You are on page 1of 5

Deif Tunggal

OBAT-OBAT ANASTESI
Ranitidin
1 amp=2ml
1ml=25mg
Dosis:
50 mg IV bolus

Ondancetron
1 amp=2ml
1ml=2 mg
Dosis:
Dewasa:

Tramadol
50-100mg

Ketorolac
1ampl=1 ml
1ml=30 dan 10mg
0,5-1mg/kgBB
Sulfat Atrofin
1ampl=0,25mg
0,005mg/kg IV

Pethidine
1 amp=2 cc
1cc= 50mg
Dilusi aqua 8ml,shg
1cc = 10mg
12mg/kgBB(Dewasa)
0,5mg (Anak)
Roculax/Rocuroni
um
1 ampl=5cc
1cc=10mg
Dewasa 0,61,2mg/kg
0,5mg/kg (anak2)
<10kg encerkan 5
ml
Sulfas Atropin
1 ampl=1 cc
1 cc= 0,25 mg
0,4-1mg/kgBB
10-20
ugr/kgBB(anak)
Propofol
1ampl=20ml
1ml=10mg
Dosis:
2-3 mg/ml
Efedrin

MidazolamFortanest
1 ampl=5ml
1mg/ml
0,05-0,35 mg/kg
Diazepam-valium
1ampl=5 ml
1ml=

EpinephrinAdrenalin

Bupivacain
20mg

Prostgimin

Asam
tranexamat
Kalnex
1 ampl=50ml
1ml=50mg
1 gram

Fentanyl
1 ampl= 100 g

Lidocain

Analgesi: 25-100
g (0,7-2 g/kg)
Induksi: 5-40 g/kg
Dexamethason

Torasix3%

Ketolorac
30mg IV

Dopamin

Atracurium

Amiodaron

Ketamin
1 vial

Induxin

1-2mg/kg BB
0,10,2mg/kg
p.o
premed
0,20,6 mg/kg i.v
induksi

NB:mohon dikoreksi kalau salah

CORAT CORET ANASTESI STERILE TEAM FK UNDANA

Deif Tunggal

Premedikasi

SPINAL ANESTESI
Ada dua pendekatan:
- Spinal = duduk
- Lateral decubitus
Pada SC (section Caesar) dipilih anestesi regional agar bayi tidak terbius dan tetap
sadar. Kemungkinan komplikasi: hipotensi, total spinal.
Indikasi :
1. High spinal : operasi daerah atas (gaster, kolesistektomi). Dipilih di L3 L4
karena jika diatas lagi ada medulla spinalis sehingga takut akan
menyebabkan kelumpuhan.
2. Mid spinal : Sectio Caesar, appendix, hernia. Dilakukan pada daerah L4 L5.
3. Low spinal/ Saddle block : kiste vagina, hemorrhoid, tumor anus. Dilakukan
pada daerah L5 S1. pada L5 dan S1 cauda epidural, lumbal epidural untuk
kuret.
Bagaimana mengetahuinya ?
Ambil crista iliaca, tarik garis lurus pasti itu adalah L4 L5. Jadi diatasnya satu
vertebrae adalah L3 dan dibawahnya pasti S1. Kontra indikasi ada yang absolut dan
relatif :
- Hipotensi
- Tekanan IC meninggi
- Hemorraghic disease
- Anemia
- Kelainan bentuk tulang
- Tetraparese, Polio.
- Pasien tidak mau dan tidak kooperatif
Obat lokal anestesi :
1. Golongan amida : Buffacaine
2. Golongan ester : Procain, tetracain.
Spinal hyperbaric : BD dari obat ini lebih besar daripada BD Liquor cerebro spinalis.
Akan mengikuti posisi tubuh, jika dirubah posisi maka obat akan bergerak ke posisi
yang lebih rendah.
CORAT CORET ANASTESI STERILE TEAM FK UNDANA

Deif Tunggal

Spinal hypobaric : BD dari obat ini lebih kecil daripada BD Liquor cerebro spinalis.
Akan melawan posisi tubuh, jika dirubah posisi maka obat akan bergerak ke posisi
yang lebih tinggi.
Spinal isobaric : BD dari obat ini sama dengan daripada BD Liquor cerebro spinalis.
Awal : kalau kaki diturunkan, darah Venous return kurang sehingga akan terjadi
hipotensi.
Bila terjadi hipotensi atasi dengan:
- datarkan dan kasih cairan ( RL, koloid )
- beri cairan 1000 2000 cc
- RL bertahan s/d setengah jam.
- Ephedrin HCl (ergotamine) 1 cc + 4 cc aqua lalu suntikkan 1 cc ke bolus.
- Marcain

ASA (American Society of Anesthesiology)


ASA 1 : Pasien dalam keadaan sehat yang memerlukan operasi
ASA 2 : Pasien dengan kelainan sistemik ringan sampai sedang baik karena
penyakit bedah maupun penyakit lain. Contohnya: pasien batu ureter dengan
hipertensi sedang terkontrol, atau pasien appendisitis akut dengan
lekositosis dan febris.
ASA 3 : Pasien dengan gangguan atau penyakit sistemik berat yang diakibatkan
karena berbagai penyebab. Contohnya: pasien appendicitis perforasi dengan
septisemia, atau pasien ileus obstrkstif dengan iskemia miokardium
ASA 4 : Pasien dengan kelainan sistemik berat yang secara langsung mengancam
kehidupannya. Contohnya: Pasien dengan syok atau dekompensasi kordis.
ASA 5 : Pasien tak diharapkan hidup setelah 24 jam walaupun di operasi atau tidak.
Contohnya: pasien tua dengan perdarahan basis kranii dan syok hemorragik
karena rupture hepatic.
Klasifikasi ASA juga dipakai pada pembedahan darurat dengan mencantumkan
tanda darurat ( E = EMERGENCY ), misalnya ASA IE atau IIE.

Mallampati Classification

CORAT CORET ANASTESI STERILE TEAM FK UNDANA

Deif Tunggal

This four-category system is in common use and classified as


follows:
class Isoft palate, fauces, uvula, and pillars are visualized;
class IIsoft palate, fauces, uvula are seen;
class IIIonly the soft palate and base of the uvula are ob-served;
class IVthe soft palate is not visible

CORAT CORET ANASTESI STERILE TEAM FK UNDANA

Deif Tunggal

FASTING
In 1999, the American Society of Anesthesiologists (ASA) made
the

following

recommendations

on

preoperative

fasting

in

elective, healthy patients

Pada pasien dewasa umumnya puasa 6-8 jam, anak kecil 4-6 jam, dan pada
bayi 3-4 jam. Makanan tak berlemak diperbolehkan 5 jam sebelum induksi
anastesia. Minuman bening, air putih, teh manis, sampai 3 jam dan untuk
keperluan minum obat air putih dalam jumlah terbatas boleh 1 jam sebelum
induksi anastesia.

CORAT CORET ANASTESI STERILE TEAM FK UNDANA

You might also like