui
situs
ini
dapat
tercipta
hubungan
komunikasi yang lebih baik dan kerja sama yang lebih luas dengan
semua pihak termasuk dengan mitra kerja di dalam dan di luar
negeri.
Visi
Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia.
Misi
Menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati
secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang
kuat.
Clean (Bersih )
Dikelola
secara
kepentingan,
tidak
profesional,
menoleransi
menghindari
suap,
benturan
menjunjung
tinggi
mendorong
skala
pertumbuhan
regional
melalui
18
maupun
investasi,
komersial,
4 Struktur Organisasi
Pertamina Refinery Unit II Dumai merupakan suatu unit
pengolahan dan penyulingan minyak yang berada dibawah kontrol
Direktur Refinery Pertamina Pusat. Pada Pertamina Refinery Unit II
Dumai, crude oil diolah untuk menjadi bahan bakar minyak dan gas
yang memiliki nilai guna seperti bensin, solar, avtur, kerosin, dan
LPG.
Struktur organisasi yang ada di Pertamina RU II Dumai
berbentuk staf lini yang dipimpin oleh seorang General Manager dan
bertanggung
jawab
langsung
kepada
Direktorat
Pengolahan
19
efisien,
serta
mengkoordinasi
pembinaan
pegawai
di
2. Procurement Manager
Eselon ini bertugas dan bertanggung jawab atas
kelancaran operasi pelabuhan khususnya minyak, operasi
perkapalan tanker tanker, transportasi produk kilang dan
peralatan telekomunikasi. Selain itu juga bertanggung jawab
terhadap kontrak kontrak.
3. Reliability Manager
Bidang ini bertanggung jawab terhadap kehandalan
kilang. Bagian ini mengendalikan seluruh kegiatan bagian
inspeksi Unit Reliabilitas yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
evaluasi
pemeriksaan,
penguji
peralatan
stationary,
daya
perusahaan
manusia
kepada
dan
fasilitas
karyawannya,
yang
serta
diberikan
layanan
jasa
personalia,
kesehatan,
hukum,
hubungan
pokoknya
yaitu
mencegah
dan
menanggulangi
terhadap
penyimpangan
dan
Manager
production
Dumai
dalam
melaksanakan
22
proses seperti :
High Vacum unit
Delayed Coke
Calciner
Distilled Hydro Treater
d
Utilities (UTL)
Utilities bertanggung
jawab
atas
penyelenggaraan
23
Laboratory (LAB)
Bertanggung jawab
atas
kualitas
minyak
yang
pengawasan
dari
pelaksanaan
pemeliharaan,
24
pengawasan
dari
pelaksanaan
pemeliharaan,
peralatan
Workshop
Workshop merupakan sarana penunjang untuk proses
perbaikan peralatan elektronik dan mekanik kilang PT.
Pertamina RUII
General Maintenance
Bagian ini melakukan operasi perawatan terhadap properti
non kilang, seperti : perkantoran, perumahan, sarana olah
raga, dan lainnya.
25
komunikasi
dan
sistem
komputer
serta
mengkonsolidasi
lain
berupa
neraca
rugi/laba
26
dan
laporan
Bertanggung
jawab
di
bidang
Kesehatan
dan
keuangan
dan
memeriksa
27
KODE AREA
PENJELASAN
905
910
920
925
930
940
970
Karena besarnya cakupan area Instrumen HDC MA-3, maka dipilih salah
satu unit sebagai bahan pembahasan Kerja Praktek (KP). Setelah melalui beberapa
pertimbangan, dipilihlah judul Evaluasi Emergency Shutdown System (ESD)
pada Boiler 940-B2. Pemilihan judul ini dikarenakan lokasi plant Boiler yang
tidak begitu jauh dari campo Instrument HDC MA-3, dan ketersediaan literatur
yang mendukung penulisan judul tersebut.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
28
29
Refinery water dari WTP difiltrasi di sand filter bagian HDC dan
ditampung di filtered water tank. Dari tangki ini, air dipompakan ke portable
water tank, demineralizer, aliran make-up cooling water, plant water dan
house station, baik untuk diolah lagi, maupun untuk langsung digunakan. Di
demineralizer, air dihilangkan lagi mineral-mineralnya untuk dijadikan air
umpan boiler atau boiler feed water (BFW). pengeliminasian mineral ini
dikarenakan beberapa jenis mineral dapat menyebabkan kesadahan pada air
yang dapat menimbulkan kerak (scaling) pada boiler.
30
Instrument air
Udara bertekanan ini digunakan untuk menjalankan instrumen
pengendali, seperti pneumatic valve. Udara bertekanan ini harus berupa
udara kering bebas uap air yang diproses melalui Air Dryer System.
Udara bertekanan ini dihasilkan oleh kompresor udara berjumlah 4
buah, yang digerakkan oleh turbin dan motor yang masing-masing
berjumlah dua buah.
Plant air
Udara bertekanan ini digunakan untuk keperluan proses dan
sebagai pembersih atau flushing kotoran di pipa-pipa. Udara bertekanan
ini dihasilkan di kompresor udara yang sama dengan Instrument air.
Namun, udara ini dapat langsung dialirkan tanpa melalui proses
pengeringan.
3.1.3
31
diluar tube.
diluar tube.
3.2.2
32
1. Switch
Alat pengukuran ini disebut juga sensor switch yang outputnya
berupa sinyal analog 0-24VDC yang kemudian dikonversi menjadi
sinyal 1 dan 0. Set point ditentukan pada saat kalibrasi switch,
sehingga jika nilai parameter yang diukur mencapai nilai setting maka
outputnya akan berpindah state ; selama nilainya belum mencapai set
point maka output tidak akan berubah. Sinyal output analog dari
switch dikonversi menjadi sinyal digital oleh Field Control Module
(FCM) yang kemudian ditransfer menuju Programmable Logic
Controller (PLC) melalui Fieldbus.
Tipe switch yang digunakan pada unit Boiler 940-B2 umumnya
bersifat NO (Normally Open), hal ini dikarenakan Trip System / ESD
menggunakan Common Interlock berbasis logika AND pada sistem
kontrolnya, sehingga bila salah satu switch terbuka (Open state),
Common Interlock akan menghasilkan logika 0. Hal ini membuat
beberapa solenoid valves menjadi deenergize (Trip). Namun pada
beberapa bagian ada juga yang menggunakan switch bersifat NC
(Normally Closed), biasa digunakan pada bagian yang bersifat high
triggered, seperti pada pressure switch high (PSH).
Beberapa switch yang digunakan pada unit Boiler 940-B2 antara
lain :
a. Pressure switch
Pressure switch adalah alat pendeteksi tekanan, baik
tekanan berupa udara, air, oil maupun steam, Cara kerja pressure
switch sama dengan switch SPDT / Singe Pole Dual Throw, namun
pengaktuasi switch disini memanfaatkan tekanan. Bila tekanan
melebihi nilai setting, maka switch teraktuasi.
33
b. Level Switch
Level switch digunakan untuk mendeteksi ketinggian level
cairan, contohnya digunakan untuk mendeteksi suatu volume
benda cair yang terdapat pada steam drum boiler.
Biasanya pada unit Level Transmitter terdapat beberapa
switch SPDT yang dapat dimanfaatkan sebagai indikasi Level
Switch.
c. Temperature Switch
Peralatan yang digunakan untuk mendeteksi temperatur
(suhu) dan mengaktifasikan switch pada batas harga tertentu. Pada
Temperature Switch biasanya memanfaatkan bi-metal sebagai
sensor.
Saat bi-metal mendapat panas hingga suhu tertentu, bimetal akan membengkok dan mengaktuasi micro switch.
d. Flow Switch
34
2. Transmitter
Alat ini akan merubah besaran fisis menjadi parameter sinyal yang
umum berupa arus dengan range 4-20 mA. Output dari transmiter
akan dikirim menuju Analog Input pada Field Control Module (FCM)
yang kemudian diintegrasikan dalam Distributed Control System
(DCS) Beberapa transmitter yang digunakan unit Boiler 940-B2 :
a. Pressure Transmitter
b. Level Transmitter
e. Flame Indicator
f. O2 Analyzer
level.
Magnetostrictive
adalah
serangkaian
36
FT
Gambar 10. Penempatan Orifice Plate
Tekanan
38
{ [
( ( ) ) ]}
Cd
d
: Konstanta d 4 pg 1 D
P
d
D
Cd
p
g
:
:
:
:
:
:
Flame Detector
Adalah serangkaian unit pendeteksi keberadaan api
menggunakan UV sensor. Alat ini memiliki detektor berupa tube
kaca yang berisi gas khusus, didalam selongsong ini terdapat 2
buah elektroda yang salah satunya terhubung ke sumber tegangan
AC. Detektor akan bereaksi terhadap spektrum ultraviolet (UV),
saat detektor mendapat radiasi UV yang cukup, elektron akan
dilepas dan membuat gas pengisi tube menjadi konduktif
sehingga kedua elektroda terhubung. Arus yang melalui kedua
elektroda tidak konstan, tetapi naik dan turun dengan cepat, hal
ini disebut juga avalanche (longsoran).
Bila radiasi UV sangat tinggi, dapat dihasilkan ribuan
avalanches per detik. Jumlah avalanches yang timbul akan
dijadikan patokan terhadap detektor untuk mendeteksi keberadaan
api.
39
f. O2 Analyzer
Alat ini berupa probe yang dipasang pada stack (cerobong)
buangan gas sisa pembakaran boiler dan converter untuk signal
conditioner. Fungsi alat ini sebagai pendeteksi kadar O 2 pada gas
buang. Sebenarnya O2 analyzer tidak langsung mendeteksi
konsentrasi O2 pada gas buang, namun lebih tepatnya adalah
membandingkan kadar O2 pada stack dan kadar O2 di udara luar
dalam satuan % (persen).
Bila informasi dari O2 analyzer digabungkan dengan
sumber lain melalui perhitungan tertentu, akan dapat diperkirakan
nilai perbandingan AFR (Air to Fuel Ratio) pada burner.
AFR yang tepat akan menghasilkan pembakaran yang baik,
rendah emisi, dan juga hemat bahan bakar. Nilai AFR sendiri
telah ditetapkan spesifik terhadap jenis bahan bakar melalui
perhitungan stikiometri.
AFR yang tidak sesuai spesifikasi jenis bahan bakar akan
berdampak
buruk
terhadap
Boiler.
AFR
terlalu
rendah
3. Solenoid Valve
Solenoid merupakan elemen penting pada Emergency Shutdown
System (ESD) yang berfungsi sebagai pengendali on/off. Apabila
dalam proses produksi gagal mencapai kestabilan sistem maka
solenoid valve akan deenergized kemudian akan mematikan sistem
(Trip). Solenoid Valve merupakan katup atau kran yang beroperasi
untuk membuka atau menutup aliran udara menuju shut-off valve.
40
Alat
ini
akan
memanipulasi
aliran
fluida
untuk
41
42
48% dari
Gambar 14.
Perbedaan
karakter
Control valve
5. Indikator lokal
Alat ini berfungsi mengubah besaran fisis menjadi besaran umum
yang sesuai dengan peruntukannya. Transmitter sebenarnya juga
memiliki indikator lokal sendiri dalam bentuk tampilan LCD. Namun
pada beberapa titik dilapangan masih tetap menggunakan Indikator
Lokal yang bersifat analog (Dial Gauge).
43
a.
b.
44
45
Besaran / Value
Level
Temperatur
(%)
(oC)
0
Posisi
(%)
Arus
(mA)
Tekanan
(Kg/cm)
0.2
25
0.4
25
50
12
0.6
50
75
16
0.8
75
100
20
100
Depended*
Flow
(m3/s)
Depended*
Pada beberapa besaran dimana tidak terdapat nilai min dan maks yang
absolut (seperti pada temperatur dan flow), dapat dicari nilai besaran / value
dengan persamaan :
value= p ( pmax pmin )+ p min
Contoh :
Suatu Flow Transmitter dengan range 120-341 m3/s, tentukan value pada posisi
25% dan 75% !
25%
75%
175.25 m3 / s
285.75 m3 / s
46
value=
p pmin
span ' + p ' min
span
Contoh :
Sebuah Flow Transmitter dengan range 120-341 m3/s menunjukkan nilai
penunjukkan 175.25 m3/s , berapa semestinya besar sinyal arus saat itu ?
Diketahui:
p
= 175.25 m3/s
pmin
= 120 m3/s
span
= |pmax - pmin|
= |340 m3/s 120m3/s |
= 220
span
= |pmax pmin|
= |15mA 3mA |
Maka :
value=
p pmin
spa n ' + p' min
span
value=
175.25120
12+3
220
= 12
pmin
= 3mA
47
HP Steam
Header
Steam
Drum
Economier
Superheater
FDF
MP Steam
FO Supply
FG Supply
Water
Drum
HBW
BFW
48
juga HPS (High Pressure Steam) yang bertekanan 42,9 kg/cm 2 dan suhu
398oC.
Selama beroperasi nyala api pada burner tidak diperbolehkan mengenai
dinding pipa / tube boiler karena dapat menyebabkan terjadinya hot spot
pada bagian yang terkena api secara langsung. Apabila hal ini terjadi dapat
mengakibatkan kerusakan pada tube tersebut. Jadi pemanasan yang terjadi
adalah pemanasan secara tidak langsung / radiasi.
Sistem kontrol Boiler 940-B2 menggunakan Boiler Management System
(BMS) yang terhubung dengan jaringan DCS (Distributed Control System).
DCS adalah sistem pengontrolan proses industri yang terdistribusi baik
secara fungsional maupun secara geografis, yang terdiri dari berbagai macam
jenis dan tipe hardware yang saling berinteraksi untuk melakukan fungsi
pengendalian proses dalam suatu jaringan dengan menggunakan kabel fiber
optic, kabel koaksial, dan atau UTP (Unshielded Twisted Pair) sebagai media
penghubungnya
DCS memungkinkan pengontrolan sekaligus pengawasan secara real-time
terhadap suatu proses sekaligus melakukan self-tuning melalui perhitungan
matematis kompleks agar sistem bekerja optimal. PT. Pertamina RUII
menggunakan DCS dari vendor Foxboro I/A Series, dimana pengontrolan
unit pada area Utilities dilakukan didalam Utilities Control Room, didalam
ruangan ini para operator melakukan tugas supervisory terhadap unit di
komplek Utilities HDC. Pengontrolan disini berbasis HMI (Human to
Machine Interface), sehingga memudahkan operator melakukan tugas
mereka.
49
Pada setiap scan time, tiap Main Processor akan mengeksekusi program
dan mengirimkan keluaran kepada modul output. Voter akan memvoting data
50
: 25 VP-14W
: Combustion Engineering
Manufacturing
: 68 Ton/hour
: 42,9 Kg/cm2
: 398C
: 121C
: 103,4 Ton
51
: 138,25 ton
Continuous blowdown
: 5%
Fuel
Furnace Type
: Pressurized
: 49,5 Kg/cm2
3.5.1 Furnace
Furnace didesain dari type water-wall tangent tube (water tube type). Pipa
berdiameter 3 seam welded digunakan untuk memastikan kekuatan tube
dan untuk menghindari tube failure akibat pembakaran yang berlebihan.
: 76.1 mm
Tube thickness
: 3.6 mm
Furnace volume
: 80.6 m3
3.5.3
Steam Superheater
Outside diameter
: 273 mm
Material quality
: SA 106 Gr. B
Outside diameter
: 47.5 mm
Thickness
: 5 mm
Material
52
Outlet header
Tube
Outside dimeter
Material
Heating surface
3.5.4 Economizer
Economizer memanfaatkan energi panas dari sisa pembakaran fuel,
kemudian panas ini digunakan untuk menaikkan suhu BFW. Spesifikasi
economizer :
Type
Gases run
: Up going
Water run
: Down going
Element number
: 37
: 20
Number of tubes
: 740
Tubes O.D
: 51 mm
Tube thickness
: 5 mm
: SA 192
Transverse pitch
: 76 mm
Longitudinal pitch
: 101.6 mm
3.5.5 Fuel
Boiler 940-B2 menggunakan dua jenis bahan bakar, fuel oil dan fuel gas.
Fuel oil digunakan sebagai main fuel, sedangkan fuel gas digunakan sebagai
pilot. Berikut spesifikasi bahan bakar Boiler 940-B2 :
Fuel Oil
High Heating Value (HHV)
: 10,286 Kcal/Kg
: 9,706 Kcal/Kg
Sulphur Content
: 2,47 % max
Viscosity at 37,8C
: 269,3 cst
53
Viscosity at 76C
: 44 cst
Pressure at header
: 3.5 Kg/cm2
Fuel Gas
High Heating Value (HHV)
: 12,900 Kcal/Kg
: 11,750 Kcal/Kg
H2S, volume
: 0.2 %
54
3.6.2
Gerbang Logika OR
Gerbang logika OR adalah gerbang logika yang memiliki dua atau
lebih sinyal masukan, yang dihubungkan secara paralel dan memiliki
satu sinyal keluaran. Jika salah satu atau semua inputnya mempunyai
logika 1, maka outputnya akan berlogika 1.
55
3.6.3
56
BAB IV
PEMBAHASAN
keselamatan peralatan dan manusia, faktor lain yang sangat terkait misalnya
kehilangan jam kerja ataupun kehilangan aset perusahaan, oleh karena itu
dipasanglah ESD yang berfungsi untuk menghindari atau mengurangi
masalah-masalah tersebut.
940-FT-73BE
940-FT-73B
940-LSL-133
940-LSLL-1122
940-PSH-1130
940-PSH-1126
940-PSL-1082B
940-PSL-1098A
940-TSL-1094B
940-PDSL-1110
940-PSL-1102
940-XY-1070
58
940-XY-1049A
940-XY-1049B
940-XY-1049C
940-BIS-1150A
940-BIS-1150B
Switch
Push button
Central panel equipments
940-FSL-73AE
940-FSL-73BE
940-FSH-73B
940-PB-12
Bypass key
Alarm
940-FSL-73AE
940-FSL-73BE
940-FSH-73B
Description
Flow Switch Low (Transmitter
Combustion Air 1)
Setting
17500
Nm3/Hr
(25%)
17500
Nm3/Hr
(25%)
24000
Nm3/Hr
(35%)
59
940-LSL-133
940-LSLL-1122
940-PSH-1130
940-PSH-1126
940-PSL-1098A
940-PSL-1098B
940-TSL1094A
940-TSL-1094B
940-PDSL-1110
940-PSL-1102
940-PSL-1082A
940-PSL-1082B
25%
20%
47.5
500
1.5
2.5
Kg/Cm2
550C
0.4
(Steam/F.O)
Kg/Cm2
Pilot)
Kg/Cm2
600C
mm.W.C
Kg/Cm2
0.5
Kg/Cm2
1 Kg/Cm2
0.5
Pilot)
Kg/Cm2
Salah satu final element penting pada pengontrolan Boiler adalah Solenoid
Valve. Pada kondisi normal operasi (semua nilai setting equipment terpenuhi)
solenoid akan terus energized sehingga katup terbuka dan fuel dapat mengalir
menuju burner. Jika terjadi ketidak stabilan dimana nilai variabel-variabel
yang dikendalikan tidak lagi sesuai dengan setting, maka PLC akan
memberikan output logika nol sehingga arus listrik menuju solenoid terputus.
Solenoid akan deenergized dan aliran udara bertekanan menuju shut-off valve
terputus, shut-off valve yang bersifat ATO (Air To Open) akan menutup dan
60
bekerja
walau
main
burner
sudah
menyala.
Variabel
yang
61
62
dihasilkan partikel fuel oil yang lebih kecil, menyebar, dan gampang disulut.
Sumber atomizing steam sendiri menggunakan MP Steam.
63
65
HP STEAM
940- PSH-1130
940- LSLL- 1122
940- LSL-133
ECONOMIZER
STEAM DRUM
FDF
940- BIS-1150A
FUEL
940- BIS-1150B
940- PSH- 1126
To Continuos
Blowdown
( V2)
WATER DRUM
HBW
66
67
diakibatkan
oleh
kebocoran.
Kehilangan
tekanan
dapat
68
69
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1.
2.
3.
5.2 Saran
1.
2.
3.
4.
70
5.
Perlu adanya sebuah forum khusus bagi peserta, calon, maupun yang
telah melaksanakan KP untuk berbagi pengalaman, tips, dan informasi berharga
lain. Agar kualitas mahasiswa calon peserta KP terus meningkat tiap tahunnya.
Antoni, R
71