Professional Documents
Culture Documents
Kata pengantar...........................................................................................................1
Bab II permasalahan..................................................................................................4
Daftar pustaka...........................................................................................................17
Bab 1
Laporan kasus
Terminologi
1. Gizi Buruk : Status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau nutrisinya dibawah
standar rata-rata
2. Marasmus : Gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat
3. Kwasihokor: Gangguan gizi karena kekurangn protein
Bab II
Masalah
Bab III
Pembahasan
3.1Hipotesis
Marasmus ec. gizi buruk
Gizi Buruk
Adapun Tanda dan gejala dari gizi buruk tergantung dari jenis nutrisi yang mengalami
defisiensi. Walaupun demikian, gejala umum dari gizi buruk adalah:
Gizi buruk
Di indonesia sendiri kasus malnutrisi masih tinggi. Ini disebabkan karena
faktor ekonomi keluarga tetapi sering juga didapatkan kasus gizi buruk pada
anak-anak yang berasal dari keluarga menengah keatas akibat kurangnya
pemahaman keluarga terhadap jenis-jenis nakanan yang baik dan mengandung
gizi seimbang yang harus dikonsumsi oleh anak.Status gizi anak sangat
secara
fisik
contohnya
anak
akan
beresiko
tumbuh
kecil
Tingkat
pendidikan
Tingkat
pendapatan
Besar
anggota keluarga
Pola
asuh
Sosio
budaya
Pola
penyapihan
Pola
3.2.1.Faktor langsung
Hubungan antara status gizi dan penyakit infeksi merupakan --- Synergistik
Penyakit infeksi yang menyebabkan gizi buruk
Cacar air
Batuk rejang
TBC
Malaria
7
Diare
Cacing mis : Ascaris Lumbricoides
*Orang yang menderita gizi buruk mudah terkena infeksi dan akan memperberat kondisinya dan
sebaliknya
3.5.2.Marasmus
10
3.5.3MARASMIC KWASHIORKHOR
Tanda-tanda klinis anak gizi buruk yang marasmus, antara lain:
1. Tampak sangat kurus
2. Wajah seperti orang tua
3. Iga gambang perut cekung
4. Otot paha mengendor (BaggyPant)
5. Mengecilnya (atrofi) otot lengan dan tungkai
11
3.5.Pemeriksaan penunjang
Perhitungan Status Gizi
CDC
WHO
-2 SD = Gizi Kurang
12
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium, misalnya pemeriksaan kadar darah merah (Hb) dan kadar protein
(albumin/globulin) darah, dapat dilakukan pada anak dengan malnutrisi. Dengan pemeriksaan
laboratorium yang lebih rinci, dapat pula lebih jelas diketahui penyebab malnutrisi dan komplikasikomplikasi yang terjadi pada anak tersebut
3.6.Penatalaksanaan kasus
o
Diet yang berisi jumlah cukup protein yang kualitas biologiknya baik. Diit tinggi kalori,
protein, mineral dan vitamin.
Pengkajian riwayat status sosial ekonomi, kaji riwayat pola makan, pengkajian antropometri,
kaji manifestasi klinis, monitor hasil laboratorium, timbang berat badan, kaji tanda-tanda
vital.
Pengobatan infeksi
Pemberian makanan
13
Anoreksia
Pneumonia berat
Anemia berat
Demam tinggi
Penurunan kesadaran
Diare persisten
Shock
Pencegahan
Prognosis kasus
Ad vitam : ad malam
Ad fungsionam : ad malam
15
Daftar Pustaka
1.Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Malnutrisi energi protein. Dalam : Standar
Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : 2004 ; 217-222
2.puddiadis.ilmu gizi klinis pada anak edisi ke-14.Fkui jakarta 2001;104-36
3.Mansoer A.kapita selekta.kedokteran edisi III jilid II.Fkui.jakarta.2000;231-235
16
17