You are on page 1of 11

EKSTRAKSI SEDERHANA

NIKOTIN DALAM TEMBAKAU

Disusun oleh:
Alexander zulkarnain

(061440411717)

Indah Amalia

(061440411725)

Joko prasetyo

(061440411728)

Monica Kharisma Tama

(061440411734)

M Abdul Jabbar

(061440411736)

Steven Reymond M.S

(061440411739)

Yoga Suprayogi

(061440411740)

Kelas : 2 EGD
Dosen Pembimbing : Letty Trisnaliani S.T.,M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
PRODI TEKNIK ENERGI DIV

EKSTRAKSI SEDERHANA
NIKOTIN DALAM TEMBAKAU
I.

II.

TUJAN PERCOBAAN
Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui dan mampu melakukan
percobaan isolasi nikotin dari dalam tembakau.
ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat :
Erlenmeyer
Gelas Kimia
Gelas Ukur
Batang Pengaduk
Spatula
Pipet Tetes
Pipet Ukur
Bola Karet
Kertas Saring
Corong Gelas
Labu Takar
Hot Plate
Neraca Analitis

III.

Bahan
Tembakau Rokok
NaOH 20 %
Chloroform
Na2SO4
Iodin
Kalium Iodine
H2SO4
Aquadest

DASAR TEORI

Nikotin merupakan suatu cairan alkaloid berwarna kuning pucat


hingga cokelat tua yang ditemukan dalam tanaman solaceae. Kadar
nikotin merupakan kunci untuk menentukan kualitas tembakau. Banyak
factor yang mempengaruhi kadar nikotin ini yaitu jenis tembakau, jenis
tanah, tingkat kematangan tembakau, kadar nitrogen dalam tanah dan
massa penguningan.
Nikotin bersifat higroskopis dapat bercampur dalam air bersuhu
dibawah 60C, sangat larut dalam alcohol, kloroform, eter, kerosin, dan
sejenisnya. Senyawa ini terdapat sekitar 0,6 3% dalam tembakau kering.
Senyawa ini dibentuk selama biosintesis yang berlangsung diakar dan
terakumulasi di daun.
Nikotin merupakan senyawa organic nikotin, alkaloid yang
umumnya terdiri dari karbon, nitrogen, hydrogen, dan terkadang juga
oksigen, senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat
stimulat terhadap tubuh manusia. Konsentrasi nikotin biasanya sekitar 5%
dari per 100 gram tembakau.
Sebatang rokok biasanya mengandung 8-10 mg, walaupun tentu
saja sangat bergantung merk rokor tersebut. Jika ada perokok, ketauhilah
tubuh kita menyerap 1 mg nikotin, untuk satu batang rokok yang dihisap.
Layaknya zat aditif lainnya. Ada beberapa cara nikotin untuk terserap
dalam tubuh manusia, yaitu melalui kulit, paru-paru, muscous, dan
membranes. Setelah dihisap melalui salah satu cara diatas, nikotin akan
masuk ke system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan ke
seluruh system tubuh.
Merokok atau proses inhasi adalah cara yang paling umum dan
tercepat bagi nikotin untuk terserap dalam darah. Alkaloid merupakan
golongan metabolit sekunder tumbuhan yang terbesar. Pada umumnya
alkaloid menackup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau
lebih atom N2 baik sebagai bagian dari system heterosiklik atau bukan
bagiannya.
Alkaloid biasanya tak berwarna sering kali bersifat optis aktif,
kebanyakan berbentuk Kristal, tetapi hanya sedikit yang berupa cairan
misalnya nikotin pada suhu kamar alkaloid dapat dikelompokkan menjadi
alkaloid sesungguhnya, proto alkaloid, pseudoalkaloid.
Bagian-bagian tanaman tembakau :
a. Akar
Berakar tunggang, tembakau dapat tumbuh dan berkembang baik
dalam tanah yang gembur dan mudah menyerap air serta subur.

b. Batang

Berbentuk bulat lunak tetapi kuat, makin keatas batang makin kecil
dan tidak memiliki cabang atau sangat sedikit cabang.
c. Daun
Berbentuk bulat lonjong dengan ujung yang meruncing, tulang
daun menyirip, bagian tepi agak bergelombang dan licin.
d. Bunga
Bunga majemuk yang terdiri dari beberapa tandan dan setiap
tandan berisi sampai 15 bunga, bunganya berbentuk terompet dan
memanjang, warnanya merah jambu sampai merah tua diatasnya.
e. Buah
Akan tumbuh setelah 3 minggu penyerbukan, buahnya berbentuk
lonjong dan berukuran kecil berisi biji yang sangat ringan.

IV.

LANGKAH KERJA

Isolasi Nikotin
Menimbang 1 gram tembakau kering dan memasukkannya
kedalam Erlenmeyer.
Tambahkan 20 ml NaOH 20% dan mengaduknya hingga merata.
Tambahkan 200 ml etanol, kemudian mengaduknya sampai
homogen dan menutupnya dengan alumunium foil.
Memisahkan residu tembakau dan filtratnya dengan menggunakan
kertas saring.
Tambahkan 50 ml Natrium Sulfat anhidrat kedalam filtrate yang
diperoleh dan mendiamkannya sebentar.

Pereaksi Wagner
Melarutkan 2,5 gram Iodin dan 2 gram Kalium Iodin dalam 10 ml
aquadest dan mengencerkannya hingga tanda batas gelas kimia 200 ml.

Uji Kualitatif untuk Alkaloid


Mengambil 0,3 gram ekstrak dan mencampur dengan 10 ml
kloroform dan kemudian menyaringnya dengan kertas saring.

Menambahkan 10 tetes asam sulfat 2 M pada filtrate yang telah

disaring dan kemudain mengocoknya hingga terbentuk 2 lapisan.


Mengambil larutan yang berwarna bening dan memasukkannya ke

dalam geals kimia.


Menambahkan 5 ml pereaksi wagner hingga terdapat endapan
berwarna jingga.

V.

DATA PENGAMATAN
No

Perlakuan

Pengamatan

1.

Menimbang 1 gr tembakau
dan memasukkan ke dalam
Erlenmeyer 250 ml

Berbau menyengat khas tembakau

2.

Menambahkan 20 ml NaOH
20% kedalam Erlenmeyer
yang berisi tembakaudan
mengaduknya sampai
homogen

Terjadi reaksi eksoterm

3.

Menambahkan250 ml ehanol
dan menutupnya dengan

alumunium foil
4.

Mengaduk campuran tadi


dengan menggunakan batang
pengaduk sampai homogen

Campuran berwarna coklat tua pekat seperti


rendaman air teh baunya bau khas tembakau
dan sedikit bau alcohol.

5.

Pembuatan perekasi wagner:


Melarutkan 2,5 gram Iodin
dan 2 gram Kalium Iodin
dalam 10 ml aquadest dan
mengencerkannya hingga
tanda batas gelas kimia 200
ml dan menutupnya dengan
laumunium foil.

Berwarna dan berbau seperti betadin,baunya


alkalis dan berwarna seperti merah darah

6.

Menyaring tembakau dan


filtratnya dengan
menggunakan kertas saring.

Didapatkan ekstrak tembakau sebanyak 197,2


ml berwarna coklat tua dan residu seberat1.9
gr

Isolasi Nikotin:

7.

8.

Melarutkan natrium sulfat 10


gr dilarutkan dalam 50 ml
aquadest lalu dimasukkan ke
dalam erlenmeyer yang telah
berisi saringan air tembakau .

Terdapat dua lapisan , lapisan atas berwarna


coklat tua dan lapisan bawah terdapat endapan
putih.

Isolasi nikotin :

- Terjadi reaksi eksoterm dan larutan


berwarna bening.

- Melarutkan 10,68 ml asam


sulfat 2 M dalam 100 ml.
- melarutkan10 ml kloroform

Lautan berwarna bening

Sebanyak 0,3 gram ekstrak


dan mencampur dengan 10 ml
kloroform dan kemudian
menyaringnya dengan kertas
9.

saring kemudian
menambahkan 10 tetes asam
sulfat 2 M pada filtrate yang
telah disaring dan kemudain
kocok.

Terdapat dua lapisan ,lapisan atas bening dan


lapisan bawahkeruh. Berbau menyengat dan
berbentuk kental.

Mengambil larutan yang


berwarna bening pada corong
10.

pisah dan memasukkannya ke


dalam geals kimia lalu

Terdapat endapan berwarna jingga

reaksikan dengan 5
mlpereaksi wagner.
11.

VI.

Lalu untuk ekstrak tembakau


tadi dipisahkan untuk
ditimbang kadar nikotinnya.

Didapat ekstrak seberat 174.8 gr

PERHITUNGAN
Pembuatan NaOH 20 %

M1.V1

= M2 . V2

0.6 x V1
V1

= 0.2 x 20 ml
= 0.2 x 20 ml

60
20
x V 1=
x 20 ml
100
100

4
0.6

= 6,67ml

Penentuan Kadar Nikotin

Berat Erlenmeyer
: 112.635 gr
Berat tembakau
: 1 gr
Berat Erlenmeyer + crude) : 112.614 gr
Berat nikotin (crude)
:
= (Berat Erlenmeyer+crude)-(Berat Erlenmeyer)
= 112.635 gr - 112.614 gr
= 0,21 gr

Berat crude nikotin


x 100
%
berat tembakau

Kadar Nikotin =
=

0.21 gr
x 100
1 gr

= 2,1 %

VII.

ANALISA DATA
Pada percobaan kali ini dilakukan ekstraksi nikotin dalam tembakau

dengan cara mengisolasi nikotin dalam tembaka.nikotin bersifat higroskopis dapat


bercampur dalam air bersuhu 60C sangat larut dalam alcohol ,chloroform, eter
dan sejenisnya. Nikotin adalah senyawa organic alkaloid memiliki efek uat dan
bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Pada percobaan ini dilakukan analisa
kualitatif alkaloid dengan cara mereaksikan ekstrak tembakau dengan
chloroform ,H2SO4 & pereaksi wagner.
Pertama-tama yang harus dilakukan adalah mengisolasi nikotin, yaitu dengan me
menimbang 1 gram tembakau kering dan memasukkannya kedalam
Erlenmeyer.Tambahkan 20 ml NaOH 20% dan mengaduknya hingga
merata.Tambahkan 200 ml etanol, kemudian mengaduknya sampai homogen dan
menutupnya engan alumunium foil pisahkan residu tembakau dan filtratnya
dengan menggunakan kertas saring.Tambahkan 50 ml Natrium Sulfat anhidrat
kedalam filtrate yang diperoleh dan mendiamkannya selama 10 menit.
Lanjutkan percobaan dengan membuat pereaksi wagner yaitu dengan cara
Melarutkan 2,5 gram Iodin dan 2 gram Kalium Iodin dalam 10 ml aquadest dan
mengencerkannya hingga tanda batas gelas.
Setelah selesai membuat pereaksi wagner lanjutkan dengan melakukan
analisa kualitatif alkaloid dengan cara mengambil 0,3 gram ekstrak dan
mencampur dengan 10 ml kloroform dan kemudian menyaringnya dengan kertas

saring.menambahkan 10 tetes asam sulfat 2 m pada filtrate yang telah disaring dan
kemudain mengocoknya hingga terbentuk 2 lapisan. Mengambil larutan yang
berwarna bening dan memasukkannya ke dalam geals kimia. Menambahkan 5 ml
pereaksi wagner hingga terdapat endapan berwarna jingga.
Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan ekstrak sebanyak 197,82
ml atau174,8 gr dan residu seberat 1,9 gr, dan didapat kadar nikotin sebesar 2,1 %.

Nikotin merupakan senyawa organic alkaloid yang umumnya terdiri dari


karbon, nitrogen, hydrogen, dan terkadang juga oksigen, senyawa kimia alkaloid
ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulat terhadap tubuh manusia. Konsentrasi
nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram tembakau. Sebatang rokok
biasanya mengandung 8-10 mg ketauhilah tubuh kita menyerap 1 mg nikotin,
untuk satu batang rokok yang dihisap. Layaknya zat aditif lainnya. Ada beberapa
cara nikotin untuk terserap dalam tubuh manusia, yaitu melalui kulit, paru-paru,
muscous, dan membranes. Setelah dihisap melalui salah satu cara diatas, nikotin
akan masuk ke system peredaran darah menuju ke otak dan diedarkan ke seluruh
system tubuh. Merokok atau proses inhasi adalah cara yang paling umum dan
tercepat bagi nikotin untuk terserap dalam darah.

VIII.
KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa :


-

Nikotin merupakan suatu cairan alkaloid berwarna kuning pucat hingga


coklat tua yang ditemukan dalam tanaman soleceae

Konsentrasi nikotin biasanya sekitar 5% per 100 gr tembakau.

1 batang rokok mengandung 5-10 mg.

Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan ekstrak sebanyak 197,82


ml atau174,8 gr dan residu seberat 1,9 gr, dan didapat kadar nikotin
sebesar 2,1 %.

Merokok atau proses inhasi adalah cara yang paling umum dan tercepat
bagi nikotin untuk terserap dalam darah.

Tubuh manusia menyerap 1 mg nikotin, untuk satu batang rokok yang


dihisap.

IX.

Daftar Pustaka
-

Jobsheet Penuntun Praktikum Satuan Proses .Teknik Kimia Prodram


Studi DIV Teknik Energi.Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.Tahun
2015.

You might also like