Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dari
latar
belakang
manusia
yang
berbeda-beda.Hal
ini
usia anak sekolah maka diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam
membantu menangani masalah tersebut baik promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
Untuk memberikan gambaran tentang
Melakukan analisis dan sintesa data komunitas agregat anak usia sekolah.
1.3 Manfaat
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan di atas, asuhan keperawatan yang
terjadinya perilaku
berisiko.
2
Memberikan informasi data tentang anak usia sekolah dan risiko yang
mungkin terjadi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12
tahun
Data subsystem
Delapan subsitem yang dikaji sebagai berikut :
1. Lingkungan Fisik
Inspeksi
aktifitas
anak
usia
sekolah
di
sekolah.
2. Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia sekolah,
bentuk pelayanan kesehatan bila ada, apakah terdapat pelayanan
konseling bagi anak usia sekolah melalui wawancara.
3. Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua
siswa, jumlah uang jajan para siswa melalui wawancara dan
melihat data di staff tata usaha sekolah.
4. Keamanan dan transportasi.
Keamanan : adanya satpam sekolah, petugas penyebarang jalan.
Transportasi : Jenis transportasi yang dapat digunakan anak usia
sekolah, adanya bis sekolah untuk layanan antar jemput siswa
5. Politik dan pemerintahan
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib
sekolah yang harus dipatuhi seluruh siswa.
6. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh anak usia sekolah untuk
memperoleh informasi pengetahuan tentang kesehatan melalui
buku dan sosialisasi dari pendidik.
b. Komunikasi informal
Komunikasi/diskusi yang dilakukan anak usia sekolah dengan
guru dan orang tua, peran guru dan orang tua dalam
2.4.2 Fungsi dan Peran Perawat CHN Pada Agregat Anak Usia Sekolah
lintas
sektoral
usia
sekolah,
menggunakan
proses
diagnostik
untuk
4. Case manager
Mengidentifikasi kebutuhan anak usia sekolah, merancang rencana
perawatan untuk memenuhi kebutuhan anak usia sekolah,
mengawasi pelaksanaan pelayanan dan mengevaluasi dampak
pelayanan.
5. Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan anak
usia sekolah
diagnosa
keperawatan,
merencanakan
intervensi
keperawatan,
9. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi anak usia sekolah,
menentukan kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus anak usia
sekolah terhadap pengambil keputusan, mempersiapkan anak usia
sekolah untuk mandiri.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA AGREGAT ANAK USIA SEKOLAH
Perempuan
Laki-laki
Kristen
3.1%
Diagram 2 :
Karakteristik
anak
usia
sekolah
Islam
96.9%
Berdasarkan
Agama
di
Dari
3.1.2
Data subsystem
Delapan subsistem yang dikaji sebagai berikut :
1
Lingkungan Fisik
Inspeksi : Tipe sekolah permanen, tempatnya strategis dekat
dengan jalan raya. Kebersihan lingkungan sekolah
kurang terjaga dengan baik, terdapat 1 kantin di dalam
sekolah yang menjual makanan yang kurang terjamin
kebersihannya. Terdapat banyak penjual makanan di
depan gerbang sekolah. Jenis makanan yang dijual tidak
terjamin kebersihannya. Terdapat 2 kamar mandi yang
terpisah antara kamar mandi anak laki-laki dan
perempuan. Kondisi terawat dengan baik.
Auskultasi
Tidak
Coklat
Snack
Tidak
anak-anak
SDN
IV Wonokromo
sudah
mendapat
Jumlah
Persentase
Malas
50
40.6 %
60
48.7 %
Lupa
13
10.5 %
Total
123
100 %
Transportasi
Jenis transportasi yang digunakan anak-anak SDN IV
Wonokromo sepeda, jalan kaki, dan diantar oleh orang tua.
berasal dari media, para guru dan orang tua. Hasil pengkajian
yang telah diperoleh adalah sebagai berikut:
50
40
30
20
10
0
Media
Ortu
Guru
Diagram
informasi
yang
digunakan
anak
usia
:
sekolah
Sumber
untuk
Komunikasi informal
Komunikasi informal yang dilakukan oleh anak usia
sekolah di sekolah SDN IV Wonokromo meliputi data
tentang
diskusi
anak,
keterlibatan
orang
tua
dan
lingkungan
dalam
60
40
20
0
Sering
Jarang
Tidak Pernah
Diagram
Berdasarkan diagram
SDN
IV
Wonokromo
Tidak perlu
1.0%
bahwa
hampir
100
Perlu
responden
99.0%
menyatakan
perlu
Pendidikan
8. Rekreasi
Tempat rekreasi yang sering dimanfaatkan anak bersama
orang tuanya
3.1.3
Analisa Data
Data
Masalah
Lingkungan fisik :
Adanya kebiasaan pada lingkungan anak
usia sekolah yang kurang baik bagi Defisit
kebersihan
diripada
perkembangan anak yaitu orang tua dan agregat anak usia sekolah
lingkungan anak yang membiasakan tidak
menggosok gigi sebelum tidur sehingga
kebiasaan ini diikuti oleh anak usia sekolah
2 Keamanan dan transportasi:
a Kebiasaan jajan sembarangan
- 80%anak
usia
sekolah
memiliki
-
%)
45 murid yang bermasalah pada gigi
dengan persentase 36.5 %
gosok
gigi
sebelum
tidur
menyelesaikan masalah
Sebesar 99% anak usia sekolah
menganggap perlu peran ortu untuk
mengatasi masalah anak
untuk
memperoleh
Ketidakefektifan
komunikasi
3.2.3
beralasan tidak menggosok gigi karena tidak disuruh oleh orang tuanya
Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk
memperoleh informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya
b/dsumber informasi yang digunakan anak untuk mengetahuiinformasi
tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber dari media khusunya
3.2.4
Diagnosa
keperawatan
pada Pentingnya
penyelesaian
Perubahan
positif
untuk Penyelesaian
untuk Total
penyelesaian di komunitas
score
0 : tidak ada
0 : tidak ada
1 : rendah
1 : rendah
2 : sedang
2 : sedang
3 : tinggi
3 : tinggi
masalah
1 : rendah
2 : sedang
3 : tinggi
Defisit kebersihan diri pada agregat 3
anak usia sekolah
Risiko terjadinya kejadian karies 3
gigi pada agregat anak usia sekolah
Risiko
penyalahgunaan
media 2
sesuai
dengan
perkembangannya
Ketidakefektifankomunikasi
dengan orang tua
anak 2
Kesimpulan : masalah komunitas yang menjadi prioritas adalahrisiko kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah dan yang
akan dijadikan implementasi adalah upaya preventif dan promotif untuk mencegah terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak
usia sekolah di SDN IV Wonokromo Kelurahan Wonokromo Surabaya.
Tujuan
1
Rencana Tindakan
Sasaran
Metode
Waktu
Tempat
SDN
IV
Wonokromo
Surabaya
Agregat anak
usia sekolah
mendapatkan
pengetahuan
yang
cukup
tentang
pencegahan
masalah
karies gigi
untuk
2014
bersama-sama
mempraktikan
cara
menggosok
gigi
dengan
dan
baik
benar
5 Lakukan
kerjasama
dengan
puskesmas
setempat
untuk
melakukan
monitoring
31-12-
terhadap
3.5
Implementasi
Dx. Keperawatan
Hari/tanggal
Risiko
terjadinya Senin
3 12 - 2012
kejadian
karies
gigi pada agregat
Kegiatan
1
Melakukan pendekatan secara formal dengan kepala sekolah, guru, dan petugas UKS.
Kepala sekolah, seluruh guru, dan petugas UKS mendukung diadakannya penyuluhan
kesehatan tentang karies gigi di SDN IV Wonokromo Surabaya.
Memberikan penyuluhan kesehatan tentang karies gigi pada kelompok anak usia
sekolah. Seluruh anak antusias dan semangat untuk mengikuti kegiatan penyuluhan
kesehatan.
Mendemonstrasikan cara menggosok gigi dengan baik dan benar pada kelompok anak
usia sekolah. Seluruh anak antusias dan semangat untuk cara menggosok gigi dengan
4
Senin
31 - 12 - 2012
3.6 Evaluasi
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil. Evaluasi
proses dari pelaksanaan diagnosa keperawatan pertama di SDN IV
Wonokromo Surabaya adalah 100% peserta hadir, 90% peserta terlibat aktif
dalam diskusi dan pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai alokasi waktu.
Evaluasi hasil yang dapat diketahui adalah melalui peningkatan pengetahuan
kelompok anak usia sekolah tentang cara menggosok gigi dengan baik dan
benar yang dapat dilihat dari antusias anak usia sekolah dalam mempraktikan
cara menggosok gigi dengan baik dan benar.
BAB IV
SIMPULAN
4.1 Simpulan
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu
dengan sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga,
kelompok/agregat dan masyarakat. Salah satu agregat di komunitas adalah
kelompok anak usia sekolah yang tergolong kelompok berisiko (at risk)
terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait perilaku tidak sehat. Yang
menjadi sasaran pengkajian adalah anak usia sekolahSD dengan umur 6 12
tahun berjumlah 123 siswa.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada agregat anak usia sekolah
menggunakan pendekatan Community as partner model. Klien (anak usia
4.2 Saran
1. Dibutuhkan peran perawat komunitas untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan pada komunitas anak usia sekolah
2. Dibutuhkan peran serta orang tua, guru, dan anggota masyarakat untuk
mendukung keberhasilan intervensi asuhan keperawatan pada komunitas
anak usia sekolah