Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
KELOMPOK II
Dodi Saputra
(061340411683)
Feraliza Widanti
(061340411686)
Gita Mustika
(061340411689)
(061340411693)
Nirda Fitria
(061340411696)
Rahmat Hidayat
(061340411699)
(061340411702)
Kelas : 4 EGD
I.
II.
III.
TUJUAN PERCOBAAN
Trimtool
= 1 buah
Kabel penghubung
= 4 pasang
DASAR TEORI
Alat PC10 setiap akan digunakan haruslah diperiksa kondisinya agar alat
tersebut dapat dipergunakan dan memberikan hasil pengukuran dan pembacaan
yang benar. Pemeriksaan dilakukan dengan melakukan kalibrasi terhadap
voltmeter dan terhadap proses controller.
Input dan output pada alat PC10 umumnya adalah arus listrik dalam
rentang 4 mA 20 mA, namun alat PC10 ini juga dirancang untuk dapat
dipergunakan bersamaan dengan PC13 (aksesori pengendali temperatur) dan alat
PC14 (aksesori pengendali tekanan) sehingga juga dapat menerima input dalam
bentuk tekanan (psig) maupun temperature (C). Sedangkan output pada alat
PC10 dapat berupa arus listrik 4 mA 20 mA dan tegangan listrik 0 Volt 1
Volt. Listrik yang dipergunakan alat PC10 adalah listrik PLN 220 Volt (240
VAC), yang oleh alat PC10 menjadi sumber output 4 mA 20 mA, socket 24
VAC maupun socket 240 VAC.
0%
20 mA
100%
IV.
PROSEDUR PERCOBAAN
a. Kalibrasi voltmeter
ZERO
SPAN
Tombo
l
4-20 mA MANUAL
OUTPUT
Kode
ProP
Int
dEr
CY-t
HYSt
Pr-L
SP-L
CS-1
CS-2
CS-3
Nilai
50
20
1,0
20
10
5
100
100
-0 5 8
-r - ALAh
Satuan
%
%
Menit
Detik
Detik
%
%
%
-
Span
Zero
SPAn
ZErO
100% pada 20 mA
0% pada 4 mA
V.
DATA PENGAMATAN
a. Kalibrasi Voltmeter
Batas
Ampere
Zero
4 mA
Span
20 mA
Resistor ()
50
50
Voltmeter
0,200 volt
1,000 volt
VI.
Ampere
4 mA
20 mA
Variabel Proses
0
100
ANALISIS PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan PC 10 dapat dianalisa bahwa pada
percobaan ini terlebih dahulu melakukan kalibrasi pada alat PC 10 yaitu dengan
mengkalibrasi Voltmeter
dan mengkalibrasi
Process
Controller.
Pada
kalibrasi
voltmeter, keluaran dari manual output dihubungkan ke input voltmeter yang melewati
resistor 50 ohm dimana arus keluaran minimalnya ialah 4 mA dan arus maksimalnya 20
mA. Kemudian tegangan yang akan terukur di voltmeter seharusnya minimal 0,2 volt
dan maksimal 1 volt.
Jika pada 4 mA tidak terukur 0,2 volt pada process controller, maka untuk
mengaturnya
ke
0,2 volt
menggunakan
TRIMTOOL,
alat
ini
semacam alat
pemutar untuk memutar ke kiri dan ke kanan pada ZERO. Untuk memperbesar angka
maka diputar ke kanan dan untuk memperkecil angka diputar ke kiri. Sedangkan untuk
angka maksimal 20 mA tidak terukur pada 1 volt maka bisa diatur juga menggunakan
TRIMTOOL ke kiri atau ke kanan pada SPAN. Selain itu, loops pada voltmeter harus
berhubungan, agar nilainyadapat terbaca.
Untuk kalibrasi process controller, menghubungkan kabel dari manual output ke
process controller dan menghubungkan kabel dari output process controller ke input
Ammeter. Ammeter ini berfungsi untuk menunjukkan arus yang dikonversi dari process
controller. Pada controller setting, untuk merubah angka menggunakan symbol D
(Digit) danmenyesuaikan dengan tabel controller setting. Pada CS 2, apabila range
pengaturan diset r (reverse) maka arah jarum Ammeter akan berlawanan dengan %
range yang sudah diatur, misalnya pada keadaan 0 % maka jarum akan menunjuk
ke 20 mA dan untuk 100% jarum akan menunjuk ke 4 mA. Apabila proses tersebut diset
d (direct) maka akan terjadi pengukuran secara langsung (tidak berlawanan).
VIII.
KESIMPULAN
Tujuan kalibrasi ini untuk mengetahui alat tersebut masih berfungsi atau tidak.
Pengukuran 4 mA - 20mA akan sebanding dengan 0,2 Volt 1 volt dan akan
kabel penyambung.
Pengendalian ON/OFF manual pada PC-10 dilakukan pada area Switched
Output.
arus
penghubung
sehingga
tidak
PENGENDALIAN ON/OFF
( PC 10-2)
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mendemonstrasikan pengendalian on/off secara manual.
II.
III.
Trimtool = 1 buah
Stopwatch
= 1 buah
DASAR TEORI
Terdapat dua jenis pengendalian on/off, secara manual dan secara otomatis. Secara
manual dengan menggunakan saklar pemilih dan secara otomatis dengan menggunakan
proses controller. Setting pada proses controller harus diatur sedemikian rupa agar harga
proporsional band, integral time, dan devirative time adalah nol (karakteristik
pengendali on/off).
Pada pengendali on/off secara manual, manusia sebagai operator akan
menggerakkan elemen control akhir (saklar pemilir) ke posisi on dan ke posisi off.
Dalam hal ini manusia bertindak sebagai controller yang menerima hasil pengukuran
dan mengevaluasi hasil pengukuran untuk menjadi input bagi variable manipulasi.
Saklar pemilih pada PC10 mempunyai 3 socket A, B, dan C dengan fungsi berbeda
ketika dihubungkan dengan kabel dan mempunyai output
berbeda etika dihubungkan dengan saklar pemilih N/O (normally open) dan saklar
pemilih N/C (normally close).
Normally open berarti kutup positif dan kutup negative tidak terhubung daam
kondisi normal, aliran listrik tidak dapat mengalir dalam satu loop, ini dibuktikan
dengan lampu 24 VAC terpasang tidak menyala saat saklar pada posisi N/O tersebut.
Apabila socket A dihubungkan ke socket B atau socket C, maka kutup positif menjadi
terhubung dengan kutup negative, sehingga arus listrik dapat mengalir, lampu 24 VAC
terpasang akan menyala.
Normally close berarti kutup positif dan kutup negative terhubung dalam kondisi
normal, aliran listrik mengalir dalam satu loop, ini dibuktikan dengan lampu 24 VAC
terpsang menyala saat saklar pada posisi N/C tersebut. Apabila socket A dihubungkan
ke socket B atau socket C, hubungan pendek terjadi, akibatnya arus akan berhenti
mengalir, lampu 24 VAC terpasang akan mati.
Perhatikan gambar skema N/O dan N/C berikut :
A
A C tidak
tersambung
Suplay
tegangan
rendah
koil
24 VAC
Ke soket24
VAC
Ke soket240
VAC
240
VAC
N/O kontak
terbuka
C
A C tersambung
kabel
Suplay
tegangan
rendah
koil
Ke soket24
VAC
24 VAC
240
VAC
Ke soket240 VAC
N/C kontak
tertutup
Harga output pada pengendalian on/off hanya 2, yaitu on (hidup atau terbuka) dan
off (mati atau tertutup). On dinyatakan dalam nilai %P = 100% sedangkan off dalam
nilai %P = 0%. Nilai %P ini tergantung dari eror, yaitu selisih anatara harga pengukuran
(Cm) terhadap harga set point (Csp).
%eror = (harga pengukuran harga set point) / (rentang pengukuran) x 100%
%P = 100% apabila %eror > 0%
%P = 0% apabila %eror < 0%
Hubungan diatas menujukkan saat harga variable proses (harga pengukuran)
melebihi set point maka akan didapat %eror > 0%, maka output controller adalah 100%,
sedangkan saat harga variable proses lebih kecil dari set point maka akan didapat %eror
< 0%.
100
%P
0%
Set point 50 %
on
of
on
of
waktu
LANGKAH KERJA
a. Pengendalian on/off dengan saklar pemilih
1. Memperhatikan bagian saklar pemilih pada alat PC10 (switched output),
posisi saklar pada kontak terbuka (N/O) dan pasang lampu 24 VAC di socket
24 VAC. Mengamati lampu dalam keadaan hidup atau mati.
V.
DATA PENGAMATAN
A. PENGENDALIAN ON/OFF DENGAN SAKLAR PEMILIH
Socket
Tak terhubung
AB
BC
AC
Lampu (On/Off)
N/O
Off
Off
Off
On
N/C
On
On
On
Off
Lampu
On
Off
Lampu
On
Off
Lampu
On
Off
Lampu
On
Off
Lampu
On
Off
VI.
ANALISA PERCOBAAN
Selanjutnya percobaan PC10 pengendalian On/Off. Pada percobaan
ini menggunakan lampu indikator 24 VAC pada kabel yang dihubungkan pada switched
output. Lampu indikator 24 VAC ini berfungsi untuk menyatakan output dari process
controller maupun dari bagian lain PC-10 dimana terdapat socket sesuai. Apabila lampu
menyala, maka terdapat arus yang mengalir (on), serta menunjukkan perbedaan kontak
terbuka normal dan kontak tertutup normal. Untuk kontak terbuka normal (N/O), dapat
dilihat bahwa saat posisi kabel A ke C lampu indikator menyala. Sedangkan pada saat
kabel dihubungkan ke yang lain, lampu tidak menyala. Hal ini terjadi karena pada
kontak terbuka normal (N/O), dimana listrik akan mengalir pada kontak yang letaknya
terpisah yaitu pada A dan C sehingga lampu dapat menyala. Sebaliknya pada kontak
tertutup normal (N/C) meskipun kabel pada soket A dan C tidak dihubungkan (tak
terhubung), listrik dapat mengalir. Oleh karena itu pada saat kabel A ke B dan B ke C
dihubungkan, lampu indikator tetap menyala.
VII.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Untuk system N/O, lampu indikator akan menyala apabila kabel soket A dan C
dihubungkan dan lampu tidak menyala apabila kabel A dan C tidak di
hubungkan.
System N/C, lampu indikator tidak menyala apabila kabel A dan C
dihubungkan, dan lampu indikator akan menyala apabila kabel soket A dan C
tidak dihubungkan
Pada saat menggunakan aksi control r L F lampu akan menyala pada nilai di
bawah set point dengan rentang histerisis yang digunakan. Serta lampu akan
mati pada nilai diatas setpoint dengan rentang histerisis yang digunakan.
PENGENDALIAN KONTINYU
( PC10 3 )
I. TUJUAN PERCOBAAN
II.
III.
Alat PC10
Trimtool
= 1 buah
DASAR TEORI
Berlainan dengan mode pengendali tidak kontinyu (on/off) yang memberikan
pb = 100/Kp
= output pengendali
Kp
Ep
Po
Kp2
100%
%P
SP
50%
Kp1
0%
Pb kecil
PB besar
= konstanta integral (% /s / %)
1/Ki
Ep ( t ) dt + Po
0
Kd
= konstanta derivatif (% / s / %)
IV.
LANGKAH KERJA
a. Pengendalian Proporsional Sebanding Waktu
1. Menghidupkan alat PC10 dengan baik dan melakukan kalibrasi manual
output terhadap voltmeter dan proses controlle (PC10-1). Memasang lampu
indicator 24 VAC di socket 24 VAC.
2. Mengubah pengaturan pada table setting di layar proses controller seperti
berikut:
Pengaturan controller
Set point
Proportional band
Integral time
Derivative time
Waktu siklus (Cycle Time)
Kode
ProP
Int
dEr
CY-t
Nilai
50
20
0
0
10
Satuan
%
%
Menit
Detik
detik
Pr-L
SP-L
CS-1
CS-2
Kalibrasi:
Span
SPAn
Zero
ZErO
Mengubah sesuai dengan harga tabel saja.
100
100
-0 5 8
-d - -
%
%
-
100% pada 20 mA
0% pada 4 mA
Nilai
50
20
0,2
0
10
100
100
-0 5 8
-r - -
Satuan
%
%
Menit
Detik
detik
%
%
-
100% pada 20 mA
0% pada 4 mA
V.
DATA PENGAMATAN
1. Pengendalian Proporsional Sebanding Waktu
CY-t 10 detik dengan aksi r
Power Input (%)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
91
81
68
57
46
35
24
11
1
Lampu (detik)
On
Off
11,04
0
10,01
1,21
4,75
10,83
4,19
22,01
4,11
14,49
5,23
20,90
10,54
27,47
4,26
34,13
8,09
10,26
7,23
13,31
Pr Output (%)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
90
84
66
58
45
35
23
10
1
Lampu (detik)
On
Off
1,00
0
1,35
24,78
3,71
18,58
6,14
19,28
8,31
20,86
10,47
17,65
12,144
13,32
14,85
12,91
16,95
13,23
17,00
20,81
Pr Output (%)
0
10
20
30
40
50
60
70
0
2
12
24
36
46
58
68
Lampu (detik)
On
Off
0
0
1,00
31,56
1,78
29,24
4,32
28,79
12,59
30,38
10,24
47,30
8,7
39,77
13,24
42,75
80
90
81
91
3,97
1,61
47,61
50.01
Pr Output (%)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0
2
12
24
25
47
58
68
81
92
Lampu (detik)
On
Off
0
0
1,00
6,08
1,85
45,92
2,25
32,45
3,19
33,49
4,49
32,31
5,54
32,92
1,69
44,83
1,01
39,49
1,02
31,06
ProP 10 % , rentang 5
Power Input (%)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
94
84
72
60
49
38
27
15
5
0
0
0
0
3. Proporsional Integral
Set pint 50 %, Int 0,2 menit
Power Input (%)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
93,5
VI.
PERHITUNGAN
Menghitung nilai Kp dari grafik perbandingan proP 20% dengan proP 12,5 %
KP 1 (proP 20%)
a2 = b2 + c2
a=
b2 +c 2
(45 )2+(40 )2
0,2025+0,016
0,2185
= 0,46 = 46 %
KP 2 (proP 25 %)
a2 = b2 + c2
a=
b2 +c 2
(45 )2+(25 )2
0,2025+0,025
0,2275
= 0,51 = 51 %
VII.
ANALISIS PERCOBAAN
Pada praktikum ini dilakukann percobaan ke 2 mengenai pengendalian kontinyu
dan tombol
V).Setelah
ke
penghilangan
offset
selesai
kemudian
melanjutkan
mode
nilai-nilai
membandingkan
antara
yang
akan
di-set
satu
tipe
dengan
pada
tipe
process
yang
controller
untuk
lain(misalnya
VIII.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
60
power output( %)
40
20
0
0
50
100
Grafik
Mode Integral
GAMBAR ALAT
PC 10