Professional Documents
Culture Documents
Metode
a. Direct (langsung)
b. Indirect (tidak langsung)/ metode fonio
II.
Tujuan pemeriksaan
Untuk menghitung jumlah trombosit dalam darah
III.
Prinsip pemeriksaan
a. Metode Direct
Darah diencerkan dalam pipet thoma eritrosit, kemudian dimasukkan ke dalam
kamar hitung . Jumlah trombosit dihitung dalam volume tertentu, dengan
menggunakan faktor konversi jumlah trombosit per l darah dapat
diperhitungkan.
IV.
Dasar teori
Trombosit adalah pragmen atau kepingan- kepingan tidak berinti dari
sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi
darah selama 10 hari. Trombosit memiliki peran dalam sistem hemostatis, suatu
mekanisme faal tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan
atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi pembuluh
darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma- taruma kecil yang terjadi seharihari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka
membentuk sumbatan dengan jalan adhesi (perlekatan trombosit pada jaringan
sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) dan agregasi (perlekatan antar sel
trombosit).Orang-orang dengan kelainan trombosit, baik kualitatif maupun
kuantitatif, sering mengalami perdarahan-perdarahan kecil di kulit dan permukaan
mukosa yang disebut ptechiae, dan tidak dapat mengehentikan perdarahan akibat
luka yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Agar dapat berfungsi dengan
baik, trombosit harus memadai dalam kuantitas (jumlah) dan kualitasnya.
Pembentukan sumbat hemostatik akan berlangsung dengan normal jika jumlah
trombosit memadai dan kemampuan trombosit untuk beradhesi dan beragregasi
juga bagus.
Beberapa uji laboratorium yang digunakan untuk menilai kualitas trombosit
adalah agregasi trombosit, retensi trombosit, retraksi bekuan, dan antibody anti
trombosit. Sedangkan uji laboratorium untuk menilai kuantitas trombosit adalah
masa perdarahan (bleeding time) dan hitung trombosit. Hitung trombosit dapat
dilakukan secara langsung dan tidak langsung . Pada hitung trombosit secara
langsung (Rees-Ecker), darah diencerkan ke dalam larutan yang mengandung
Brilliant Cresyl Blue sehingga trombosit tercat biru muda. Sel trombosit dihitung
dengan menggunakan kamar hitung standar dan mikroskop. Secara mikroskopik
trombosit tampak refraktil dan mengkilat berwarna biru muda/lila lebih kecil dari
eritrosit serta berbentuk bulat, lonjong atau koma tersebar atau bergerombol. Cara
ini memiliki kesalahan sebesar 16-25%, penyebabnya karena faktor teknik
pengambilan sampel yang menyebabkan trombosit bergerombol sehingga sulit
dihitung, pengenceran tidak akurat dan penyebaran trombosit yang tidak merata.
Hitung trombosit secara tidak langsung, yaitu dengan menghitung jumlah
trombosit pada sediaan apus darah yang telah diwarnai. Cara ini menggunakan
sediaan apus darah yang diwarnai dengan pewarna Wright, Giemsa atau May
Grunwald. Sel trombosit dihitung pada bagian sediaan dimana eritrosit tersebar
secara merata dan tidak saling tumpang tindih. Metode hitung trombosit tak
langsung adalah metode Fonio yaitu jumlah trombosit dibandingkan dengan
jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit itulah yang sebenarnya dihitung. Cara
ini sekarang tidak digunakan lagi karena tidak praktis, dimana selain menghitung
jumlah trombosit, juga harus dilakukan hitung eritrosit. Penghitungan trombosit
secara tidak langsung yang menggunakan sediaan apus dilakukan dalam 10 lpmi x
2000 atau 20 lpmi x 1000 memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik untuk
populasi trombosit normal dan tinggi (trombositosis). Korelasinya dengan metode
otomatis dan bilik hitung cukup erat. Sedangkan untuk populasi trombosit rendah
(trombositopenia) di bawah 100.000 per mmk, penghitungan trombosit dianjurkan
dalam 10 lpmi x 2000 karena memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang baik.
V.
Metode direct
1. Alat
Pipet thoma eritrosit
Kamar hitung improved naubauer
Mikroskop
2. Reagensia
Larutan Rees Ecker
Darah vena
EDTA
Kapas + alkohol
b. Metode indirect
1. Alat
Objek gelas
Mikroskop
Lampu bunsen
Bak pewarna
2. Reagensia
Cat Wright/ Cat Giemsa
Darah vena/ kapiler
MgSO4 14%
EDTA
Metanol
Larutan penyangga pH 6,4
Aquadest
3. Masukkan ujung pipet dalam larutan Rees-Ecker sambil menahan darah pada
garis tanda tadi jangan sampai keluar. Pipet dipegang dengan sudut 45 derajat dan
larutan Rees-Ecker diisap perlahan-lahan sampai tanda 101. Jangan sampai ada
gelembung udara.
4. Angkatlah pipet dari dalam cairan, tutup dengan ujung jari, lalu lepaskan karet
penghisap.
5. Kocoklah pipet itu selama 15-30 detik. Jika tidak segera dihitung letakkanlah
dalam sikap horizontal.
6. Letakkanlah kamar hitung yang bersih benar dengan kaca penutupnya terpasang
mendatar di atas kamar hitung.
7. Buang cairan yang ada dalam pipet 3-4 tetes dan segeralah sentuhkan ujung pipet
itu dengan sudut 30 derajat pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung
pinggir kaca penutup.
8. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran 40 x.
9. Aturlah fokus mikroskop, hitunglah semua trombosit yang terdapat dapat 25
bidang sedang yang tersusun dari 16 bidang kecil.
b. Metode Indirect
Pulasan Wright
1. Teteskan darah yang sudah dicampur dengan MgSO4 (perbandingan darah:
darahnya ke atas.
3. Teteskan ke atas sediaan itu 20 tetes larutan Wright (untuk sediaan di atas
kaca penutup 5 tetes). Biarkan selama dua menit agar sediaan direkat dalam
waktu itu.
4. Teteskan kemudian sama banyaknya larutan penyanggah pH 6,4 ke atas
Pulasan Giemsa
1. Teteskan darah yang sudah dicampur dengan MgSO4 (perbandingan darah:
darah ke atas.
3. Teteskan sekian banyak metilaolkohol ke atas sediaan itu, sehingga bagian
yang terlapis darah tertutup seluruhnya. Biarkan selama 5 menit atau lebih
lama.
4. Tuanglah kelebihan metilalkohol dari kaca.
5. Liputilah sediaan itu dengan Giemsa yang telah diencerkan dengan larutan
VII.
Nama
Umur
Jenis Kelamin
a. Metode Direct
Kamar Hitung Improved Naubauer Perbesaran 40 x.
Tinggi
: 0,1 mm
Volume
: 0,1 mm3
Pengenceran : 200x
Jumlah trombosit
= (1/0,1) x P x N
= (1/0,1) x 200 x N
= 2000N / l darah
b. Metode Indirect
Perbesaran 100x dengan oil immersi
Didapatkan jumlah trombosit = ....
trombosit = n x
= ...../ l darah
IX.
Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 /mm3 darah, maka akan
cenderung terjadi perdarahan.
Jika jumlah trombosit di atas 40.000 /mm3 darah, biasanya tidak terjadi
perdarahan spontan, tetapi dapat terjadi perdarahan setelah trauma.Jika
terjadi perdarahan spontan kemungkinan fungsi trombosit terganggu atau
ada gangguan pembekuan darah.
Bila jumlah trombosit kurang dari 40.000 /mm3 darah, biasanya terjadi
perdarahan spontan
Bila jumlahnya kurang dari 10.000/ mm3 darah, perdarahan akan lebih
berat.
X.
Kesimpulan
PRAKTIKUM II
BLEEDING TIME & CLOTTING TIME
I.
Metode
a. Bleeding Time : metode Ivy dan metode Duke
b. Clotting Time : metode Lee & White
II. Tujuan
-
Untuk mengetahui waktu yang diperlukan darah untuk membeku (Clotting Time)
b. Clotting time
Metode Lee & white
Diambil darah vena dan dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian dibiarkan
membeku. Selang waktu dari saat pengambilan darah sampai saat darah
membeku dicatat sebagai masa pembekuan.
dibutuhkan pasien untuk tes ini. daerah yang akan ditusuk harus dibersihkan dengan
alkohol. alkohol harus ditinggalkan di kulit cukup lama untuk membunuh bakteri
pada tempat luka. Alkohol harus dikeluarkan sebelum menusuk lengan karena
alkohol akan berdampak buruk hasil tes oleh pembekuan menghambat.
b. Clotting Time
Clotting Time adalah waktu yang di perlukan darah untuk membeku atau
waktu yang di perlukan saat pengambilan darah sampai saat terjadinya pembekuan.
Hal ini menunjukkan seberapa baik platelet berinteraksi dengan dinding pembuluh
darah untuk membentuk pembekuan darah. Trombin waktu membandingkan tingkat
pasien pembentukan gumpalan dengan sampel dari normal plasma dikumpulkan.
Trombin yang ditambahkan pada sampel plasma. Jika plasma tidak segera membeku,
itu berarti kekurangan (fibrinogen kuantitatif) atau cacat kualitatif (fibrinogen
disfungsional). Jika seorang pasien yang menerima heparin( substansi yang berasal
dari bisa ular reptilas)e disebut digunakan bukan trombin. Reptilase memiliki
tindakan yang mirip dengan trombin tetapi tidak seperti trombin tidak dihambat oleh
heparin. Trombin waktu dapat diperpanjang oleh: heparin, produk degradasi fibrin,
antikoagulan lupus. Dalam bidang tes koagulasi, Clotting time adalah salah satu yang
paling prosedural sederhana. Setelah membebaskan plasma dari seluruh darah dengan
sentrifugasi, Trombin yang ditambahkan pada sampel plasma. bekuan ini terbentuk
dan terdeteksi optikal atau mekanis dengan alat koagulasi. Waktu antara penambahan
trombin dan pembentukan gumpalan dicatat sebagai Clotting time.
2. Stop watch
3. Kapas/Tissu
4. Kertas saring dan
5. Alkohol 70%.
b. Clotting Time
1. Tabung reaksi
2. Stopwatch
3. Spuit
4. Kapas alcohol 70%.
5. Turniket
4. Selang 30detik, darah dari luka tusukan ditempel dengan pinggiran kertas
saring tanpa menyentuh kulit.
5.
Metode Duke :
1. Cuping telinga pasien didesinfeksi dgn alcohol 70%.
2. Cuping telinga dijepit kuat- kuat dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
kemudian ditusuk dengan lancet yang cukup dalam, segera stopwatch
dinyalakan.
3. Darah yang keluar ditempel dengan kertas saring pada 30 detik. (kertas
saring tidak boleh menempel pada luka).
b. Clotting Time
1.
2.
3.
4.
5.
Mulailah mengamati tabung. Angkat keluar tabung secara tegak lurus lalu
miringkan. Perhatikan darah, masih bergerak atau diam. Lakukan hal ini
pada setiap tabung selang waktu 30 detik sampai terlihat darah dalam
tabung tidak lagi bergerak (sudah membeku).
6.
drugs
(NSAID),
beta-blockers,
alkohol,
antibiotika)
dan
VIII. Probandus
Nama
Umur
Jenis Kelamin :
b. Clotting Time
X.
Nilai Normal
a. Bleeding Time
Ivy
: 1- 6 menit
Duke
b. Clotting Time
Nilai normal 6 - 14 menit
XI. Kesimpulan