Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
yang terdapat dalam diri pegawai serta motivasi dari pimpinan merupakan dua
aspek yang sangat diharapkan oleh instansi pemerintah.
Kinerja pegawai akan meningkat bila setiap individu paham dan mampu
bekerja secara efektif dan efisien serta karena adanya perhatian dari pimpinan.
Kinerja pegawai di sini tidak akan dapat meningkat tanpa adanya motivasi kerja
yang tinggi untuk melakukan pekerjaan dengan optimal yang diimbangi oleh
lingkungan kerja yang baik.
Lingkungan kerja dalam suatu instansi pemerintah sangat penting untuk
diperhatikan
manajemen
personalia.
Meskipun
lingkungan
kerja
tidak
kerja karyawan. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila
pegawai dapat melaksnakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman.
Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang
lama. Lebih jauh lagi lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut
pegawaimenyelesaikan tugasnya dengan waktu yang lebih lama dan tidak
mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efektif dan efisien.
Kinerja merupakan suatu aspek yang penting bagi organisasi pemerintah
karena apabila kinerja pegawai baik maka tujuan dari organisa pemerintah akan
tercapai. Untuk meningkatkan kinerja perlu adanya tenaga pegawai yang memiliki
motivasi kerja yang baik, karena apabila pegawai tidak memiliki motivasi kerja
maka akan berakibat menurunnya kinerja pegawai dan merugikan organisasi
pemerintah. Kinerja pegawai dipengaruhi berbagai faktor, baik yang berhubungan
dengan pegawai itu sendiri maupun lingkungan kerja.
Lingkungan kerja yang baik akan memudahkan pegawai dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya, maka secara tidak langsung akan meningkatkan
kinerja pegawai. Sedangkan apabila motivasi pegawai lebih tinggi tetapi tidak
didukung lingkungan kerja yang nyaman untuk bekerja maka hasil kinerja kurang
baik. Dengan motivasi kerja yang tinggi, dan di dukung dengan lingkungan kerja
yang baik maka kinerja pegawai pun akan lebih optimal
Melihat pentingnya motivasi dan lingkungan kerja bagi para pegawai,
maka dalam hal ini Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIa Lubuk linggau
juga perlu memperhatikan hal tersebut agar dapat meningkatkan kinerja para
pegawainya dalam rangka mewujudkan tujuan dari sistem Pemasyarakatan.
Dimana Lapas Narkotika Klas IIa Lubuklinggau bertanggung jawab dalam hal
Pegawai
Pada
Lembaga
Pemasyarakatan
Narkotika
Klas
IIa
Lubuklinggau.
sasaran
yang ingin
dibatasi
ruang lingkup
1.4
Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :
1.4.1
Aspek Teoritis
a. Bagi Peneliti
Sebagai bahan pengetahuan bagi peneliti dan sebagai tugas akhir persyaratan
menyelesaikan pendidikan Strata 1 di STIE-MURA.
1.4.2
Aspek Praktis
bahan
bagi
kepala
Lembaga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(internal) maupun dari luar (eksternal) untuk melakukan suatu pekerjaan dengan
sebaik-baik agar menghasilkan kinerja yang lebih baik.
b. Timbulnya Motivasi
Kemudian Sukanto dan Handoko (dalam Manullang, 2001, h.112)
motivasi dapat timbul oleh faktor internal dan faktor eksternal, yaitu :
1. Motivasi dari diri sendiri (motivasi internal)
yaitu motivasi yang timbul dari keinginan dan kebutuhan dari dalam diri
seseorang.
Motivasi
ini
merupakan
kekuatanyangakan
mempengaruhi
c. Model-Model Motivasi
Menurut Brantas (2009, h.102), model-model motivasi ada tiga, yaitu:
1. Model Tradisional
Model ini mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaanpekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan insentif
untukmemotivasi para pekerja. Model ini menganggap bahwa para pekerja
pada dasarnya malas dan hanya dapat dimotivasi dengan penghargaan
berwujud uang.
2. Model Hubungan Manusia
Model
ini
mengemukakan
bahwa
pekerjanya adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang
bersifat pengulangan adalah faktor-faktor pengurang motivasi. Manajer dapat
memotivasi bawahan melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial mereka
dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
3. Model Sumber Daya Manusia
Model ini mengatakan bahwa karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, bukan
hanya uang/barang atau keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk
d. Faktor-faktor Motivasi
Menurut Manullang (2001, h.152), bahwa faktor-faktor yang berperan
sebagai motivator untuk memuaskan dan mendorong orang mau bekerja yaitu:
1. Keberhasilan Pelaksanaan
Agar seorang bawahan dapat berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya,
maka pemimpin harus mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan
memberikan kesempatan kepadanya agar bawahan dapat berusaha mencapai
hasil.
2.
Pengakuan
Sebagailanjutandari
keberhasilan
pelaksanaan,
pemimpinharusmemberi
4. Tanggung Jawab
Agar responsibilities benar-benar menjadi faktor motivator bagi bawahan,
pemimipin harus menghindari supervisi yang ketat, dengan membiarkan
bawahan bekerja sendiri sepanjang itu memungkinkan dan menerapkan
10
e. Metode Motivasi
Menurut Hasibuan (2009, h.149) metode motivasi ada dua macam, yaitu:
1.
2.
f. Indikator Motivasi
Menurut Siagian (2000, h.286) indikator-indikator motivasi sebagai
berikut :
1. Kebutuhan
Kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi juga bersifat
psikologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.
11
12
2.
13
14
4.
15
kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di
sekitar tempat kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen yang dibutuhkan
olah manusia. Dengan cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah
dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat
kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani.
Rasa sejuk dan segar selama bekerja akan membantu mempercepat pemulihan
tubuh akibat lelah setelah bekerja.
5.
16
bekerja,
datangnya
kelelahan,
timbulnya
beberapa
8.
9.
17
di
tempat
kerja.
Tidak
sesuainya
musik
yang
Penerangan
Penerangan
sangat
besar
manfaatnya
bagi
pegawai
gunamendapat
Suhu udara
Bahwa tubuh manusia masih dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur
luar jika perubahan temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi
panas dan 35% untuk kondisi dingin, dari keadaan normal tubuh.
18
3.
Suara bising
Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya
dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien
sehingga produktivitas kerja meningkat.
4.
Penggunaan warna
Menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan dengan
sebaik-baiknya. Hal ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh
besar terhadap perasaan.
5.
6.
Keamanan kerja
Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat
memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan.
7.
Hubungan pegawai
Salah satu upaya untuk menjaga hubungan pegawai di tempat kerja, dapat
dilihat hubunganpegawai bawahan dengan pimpinan.
k. Kinerja
Menurut Mangkunegara (2000, h.67) dalam bukunya Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian kinerja sebagai berikut :
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikanya.
19
oleh
pegawai
dibandingkan
sebelumnya.(Pasolong,2007:176),
kriteria
Sumber:
yang
telah
ditetapkan
http://id.shvoong.com/business-
management/human-resources/2134350-pengertian-kinerja/#ixzz1iqWqLjBv
Berdasarkan pengertian kinerja dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat
ditafsirkan bahwa kinerja pegawai erat kaitannya dengan hasil pekerjaan
seseorang dalam suatu organisasi, hasil pekerjaan tersebut dapat menyangkut
kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu. Kinerja pegawai tidak hanya dipengaruhi
oleh kemampuan dan keahlian dalam bekerja, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh
semangat kerjanya.
20
3. Model Costello
Untuk meningkatkan kinerja, diberikan coaching pada sumber daya manusia
dan dilakukan pengukuran kemajuan kinerja.
4. Model Armstrong dan Baron
Proses manajemen kinerja dilihat merupakan serangkaian aktivitas yang
dilakukan secara berurutan agar dapat mencapai hasil yang diharapkan.
5. Model Ken Blanchard dan Garry Ridge
System manajemen kinerja yang efektif terdiri dari 3 bagian, yaitu perencanaan
kinerja, pelaksanaan, evaluasi kinerja atau peninjauan ulang dan pembelajaran.
21
n. Indikator Kinerja
Menurut Wibowo (2010, h.102) terdapat 7 indikator kinerja yaitu:
1. Tujuan
Tujuan merupakan keadaan yang berbeda yang secara aktif dicari oleh
seorang individu atau organisasi untuk dicapai. Tujuan merupakan sesuatu
keadaan yang lebih baik yang ingin dicapai di masa yang akan datang.
2. Standar
Standar merupakan suatu ukuran apakah tujuan yang diinginkan dapat
dicapai. Tanpa standar, tidak dapat diketahui kapan suatu tujuan tercapai.
3. Umpan Balik
Umpan balik melaporkan kemajuan, baik kualitasmaupun kuantitas, dalam
mencapai tujuan yang didefinisikan oleh standar.
4. Alat atau Sarana
Alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat dipergunakan untuk
membantu menyelesaikan tujuan dengan sukses. Alat atau sarana merupakan
faktor penunjang untuk pencapaian tujuan.
5. Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
menjalankan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan baik.
6. Motif
Motif merupakan alasan atau pendorong bagi seseorang untuk melakukan
sesuatu. Manajer memfasilitasi motivasi kepada pegawai dengan insentif
berupa uang, memberikan pengakuan, menetapkan tujuan menantang,
22
Kinerja Pegawai
(Y)
Indikator:
4. Harapan
1. Tujuan
2. Standar
3. Umpan balik
Lingkungan Kerja
(X2)
Indikator:
5. Kompetensi
1. Tata Ruang
6. Motif
2. Penerangan
7. Peluang
3. Suhu udara
4. Suara bising
5. Ruang gerak
6. Hubungan pegawai
23
2.3 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga motivasi dan lingkungan
kerjaber
pengaruh
positif
terhadap
kinerja
pegawai
pada
Lembaga
24
Musi Rawas adalah kuat dan searah. Sedangkan R2 atau determinasi sebesar
61,3%, artinya besarnya pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap
kinerja pegawai pada Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Musi
Rawas sebesar 61,3% sedangkan sisanya 38,7% dipengaruhi faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini seperti kepemimpinan, kedisiplinan, dan
kompensasi.
c. Diperoleh nilai Fhitung = 16,606 > Ftabel = 4,28 ini berarti bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima, artinya variabel motivasi (X1) dan variabel lingkungan kerja
pegawai (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja (Y) pada Bagian
Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Rawas.
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
26
Jenis Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pengajuan Judul
Pembuatan Proposal
Pengajuan Proposal
Seminar Proposal
Pengumpulan data
Pengolahan data
Pengajuan Skripsi
Perbaikan Skripsi
Ujian akhir
Des
Xx
xx
Xx
xx
xx
Xx
xx
xx
xx
xx
Jun
xx
xx
jul
xx
xx
27
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIa Lubuklinggau yang berjumlah 78
orang terdiri dari tamatan SMA 55 orang dan 23 orang tamatan sarjana.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh
populasi tersebut. (Sugiyono, 2009. h.90 ).
Sampel pada penelitian ini yaitu keseluruhan dari anggota populasi,Jadi
penelitian ini menggunakan sampel jenuh.
28
29
Rumus:
Y= a + b1X1 + b2X2 (Sugiyono 2009, h.277)
Dimana :
Y
= Kinerja pegawai
X1
= Motivasi
X2
= Lingkungan kerja
= Konstanta
b1, b2
= Koefisien Regresi
b) Determinasi
Untuk mengetahui hubungan keterkaitan antara 3 variabel dalam
penelitian yang terdiri dari motivasi (X1), lingkungan kerja (X2) dan kinerja
pegawai (Y).
Rumus untuk mencari R korelasi, yaitu :
b1 X 1Y b2 X 2Y
Ry(1,2) =
Dimana :
R
= Koefisien korelasi
X1
= Motivasi
X2
= Lingkungan kerja
= Kinerja pegawai
b1, b2
= Koefisien Regresi
30
c) Uji F
Untuk mengetahui pengaruh signifikansi variabel dependen (motivasi dan
lingkungan kerja) dan variabel independen (kinerja pegawai) dapat diuji dengan
uji F.
Rumus :
Fhitung
R2 / k
2
= 1 R / n k 1
Dimana :
R2
: Nilai Regresi
: Jumlah sampel
menunjukkan
berpengaruh
bahwa
terhadap
pegawai
pada
Lembaga
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
R Tabel
Ket
N of Items
0.865
10
0.361
Sumber : Pengolahan Data Primer
Reliabel
32
Tabel 4.2
Uji Validitas X1
Corrected
Item-Total
Correlation
R Tabel
Ket
x1.1
0.430
Valid
x1.2
0.545
0.361
0.361
x1.3
0.760
0.361
Valid
x1.4
0.730
0.361
Valid
x1.5
0.620
0.361
Valid
x1.6
0.363
0.361
Valid
x1.7
0.701
0.361
Valid
x1.8
0.813
0.361
Valid
x1.9
0.374
0.361
Valid
0.361
x1.10
0.494
Sumber : Pengolahan Data Primer
Valid
Valid
R Tabel
Ket
N of Items
0.919
10
0.361
Sumber : Pengolahan Data Primer
33
Reliabel
Tabel 4.4
Uji Validitas X2
Corrected
Item-Total
Correlation
x2.1
0.623
x2.2
R Tabel
Ket
Valid
0.623
0.361
0.361
x2.3
0.926
0.361
Valid
x2.4
0.711
0.361
Valid
x2.5
0.711
0.361
Valid
x2.6
0.711
0.361
Valid
x2.7
0.711
0.361
Valid
x2.8
0.623
0.361
Valid
x2.9
0.711
0.361
Valid
0.361
x2.10
0.711
Sumber : Pengolahan Data Primer
Valid
Valid
34
R Tabel
Ket
N of Items
0.850
10
0.361
Sumber : Pengolahan Data Primer
Reliabel
Corrected ItemTotal
Correlation
Ket
y1.1
0.503
0.361
Valid
y1.2
0.682
0.361
Valid
y1.3
0.626
0.361
Valid
y1.4
0.626
0.361
Valid
y1.5
0.570
0.361
Valid
y1.6
0.378
0.361
Valid
y1.7
0.451
0.361
Valid
y1.8
0.626
0.361
Valid
y1.9
0.616
0.361
Valid
y1.10
0.619
0.361
Sumber : Pengolahan Data Primer
Valid
Variable Y Kinerja,, dari hasil uji validitas melalui bantuan SPSS, dengan
menggunakan nilai Corrected Item-Total Correlation yang dibandingkan terhadap
35
nilai r tabel yang didapatkan sebesar 0.361 (n-2 ; 30-2 ; 28) taraf signifikan
sebesar 0.05, didapatkan hasil semua indikator dikatakan valid dan dapat
digunakan kedalam penelitian.
Percent
3.8
18
23.1
57
73.1
Total
78
100.0
Tabel 4.8
x1.2
Apakah saudara setuju, bekerja sesuai prosedur agar kebutuhan target organisasi
terpenuhi?
36
Frequency
Valid
Percent
1.3
1.3
18
23.1
58
74.4
Total
78
100.0
Apakah saudara setuju, motivasi dari diri Saudara terhadap pekerjaan ingin
mendapatkan penghargaan?
Frequency
Valid
Percent
2.6
3.8
39
50.0
34
43.6
Total
78
100.0
37
Tabel 4.10
x1.4
Setujukah Saudara, melakukan pekerjaan yang lebih baik karena ingin dapat
pengakuan?
Frequency
Valid
Percent
2.6
7.7
39
50.0
31
39.7
Total
78
100.0
Tabel 4.11
x1.5
Apakah Saudara, setuju bekerja dengan efisien agar tujuan organisasi tercapai?
38
Frequency
Valid
Percent
1.3
3.8
29
37.2
45
57.7
Total
78
100.0
Tabel 4.12
x1.6
Percent
1.3
3.8
38
48.7
36
46.2
Total
78
100.0
39
yang menjadi sampel, jawaban yang tertera cukup beragam yang mejawab tidak
setuju sebanyak 1 responden, yang menjawab kurang setuju sebanyak 3
responden, yang mejawab setuju 38 responden dan yang menjawab sangat setuju
sebanyak 36 responden, ini dianggap mewakili bahwa pegawai harus
meningkatkan loyalitas dan kreativitas demi kemajuan organisasi.
Tabel 4.13
x1.7
Saudara diberi kesempatan yang sama bila motivasi kerja baik, setujukah saudara?
Frequency
Valid
Percent
2.6
33
42.3
43
55.1
Total
78
100.0
Untuk indikator Saudara diberi kesempatan yang sama bila motivasi kerja
baik, setujukah saudara Dari 78 responden yang menjadi sampel, jawaban yang
tertera cukup beragam yang menjawab kurang setuju sebanyak 2 responden, yang
mejawab setuju 33 responden dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 43
responden, ini dianggap mewakili bahwa pimpinan harus memberikan promosi
dalam memotivasi pegawai.
Tabel 4.14
x1.8
Apakah Saudara setuju, motivasi yang tinggi dalam bekerja merupakan
keuntungan buat Saudara dan Organisasi?
40
Frequency
Valid
Percent
2.6
25
32.1
51
65.4
Total
78
100.0
Tabel 4.15
x1.9
Percent
5.1
28
35.9
46
59.0
Total
78
100.0
motivasi kerja pegawai yang tinggi dikarenakan untuk mengharapkan karir yang
lebih baik.
Tabel 4.16
x1.10
Percent
3.8
29
37.2
46
59.0
Total
78
100.0
Percent
11
14.1
31
39.7
36
46.2
Total
78
100.0
42
Tabel 4.18
x2.2
Apakah Saudara setuju, pegawai bekerja dengan baik bila penerangan lingkungan
kerjanya baik?
Frequency
Valid
Percent
3.8
29
37.2
46
59.0
Total
78
100.0
43
Tabel 4.19
x2.3
Percent
7.7
40
51.3
32
41.0
Total
78
100.0
Tabel 4.20
x2.4
Setujukah Saudara, keadaan suhu udara akan mempengaruhi hasil kerja pegawai?
Frequency
Valid
Percent
3.8
3.8
31
39.7
41
52.6
Total
78
100.0
tidak setuju 3
44
responden dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 41 responden, ini dianggap
mewakili bahwa suhu udara di tempat kerja mempengaruhi hasil kerja pegawai.
Tabel 4.21
x2.5
Percent
3.8
44
56.4
31
39.7
Total
78
100.0
Tabel 4.22
x2.6
Setujukah Saudara, ruang kerja nyaman akan menghasilkan suasana kerja yang
baik?
Frequency
Valid
Percent
1.3
1.3
27
34.6
49
62.8
Total
78
100.0
45
Tabel 4.23
x2.7
Percent
10.3
45
57.7
25
32.1
Total
78
100.0
46
Tabel 4.24
x2.8
Setujukah Saudara, ruang gerak kerja pegawai berpengaruh terhadap hasil kerja?
Frequency
Percent
1.3
9.0
29
37.2
41
52.6
Total
78
100.0
Valid
bahwa
ruang
gerak
kerja
mempengaruhi
karyawan
dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
Tabel 4.24
x2.9
Percent
2.6
25
32.1
51
65.4
Total
78
100.0
jawaban yang tertera cukup beragam yang mejawab kurang setuju sebanyak 2
responden, yang mejawab setuju 25 responden dan yang menjawab sangat setuju
sebanyak 51 responden, ke 51 responden ini dianggap sangat mewakili bahwa
dalam bekerja pegawai perlu menjaga hubungan baik agar kinerja baik.
Tabel 4.25
x2.10
Percent
2.6
2.6
22
28.2
52
66.7
Total
78
100.0
48
Percent
2.6
32
41.0
44
56.4
Total
78
100.0
Tabel 4.27
y1.2
Percent
2.6
11.5
38
48.7
29
37.2
Total
78
100.0
49
Tabel 4.28
y1.3
Setujukah Saudara, Kinerja pegawai akan meningkat bila alat dan sarana kerja
baik?
Frequency
Valid
Percent
1.3
30
38.5
47
60.3
Total
78
100.0
50
Tabel 4.29
y1.4
Setujukah Saudara, Komunikasi yang baik antara pegawai dengan pimpinan maka
kinerja tercapai?
Frequency
Valid
Percent
5.1
36
46.2
38
48.7
Total
78
100.0
Frequency
Valid
Percent
1.3
5.1
41
52.6
32
41.0
Total
78
100.0
51
Saudara
Percent
Untuk
indikator
Apakah
44.9
setuju,
Seluruh
pegawai
40
51.3
78
100.0
3.8
35
4
Total
dengan
responden yang menjadi sampel, jawaban yang tertera cukup beragam yang
mejawab kurang setuju sebanyak 3 responden, yang mejawab setuju 35 responden
dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 40 responden, ini mewakili bahwa
pimpinan memberikan tugas sesuai dengan aturan.
Tabel 4.32
y1.7
Percent
1.3
2.6
43
55.1
32
41.0
Total
78
100.0
52
Percent
6.4
36
46.2
37
47.4
Total
78
100.0
Tabel 4.34
y1.9
Percent
25
32.1
53
67.9
Total
78
100.0
tertera cukup beragam, yang mejawab setuju 25 responden dan yang menjawab
sangat setuju sebanyak 53 responden, ke 53 responden ini dianggpa sangat
mewakili bahwa dalam bekerja pegawai mengutamakan kerja sama.
Tabel 4.35
y1.10
Percent
3.8
24
30.8
51
65.4
Total
78
100.0
Tabel 4.36
Variables Entered/Removed
Variables
Entered
Model
1
Variables
Removed
x2, x1a
Method
. Enter
Dari hasil pengolahan data primer diatas, dapat dilihat bahwa semua
variabel bebas X1 dan X2 dimasukkan kedalam penelitian dan tidak
ada satupun variabel di keluarkan dari penelitian
0.565a
Adjusted R
Square
R Square
0.319
0.301
Std. Error of
the Estimate
2.119
55
B
(Constant)
Standardized
Coefficients
Std. Error
Beta
15.657
2.823
x1
0.467
0.103
0.477
x2
0.168
0.111
0.159
a. Dependent Variable: y
Sumber : Pengolahan Data Primer
sebesar 15.657
Koefisien regresi variabel motivasi yaitu 0,467. Memberikan
makna bahwa apabila variabel motivasi dalam penelitian ini
naik 1 satuan, maka nilai dari variabel kinerja pegawai lembaga
56
4.2.4. Uji F
Tabel 4.40
ANOVAb
Model
1
Df
Regression
F
2
Residual
75
Total
77
17.593
Sig.
0.000a
57
F Tabel)
pegawai
Lapas
Pemasyarakatan
Lubuklinggau.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
58
Narkotika
Kelas
IIa
59
5.2. Saran
Sebagai penutup akhirnya peneliti memberikan saran yang mungkin
dapat memberikan manfaat bagi kemajuan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Klas IIa Lubuklinggau sebagai berikut :
1. Pimpinan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIa Lubuklinggau
hendaknya
60