Professional Documents
Culture Documents
Page 1
DMFC. Kendaraan bermotor dengan mesin penggerak direct methanol fuel cell (DMFC) ini
disebut Direct Methanol Fuel Cell Vehicles, DMFCVs.
Ada banyak keuntungan dari penggunaan teknologi fuel cell untuk kendaraan bermotor, antara
lain ramah lingkungan, bersih, lebih aman, dan resiko yang relatif kecil. FCVs sangat kecil
melepaskan COx dan NOx ke lingkugan dan mempunyai resiko kebakaran yang cukup kecil
dibandingkan dengan mobil mesin bakar internal ICE (internal combustion engine). Satu hal
yang cukup mengesankan adalah unjuk kerja FCVs sangat baik saat berjalan dan berhenti. Hal
ini tidak dimiliki oleh mobil dengan sistem mesin konvensional ICE. Dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Argonne National Laboratory diperkirakan bahwa mobil fuel cell mempunyai
efisiensi energi 2,1 -2,6 kali lebih besar dari mobil ICE sedangkan data menurut The Pembina
Institute diperkirakan 1,76 kali lebih besar dari sistem ICE [2].
Beberapa perusahaan yang telah dan sedang mengembangkan FCVs antara lain Daimler
Chrysler, BMW, Ford Motor Company, Mazda, Toyota , Honda, Nissan, General Motor/ Opel,
dan Renault.
METANOL
Metanol merupakan cairan polar yang dapat bercampur
dengan air, alkohol alkohol lain, ester, keton, eter, dan
sebagian besar pelarut organik. Metanol sedikit larut
dalam lemak dan minyak. Secara fisika metanol
mempunyai afinitas khusus terhadap karbon dioksida dan
hidrogen sulfida. Titik didih metanol berada pada 64,7 C
dengan panas pembentukan (cairan) -239,03 kJ/mol pada
suhu 25 oC . Metanol mempunyai panas fusi 103 J/g dan
panas pembakaran pada 25 oC sebesar 22,662 J/g.
Tegangan permukaan metanol adalah 22,1 dyne/cm
sedangkan panas jenis uapnya pada 25 oC sebesar 1,370 J/(gK) dan panas jenis cairannya pada
suhu yang sama adalah 2,533 J/(gK) [4]. Sebagai alkohol alifatik yang paling sederhana dengan
rumus kimia CH3OH, reaktifitas metanol ditentukan oleh group hidroksil fungsional. Metanol
bereaksi melalui pemutusan ikatan C-O atau O-H yang dikarakterisasi dengan penggantian group
-H atau-OH.
Metanol dapat diproduksi dari dua macam metoda yaitu metoda alamiah dengan cara ekstraksi
atau fermentasi, dan metoda sintesis dengan cara sintesis gas hidrogen dan karbon dioksida atau
oksidasi hidrokarbon atau dengan cara elektro/radiasi sintesis gas karbon dioksida. Metanol
dapat diproduksi dari berbagai macam bahan baku seperti : gas alam, dan batu bara. Dari hasil
Page 3
penelitian menunjukkan bahwa metanol paling ekonomis diproduksi dari gas alam dibanding
dari batu bara. Biaya produksi metanol dari gas alam sekitar 0,736 USD/galon sedangkan dari
batu bara sekitar 1,277 USD/galon. Perusahaan penghasil metanol di Indonesia diantaranya
adalah Pertamina dan PT. Kaltim Methanol Industry (PT. KMI) dengan bahan baku gas alam.
Pabrik metanol Pertamina berada di Pulau Bunyu dengan kapasitas produksi 110 juta
galon/tahun sedangkan pabrik metanol PT. KMI berada di Kalimantan Timur dengan kapasitas
produksi sekitar 220 juta galon/tahun. Produksi metanol dari Indonesia diperuntukan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri antara 167.000 834.000 galon per bulan selebihnya
dieksport ke Amerika , Korea , Jepang, dan Taiwan . Saat ini kapasitas produksi metanol dunia
diperkirakan sekitar 12,5 milyar galon (37,5 juta ton) per tahun. Jika dilihat dari jumlah ini maka
produksi metanol Indonesia hanya sekitar 2,67% dari produksi dunia.
MFCVs merupakan mobil masa depan yang sangat menjanjikan dengan berbagai keunggulan
dibanding dengan mobil konvensional ICE. Mobil fuel cell mempunyai efisiensi energi antara
2,1 2,6 kali lebih besar dari mobil ICE. Dari hasil penelitian California Air Resources Board
(CARB) mobil ini sangat ramah lingkungan karena sangat sedikit melepaskan gas karbon oksida,
NMOG (non methane organic gases) dan NOx ke lingkungan. Dari tabel di bawah jelas terlihat
bahwa MFCV (Methanol Fuel Cell Vehicle) mengemisikan NMOG, COx, dan NOx masingmasing sekitar 0,0034 ; 0,016 dan 0,0025 g/mil sedangkan DMFCV (Direct Methanol Fuel Cell
Vehicle) melepaskan NMOG 0,0001 g/mil sedangkan COx dan NOx nihil. Hasil ini
menunjukkan bahwa mobil fuel cell jauh lebih baik dibandingkan dengan jenis mobil ICE yang
khusus didesain dengan emisi sangat rendah seperti TLEV (Total Low Emission Vehicle), LEV
(Low Emission Vehicle), ULEV (Ultra Low Emission Vehicle), dan SULEV (Super Ultra Low
Emission Vehicle).
Mobil ini akan sangat menarik bagi masyarakat, oleh karena itu Departemen Energi Amerika
Serikat (DOE) mengestimasikan bahwa penjualan FVCs akan berjumlah sekitar 1,3% dari
jumlah pasar mobil baru pada tahun 2010, dan 8,24% pada tahun 2020. Japanese Institute of
Energy Economics memperkirakan bahwa pangsa pasar mobil baru FCVs di Jepang akan naik
secara cepat dari 0,1% pada tahun 2010 menjadi 33,5% pada tahun 2020 Diperkirakan untuk
pertama kalinya FCVs akan diluncurkan ke pasaran sekitar tahun 2004 dengan jumlah sekitar
9.950 unit atau sekitar 0,02% dari seluruh penjualan mobil baru tahun tersebut 60 juta unit.
Dengan dimulainya penjualan FCVs diperkirakan jumlah mobil di seluruh dunia akan naik dari
600 juta saat ini, dan menjadi 1 milyar pada sekitar tahun 2015 2020.
Harga metanol pada bulan Mei 2002 berdasarkan data dari Methanex adalah 166 USD/ton (50,0
sen USD per galon) sedangkan data dari konsultan industri Chemical Market Associates Inc.
(CMAI) pada bulan April 2002 adalah 140 USD/ton (42,0 sen USD per galon). Jika digunakan
harga 166 USD/ton maka pada tahun 2010 penjualan metanol untuk FCVs senilai 114,632 juta
USD dan nilai penjualan pada tahun 2020 akan mencapai 5,673 milyar USD. Ini merupakan
Page 4
peningkatan nilai ekonomi yang cukup berarti. Oleh karena itu dimasa mendatang metanol akan
sama pentingnnya dan sama strategisnya dengan minyak bumi saat ini.
Mobil fuel cell metanol sangat kompetitif dengan bensin, sebagai gambaran untuk menempuh 1
mil (1,6 km) MFCVs cukup membutuhkan biaya 3,65 sen USD sementara untuk mesin ICE
dengan bahan bakar bensin memerlukan biaya 4,21 sen USD. Hal ini berarti bahwa MFCVs
lebih ekonomis dalam penggunaan bahan bakar dibandingkan dengan mobil mesin ICE. Grafik
di bawah, menunjukkan sejarah biaya penggunaan metanol dan besin sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor yang diambil dari kurun waktu 1977 kuartal pertama 2000 di bawah ini .
Grafik tersebut dihitung berdasarkan asumsi harga eceran, biaya distribusi, dan efisiensi energi
masing-masing kendaraan tersebut.
(SUMBER PETROKIMIA)
Methanol atau metil alkohol adalah produk
industri hulu petrokimia yang merupakan
turunan dari gas alam yang digunakan oleh
berbagai industri. Produk-produknya dapat kita
temukan di keseharian hidup kita.
Pada saat ini, methanol sudah banyak di
gunakan di berbagai industri dan produk.
Berdasarkan gambar, kita dapat melihat
aplikasinya dalam bidang energi yaitu di dunia
otomotif.
Setidaknya, ada beberapa industri lain yang sangat bergantung pada produk methanol, yaitu
industri cat, industri farmasi, dan industri plastik. Dalam perkembangannya, ternyata dunia
industri yang bergantung pada sumber energi, juga mulai memanfaatkan methanol sebagai salah
satu unsur bahannya.
Page 5
Page 6
Dewasa ini metanol diproduksi dalam skala industri terutama berdasarkan perubahan katalitik
dari gas sintesa (catalityc conversion of synthesis gas). Berdasarkan tekanan yang digunakan
proses pembuatannya dibagi menjadi:
1. Proses tekanan tinggi.
Pada proses ini pembuatan metanol dioperasikan pada tekanan 300 bar, menggunakan katalis
krom oksida seng oksida untuk perubahan katalitik dari CO dan CO 2 dengan H2 menjadi
metanol pada suhu 320 sampai 400 oC. Kekurangan proses ini adalah mahalnya komponen yang
diperlukan untuk tekanan tinggi, biaya energi yang lebih tinggi, serta biaya peralatan yang relatif
cukup tinggi.
2. Proses tekanan rendah.
Pada proses ini tekanan yang digunakan ialah 50-150 bar dan suhu 200 500 oC. Jenis katalis
yang digunakan ialah dasar tembaga (copper based catalyst). Keunggulan dari proses ini adalah
biaya investasi yang lebih rendah,biaya produksi yang lebih rendah, kemampuan operasi yang
lebih baik dan lebih fleksibel dalam penentuan ukuran pabrik.
Berdasarkan perbandingan dua proses di atas maka proses tekanan rendah dengan pertimbangan
sebagai berikut:
Proses-proses yang menggunakan tekanan rendah antara lain adalah sebagai berikut:
1. Proses Lurgi
Proses ini patennya dimiliki oleh Lurgi Oel Gas Chemie GmbH. Gambaran prosesnya secara
garis besar adalah sebagai berikut. Gas alam dilewatkan dalam proses desulfurisasi untuk
menghilangkan kontaminan sulfur. Proses ini berlangsung kira-kira pada suhu 350-380 0C dalam
reaktor desulfurisasi. Kemudian gas dikompresi dan dialirkan ke dalam unit reformer, dalam hal
ini LURGI reformer dan autothermal reformer. Dalam unit reformer gas dicampur dengan uap
panas dan diubah menjadi gas H2, CO2, dan CO dengan tiga macam langkah pembentukan. Gas
hasil kemudian didinginkan dengan serangkaian alat penukar panas. Panas yang dimiliki oleh gas
hasil digunakan untuk membuat uap panas. Pemanas awal gas alam, pemanas air umpan masuk
boiler dan alat re-boiler di kolom distilasi. Gas hasil tersebut kembali dikompresi hingga 80-90
bar tergantung pada optimasi proses yang ingin dicapai. Setelah dikompresi gas hasil kemudian
dikirim ke dalam reaktor pembentukan metanol. Reaktor yang digunakan ialah LURGI tubular
reaktor (proses isotermal) yang mengubah gas hasil menjadi crude methanol. Crude methanol
Page 8
hasil kemudian dikirim ke dalam unit kolom distilasi untuk menghasilkan kemurnian metanol
yang dihasilkan.
2. The ICI Low Pressure Methanol (LPM) Process
Proses ini merupakan proses yang paling umum digunakan dalam proses pembutan metanol.
Paten dari proses ini dimiliki oleh Imperial Chemical Industry (ICI) dan sekarang lisensinya
dipegang oleh anak perusahannya yaitu Synetik.
Deskripsi prosesnya adalah sebagai berikut, umpan gas alam dipanaskan dan dikompresi lalu
kemudian didesulfurisasi sebelum dimasukkan ke dalam saturator. Setelah didesulfurisasi gas
alam kemudian di masukkan ke dalam saturator, di dalam saturator gas alam dikontakkan
dengan air panas. Pada proses ini sekitar 90% kebutuhan steam untuk proses dapat dicapai.
Selanjutnya gas alam kemudian dipanaskan ulang dan ditambahkan kekurangan steam yang
dibutuhkan untuk proses. Campuran gas alam dengan uap panas ini kemudian dikirim kedalam
methanol synthesys reformer (MSR). Di dalam MSR ini gas alam dirubah menjadi H2,CO2, CO.
Gas hasil ini kemudian didinginkan dengan serangkaian alat penukar panas. Panas yang
dihasilkan digunakan untuk memanaskan air umpan masuk boiler,menghasilkan uap panas dan
kebutuhan yang lain. Lalu gas hasil ini dikirim ke dalam methanol converter (ICI tube cooled
reactor). Reaksi yang berlangsung dengan bantuan katalis dalam reaktor ini menghasilkan crude
methanol dan bahan lain, hasil dari reaktor kemudian dipisahkan dengan separator, gas yang
masih belum terkonversi dipakai sebagai bahan bakar MSR.Crude methanol yang sudah
dipisahkan dari bahan lain kemudian dikirim ke unit distilasi fraksionasi untuk menghasilkan
metanol yang lebih murni.
3. The ICI Leading Concept Methanol (LCM) Process
Proses ini merupakan perbaikan dari proses ICI LPM, terutama dalam hal unit reformer.
Prosesnya adalah sebagai berikut. Umpan masuk gas alam pertama-tama di desulfurisasi
sebelum memasuki saturator. Dalam saturator gas alam dikontakkan dengan air panas yang
dipanaskan oleh gas hasil yang keluar dari Advanced Gas Heated Reformer (AGHR).
Pengaturan sirkuit saturator ini memungkinkan untuk mendapatkan sebagian uap panas yang
dibutuhkan untuk proses dan mengurangi sistem uap panas dari boiler.Tetapi berbagai macam
modifikasi proses dapat dilakukan tergantung dari pemilihan sistem reformer dan converter.
Campuran gas alam dan uap panas ini kemudian dipanaskan sebelum memasuki AGHR, dalam
AGHR gas campuran memasuki tabung-tabung yang berisi katalis yang dipanaskan oleh gas
hasil dari reformer kedua. Kira-kira 25 % gas alam terkonversi dalam AGHR menjadi CO 2.
Setelah keluar dari AGHR gas alam memasuki reformer kedua kemudian ditambahkan semburan
oksigen yang merubah gas alam dengan bantuan katalis menjadi gas hasil yaitu H 2, CO2, dan CO.
Gas hasil ini suhunya berkisar 1000 0 C dan hanya mengandung sangat sedikit metana yang tidak
terkonversi. Aliran gas hasil lalu dilewatkan melalui shell side dari AGHR dan serangkaian alat
penukar panas untuk memaksimalkan penggunaan panas. Lalu gas dikompresi sehingga 80 bar.
Page 9
Gas yang telah dikompresi kemudian dikirim ke methanol converter untuk mengubahnya
menjadi metanol dan air. Metanol hasil kemudian dikirim ke unit distilasi fraksionasi untuk
memurnikannya.
Page 10
Methanol atau methyl alkohol adalah produk industri hulu petrokimia yang
merupakan turunan dari gas alam. Senyawa kimia ini dibuat melalui reaksi
sintesa katalis pada tekanan rendah yang melibatkan proses oksidasi parsial dari
gas alam.
Metanol digunakan oleh berbagai industri seperti industri plywood, tekstil, plastik, resin sintetis,
farmasi, insektisida dan lainnya. Metanol juga dipakai sebagai pelarut, bahan pendingin, bahan
baku perekat dll.
Pada industri migas, metanol digunakan sebagai antifreeze dan sebagai gas hydrate inhibitor
pada sumur gas alam dan pada pipa gas.
Methyl tertiary butyl eter (MTBE) adalah komponen pencampur untuk mendpatkan oktan tinggi
pada BBM. Bahan ini dibuat dari reaksi antara isobuty-lene dengan metanol.
Salah satu turunan methanol yang kini dikembangkan untuk energi alternatif pengganti LPG
(Liquified Petroleum Gas) adalah Di methyl Ether (DME). Bahan bakar ini diperoleh dari
methanol yang berasal dari berbagai sumber seperti gas alam atau batubara . Di Indonesia kini
sedang dikembangkan methanol yang diperoleh dari proses gasifikasi batubara muda (rendah
kalori) untuk pembuatan DME.
Di Indonesia pemakaiaan terbanyak metanol adalah pada industri formaldehyde dan produk
turunannya seperti urea formaldehyde, phenol formaldehyde, dan melamine formaldehyde
(adhesive resin).
Senyawa kimia ini berupa cairan tak berwarna dan mudah terbakar dengan nyala berwarna biru.
Bahan ini sangat tidak stabil, larut didalam air dengan titik didih 64,5C , titik bekunya 97,8C.produksi Pertamina Bunyu
Produsen Methanol
Sampai saat ini di Indonesia beroperasi dua kilang methanol yaitu Kilang Methanol Bunyu milik
PERTAMINA dan kilang milik PT Kaltim Methanol Industry di Bontang Kalimantan Timur
dengan total kapasitas produksi 990.000 ton per tahun.
Kilang Methanol Bunyu berlokasi di kecamatan Bunyu Kabupaten Bulungan dioperasikan tahun
1985 oleh Pertamina UP V Balikpapan, namun pada tahun 1997 dialihkan melalui Kontak
Kerjasama Operasi (KSO) kepada PT. Medco Methanol Bunyu. Kilang ini memiliki kapasitas
produksi rata-rata 1000 ton perhari atau 330.000 ton per tahun.
Page 11
Table 2
Producers of methanol and their production capacities, 2009
Perusahaan
Medco Methanol
Bunyu, PT
Kaltim Methanol
Industry, PT
Total
Status
BUMN
PMDN
Kapasitas
Proses Teknologi
Produksi
(Tons/Year)
330,000 Lurgi S.A
660,000 Lurgi S.A
Mulai
Beroperasi
1986
1997
990,000
Page 12
Kemudian, perseroan juga tidak akan membukukan biaya pasokan gas dari Blok Tarakan PSC ke
MMB yang telah dieliminasi dengan pendapatan yang berasal dari pasokan gas ke KMB dari
Blok Tarakan PSC, yang sampai akhir tahun 2008 besarnya adalah US$3,9 juta.
Page 13
Pada bulan Agustus 2009 lalu Pertamina tengah mengusahakan untuk menghidupkan lagi kilang
Methanol Bunyu. Pertamina melalui konsorsium dari anak perusahaannya yaitu PT Pertamina
Gas (Pertagas) dengan PT Medco Gas Indonesia akan membeli gas dari PT Pertamina Hulu
Energi Simenggaris dan PT Medco EP Simenggaris. Gas tersebut diproduksi dari lapangan
South Sembakung di PSC Simenggaris, yang dioperasikan oleh JOB PHE-Medco E&P
Simenggaris. Laju alir gas di lapangan tersebut sebesar 20 miliar British thermal unit per hari.
Konsorsium PT Pertamina Gas dan PT Medco Gas Indonesia membeli gas bumi sebesar 72,69
miliar british thermal unit. Total nilai transaksi mencapai US$215 juta untuk jangka waktu 11
tahun mulai kuartal ke IV tahun 2011.
Gas akan disalurkan melalui pipa 10 inchi x 55 kilometer yang dibangun konsorsium pembeli
dengan investasi sekitar US$ 25-US$ 30 juta. Dari aliran itu diharapkan dapat memproduksi
methanol sekitar 230 ribu ton pertahun. Dengan demikian pada harga methanol US$230 per ton,
proyeksi pendapatan kotor dari penjualan methanol selama masa kontrak mencapai lebih dari
US$575 juta.
Konsumsi dalam negeri
Pemakai terbesar methanol adalah industri formaldehyde, acetic acid, MTBE dan industri lain
yang menggunakan methanol sebagai bahan baku. Untuk Indonesia, 80% pembeli methanol
adalah industri formaldehyde yang menghasilkan adhesives untuk playwood dan industri wood
processing lainnya.
Produksi dari PT. Kaltim Methanol Industri telah dipasarkan berbagai wilayah Indonesia maupun
luar negeri. Untuk pemasaran luar negeri dilakukan oleh Sojitz Corporation sebesar 70%
(480.000 MT) dan sisanya 30% (180.000 MT) untuk wilayah Indonesia oleh PT. Humpuss.
Adhesive resin terutama digunakan untuk bahan perekat pada industri panel kayu. Dengan
menurunnya produksi panel kayu seperti kayu lapis dan particle board maka kebutuhan dalam
negeri juga berfluktuasi.
Kini methanol akan dikembangkan sebagai energi alternatif yaitu
Page 14
Renewable Methanol
Metanol Renewable ( atau biomethanol ) mungkin adalah bentuk tertua dari produksi metanol .
Kadang-kadang disebut sebagai alkohol kayu , metanol awalnya diciptakan oleh orang Mesir
untuk proses pembalseman melalui pirolisis merusak kayu dan telah berkembang untuk
menyediakan sejumlah bahan penting dan bahan kimia untuk masyarakat .
Meskipun banyak metanol saat ini berasal dari metana dalam gas alam , salah satu aspek yang
paling luar biasa dari metanol adalah keragaman bahan baku yang dapat digunakan dalam
produksinya . Meskipun sering metanol sebagian besar berasal sebagai produk sampingan dari
metana dalam gas alam , sejumlah besar dan berkembang dari metanol yang dibuat dari sumber
daya terbarukan dan berkelanjutan .
Sebagai alkohol yang paling dasar , metanol memiliki keuntungan yang berbeda dari '
polygeneration ' - dimana metanol dapat dibuat dari setiap sumber daya yang dapat dikonversi
terlebih dahulu menjadi gas sintesis . Melalui gasifikasi , gas sintesis dapat dihasilkan dari
sesuatu yang sedang atau pernah ada tanaman . Ini termasuk biomassa , limbah pertanian dan
kayu , limbah padat perkotaan , gas landfill , limbah industri dan polusi dan sejumlah bahan baku
lainnya .
Di bawah ini Anda akan menemukan lembar fakta pada dua dari Produsen Methanol di dunia
yang secara aktif terlibat dalam memproduksi metanol terbarukan . Di Islandia , Karbon Daur
Ulang International memanfaatkan gas buang CO2 dan listrik dari pembangkit listrik tenaga
panas bumi untuk membuat metanol terbarukan untuk kendaraan dan truk di negara pulau . Di
Belanda , BioMCN mengkonversi mentah gliserin - residu dari pengolahan sayuran dan lemak
hewan - menjadi canggih generasi kedua bio - methanol .
Page 15