Professional Documents
Culture Documents
Mudji Suhardiman
ABSTRAK
The addition of fiber in concrete admixture has been proven be able to improve the concrete quality. There
are many researches about fiber concrete has been done by using many fiber materials. Bamboo has great
opportunity to be a fiber material in concrete admixture, because of its special characteristic. The price of
Ori Bamboo is also usually cheaper than the other type of Bamboo. This research was experimental research
of fiber concrete, which used the fiber of Ori Bamboo. The objective of this research was to study the impact
of using the fiber of Ori Bamboo on the strength of concrete.
This research used normal mixing of concrete with additional fiber, which was made of Ori Bamboo. It has
0.5 mm thickness, 0.5 1 mm wide, and 2 cm length. The variations amounts of fiber are 1%, 1.5% and 2%
of the total weight of cement. The test of compressive strength and tensile strength were done with standard
cylinder, 28 days of age.
The result of this research shows that the higher percentage of fiber, the lower viscosity of admixture. The
addition of fiber by 1%, 1.5%, and 2% give increasing of 17.85%, 16.45% and 3.14% of concrete
compression strength, as well as 4.85%, 30.58% and 19.42% of concrete tensile strength.
Key word : fiber, concrete, Ori bamboo
PENDAHULUAN
Beton serat
Beton merupakan batu buatan yang
memiliki kuat tekan cukup tinggi, dibuat dari
campuran semen, pasir, krikil dan air.
Perbaikan kualitas serta sifat beton dapat
dilakukan dengan berbagai cara antara lain
dengan mengganti maupun menambah
material pokok semen dan agregat, sehingga
dihasilkan beton dengan sifat-sifat spesifik
seperti beton ringan, beton berat, beton tahan
bahan kimia tertentu dan sebagainya. Beton
serat (fibre reinorced concrete) merupakan
modifikasi beton konvensional dengan
menambahkan serat pada adukannya. Serat
yang digunakan dapat dibuat dari berbagai
jenis bahan antara lain kawat, plastik, limbah
kain dan bambu.
Beton serat didefinisikan sebagai beton
yang terbuat dari campuran semen, agregat
halus, agregat kasar dan sejumlah kecil serat/
fibre (ACI Cocommitte 544, 1982). Bahanbahan serat yang dapat digunakan untuk
88
adalah
dengan
memperkecil
ukuran
maksimum agregat. ACI Committee (1982)
mengisyaratkan ukuran maksimum agregat
sebesar 19 mm, untuk memudahkan
pengadukan dan tersedianya ruang untuk
serat. Teknik pencampurannya dilakukan
dengan menaburkan serat sedikit demi
sedikit, ke dalam adukan yang sudah
tercampur saat proses pengadukan masih
berlangsung.
Bambu
Bambu merupakan tanaman ordo
Bambooidae yang pertumbuhannya cepat dan
dapat dipanen pada umur sekitar 3 tahun.
Pada masa pertumbuhan, bambu dapat
tumtuh vertikal 5 cm per jam atau 120 cm
perhari (Morisco,1996). Umur panen yang
relatif
singkat
tersebut
memberikan
optimisme bahwa pemakaian bambu untuk
berbagai keperluan dapat dengan mudah
tercukupi. Morisco (1996) menyatakan,
adanya serabut sklerenkin di dalam batang
bambu menyebabkan bambu mempunyai
kekuatan dan dapat digunakan untuk
keperluan bahan bangunan. Kekuatan bambu
umumnya dipengaruhi oleh jumlah serat
sklerenkin dan selulosa di dalam bambu.
Kekuatan bambu bagian luar jauh lebih tinggi
dibanding bambu bagian dalam. Penelitian
Morisco (1999) pada bambu ori kering
tungku menunjukkan kuat tarik sebesar 4170
kg/cm2 pada bambu bagian luar dan 1640
kg/cm2 pada bambu bagian dalam, dengan
mengambil benda uji bambu tanpa buku
untuk memperoleh serat yang lurus.
Penggunaan kulit bambu ori sebagai
bahan serat beton didasarkan pada
pertimbangan bahwa kuat tariknya cukup
tinggi, pembuatan dari bahan baku menjadi
serat cukup mudah dan tidak perlu peralatan
khusus, serta populasi bambu yang cukup
banyak dan tersebar sehingga mudah
diperoleh. Bambu ori sebagai salah satu jenis
bambu di Indonesia, meskipun jarang
dibudidayakan secara khusus, namun banyak
tumbuh di lahan-lahan liar seperti di tepi
sungai, tebing-tebing dan sebagainya. Bambu
jenis tersebut juga jarang dimanfaatkan
sebagai bahan pokok bangunan, sehingga
harga di pasaran relatih murah dibanding
bambu jenis lain.
Serat-serat untuk campuran beton dalam
penelitian ini dibuat dari bahan bambu ori
89
Mudji Suhardiman
b. Pasir
c. Krikil
d. Air
Agregat.
Nama Pemeriksaan
Nama dan asal bahan
Kadar Air
Berat Jenis Kondisi SSD
Penyerapan
Berat isi
Nilai keausan
Kandungan Lumpur
Modulus Halus Butir
Hasil Pemeriksaan
Agregat halus
Agregat Kasar
Pasir kali Progo
Split kali Progo
0,50%
1,68%
2,57 gram/cm2
2,74 gram/cm2
1,03%
5,01%
1,58 gram/cm2
1,15 gram/cm2
-38,56%
0,45%
0,63
1,81
7,90
Mudji Suhardiman
1
2
3
4
Nilai
Slump
6
4,5
4
2,5
25
24.36
24.07
24
6
23
KUAT TEKAN
NILAI SLUMP
22
21
6
4.5
21.32
20.67
20
4
19
2.5
18
BN
0
BN
BS1.0%
BS1.5%
BS2%
JENIS BETON
92
Kode
benda uji
BNd1
BNd2
BNd3
BS1,0%d1
BS1,0%d2
BS1,0%d3
BS1,5%d1
BS1,5%d2
BS1,5%d3
BS2,0%d1
BS2,0%d2
BS2,0%d3
Berat
(kg)
12,07
11,89
11,89
12,44
12,59
12,61
12,26
12,15
12,04
12,03
12,11
12,01
Luas
tampang
(cm2)
180,27
177,42
176,24
180,50
178,60
179,08
180,74
175,77
175,77
175,07
175,54
174,83
Beban
(Lbs)
83000
81500
79000
95000
96500
97500
95000
93000
94000
84000
76000
87000
Kuat tekan (f c )
Rata-rata
Kg/ cm2
MPa
(Mpa)
208,851
20,85
208,364
20,84
20,67
203,322
20,32
238,731
23,87
245,080
24,51
24,36
246,964
24,70
238,416
23,90
24,067
239,996
24,00
242,576
24.30
217,642
21,76
196,388
19,64
21,32
225,717
22,57
25
24.36
24.07
24
KUAT TEKAN
23
22
21.32
21
20.67
20
19
18
BN
BS1.0%
BS1.5%
BS2%
JENIS BETON
Prosen penambahan
serat
0
1,00
1,50
2,00
20,67
24,36
24,07
21,52
4.
3
2.69
2.5
2.46
2.16
2.06
1.5
1
0.5
0
BN
BS1,0%
BS1,5% BS2,0%
JENIS BETON
93
Mudji Suhardiman
Tabel 6 : Hasil pengujian dan hitungan kuat tarik beton umur 28 hari
Jenis
beton
Beton
Normal
Beton
Serat
1,0%
Beton
Serat
1,5%
Beton
Serat
2,0%
Kode
benda uji
Diameter
(cm)
Tinggi
(cm)
Berat
(kg)
Beban
(Lbs)
BNt1
BNt2
BNt3
BS1,0%t1
BS1,0%t2
BS1,0%t3
BS1,5%t1
BS1,5%t2
BS1,5%t3
BS2,0%t1
BS2,0%t2
BS2,0%t3
15,05
15,05
14,68
15,03
14,98
15,02
15,07
15,03
15,05
15,05
15,00
15,03
29,82
29,62
29,80
29,87
29,92
29,37
29,90
29,52
29,83
29,77
30,00
29,98
11,89
11,89
11,96
12,39
12,37
12,36
11,99
11,97
12,12
12,03
11,99
12,17
35000
22500
30000
35000
30000
35000
40000
45000
45000
40000
35000
40000
Kuat Tarik (f c )
Ratarata
kg/cm2
MPa
(Mpa)
22,520
2,25
19,427
1,94
2,06
19,803
1,98
22,513
2,25
19,329
1,93
2,16
22,911
2,29
25,635
2,26
29,278
2,93
2,69
28,945
2,89
25,781
2,58
22,460
2,25
2,46
25,634
2,56
Prosen penambahan
serat
0
1,00
1,50
2,00
KESIMPULAN
1. Penambahan serat bambu ori pada
campuran beton sampai sejumlah 2%
dari berat semen, mampu meningkatkan
kuat tekan maupun kuat tarik beton tanpa
serat.
Gambar 4. Foto posisi serat dalam beton
94
DAFTAR PUSTAKA
ACI COMMITE 544., May 1982, State Of
The Art Report On Fibre Reinforced
Concrete, ACI 544. IR-82, ACI, Detroit,
Michigan
Ahmad Antono, 1985, Teknologi Beton, JTS
Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta.
Firman, 1998, Bamboos Fibre Cement
Board, Tugas Akhir, JTS UII,
Yogyakarta
95