Professional Documents
Culture Documents
CAN DO HANDS
DI RUANG KENANGA RSST KLATEN
Disusun oleh:
Christin Lianasari
Maryati
Martina Dwi H
A. LATAR BELAKANG
Anak sakit yang dirawat di Rumah Sakit umumnya mengalami krisis
oleh karena seorang anak akan mengalami stress akibat terjadi perubahan
lingkungan serta anak mengalami keterbatasan untuk mengatasi stress. Krisis
ini dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu usia perkembangan anak, pengalaman
masa lalu tentang penyakit, perpisahan atau perawatan di rumah sakit, support
system serta keseriusan penyakit dan ancaman perawatan.
Stress yang dialami seorang anak saat dirawat di Rumah Sakit perlu
mendapatkan perhatian dan pemecahannya agar saat di rawat seorang anak
mengetahui dan kooperatif dalam menghadapi permasalahan yang terjadi saat
di rawat. Salah satu cara untuk menghadapi permasalahan terutama
mengurangi rasa perlukaan dan rasa sakit akibat tindakan invasif yang harus
dilakukannya adalah bermain.
Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan
anak secara optimal. Bermain merupakan cara alamiah bagi anak untuk
mengungkapkan konflik dari dirinya. Bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta
kasih, dan lain sebagainya. Anak memerlukan berbagai variasi permainan
untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.
Bermain dapat mengungkapkan bahasa dan keinginan dalam
mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disasarinya serta dialami dengan
kesenangan yang diekspresikan melalui psikososio yang berhubungan dengan
lingkungan tanpa memperhitungkan hasil akhirnya.
Can Do Hands merupakan suatu bentuk terapi bermain dimana anak
bisa menggambarkan kelima jarinya kemudian menuliskan kata di setiap jari
sesuai keinginannya. Setelah itu menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk
membentuk gambar burung. Tujuan dari terapi yang dilakukan di Rumah Sakit
adalah memberi kesenangan dan kepuasan anak, sebagai hubungan
interpersonal yang dinamis antara anak dengan terapis dalam prosedur terapi
bermain yang menyediakan materi permainan yang dipilih dan memfasilitasi
perkembangan suatu hubungan yang aman bagi anak untuk sepenuhnya
memproleh
kesenangan
dari
satu
obyek
yang
ada
perkembangan
gerak
dengan
memainkan
obyek
kesehatan,anak
sakit
perkembangan
psikomotor
kognitif
terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan lokasi,negara,kultur.
5. Alat permainan senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status social ekonomi
G. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN
1. Tahap eksplorasi
Merupkan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap perminan.
3. Tahap bermin sungguhan
: Memeluk,menggendong,memberi kesenangan
KINETIK
2-3 BULAN
VISUAL
KINETIK
6-9 BULAN
VISUAL : Mainan berwarna,bermain depan cermin,ciluk .ba.
Beri kertas untuk dirobek-robek.
AUDITORI
TAKTIL
KINETIK
9-12 BULAN
VISUAL
KINETIK
: Beri mainan
Boneka bayi
Mulai berjalan,memanjat,lari
Perhatiannya singkat
Senang musik/irama
Alat masak
Malam,lilin
dipukul, krayon,kertas.
PRE-SCHOOL
Karakteristik bermain
Assosiative play
Dramatic play
Skill play
Papan tulis/kapur
Lilin,boneka,kertas
USIA SEKOLAH
Laki-laki : Mechanical
6-8 TAHUN
Kartu,boneka,robot,buku,alat
olah
raga,alat
untuk
melukis,mencatat,sepeda.
8-12 TAHUN
Buku,mengumpulkan perangko,uang logam,pekerjaan tangan, kartu, olah
raga bersama, sepeda, sepatu roda.
2. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain.
Permainan ini dilakukan pada anak usia (5-10 tahun). Dengan rasio
pasien : perawat adalah........lama waktunya 30 menit.
C. MEDIA
Kertas gambar
Pensil warna
D. METODE
Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang
dilakukan oleh anak sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Langkah langkah :
1. Membagikan kertas pada setiap anak 1 lembar dan memastikan tangan
anak kering.
2. Memberikan instruksi kepada anak untuk mencontoh jarinya di kertas.
3. Mendiskusikan kepada anak-anak tentang apa yang bisa dilakukan
terhadap gambar tangan tersebut.
4. Menuliskan kata pada setiap jari kegiatan yang disukai anak.
5. Menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk gambar
burung.
E. PESERTA
Kegiatan Bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi:
a. Anak usia 5-10 tahun
b. Anak tidak mengalami peningkatan suhu tubuh
MEJA
Keterangan:
: Peserta
: Fasilitator
: Observer
: Leader
: 10.00 WIB
c. Tempat
G. PENGORGANISASIAN
1. Melakukan kontrak dengan anak dan orang tua
2. Mengunpulkan anak pada ruangan terapi bermain
3. Menyiapkan alat yang diperlukan
4. Kegiatan dipimpin oleh Leader dibantu dengan fasilitator dan observer
5. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung
Leader: Christin Lianasari
Tugas:
1. Membuka Acara
2. Membaca peraturan bermain
3. Memimpin Jalannya permainan
4. Memberi semangat kepada peserta
5. Menciptakan suasana menjadi meriah
6. Mengambil Keputusan
7. Memberikan Reward
Tugas:
1. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
2. Mendampingi anak selama bermainan
3. Memberikan semangat dan motivasi
Observer: Maryati
Tugas:
1. Mengamati dan mengevaluasi permainan
2. Mengamati tingkah laku anak
3. Memberikan kritik dan saran
H. RENCANA PELAKSANAAN
No
1
Persiapan:
Kegiatan
Waktu
- Menyiapkan ruangan
Respon
5 menit
- Menyiapkan Alat
- Menyiapkan
anak
dengan
keluarga
2
Proses:
- Membuka proses terapi bermain
5 menit
Menjawab salam
Memperkenalkan diri
5 menit
Memperkenalkan
10 menit
20 menit
Anak
5 menit
dengan
antusias
bersama
teman-
bertanya/klarifikasi
3
5menit
mau
bermain
temanny
Memperhatikan
Menjawab salam
I. KRITERIA EVALUASI
1. Anak bersedia mengikuti terapi bermain
2. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari leader
4. Kebutuhan anak terpenuhi
5. Anak bersosialisasi dengan temannya
6. Anak mengikuti instruksi yang diberikan
7. Anak berperan aktif dalam permainan
8. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri
9. Anak dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
10. Anak dapat berinteraksi dengan anak-anak lain yang dirawat di ruang
kenanga
11. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain
Nama Peserta
Umur
DAFTAR PUSTAKA
Anggani, Sudono, Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Usia
Dini. 2004. Grafindo: Jakarta
Nelson, Ilmu Kesehatan Anak. 1999. EGC: Jakarta
Donna L. Wong, Pedoman Klinis Keperawatan Anak. 2004. EGC: Jakarta
Widyasari. 2009
Http:// www. Terapibermain.wordpress.com
Suswati, Alifatin. 2003
Http://www. Pengaruh bermain terhadap pemasangan infus pada anak.
Wordpress.com