Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi informasi yang terjadi pada era saat ini,
PERMASALAHAN
2.
3.
1.3
TUJUAN
Tujuan dari penulisan proposal yang telah dilakukan oleh penulis adalah:
1.
2.
3.
1.4
1.
BATASAN MASALAH
Sistem Informasi ini hanya berfungsi sebagai pelayanan dalam hal booking
dan pembayaran saja.
2.
1.5
METODOLOGI
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika atau susunan penulisan proposal ini dibagi dalam bentuk bab-bab,dan
pada setiap bab membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proposal yang
kami buat.
Bab-bab tersebut berisi antara lain :
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang,perumasan masalah,
batasan masalah tujuan,metedologi dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang teori yang mendukung yang digunakan
perancangan sistem informasi.
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini berisi tentang metode dan aplikasi yang digunakan
dalam menyelesaikan Sistem Informasi tersebut.
BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini berisi tentag uaraian implementasi dari Sistem
Informasi tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
Alternate Key (Unique Key) : key ini sebenarnya hampir sama dengan fungsi
primary key yaitu berjenis unique key. Maksudnya adalah mungkin saja primary
key yang kita buat pada suatu tabel adalah merupakan autonumber (angka yang
bertambah terus-menerus ketika proses insert data, sehingga tidak dimungkinkan
terdapat nilai yang sama), dikarenakan tidak diperbolehkan ada dua primary key
maka dapat dibantu oleh alternate key ini sebagai penanda unique-nya sebuah
record dengan record lain. Dalam sebuah tabel diperbolehkan lebih dari satu
alternate key.
Seperti sudah disinggung diatas, key
haruslah unik. Selain unik, nilai Primary key tidak boleh null (kosong, tidak
diketahui, tidak dapat ditentukan). Unique key boleh null. Perlu dipahami, bahwa
suatu nilai null tidak pernah sama dengan nilai null yang lain, bahkan tidak pernah
sama dengan dirinya sendiri. Jadi, disuatu tabel sejumlah data (row) Unique keynya boleh lebih dari satu yang, atau semuanya, memiliki nilai null.
2.1.2. Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang
memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi
memiliki masalah tersebut. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu
ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete),
pengubahan (update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.
Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel
dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level
normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk
tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal
ketiga. Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Bentuk tidak normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan
mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi
dan data dikumpulkan apa adanya.
b. Bentuk normal pertama
Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom
bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang
cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi
nama kolom).
Aturan :
Tidak adanya atribut multi-value, atribut komposit atau kombinasinya.
Mendefinisikan atribut kunci.
Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat
dibagi-bagi lagi).
c.
Bentuk normal kedua
Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam
bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya
terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap
kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai
kunci primer yang sama.
Aturan :
Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF).
Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (functional
dependency) pada atribut kunci.
Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada
tabel yang lain.
Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi atributatribut yang telah dipisah tadi.
d.
Bentuk normal ketiga
Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam
bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki
ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.
Aturan :
Sudah berada dalam bentuk normal kedua (2NF).
Tidak ada ketergantungan transitif (dimana atribut bukan kunci
tergantungpada atribut bukan kunci lainnya).
Tabel-tabel yang memenuhi kriteria normalisasi ketiga, sudah siap
diimplementasikan. Sebenarnya masih ada lagi bentuk normalisasi yang lain.
Normalisasi Boyce-Codd, 4NF, 5NF, hanya saja jarang dipakai. Pada kebanyakan
kasus, normalisasi hanya sampai ketiga.
2.2
suatu database tertentu. Tahap kedua adalah membuat Physical Data Model
(PDM), PDM merupakan bentuk spesifik dari CDM yang telah kita bangun.
Power Designer memiliki banyak dukungan target database, sehingga kita tidak
perlu bingung mengenai tipe tipe data yang dipergunakan, karena Power
Designer akan menyesuaikan seperti pada tipe data yang kita definisikan
sebelumnya pada tahap CDM. Tahap terakhir adalah mengenerate script Data
Definition Language (DDL) dari PDM yang telah dibuat. Melalui DDL inilah kita
dapat mengenerate objek objek database (table, trigger,view,
procedure) sehingga kemudian DDL script ini dapat kita eksekusi ke
software database lain seperti Oracle atau MySQL, atau dapat juga kita buat
koneksi dan mengeksekusinya langsung via Power Designer.
2.2.2 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem.
Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi
oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks
hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang
akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi
siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa
saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.
Jadi, yang dibutuhkan adalah (1) Siapa saja pihak yang akan memberikan
data ke sistem, (2) Data apa saja yang diberikannya ke sistem, (3) kepada siapa
sistem harus memberi informasi atau laporan, dan (4) apa saja isi/ jenis laporan
yang harus dihasilkan sistem.
Kata Siapa di atas dilambangkan dengan kotak persegi (disebut dengan
terminator), dan kata apa di atas dilambangkan dengan aliran data (disebut
dengan data flow), dan kata sistem dilambangkan dengan lingkaran (disebut
dengan process).
2.2.3
CDM
Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari
koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan
(relationship) antara entitas-entitas itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk
Entity Relationship Diagram.
Manfaat Penggunaan CDM dalam perancangan database :
Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti,
hubungan, dan batasan-batasan.
Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis.
2.2.4 PDM
Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data
serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom
di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.
2.2.5 Perbedaan CDM dan PDM
Terdapat perbedaan antara CDM dan PDM. Perbedaannya adalah sebagai berikut :
1.
CDM : perancangan basis data yang berdasarkan pengumpulan data dan
analisis. Pembuatan CDM adalah suatu tahap dimana kita melakukan proses
indentifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan
data dan analisa. Untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan suatu sistem database,
kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian lain dari sistem informasi yang
akan berinteraksi dengan sistem database. Tipe data bersifat general dan tidak
spesifik.
2.
PDM : Perancangan database secara fisik tipe data bersifat lebih khusus
dan spesifik. Perancangan PDM merupakan representasi fisik / sebenarnya dari
database.
2.2.6
Diagram Berjenjang
2.
3.
4.
2.2.7
Data Flow Diagram adalah alat pembuatan model untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan
alur data baik secara manual maupun komputerisasi. DFD merupakan gambaran
sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak,
struktur data atau organisasi file juga merupakan alat yang digunakan pada
pengembangan sistem yang struktur dan juga dokumentasi sistem.
Komponen Data Flow Diagram pada suatu sistem dibedakan menjadi empat
bagian diantaranya, yaitu :
1. Entitas Luar (Terminator)
Melambangkan entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang
dikembangkan.Terminator merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem
yang dapat berupa orang. Organisasi atau sistem lainnya yang berada
dilingkungan luarnya yang akan memberikan input dan menerima output dari
sistem. Terminator dapat ditunjukkan dengan simbol persegi panjang atau kotak.
Menunjukkan arus data / informasi yang mengalir menuju atau dari suatu proses.
Arus data diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses,
simpanan data, kesatuan luar.
Terdapat beberapa syarat dalm pembuatan komponen Data Flow Diagram, yaitu :
a.
b.
c.
dan bentuk proses serta alur data melingkar dan alur data lurus.
d.
Menghindari penggambaran yang rumit, seperti persilangan alur dan
karena banyaknya proses.
e.
Penggambaran Data Flow Diagram yang konsisten, dengan menghindari
penggambaran lubang hitam (Black Holes) dan penggambaran rumit lainnya.
Dalam pembuatan perancangan sistem hendaknya membuat suatu aliran
dokumen yang membuat gambaran tentang bagaimana dokumen ini melalui input,
proses, output yang menghasilkan dokumen yang dalam bentuk fisiknya tidak
boleh hilang atau rusak dalam proses baik karena kesalahan manusia yang akan
menjadikan sebuah informasi yang dihasilkan oleh sebuah dokumen menjadi lebih
jelas dan akurat. Melalui Flow Of Document kita dapat dengan mudah
menghasilkan dokumen apa saja.
Simbol-simbol yang digunakan dalam sebuah flow of document, yaitu :
1.
Document
Manual Input
3.
4.
Diagram Konteks
Suatu diagram yang menggambarkan suatu sistem secara umum / global.
Diagram Zero
Bagan berjenjang untuk memperjelas semua proses yang terdapat pada
level diagram konteks.
Diagram Detail / Level / Primitive
Bagan berjenjang yang didekomposisi / menjelaskan terhadap proses yang
lebih detail.
Gambar 2.12 Contoh DFD level sistem pencarian rute bus kota
2.2.7.2 Keseimbangan DFD
Orang tersebut mungkin diganti oleh orang lain saat mendatang, sehingga
bila tiap kali ada pergantian orang yang melaksanakan fungsi tersebut, maka
sistem yang dibentuk harus diubah lagi.
2.
Orang tersebut mungkin tidak melaksanakan satu fungsi sistem saja,
melainkan beberapa fungsi sistem yang berbeda. Daripada menggambarkan
beberapa proses dengan nama yang sama tetapi artinya berbeda, lebih baik
tunjukkan dengan tugas/fungsi sistem yang sebenarnya akan dilaksanakan.
3.
tugas/fungsi sistem yang akan dilaksanakan, maka lebih baik pemberian nama ini
menggunakan kata kerja transitif.
4.
karena data store menunjukkan data apa yang disimpan untuk kebutuhan sistem
dalam melaksanakan tugasnya. Jika sistem sewaktuwaktu membutuhkan data
tersebut untuk melaksanakan tugasnya, maka data tersebut tetap ada, karena
sistem menyimpannya.
5.
Begitu pula untuk komponen alur data, namanya lebih baik diberikan
dengan menggunakan kata benda. Karena alur data ini menunjukkan data dan
informasi yang dibutuhkan dan yang dikeluarkan oleh sistem dalam pelaksanaan
tugasnya.
adanya persilangan data pada DFD, maka makin baik DFD yang dibentuk oleh
profesional sistem.
Persilangan alur data ini dapat dihindari dengan menggambarkan DFD
secara bertingkat-tingkat (levelisasi DFD), atau dengan menggunakan pemakaian
duplikat terhadap komponen DFD.
Komponen
DFD
yang
dapat
menggunakan
duplikat
hanya
komponenstore dan terminator. Pemberian duplikat ini juga tidak dapat diberikan
sesuka profesional sistem yang membuat DFD, tetapi makin sedikit pemakaian
duplikat, makin baik DFD yang terbentuk.
a.
Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada
di level zero.
b.
Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari
sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
c.
Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber
maupun tujuan alur data.
d.
Gambarkan DFD level Satu. Hindari perpotongan arus data. Beri nomor
pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses
sebelumnya.
6.
DFD Level Dua, Tiga.
7.
Diagram ini merupakan dekomposisi dari level sebelumnya. Proses
dekomposisi dilakukan sampai dengan proses siap dituangkan ke dalam program.
Aturan yang digunakan sama dengan level satu.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggambaran levelisasi DFD,
yaitu :
1.
Dalam diagram konteks, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti
memodelkan
struktur
data
dan
hubungan
antar
data
dan
karakteristik yang unik (dinamakan identifier atau sering disebut sebagai atribut
pengidentifikasi) yaitu, sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang
secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain.
d.
Entitas Lemah
Entitas yang tidak mempunyai atribut kunci. Entitas lemah diidentifikasikan
dengan menghubungkan entitas tertentu dari tipe entitas yang lain ditambah
atribut
dari
entitas
lemah.
Tipe
entitas
lain
yang
dipakai
untuk
mengidentifikasikan suatu entitas lemah disebut identifying owner dan relasi yang
menghubungkan entitas lemah dengan owner disebut identifying relationship
Contoh entitas pegawai.
2.2.8.1 Atribut
Entitas mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendekripsikan
karakter dari entitas. Atribut adalah properti atau karakteristik yang dimiliki oleh
suatu entitas dimana properti atau karakteristik itu bermakna atau berarti bagi
organisasi atau perusahaan, misalnya untuk pencatatan data pegawai di suatu
instansi, entitas pegawai mungkin memiliki atribut-atribut nomor induk pegawai,
nama, alamat, nomor telepon, gaji pokok dan lainnya. Setiap diagram hubungan
entitas bisa terdapat lebih dari satu atribut. Atribut digambarkan dalam bentuk
elips.Entitas memiliki himpunan atribut yang berasosiasi dengannya.
Atribut terdiri dari atribut sederhana atau atormis, atribut komposit, atribut
berharga tunggal. atribut null-value, atribut kunci, atribut bernilai banyak dan
atribut turunan. Masing-masing atribut memiliki ciri tersendiri. Atribut atormis
tidak dapat dibagi-bagi menjadi atribut yang sederhana. Atribut komposit adalah
atribut yang dapat dipecah menjadi atribut lain, misalnya atribut alamat dapat
dipecah menjadi atribut jalan, kecamatan, kelurahan,kota serta kode pos. atribut
komposit digunakan pada database untuk kemudahan menjawab pertanyaanpertanyaan tertentu dalam database atribut berharga tunggal mempunyai satu
harga untuk entitas tertentu, atribut null-value tidak mempunyai nilai, atribut
kunci merupakan atribut unik dari suatu entitas dan nilai dari atribut kunci akan
berbeda untuk masing-masing entitas.atribut bernilai banyak adalah atribut yang
entitasnya lebih dari satu, misalnya adalah atribut hobi. Atribut hobi ini bisa terdiri
2.3
ORACLE
Oracle mendominasi pasar database server, hal ini mungkin didasarkan kepada
banyak perusahaan berskala besar mengunakan Oracle dalam mengelola datanya.
Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer, Bob
Miner, Ed Oates dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (Chief Executive
Officer). Konon, dari ketiga programmer tersebut, Larry adalah yang nomor 3
Oracle 10g menawarkan sebuah infrastruktur kinerja yang tinggi untuk ebisnis.Pada Oracle 10g terdapat semua yang diperlukan untuk mengembangkan
dan mengatur aplikasi-aplikasi internet. Ada 2 produk Oracle 10g, yaitu :
1.
Oracle 10gAS juga menyediakan integrasi antar pemakai, aplikasi, dan data
melalui organisasi anda.
2.
Oracle10g Database
Oracle10g Database
mengatur
seluruh data.
Oracle10g database
tidak
hanyamengatur object relational data, tetapi juga data yang tidak terstruktur
seperti:
a.
b.
c.
d.
e.
Spreadsheets
Document word
Presentasi Power Point
XML
Tipe data multimedia seperti MP3, grafik, video, dll
Sejak diperkenalkannya Oracle database, Oracle terus mengeluarkan versiversi baru dengan sejumlah perbaikan untuk menambah keunggulan database
tersebut terhadap versi sebelumnya, Oracle mulai merajai pasaran sejak
dikeluarkannya Oracle 7, sampai saat ini Oracle 11 telah dikeluarkan oleh Oracle.
Pada praktikum Basis Data ini kita menggunakan Oracle 10g. Untuk Oracle 10g
perusahaan Oracle yang mengeluarkan empat jenis yaitu:
1.
Edisi Personal. Pada edisi ini hanya terbatas dipakai oleh satu pemakai
menengah dengan sejumlah pemakai bersama atau dapat juga disebut edisi
workgroup.
3.
berskala besar dengan sejumlah pemakai yang sangat banyak. Edisi ini
mendukung fitur lanjutan seperti data warehousing dan lainnya.
Pada praktikum Basis Data ini akan menggunakan Oracle Edisi Enterprise
yang mencakup semua pilihan.Untuk mempermudah administrasi database,
Oracle 10g menyediakan suatu piranti utama yang dinamakan Oracle Enterprise
Manager Console (OEM Console).Pada saat kita membuka OEM Console dengan
cara men-click menu Start -> Program -> Oracle -> OracleHome92 -> Enterprise
Manager console, kita akan mendapati komponen-komponen sebagai berikut:
1.
Instance
Schema
Security
Security merupakan tempat untuk menyimpan informasi tentang semua user yang
ada di DBMS Oracle, Roles, dan Profiles.
4.
Storage
Distributed
Warehouse
Merupakan fitur yang didesain khusus untuk melakukan proses pelacakan dan
analisa data yang sangat besar dari cita-cita yang telah dikumpulkan selama
bertahun-tahun. Fitur ini tidak akan dimasukkan dalam praktikum ini.
7.
Workspace
XML Database
XML (eXstensibel Markup Language) adalah bahasa yang kita gunakan untuk
melacak data di Internet (web). XML sangat mendukung untuk pelacakan data
dalam database di Internet. Sebagaimana Warehouse, XML Database juga tidak
dibahas dalam praktikum periode ini.
9.
Struktur Logika
Struktur ini hanya digunakan untuk mengaitkan tempat penyimpanan data untuk
table, view, index, dan obyek-obyek lainnya ke sistem operasi. Struktur logika
terdiri dari :
1.
2.
3.
database tertentu.
4.
4)
struktur data
Stability, yaitu kemampuan untuk tidak crash karena beban kerja yang
5)
tinggi.
Availability, yaitu kemampuan dalan penanganan crash atau failure agar
6)
7)
8)
9)
10)
Struktur Fisik
a.
c.
d.
e.
Setelah itu klik next untuk langkah selanjutnya sehingga muncul tampilan
pemilihan direktori tujuan instalasi seperti di bawah ini. Klik tombol next
untuk melanjutkan.
f.
Contoh: p4ssw0rd
Setelah konfirmasi password tersebut silahkan klik tombol next. Password ini
akan digunakan untuk proses login ke dalam database dengan user sys atau
system, yaitu user bawaan dari Oracle yang otomatis terbentuk pada saat proses
instalasi.
g.
Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Tunggu berapa saat
sampai proses selesai.
i.
dengan memasukkan:
Username : system
3.
3.
Resource : role yang mempunyai semua hak sistem yang diperlukan untuk
2.3.5
tipedata[default][constraint kolom]
nama_kolom_2
tipedata[default][constraint kolom]
... nama_kolom_n
}
[AS QUERY]
tipedata[default][constraint kolom]
Sebagai contoh kita akan membuat tabel DEPARTEMENT dan tabel LOKASI
dari projek database company. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
a.
b.
Sekarang dalam schema anda telah memiliki dua buah tabel yaitu
DEPARTEMENT dan LOKASI. Untuk mengetahui tabel apa saja yang ada dalam
schema kita, anda dapat mengetahui dengan mengeksekusi sintaks berikut :
SELECT * FROM ;
Respon SQLPlus Worksheet;
TNAME
TABTYPE
CLUSTERID
-------------------------------- ----------- -------DEPARTEMENT
TABLE
LOKASI
TABLE
2 rows selected.
Untuk menambah constrain primary key pada tabel departemen kita dapat
menggunakan perintah Alter Table.
Dengan menggunakan Alter Table kita dapat melakukan :
1)
2)
3)
4)
b.
Pada tabel lokasi kita tidak langsung memberikan primary key tetapi foreign key
dulu karena pada lokasi kolom yang akan kita jadikan primary key merupakan
kombinasi dari dua buah kolom yaitu No_Departement dan Nama_Lokasi,
sedangkan kolom No_Departemen sendiri sebagai foreign key dari tabel
departemen. Maka sebelum memberikan constrain primary key ke lokasi terlebih
dahulu kita kerjakan pemberian constraint foreign key.
Untuk memberikan constraint foreign key ke tabel lokasi dapat kita
lakukan dengan cara yang sama dengan cara yang sama dengan langkah satu yaitu
menggunakan Alter Table dan ADD Constraint.
Oracle Database juga menyediakan perintahuntuk melihat constraint dari
suatu tabel yang telah kita buat.
Sintaks dasar untuk melihat constraint adalah :
Select constraint_name, constraint_type,
search condition
From user_constraint
Where table_name = Employes
Selain create, dan alter yang telah kita coba praktikkan masih ada satu lagi
perintah yaitu drop. Perintah ini kita gunakan untuk menghapus objek yang telah
kita buat.
BAB III
DESAIN SISTEM
tersebut. Setelah pemesanan selesai, maka data pemesanan ini akan disimpan ke
dalam database server. Ketika hari pemesanan tiba dan sebelum bermain, member
harus melunasi biaya sewa lapangan ke kasir. Setelah itu member memperoleh
kwitansi pelunasan pemesanan dan bisa langsung di tunjukkan ke penjaga
lapangan.
3.2 DIAGRAM KONTEKS
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem. Diagram konteks akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.
Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam
diagram konteks. Diagram konteks Sistem Informasi Persewaan Lapangan Futsal
berisi gambaran umum (secara garis besar), seperti pada gambar dibawah.
TOP LEVEL
Sistem Informasi Persewaan
Lapangan futsal
1p
4p
Login
Kelola Data
Sewa Lapangan
Pembuatan Laporan
LEVEL 0
LEVEL 1
2.1p
2.2p
2.3p
3.1p
Pembayaran
Flow
Diagram
(DFD)
adalah
alat
pembuatan
model
yang
DFD Level 0
Petugas
data lapangan
data pegawai
1.2.1
kelola data
customer
1.2.2
kelola data
lapangan
1.2.3
kelola data
pegawai
1.3.1
pembayaran
data pembayaran
bukti tanda pembayaran
3.5
ER-DIAGRAM
Salah satu tujuan dari DBMS adalah
unutk menyediakan fasilitas antar muka (interface) dalam melihat data (user
friendly/user oriented) kepada pemakai/user. Untuk itu, sistem tersebut akan
menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan dipelihara.Karena
itu , seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebenarnya berbeda dengan yang
tersimpan secara fisik. Abstraksi data merupakan tingkatan/level dalam bagaimana
melihat data dalam sebuah sistem basis data. Level dari abstraksi data secara
visual dapat diperhatikan pada gambar berikut.
CDM
customer
petugas
id_customer
<pi> Variable characters (5) <M>
nama_customer
Variable characters (15)
jk_customer
Variable characters (1)
alamat_customer
Variable characters (15)
tlp_customer
Integer
id_petugas
<pi> Variable characters (5) <M>
nama_petugas
Variable characters (15)
jk_petugas
Variable characters (1)
alamat_petugas
Variable characters (20)
tlp_petugas
Integer
id_customer <pi>
...
id_petugas <pi>
...
Relationship_2
Relationship_5
Relationship_8
pesan lapangan
id_pesan
<pi> Variable characters (5) <M>
tgl_pesan
Variable characters (20)
jam
Variable characters (15)
lama_sewa
Integer
(D)
pembayaran sewa
tgl_bayar Variable characters (20)
pelunasan Integer
DP
Integer
id_pesan <pi>
...
Relationship_3
jadwal sewa
jam Variable characters (15)
tgl Variable characters (20)
Relationship_6
Relationship_9
kasir
id_kasir
<pi> Variable characters (5) <M>
nama_kasir
Variable characters (15)
jk_kasir
Variable characters (1)
alamat_kasir
Variable characters (20)
tlp_ksir
Integer
id_kasir <pi>
...
lapangan
id_lapangan <pi> Variable characters (5) <M>
harga
Integer
status
Variable characters (7)
luas
Variable characters (10)
id_lapangan <pi>
...
PDM
customer
id_customer
nama_customer
jk_customer
alamat_customer
tlp_customer
petugas
VARCHAR2(5) <pk>
VARCHAR2(15)
VARCHAR2(1)
VARCHAR2(15)
INTEGER
id_petugas
nama_petugas
jk_petugas
alamat_petugas
tlp_petugas
FK_PESAN_LA_RELATIONS_CUSTOMER
FK_PEMBAYAR_RELATIONS_CUSTOMER
VARCHAR2(5) <pk>
VARCHAR2(15)
VARCHAR2(1)
VARCHAR2(20)
INTEGER
FK_JADWAL_S_RELATIONS_PETUGAS
pesan lapangan
pembayaran_sewa
id_customer
id_kasir
tgl_bayar
pelunasan
DP
...
VARCHAR2(5) <pk,fk1>
VARCHAR2(5) <pk,fk2>
VARCHAR2(20)
INTEGER
INTEGER
FK_PEMBAYAR_RELATIONS_KASIR
id_customer
id_lapangan
id_pesan
tgl_pesan
jam
lama_sewa
VARCHAR2(5) <pk,fk1>
VARCHAR2(5) <pk,fk2>
VARCHAR2(5) <pk>
VARCHAR2(20)
VARCHAR2(15)
INTEGER
jadwal sewa
id_petugas
id_lapangan
jam
tgl
VARCHAR2(5) <pk,fk1>
VARCHAR2(5) <pk,fk2>
VARCHAR2(15)
VARCHAR2(20)
FK_JADWAL_S_RELATIONS_LAPANGAN
FK_PESAN_LA_RELATIONS_LAPANGAN
kasir
id_kasir
nama_kasir
jk_kasir
alamat_kasir
tlp_ksir
VARCHAR2(5) <pk>
VARCHAR2(15)
VARCHAR2(1)
VARCHAR2(20)
INTEGER
lapangan
id_lapangan
harga
status
luas
VARCHAR2(5) <pk>
INTEGER
VARCHAR2(7)
VARCHAR2(10)
Daftar Pustaka
http://adepuspita28.wordpress.com/2013/10/26/pengertian-data-flow-diagramdfd-dan-contoh-gambar-dfd/
http://7enius.wordpress.com/2012/03/11/pengertian-fungsi-dan-contoh-dari-dataflow-diagramdfd/
http://bayyulf.blogspot.sg/2013/09/pengertian-erd-dan-dfd.html
http://tutorialpemrograman.wordpress.com/2009/08/08/konsep-conceptual-datamodel-cdm-dan-physical-data-model-pdm/