You are on page 1of 12

LAPORAN LIFE SUPPORT & LIFE SAVING

Baby Incubator

DISUSUN OLEH :
1. Muh. SyafiI
2. Wahid Nur Fattah
3. Dwinta Mussetyarsih

(P27838012031)
(P27838012037)
(P27838012044)

DOSEN PEMBIMBING :
Triana Rahmawati, ST, M.Eng

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

2014

1. PRINSIP DASAR
Baby Incubator merupakan salah satu peralatan medis yang memberikan parawatan
secara intensif atau perlindungan bagi bayi yang mengalami kelahiran prematur dan berat
lahir rendah. Dengan cara memberikan suhu yang stabil dan kebutuhan oksigen sesuai
dengan kondisi kandungan ibu, mencegah terjadinya infeksi pernapasan pada bayi dan untuk
mengisolasi bayi yang baru lahir atau bayi premature yag memiliki berat badan kurang dari
2, 5 kg. Hal ini sangat penting bagi bayi premature yang baru lahir yang rawan terhadap
masalah pernapasan karena paru parunya tidak mendukung untuk mensuplay oksigen guna
pernapasan pada tubuh. Sedangkan bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia
kandungan hanya 37 minggu dan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram dan bayi bisa
dikatakan normal jika dilahirkan dengan usia kandungan sekitar 8-40 minggu dengan berat
badan sekitar 2500-4000 gram Sebagian besar organ tubuhnya juga belum berfungsi dengan
baik, karena kelahirannya yang masih dini. Maka dari itu, perlu diberikan perawatan khusus
untuk bayi premature.
Bayi premature mudah menderita hipotermia bila berada di lingkungan yang dingin.
Untuk mencegah hipotermia dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Diusahakan lingkungan yang cukup hangat untuk bayi
b. Konsumsi oksigen paling sedikit dalam keadaan istirahat, sehingga suhu bayi tetap
normal.
Suhu yang dibutuhkan sesuai berat badan bayi :
NO
1
2
3
4

BERAT BAYI
1000 gram
1500 gram
2000 3000 gram
4000 gram

SUHU RUANGAN
35C
34C
33C
32C

Incubator ini menggunakan sistem pemanasan dengan heater dan sistem kerja
manual, digital dan dilengkapi alarm alarm pengaman. Pesawat ini mempunyai
sirkulasi yang terkontrol atau mempunyai kelembaban relatif dan isolasi untuk
melindungi bayi dari kontaminasi udara dari luar. Hal ini diperlukan bagi bayi premature,
karena sangat rawan terhadap masalah pernapasan dan masalah masalah yang
bersangkutan dengan kesehatan bayi tersebut. Suhu yang dibutuhkan dalam perawatan
bayi ini antara 32 C - 37C.
Selain berfungsi sebagai penghangat, inkubator juga berfungsi melindungi bayi
dari bahaya infeksi. Di tempat ini, tersedia juga alat penyinaran sinar biru bagi bayi

prematur yang mengalami peningkatan kadar bilirubin dalam darahnya (bayi


kuning/jaundice) sebagai akibat hati bayi yang belum bekerja sempurna.
Biasanya, bayi dalam inkubator akan dibiarkan telanjang untuk mempermudah
pemantauan, yang bisa dilihat dari gerak pernafasan serta warna kulit. Dengan demikian,
bila ada kelainan, bisa segera diketahui.
Selain itu, bayi prematur juga mendapat bantuan pernafasan dalam bentuk
bantuan oksigen sejumlah tertentu. Hal ini pun harus dilakukan dengan hati-hati, sebab
keseimbangan kadar oksigen dan karbon dioksida bayi prematur harus diperhatikan
benar. Bila jumlah oksigen pada bayi prematur terlalu sedikt, jumlah karbondioksidanya
akan meningkat. Akibatnya, pembuluh darah di otak akan melebar, bahkan bisa pecah
dan mengakibatkan pendarahan di otak. Sebaliknya, bila oksigen terlalu banyak, maka
pembuluh-pembuluh darah bisa menyempit yang mengakibatkan sel-sel tubuh bayi
kurang mendapat makanan.
Bayi prematur juga akan menjalani pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi
mekanisme pertukaran zat dalam tubuh. Selain dilakukan juga pemeriksaan dengan alat
Ultra Sonografi (USG) untuk melihat apakah terjadi kelainan di otak, seperti terjadi
pendarahan, edema (pembengkakan) otak, dan lain-lain.
Lamanya pemantauan dan perawatan bayi prematur yang satu dengan yang lain
tidak sama. Itu karena, kematangan bayi prematur tidak berdasarkan usia kandungan
ketika ia dilahirkan atau Iamanya perawatan, melainkan dilihat dari perkembangan
kemampuannya dalam bernafas, mempertahankan suhu tubuh, mengisap dan menelan
(sehingga orang tuanya bisa langsung menyusuinya), serta mampu mencerna makanan
yang masuk dalam tubuhnya. Dengan kata lain, bergantung dari kesiapan semua organ
tubuhnya untuk bekerja normal. Hal ini bisa diketahui melalui pemantauan yang memang
terus menerus dilakukan petugas rumah sakit.
Prinsip kerja pesawat incubator adalah dengan mengatur serta menstabilkan suhu
dalam ruangan incubator agar sesuai dengan suhu yang dibutuhkanu oleh bayi premature.
Pesawat ini menggunakan pemanasan elemen atau heater yang dikontrol oleh suatu
rangkaian control suhu agar suhu tetap stabil. Heater akan bekerja pada saat sensor suhu
kurang dari setting suhu yang telah ditentukan, dan sebaliknya apabila sensor suhu lebih
besar dari setting suhu, maka secara otomatis heater akan mati.
Baby incubator menggunakan sensor-sensor yang difungsikan hanya sebagai
pendeteksi suhu yang seandainya suhu pada incubator maupun pada bayi premature
berlebih atau berkurang. Sensor tersebut yaitu sensor suhu. Sensor ini berfungsi sebagai

pendeteksi suhu yang ada pada ruang incubator sedangkan suhu kulit berfungsi sebagai
pendeteksi suhu pada bayi premature.
Inkubator juga mempunyai sebuah sistem alarm untuk memberitahu petugas
medis jika terjadi bahaya panas berlebih pada alat. Sistem ini berfungsi sebagai saklar
kontrol suhu yang akan menghidupkan buzzer ketika suhu melampaui batas aman.
Seringkali buzzer dipasang seri dengan saklar yang diaktifkan oleh bimetal strip. Ini
merupakan sistem yang sederhana dan berdiri sendiri. Banyak kasus yang mana system
langsung mengubah nilai catu pemanas untuk menghentikan pemanasan berlebih.
Inkubator terdiri dari pemanas elektrik yang dibuat dari kumparan dengan
resistansi tinggi. Sebuah reflektor dipasang di atas pemanas untuk memusatkan panas ke
matras dari inkubator. Thermistor dipasang menggunakan perekat spesial yang terdiri dari
pad foam dan metal penghantar panas. Pad foam berguna untuk menempatkan termistor
sekaligus sebagai isolator panas dan metal bertugas melindungi termistor terkena cahaya
langsung.
Ditinjau dari system perawatan bayi pada ruangan incubator dibedakan menjadi 2
macam, yaitu :
Incubator system terbuka
Yang dimaksudkan dengan incubator system perawatan terbuka adalah incubator
yang memerlukan pembukaan ruangan jika akan melakukan perawatan bayi (perawatan
tidak dilakukan secara otomatis dari dalam ruangan incubator). Peralatan ini biasanya
digunakan untuk bayi yang lahir premature dengan kebutuhan perawatan normal.
Incubator system tertutup
Baby incubator tertutup adalah baby incubator yang selalu tertututp, hanya dibuka
dalam keadaan darurat untuk keperluan pernafasan. Perawatan dan pengobatan pada bayi
premature dalam ruangan incubator melalui lubang khusus untuk tangan perawat yang
tersedia pada pesawat sehingga kebersihan bayi dapat lebih dijaga. Pesawat jenis ini
dapat mengatur kestabilan suhu secara otomatis, menyediakan udara bersih karena ada
penyaring filter udara dalam pesawat, kemudian dilengkapi pula dengan sirkulasi dan
konsentrasi oksigen, sehingga jenis incubator ini paling sering digunakan untuk bayi
premature yang lahir dini dengan kondisi kritis.
2. Jenis-Jenis Incubator Perawatan:
1. Incubator perawatan dengan pemanas elemen
2. Incubator perawatan dengan pemanas bola lampu.
3. Adapun standart speseifikasi baby incubator yang ada adalah sebagai berikut :
1. Range air temperature : 32C - 36C

2. Range skin temperature : 36C - 37C


3. Uniformity of temperature : 1C
4. Noise level : 60Db
4. Komponen alat :
1. Heater
2. Blower
3. Control, temperature dan kelembapan
4. Selungkup
5. Acces cup
6. Display/ indicator
7. Alarm
8. Chamber
Pada modifikasi manual-otomatis inkubator bayi , terdapat sebuah boks kontrol
yang dibagi menjadi 2 bagian (bagian atas dan bagian bawah). Boks bagian atas
digunakan untuk meletakkan sensor , display sensor , kontroler , rangkaian elektronik.
Sedangkan pada boks bagian bawah dibagi menjadi 3ruangan yang dibatasi dengan sekat
, yang digunakan untuk meletakkan heater , tempat atau wadah air dan kipas. Yang
menjadi actuator dari alat ini adalah heater dan kipas. Heater berfungsi sebagai pemanas
ruangan , sedangkan kipas berfungsi untuk menyalurkan udara panas yang dipancarkan
heater menuju ruangan tempat air dan menuju boks tidur bayi melalui selang.
5. Hal yang perlu diperhatikan:
1. Tegangan
2. Kebersihan chamber
3. Setting suhu
4. Alarm
Kelembapan
Alarm dibawah suhu skin alarm diatas suhu skin dan
Alarms power serta 1 termostat
Pengaman high temperature.
5. Aksesoris
6. Pembumian
7. Lakukan pemeliharaan sesui jadwal
8. akukan pengujian dan kalibrasi 1 tahun sekali.
6. Syarat syarat yang harus dipenuhi pada Baby Incubator adalah sebagai berikut :
1. Pemeliharaan Panas Yang Tetap
Pemberian panas yang tetap dan tertentu pada bayi dengan berat badan lahir
rendah sangatlah penting dalam mengatasi Hypothermia dan jika kulit bayi lebih rendah
dari 36 C. Berat badan tidak bertambah dengan cepat walaupun diberikan kalori normal
hal ini karena kalori banyak di pakai untuk memelihara suhu badan.
2. Isolasi Ruangan

Isolasi ruangan sangat diperlukan oleh bayi karena daya tahan tubuh bayi dengan
berat badan rendah masih sangat rentang sehingga apabila diletakkan diruangan bebas
akan mudah terkena infeksi.
3. Menambah zat asam dalam incubator sehingga memudahkan pernapasan bayi.
Sistem sirkulasi udara mampu untuk mengontrol temperature udara dan
kelembaban udara dalam hood Incubator. Udara yang masuk dalam Incubator ini akan di
saring melalui Filter yang ada di bagian dalam Incubator. Apabila masih memerlukan
oxygen, maka oxygen akan di tambah melalui Oxygen Limiter. Udara mengalir melalui
pemanas yang akan memanaskan udara sampai temperature yang tepat. Udara yang sudah
hangat tersebut akan dialirkan melalui Humidity Reservoir untuk mendapatkan
kelembaban relatif yang diperlukan.
Selanjutnya udara tersebut masuk Hood, melalui Mattres dan diarahkan kembali ke
bawah menuju bagian bawah Deck untuk di kontrol. Melalui sensor pengatur operasi
( Operating Probe ) dan sensor pengaman temperature ( Safety Thermostat ), temperature
udara tersebut dimonitor dan dikontrol secara kontinyu.
Sirkulasi di dalam hood menimbulkan sedikit kenaikkan tekanan udara positif yang
mana hal ini mengakibatkan udara dalam hood cenderung mengalir keluar. Hal ini untuk
menjaga kontinuitas sirkulasi udara dan terisolasinya udara di dalam hood dari udara luar,
sekalipun Acces Port dan hood di buka buka untuk suatu keperluan perawatan.
Seluruh udara yang masuk ke dalam Incubator dihisap melalui saringan filter yang
terpasang pada bagian dalam Oxygen Limiter di belakang. Filter sangan efektif untuk
menyaring partikel partikel debu yang terkandung didalam udara. Untuk menjaga
efektivitas isolasi atmosphere yang sempurna dan menjaga meningkatnya konsentrasi
oksigen diatas batas yang aman.

7. BLOK DIAGRAM

ADC

SENSOR
SUHU

INDIKATO
R HEATER

DISPLA
Y
KOMPARATOR

DRIVER
HEATER

HEATE
R

SETTIN
G SUHU

Cara kerja :
Saat awal di lakukan setting suhu sesuai kebutuhan antara 32C - 36C. output
dari setting suhu dan output dari sensor suhu LM35 akan di bandingkan oleh komparator.
Jika setting suhu lebih besar dari pada sensor suhu, maka driver heater bekerja sehingga
heater nyala dan suhu berangsur angsur naik. Apabila sudah mencapai suhu setting
maka output komparator akan menonaktifkan driver heater sehingga heater tidak bekerja.
ADC akan mengubah data outputan pada sensor suhu LM35 dari data analog
menjadi data digital dan kemudian akan di tampilkan pada display 7segment. Semakin
panas element yang di hasilkan maka suhu yang di tampilkan pada 7segment akan
semakin tinggi karena LM35 terpengaruh oleh panas yang di hasilkan element.
8. Blok Diagram Baby Inkubator secara umum
a.Sensor
Sensor ini berguna untuk mengontrol keadaan suhu yang ada didalam Baby
Incubator, biasanya menggunakan sensor suhu yang berupa NTC ( Negatif Temperature
Coefisien ). NTC adalah sebuah tahanan yang nilai tahanannya mengecil apabila terjadi
kenaikkan suhu sehingga akan terjadi drop tegangan dan akan masuk ke rangkaian
pembanding ( comparator ), jika masukan tersebut sama besar atau dengan kata lain suhu
yang diseting sama dengan suhu air maka output ( keluaran ) akan menjadi nol. Dari
rangkaian pembanding di hubungkan ke rangkaian pengendali ( driver ) relay sehingga
akan bekerja. Pada blok sensor ini juga menggunakan senssor temperatur LM35 yang
difungsikan untuk mengukur temperatur yang telah dihasilkan oleh heater.

b. Setting Suhu
Mula mula kita mengeset dulu suhu yang kita kehendaki melalui selector
pemilihan suhu. Untuk pemilihan suhu dapat berupa potensiometer atau rotary switch
( saklar putar ). Bila kita menggunakan rotary switch berarti kita menghubungkan antara
rotary switch dengan demikian apabila power supply alat diberi tegangan dan power
supply akan diberikan ke resistor resistor tersebut sesuai switch yang digunakan
sehingga akan terjadi drop tegangan pada resistor tersebut. Tegangan inilah yang
merupakan tegangan referensi pada rangkaian pembanding.

c. Komparator
Rangkaian ini berfungsi untuk membandingkan suhu yang kita setting dengan
suhu ruangan, apabila pembanding adalah ( - ) V tidak ada tegangan yang masuk, maka
pemanasan akan berhenti.
d. Driver dan Relay
Kontaktor relay akan menutup saat alat kita hidupkan dengan kata lain pada saat
alat kita supply tegangan dan relay ini akan bekerja setelah dari ramhkaian pembanding
dan kontraktor relay terbuka sehingga heater dan blower mati sejenak sampai suhunya
normal kembali.
e. Power supply
Power supply digunakan untuk memberikan inputan tegangan bagi blok rangkaian
dengan tegangan dan arus yang sesuai dengan kebutuhan rangkaian itu sendiri
9. Cara Kerja Rangkaian Incubator Secara Umum
Sumber tegangan masuk kerangkaian power supply dan di searahkan oleh rangkaian
penyearah dan disesuaikan tegangannya untuk mensupply ke rangkaian lain, heater
membutuhkan supply tegangan sebesar 200 VDC yang berasal dari rangkaian power supply
dan dihubungkan oleh sebuah ralay. kemudian temperatur disetting sesuai dengan kebutuhan,
antara suhu yang dihasilkan sensor dan suhu yang diatur dimasukkan kerangkaian
pembanding ( komparator ) saat suhu sensor berada dibawah suhu setting maka komparator
akan menginformasikan sinyal kerangkaian driver untuk mengaktifkan relay, saat relay aktif
dan heater akan terhubung dengan sumber tegangan maka heater akan bekerja dan
menghasilkan panas.
Dan saat suhu sensor sama dengan suhu setting maka komparator akan
menginformasikan sinyal kerangkaian driver untuk menonaktifkan relay sehingga memutus
arus supply untuk heater dan heater akan berhenti bekerja.
NTC difungsikan untuk menjaga suhu batas sehingga saat suhu yang dihasilkan dari
pembacaan LM35 eror atau tidak merspon lagi maka suhu akan terus naik sehingga ini akan
membahayakan bagi bayi untuk itu diperlukan batas atas yang bisa dibilang sebagai
pengaman. Sistem ini akan bekerja secara terus menerus sehingga akan menjaga suhu yang
dikehendaki
10. Cara Pengoperasian Alat
Untuk mendapatkan pemakaian yang tepat perlu diperhatikan hal hal sebagai berikut :

a. Yang menjadi operator Incubator adalah personil yang terlatih dan di bawah
pengawasan paramedic yang mahir dan mengetahui tentang bahaya resiko dan
manfaat penggunaan Incubator.
b. Penggunaan oksigen dapat meningkatkan bahaya kebakaran dan peralatan yang dapat
menimbulkan percikan bunga api listrik tidak boleh di tempatkan dalam Incubator.
c. Waktu pemanasan dari Incubator adalah 30 menit.
d. Sesor suhu kulit harus tetap pada bayi meskipun dalam penggunaan Incubator
memakai mode operasi manual ( air )
e. Posisi pemasangan dan penggunaan sensor suhu kulit adalah di pasang di kulit tangan
atau kaki bayi dan diplester agar tidak mudah lepas.
f. Obot maksimum peralatan tambahan yang boleh di tempatkan pada rak yang
berhubungan dengan Incubator adalah 25 kg.
g. Penganalisis oksigen harus digunakan jika oksigen diberikan pada bayi.
h. Memperhatikan cara penggunaan perlengkapan oksigen, seperti pada bahasan
pengaturan masukan oksigen.
i. Jangan menempatkan Incubator dalam ruangan yang langsung terkena sinar matahari
atau langsung terkena sempro udara dingin dari AC.
j. Jangan menggunakan Alkohol atau eter dalam ruangan Incubator.
11. Persiapan :
1) `Sebelum alat dioperasikan, perhatikan suhu ruangan disekitar Incubator yaitu antara
25 - 30 C.
2) Periksalah sambungan daya ( stop kontak ), apakah memiliki grounding da
bertegangan stabil pada 220 V AC, 50/60 Hz. Apabila dilakukan pemeriksaan hasilnya
baik maka pengoperasian setting suhu kontrol Infant Incubator dapat dilakukan, tetapi
bila tegangan jala jalanya tidak stabil maka lebih baik gunakan stabiizer.
3) Kemudian pasang konektor probe skin pada pasangan konektornya di panel box
samping kanan.
12. Pengoperasian Baby Incubator
Adapun pengoperasian Incubator secara umum adalah sebagai berikut :
1) Sambungkan steker arde Incubator pada stop kontak yang telah diperiksa tadi, pastika
pemasangannya kuat dan tidak mudah lepas.
2) Tekan switch power yang ada di box panel pada posisi ON dan saat itu juga disply
serta beberapa indikator yang ada di box panel nyala.
3) Pada saat Incubator tepat dinyalakan akan terdengar alarm dan indikator fan failure
menyala untuk beberapa detik dan akan segera mati. Tapi ini tidak berlaku untuk skin
probe failure dan air probe failure.
4) Led bargraph menyala kurang lebih satu menit setelah incubator menyala. Untuk
selanjutnya Incubator sudah dapat disetting suhu kontrolnya sesuai dengan keperluan.
13. Pengaturan - pengaturan
a) Setting Temperatur

Setting suhu dilakukan dengan cara menekan tombol set lalu up / down sampai
disply temperature skin menunjukkan angka yang kita inginkan. Indikator set akan mati
secara otomatis selama 1 menit
Pada permulaan setting, temperature ruang incubator akan naik mngikuti setting
suhu skin untuk mencapai suhu tubuh bayi yang dikehendaki, bila suhu kulit sudah
tercapai maka temperature ruang Incubator akan turun mengikuti besarnya setting
temperatur air yang disetting pada suhu 32 C, bila suhu tubuh bayi turun maka suhu
ruang Incubator akan kembali mengikuti setting temperatur skin, kejadian ini berulang
hingga tercapai kstabilan suhu. Suhu dalam ruangan Incubator ditunjukkan oleh display
temperatur indikator skin dan mendekati suhu sesuai setting.

Adapun langkah yang harus dilakukan untuk mensetting temperatur yaitu :


1) Pilih temperature control dalam Incubator dengan cara memutar tamperatur selector
pada box, pada suhu yang diinginkan.
2) Temperatur dalam incubator akan segera mencapai suhu yang telah disetting dan dapat
pada termometer alkohol yang ada didalam hood .
3) Biarkan Incubator menyala dalam keadaan kosong 30 menit.
4) Selanjutnya Incubator dapat dipakai.
Selama pemakaian perhatikan kondisi bayi, bila kulitnya memerah berarti suhu
yang disetting terlalu panas dan segera turunkan pada suhu yang lebih rendah.

b) Pengaturan Masukan Oksigen


Pengaturan oksigen dilakukan menggunakan tuas pengatur yang ada dibagian
belakang incubator. Biasanya untuk mengoperasian pada kondisi darurat, konsentrasi
oksigen yang diperlukan lebih banyak dari biasanya dan ini dimungkinkan dengan cara
mengatur tuas tersebut. Posisi Use Oxsigen memungkinkan untuk menaikkan konsentrasi
oksigen sampai 90 %.
c) Pengaturan Kelembaban Udara
Pengaturan kelembaban udara berlokasi di bagian sisi kiri incubator. Pengontrol
tersebut terdiri dari knop tekan yang bertugas menggerakkan tuas pengatur kelembaban
udara. Tabung atau corong water reservoir yang treansparan yang berfungsi sebagai
lubang pengisi air atau pembuang air di bagian depan. Isilah corong water reservoir
tersebut dengan air destilasi yang steril sampai batas strip yang ditunjukkan oleh strip pada
corong tersebut. Penambahan 0, 8 s/d 2, 5 ml larutan perak nitrat 1 / 1000 cc atau 2, 5

gram glacial acid 99 % perliter air, akan mencegah timbulnya microorganisme yang tidak
dikehendaki.
Sekali pengesian pengatur kelembaban tersebut cukup untuk pengoperasian alat
sehari penuh pada penyetelan klembaban maksimum. Pengaturan kelembaban udara
dilakukan dengan menggunakan tuas kelembaban putar sehingga posisi plat yang
dikehendaki tesebut tercapai. Untuk membuang air dengan cara memutar corong water
reservoir berlawanan arah jarum jam sehingga air dapat mengalir melalui corong tersebut.
14. PROTAP PEMELIHARAAN SECARA UMUM
1. Persiapan :

1. Siapkan formulir matrik pemeliharaan


2. Siapkan peralatan kerja :
a. Tool set
b. Multimeter
c. Thermometer
d. Humidimeter
3. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material
bantu :
a. kain lap halus
b. contact cleaner
c. acces cup baby incubator
4. pemberitahuan pada user

2. pelaksanaan :

1. Bersihkan seluruh bagian alat


2. Cek fungsi tombol dan indicator
3. Bersihkan penampung aquades dan ganti dengan aquades yang
baru
4. cek fungsi roda, perbaiki bila perlu
5. lakukan pengukuran suhu incubator
6. lakukan pengukuran kelembaban
7. cek fungsi skin probe
8. cek fungsi kipas
9. cek fungsi display indicator suhu setting dan suhu real
10. cek kondisi acces cup, bila perlu
11. cek kondisi baterai
12. cek rangkaian charger apakah masih bekerja

13. lakukan uji kinerja alat

DAFTAR PUSTAKA
http://worldhealth-bokepzz.blogspot.com/2012/04/pengertian-bayi-prematur.html
http://materi-sehat.blogspot.com/2011/07/incubator.html
http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/3742344/alarm-inkubator-bayi.html/
Elektro Medik: Sekilas Tentang Infant Incubator Poly 022 SC
Desmalasa, Andrian Fauzi. 2012. KTI Modifikasi Transport Incubator Medix
Model TR1. Surabaya
Kurnia, Fatchuroji Andri. 2012. KTI Modifikasi Baby Incubator Dilengkapi
dengan Auto Water Circulation dan Kontrol Sterilisasi Berbasis Mikrokontroller
AT89S51 di RS Haji Surabay. Surabaya

You might also like