You are on page 1of 15

ANALISIS DATA

Data
DS:
Pasien sering
kesemutan dan
memiliki riwayat
hipertensi
Pasien masih
mengkonsumsi kopi
setiap pagi
Pasien sering periksa
kedokter kalau sakit
kepala dan rutin ke
puskesmas setiap
bulan
Pasien mengatakn
sudah tidak makan
jeroan
Pasien sering curicuri maknan
Pasien mangatakan
tidak sering cemas
DO:
Kesadaran
komposmentis
dengan nilai GCS
E4V5M6
TTV: TD: 180/100
mmHg, N: 94 x/menit
Pasien tidak
mengatakn rutin
minum obat
hipertensi melainkan
pasien sering minum
vitamin seperti vit.
B12 dan vit. C
Scor kualitas tidur
dalam rentang baik
Pasien tidak ada
gangguan kognitif
Pasien masih
melakukan kegiatan
sehari-hari dengan
mandiri

Etiologi
Reumatik Hipertensi

Reaksi peradangan

Kesemutan

pasien kurang
mendapatkan informasi
kesehatan

Tidak patuh terhadap


terapi yang diberikan

Permasalahan
Ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan

Pasien dalam rentang


nutrisi sedang
Pasien dalam rentang
tiak cemas, tidak
depresi dan sosial
pasien baik
DS:
Pasien sering
kesemutan dan
memiliki riwayat
hipertensi
Pasien masih
mengkonsumsi kopi
setiap pagi
Pasien sering periksa
kedokter kalau sakit
kepala dan rutin ke
puskesmas setiap
bulan
Pasien mengatakn
sudah tidak makan
jeroan
Pasien sering curicuri maknan
Pasien mangatakan
tidak sering cemas
DO:
Kesadaran
komposmentis
dengan nilai GCS
E4V5M6
TTV: TD: 180/100
mmHg, N: 94 x/menit
Pasien tidak
mengatakn rutin
minum obat
hipertensi melainkan
pasien sering minum
vitamin seperti vit.
B12 dan vit. C
Scor kualitas tidur
dalam rentang baik
Pasien tidak ada
gangguan kognitif
Pasien masih

Hipertensi

Sering sering periksa


kedokter bila sakit kepala
dan rutin ke puskesmas

Kesemutan

pasien sering curi-curi


makanan dan tidak
minum obat hipertensi

Tidak patuh terhadap


terapi yang diberikan

Ketidakefektifan
manajemen regimen
terapeutik

melakukan kegiatan
sehari-hari dengan
mandiri
Pasien dalam rentang
nutrisi sedang
Pasien dalam rentang
tiak cemas, tidak
depresi dan sosial
pasien baik

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Tanggal
13/04/201
5

Tujuan dan Kriteria Hasil


(NOC)
Ketidakefektifan pemeliharaan
Setelah dilakukan keperawatan selama 1 x 30
kesehatan berhubungan dengan menit anggota keluarga bisa meningkatkan
ketidakefektifan koping
kesehatnnya, dengan criteria hasil:
individu
NOC
Kowledge: disease process
Mengetahui proses penyakit
Mengetahui faktor resiko penyakit
Mengetahui penyebab penyakit
Mengetahui cara meminimalisasi progress
penyakit
Diagnosa

Kowledge: health behavior


Mengerti gizi seimbang

Intervensi
(NIC)
NIC:
Teaching: disease process
Berikan penilaian tentang proses
penyakit yang spesifik
Identifikasi penyebab dan faktor risiko
Gambarkan tanda dan gejala yang bisa
muncul dari penyakit
Jelaskan perjalanan/proses penyakit
secara singkat dan mudah dipahami
Hindari harapan kosong
Diskusikan perubahan gaya hidup
untuk mencegah komplikasi
Dukung keluarga untuk mengambil
keputusan yang tepat
Behavior modifications
Mengidentifikasi perilaku yang akan
diubah secara spesifik
Tentukan motivasi pasien untuk
melakukan perubahan perilaku yang
menunjang kesembuhan penyakitnya
Diskusikan proses modifikasi perilaku
dengan keluarga

13/04/201
5

Ketidakefektifan manajemen
regimen terapeutik
berhubungan dengan
ketidakpatuhan terhadap terapi
atau mengambil keputusan

Setelah dilakukan keperawatan selama 1 x 30


menit anggota keluarga bisa meningkatkan
kesehatnnya, dengan criteria hasil:
NOC:
Compliance behavior
Pasien dapat memonitor efek dari
pengobatan
Pasien mencari informasi terkait penyakit
Melaporkan tanda gejala penyakit
Menjelaskan kegiatan rutin sehari-hari
yang pasien lakukan
Knowledge: treatment regimen
Mengetahui proses penyakit dan rasional
terapi yang diberikan
Menetapkan diet dan olahraga yang sehat
Mengetahui keuntungan terapi

NIC:
Self modification assistance
Kaji pengetahuan pasien tentang
penyakit, komplikasi dan pengobatan
Interview pasien dan keluarga untuk
mendeterminasi masalah yang
berhubungan dengan regimen
pengobatan terhadap gaya hidup
Hargai alasan, pengetahuan, lingkungan
fisik dan sosial pasien
Sediakan informasi tentang penyakit,
komplikasi, dan pengobatan yang
direkomendasikan
Dukung motivasi pasien untuk
melanjutkan pengobatan yang
berkesinambungan

IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Waktu
dan
Diagnosa
Tanggal
09.00 WIB Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan
14/04/201 dengan ketidakefektifan koping individu
5

Implementasi
Mengidentifikasi penyebab
dan faktor risiko
Mengidentifikasi perilaku
yang akan diubah secara
spesifik
Menentukan motivasi pasien
untuk melakukan perubahan
perilaku yang menunjang
kesembuhan penyakitnya
Menggambarkan tanda dan
gejala yang bisa muncul dari
penyakit
Menjelaskan
perjalanan/proses penyakit
secara singkat dan mudah
dipahami
Menghindari harapan kosong
Mendiskusikan perubahan
gaya hidup untuk mencegah
komplikasi
Mendiskusikan proses

Evaluasi
S:
Pasien mengatakan belum
pernah tes asam urat
Pasien mengatakan kalau
sudah tidak makan jeroan
Pasien mengatakan akan
menghindari makanan yang
tidak boleh dan akan makanmakanan yang dianjurkan
O:
Pasien tampak antusias dalam
menjawab dan bertanya
Pasien sudah mampu
mengidentifikasi makanan
yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi
A:
Masalah pasien teratasi
P:


09.00 WIB Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik
14/04/201 berhubungan dengan ketidakpatuhan terhadap terapi
5
atau mengambil keputusan

modifikasi perilaku dengan


keluarga
Mendukung keluarga untuk
mengambil keputusan yang
tepat
Kaji pengetahuan pasien
tentang penyakit, komplikasi
dan pengobatan
Hargai alasan, pengetahuan,
lingkungan fisik dan sosial
pasien
Sediakan informasi tentang
penyakit, komplikasi, dan
pengobatan yang
direkomendasikan
Dukung motivasi pasien
untuk melanjutkan
pengobatan yang
berkesinambungan

Pertahankan intervensi

S:
Pasien mengerti tentang
penyakitnya, komplikasi dan
pengobatannya
Pasien akan berusaha untuk
patuh terhadap terapi
O:
Pasien tampak antusias dalam
menjawab dan bertanya
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


REUMATIK
Dusun Karang Tengah Desa Karangwidoro Wilayah Kerja Puskesmas Dau
Kabupaten Malang
Pokok bahasan

: Reumatik

Sasaran

: Ibu Nurjannah

Tempat

: Rumah Bapak Randim

Hari/Tanggal

: Sabtu, 11 April 2015

Alokasi waktu

: 30 menit

Pertemuan ke

:1

Penyuluh

: Mahasiswa PSIK UB

A. Tujuan Instruksional

Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan Ibu Nurjannah dapat memahami

penyakit reumatik.

Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, Ibu Nurjannah dapat :


1.
2.
3.
4.

Menjelaskan pengertian reumatik


Menjelaskan penyebab reumatik
Menjelaskan tanda gejala reumatik
Menjelaskan pencegahan reumatik

B. Sub Pokok Bahasan


1.
2.
3.
4.

Penyuluh memberikan pemaparan definisi reumatik.


Penyuluh memberikan pemaparan penyebab reumatik.
Penyuluh menyebutkan tanda gejala reumatik.
Penyuluh menyebutkan pencegahan reumatik.

C. Kegiatan
TAHAP

WAKTU

KEGIATAN

KEGIATA

METO

MEDI

Pendahulua
n

5 menit
pembuka
an

Penyajian

20
menit

Penutupan

5
menit

PENYULUH
a) Membuka
pertemuan
dengan
salam.
b) Mengucap
kan terima
kasih atas
partisipasi
Ibu
Nurjannah
c) Memperke
nalkan diri.
d) Menanyaka
n keadaan
warga.
e) Menjelaska
n tujuan
dan
manfaat
pertemuan.
a) Menjelaska
n definisi
reumatik.
b) Menjelaska
n penyebab
& faktor
risiko
reumatik.
c) Menjelaska
n mengenai
tanda dan
gejala
reumatik.
d) Menjelaskan
bagaimana
pencegahan
penyakit
reumatik.
a) Memberika
n
kesempata
n kepada
warga
untuk
bertanya
b) Pembagian
leaflet

N WARGA
a) Menjaw
ab
Salam.
b) Menjaw
ab
pertanya
an
penyulu
h.

DE
Metode
Ceramah

A
-

a) Menden
garkan
penjelas
an
penyulu
h.
b)Menyimak
penjelas
an
penyulu
h.

Metode
Ceramah

Leaflet

a) Menany
akan hal
yang
kurang
jelas
mengena
i
reumatik
b) Menjaw

Metode
Ceramah

Leaflet

untuk
bahan
informasi
c) Mengucap
kan terima
kasih.
d) Menutup
dengan
salam.

ab
pertanya
an
langsung
dari
penyulu
h.
c) Menjaw
ab
salam.

D. EVALUASI
1 Struktur
a Adanya koordinasi dengan perangkat desa, kader kesehatan dan warga
untuk menentukan tempat dan waktu penyuluhan
b Adanya informasi yang disampaikan kepada kepada Ibu Nurjannah
bahwa akan ada penyuluhan kembali keesokan harinya pada waktu dan
tempat yang
c Kesiapan materi dan media penyuluhan
2 Proses
a Ibu Nurjannah mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
b Ibu Nurjannah antusias dan aktif mengikuti kegiatan penyuluhan
c Ibu Nurjannah memberikan respon atau umpan balik berupa pertanyaan
3 Hasil:
a Ibu Nurjannah dapat memahami materi secara teoritis dan praktik
E. MATERI: (terlampir)

MATERI
PENYAKIT REUMATIK
A. DEFINISI
Rematik adalah penyakit yang mengenai bagian dari tulang/sendi akibat
proses penuaan. Istilah rheumatism berasal dari bahasa Yunani, rheumatismos
yang berarti mucus, suatu cairan yang dianggap jahat mengalir dari otak ke sendi
dan struktur klain tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri atau dengan kata lain,
setiap kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem muskuloskeletal
disebut reumatik termasuk penyakit jaringan ikat. Reumatik dapat di
kelompokkan atas beberapa golongan, yaitu :
1. Osteoartritis.
Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang
berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. Secara klinis
ditandai dengan nyeri, deformitas, pembesaran sendi, dan hambatan gerak
pada sendi sendi tangan dan sendi besar yang menanggung beban.
2. Artritis Rematoid.
Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi sistemik kronik dengan
manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ
tubuh. Terlibatnya sendi pada pasien artritis rematoid terjadi setelah
penyakit ini berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresifitasnya.
Pasien dapat juga menunjukkan gejala berupa kelemahan umum cepat
lelah.
3. Polimialgia Reumatik.
Penyakit ini merupakan suatu sindrom yang terdiri dari rasa nyeri dan
kekakuan yang terutama mengenai otot ekstremitas proksimal, leher, bahu
dan panggul. Terutama mengenai usia pertengahan atau usia lanjut sekitar
50 tahun ke atas.
4. Artritis Gout (Pirai).
Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran
khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria
dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan
pada wanita biasanya mendekati masa menopause.

B. PENYEBAB
Penyebab rematik sampai saat ini belum diketahui, namun diduga dipicu
oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk kerentanan genetik, infeksi virus atau
perubahan hormon. Perempuan lebih mungkin terkena penyakit rematik
dibandingkan laki-laki. Pada wanita yang sudah terkena rematik, kehamilan dan
menyusui dapat memperburuk kondisinya. Beberapa factor penyebab rematik
diantaranya:
1. Proses Penuaan
2. Kelelahan
3. Cedera atau Jatuh
4. Infeksi Kuman
5. Penurunan daya tahan tubuh
6. Kegemukan
7. Jenis kelamin
8. Suku
9. Genetik
10. Tidak diketahui dengan pasti
C. TANDA DAN GEJALA
1.
2.

Rasa nyeri
Sendi terasa kaku di pagi hari dan membaik di siang
hari

3.
4.

Sendi bengkak tanpa sebab yang jelas


Gerak terbatas seperti sulit bangun dan memakai
pakaian

5.

Kelemahan dan perasaan mudah lelah

D. PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN


1. Kompres air dingin atau air hangat
a. Kompres dingin
Digunakan jika sendi yang sakit bengkak dengan warna kemerahan. Cara
nya basahi handuk kecil/waslap dengan air es lalu diperas dan ditempelkan
pada sendi yang sakit.

b. Kompres hangat
Digunakan jika sendi yang sakit mengalami bengkak tanpa adanya warna
kemerahan. Caranyabasahi handukkecil/waslap dengan air hangatlalu
peras kemudian tempelkan handuk pada sendi yang sakit tersebut.
2. Menjaga berat badan ideal adalah salah satu langkah bijaksana untuk mengurangi
nyeri di sendi lutu. Setiap kelebihan berat badan membebani sendi lutut serta
panggul, dan menambah rasa nyeri karena rematik. Selain itu, bobot tubuh
terlebih memperbesar risiko asam urat.
3. Olahraga ringan seperti jalan kaki bermanfaat untuk penderita rematik karena
asam urat. Ini karena jalan kaki membakar kalori, memperkuat otot dan
membangun tulang yang kuat tanpa mengganggu persendian yang sakit.
Olahraga yang tidak terlalu membebani lutut seperti bulutangkis, voli, tenis,
beladiri.
4. Istirahat
Penderita dengan lesi akut harus istirahat total di tempat tidur. Penderita
dengan lesi kronik harus melakukan penyesuaian diri dalam pekerjaannya
sehingga tidak terlalu lelah, cukup istirahat dan tidur nyenyak pada malam
hari.
5. Hindari makanan yang mengandung banyak purin, seperti:

Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.

Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.

Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.

Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.

Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti


tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau.

6. Obat Traditional Asam Urat atau Rematik:

Buah-buahan seperti: Avokat, Belimbing manis, jambu biji, jeruk keprok,


jeruk lemon, jeruk nipis, mangga, melon, nanas, pepaya, pisang, sirsak,
dan tomat, dapat dimakan begitu saja atau dijuice, dimakan/minum tiap
hari

Daun salam 7 lembar direbus dengan dua gelas air, sampai tinggal 1 gelas,
diminum pagi dan sore

labu siam diparut kemudian disaring diambil airnya diminum tiap hari.

Cuka apel yang sudah jadi dan dicampur madu dengan ukuran satu sendok
madu ditambah 2 sendok makan cuka apel plus air hanagt dan diminum
selama 1 minggu

kentang mentah dan apel malang dijuice.

7. Tingkatkan kenyamanan dengan pijat refleksi


8. Sebagian besar penyakit rematik diobati dengan analgesik seperti asetaminofen,
NSAID (Non-Steroid Anti-Inflammatory Drugs), steroid (dalam kasus serius),
salisilat (aspirin).

DAFTAR PUSTAKA
Doenges E Marilynn, 2000., Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Kalim, Handono, 1996., Ilmu Penyakit Dalam, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Mansjoer, Arif, 2000., Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculaapius FKUI,
Jakarta.
Prince, Sylvia Anderson, 1999., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta

You might also like