Professional Documents
Culture Documents
Makalah pribadi
Pengantar ke Falsafah Sains (PPS702)
Sekolah Pasca Sarjana / S3
Institut Pertanian Bogor
June 2004
Dosen:
Prof. Dr. Ir. Rudy C. Tarumingkeng
Sri Hadiarti
P 062034044
I.
PENDAHULUAN
Arsitektur melingkupi kita semua.
cair yang semakin besar, sampah, pencemaran udara, air dan tanah, serta
kekumuhan lingkungan perumahan yang kita lihat sehari-hari.
Dalam masa mendatang perlu kiranya dipikirkan kembali tentang arsitektur
yang berwawasan lingkungan, bangunan yang berwawasan lingkungan dan
rumah yang berwawasan lingkungan.
Indonesia sebenarnya mempunyai tata cara membangun rumah dan
perumahan secara tradisional misalnya di Bali dengan Hasta Kosala Kasali,
di Jawa dengan Kawruh Kalang dan Petungan. Pengetahuan seperti
tersebut, dahulu diterapkan dalam suasana, waktu dan ruang yang
memungkinkan dan didasari dengan filsafat hidup yang dianut dengan baik
oleh penduduknya.
Pada masa kini khususnya diperkotaan, kearifan lokal tersebut jarang
dilaksanakan karena keterbatasan banyak hal serta padatnya penduduk
dan sempitnya lahan.
Namun tidak ada salahnya kita melihat kembali pendekatan perencanaan
dan perancangan rumah dan perumahan yang berwawasan lingkungan
dengan memperhatikan pula perkembangan pengetahuan dan teknologi
yang berkembang terus.
II.
Tabel 1.
Logika
Citra Ruang
Sumber
pengetahuan
lingkungan
Citra bangunan
Teknologi
Eko-Teknik
Konteks global
makro fisik
Teknorasional
berpengetahuan
Komersial modern,
masa depan
berpedoman
Terintegrasi,
efisiensi energi,
teknologi tinggi,
pintar
Eko-Sentris
Rapuh
makrobiotik
Ekologi sistemik
metafisika, holism
Polutan, parasitis
konsumen
Otonomi, bisa
diperbaharui,
daur ulang
pertengahan
Eko-Estetik
Berbeda
antroposentris
Ikonis,
arsitektural,
Baru yang
pragmatis, organis,
non linear
Eko-Kultural
Konteks budaya,
regional
Fenomerologi
ekologi budaya
Otentik, harmonis,
tipologis
Lokal teknologi
rendah, biasa,
vernakular
Belajar untuk tinggal melalui bangunanbangunan yang beradaptasi dengan lokalitas dan
karakter fisik serta budaya bio-regional.
Eko-Medikal
Tercemar
berbahaya
Ekologi Medikal,
klinis
Sehat hidup,
terpelihara
Eko-Sosial
Kontes sosial,
hierarkis
Sosiologi,
ekologi sosial
Demokratis
merumah
individual
Fleksibel,
partisipatori,
tepat secara lokal,
terkelola
Sumber
New Age
Yang
pertama,
yaitu
logika
eko-teknik,
mendasarkan
kepada
sebagai
interdependen.
sebuah
komunitas
dari
bagian-bagian
yang
fenomenologi
lingkungan
dan
kebangkitan
ini
menekankan
pada
desentralisasi
dan
Hal ini
tentang
hukum-hukum
ekologi.
Logika
eko-sosial
dan
partisipatori,
yang
melayani
kebutuhan-kebutuhan
negara
berkembang
menggunakan
teknologi
pembangunan
rumah
seperti
tepat
dan
Indonesia
rendah
perumahan
dan
pendekatan
menengah
agaknya
yang
untuk
lebih
bisa
III.
masa
sekarang
dalam
membangun
rumah,
setidak-tidaknya
Sehat, ditinjau dari segi kesehatan itu sendiri, sebuah rumah yang
sehat memiliki hubungan yang baik dengan lingkungannya yang
berkaitan dengan air, udara, tanah, iklim dan panas matahari (energi)
Cukup kuat dan aman, ditinjau dari segi teknis teknologis, sebuah
rumah harus benar strukturnya, tahan gempa, angin, hujan dan unsur
iklim lainnya, dan tahan terhadap berbagai beban struktur yang harus
dipikul.
Cukup indah dan nyaman, dalam arti memiliki desain yang baik,
sebagai gabungan tiga syarat di atas, yang dapat memenuhi kebutuhan
inderawi, rasa dan matra lainnya dari manusia.
Proses
perencanaan
dan
perancangan
(desain)
yang
berwawasan
Pembangunan
yang menghemat
energi
Menghemat
sumber energi
yang tidak dapat
diperbaharui
Penggunaan
bahan bangunan
yang dapat
dibudidayakan dan
yang menghemat
energi
Menghemat
sumber bahan
mentah yang
tidak dapat
diperbaharui
Pembentukan
peredaran yang
utuh di antara
penyediaan dan
pembuangan
bahan bangunan,
energi, dan air
Penggunaan
teknologi tepat
guna yang
manusiawi
Menghemat
sumber alam
(udara, air, dan
tanah)
Menghemat hasil
produk di bidang
bangunan
Sumber : Frick, Heinz & Suskiyatno, Fx. Bambang, 1998, Dasar-dasar Eko-Arsitektur, halaman 75
10
dengan
logika
eko-sentris,
mengikuti
kaidah-kaidah
Gambar 3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
d.
Drainasi
Tempat sampah
Panel energi surya
Air bersih, air limbah, listrik
Bukaan pencahayaan &
pengudaraan
Sun shading
Jarak yang besar menyejukkan
Ruang bawahnya.
11
Tabel 2
No.
Rumah &
Lingkungan
Perumahan
1.
Rumah
Masukan Perencanaan Rumah dan lingkungan perumahan di Indonesia dengan pendekaan ekologis
Hubungan dengan
Alam & unsur desain
1.
2.
Utilitas Perlengkapan
bangunan
Masif
Pelat
Rangka
Kombinasi
Menahan beban mati
dan beban bergerak,
gempa, banjir, angin
Prasarana &
Fasilitas
Lingkungan
5
12
No.
Rumah &
Lingkungan
Perumahan
1
Hubungan dengan
Alam & unsur desain
5.
6.
7.
8.
9.
2.
Pekarangan
1.
2.
3.
4.
5.
3.
Lingkungan
perumahan
2
Perlindungan thd bising dan
bau
Perlindungan thd pencemaran
Perlindungan thd serangga
dan binatang pengerat
Desain hemat energi
Standar ruang dalam dan luar
Utilitas Perlengkapan
bangunan
Tempat sampah di
pekarangan
Amenities
lain.
1.
2.
3.
4.
Jalan lingkungan
Saluran drainasi
Listrik
Air bersih
Sewerage
Gas
Telpon
Tempat bermain anakanak
Ruang terbuka hijau &
taman lingkungan
Fasilitas pendidikan,
perdagangan, sosial
kemasyarakatan,
rekreasi, olah raga,
sesuai standar
1.
2.
3.
4.
13
IV.
PENUTUP
Pembangunan pada abad ke 21, khususnya pembangunan rumah dan
lingkungan,
mengembangkan
pendekatan eko-arsitektur.
Dengan demikian arsitektur dapat memberikan kontribusi lebih, dalam
turut mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan.
14
DAFTAR PUSTAKA
1.
Studio Tekno
5.
Graham, Farmer,
Hadiarti, Sri, Ir, 1980, Rumah dan Lingkungan Yang Sehat, Majalah Cipta
no, 54, 1980, Jakarta
7.
15
8.
Hari Depan Kita Bersama (Our Common Future), Penerbit PT. Gramedia,
Jakarta.
9.
10.
13.
14.
15.
16