Professional Documents
Culture Documents
Disetujui
Kepala Laboratorium
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, yang
telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penuntun praktikum ini.
Praktikum Proses Manufaktur bagi mahasiswa/i Teknik Industri,
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara adalah suatu kegitan yang diwajibkan
oleh kurikulum sebagai penerapan dari mata kuliah Proses Manufaktur.
Penuntun
ini
dapat
diharapkan
membantu
mahasiswa
untuk
2.
3.
4.
5.
Proses Manufaktur.
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU
2.
Jika praktikan terlambat maksimal 10 menit akan diberikan sanksi dan lebih
dari 10 menit tidak diizinkan mengikuti kegiatan praktikum.
3.
4.
b.
Modul Praktikum
c.
d.
e.
5.
Badge Name
6.
a.
Modul Praktikum
b.
Badge Name
c.
d.
Worksheet praktikum
e.
Alat dokumentasi
Jika salah satu point pada aturan 4 dan aturan 5 tidak dipenuhi maka
praktikan diberikan waktu 10 menit untuk melengkapinya, apabila tidak
terpenuhi maka praktikan dan kelompoknya tidak diizinkan mengikuti
kegiatan praktikum dan dimasukkan ke dalam daftar kesalahan.
7.
b.
c.
d.
Jika hal ini terjadi maka asisten berhak mengusir praktikan dan praktikan
dianggap tidak hadir pada saat itu.
8.
Praktikan wajib :
a.
b.
c.
9.
Kerusakan dan kehilangan alat yang disebabkan oleh praktikan harus diganti
atas nama kelompok.
10.
11.
12.
Bagi praktikan yang tercatat 3 kali dalam daftar kesalahan maka bobot nilai
akhir praktikum adalah nol, jika tercatat 4 kali dalam daftar kesalahan akan
dipanggil/disidang dan jika tercatat 5 kali dalam daftar kesalahan praktikan
harus/wajib menyerahkan surat pengunduran diri.
2.
3.
4.
*Peraturan
dapat
berubah
sesuai
dengan
keputusan
Lab oratoriu m
Person al i a
L ab oratori u m P ros es Man u f ak tu r
Kepala Laboratorium
Staff Laboratorium
Asisten :
1.
2.
3.
4.
5.
Ahmad Sofyan
NIM. 100403002
Fajar Prayogi
NIM. 100403019
M Yusuf Ritonga
NIM. 100403027
Danu Jaya Saputro
NIM. 100403028
Rini Paskah Barus
NIM. 100403041
dan
akan
Angel Siregar
NIM. 110403075
16. Elfa Emila
NIM. 110403124
Co Asisten:
- Masitah
- M.Tegoeh Adiprasetya
M.Akbar S
- Rori Rumenda
Widya Pratiwi
Chandra Hadi
- Dewi Clara S
Andre Silaban
Khairiah Hafni
Sistem Penilaian
Practical Test
: 15 %
Pre Test
: 50 %
Post Test
: 50 % +
Jumlah
100 %
Modul
: 85 %
Jurnal
: 10 %
Responsi Asisten
: 10 %
Seminar
: 10%
Asistensi
: 10%
Praktikum
: 10%
Responsi Dosen
: 10%
Laporan
: 35%
Produk
: 5% +
Jumlah
100 %
100 %
Proses peniliaan dilakukan dengan rentang nilai antara 0 100 untuk setiap
kegiatan praktikum mulai dari praktikal test, responsi, jurnal/tugas, seminar dan
laporan kunjungan pabrik serta laporan akhir.
Nilai akhir praktikum akan diberikan berdasarkan rentang nilai sebagai
berikut :
Nilai A
= > 80
Nilai B+
= 75 79
Nilai B
= 70 74
Nilai C
= 65 69
Nilai C
= 55 - 64
Nilai D
= 54 45
Nilai E
= < 45
Latar Belakang
Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu Laboratorium
demikian
Laboratorium
Proses
Manufaktur
mencoba
untuk
1.2.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada modul Proses Produksi Minyak
2.
3.
4.
5.
Landasan Teori
Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa segar, atau dikenal dengan proses
basah. Untuk menghasilkan minyak dari proses basah dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:
a. Cara Basah Tradisional
b. Cara Basah Fermentasi
c. Cara basah Sentrifugasi
d. Cara Basah dengan Penggorengan
2.
Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa yang telah dikeringkan (kopra)
atau dikenal proses kering. Untuk menghasilkan minyak dari proses basah
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Ekstraksi secara mekanis (cara pres)
b. Ekstraksi menggunakan Pelarut
1.4.
= Biaya Pokok
= Biaya Pengolahan
= Biaya Komersial
= Biaya Menjual
= Biaya total
1.5.
2.
1.6.
1.6.1. Bahan
Dalam pelaksanaan praktikum proses pengolahan minyak kelapa, bahan
baku yang digunakan adalah:
1.
2.
1.
Alkohol
2.
Indikator penolftalein
3.
Larutan KOH
4.
Larutan HCL
5.
Aquades
6.
Amilum
7.
Larutan KI
Parang, 1 buah
2.
3.
Mesin parut
4.
Saringan (2 buah)
5.
Timbangan digital
6.
Kompor minyak/gas
7.
8.
9.
Corong
Selain peralatan untuk produksi, juga perlu dilengkapi peralatan K3, yaitu:
1.
Masker
2.
1.7.
Prosedur Praktikum
2. Metode Evaporasi
a. Menimbang santan dengan timbangan digital
b. Memasukkan santan ke mesin evaporasi sambil di saring dengan saringan
c. Menghidupkan mesin evaporator
d. Mengontrol mesin
Setiap lima menit sekali, mesin diputar selama satu menit dan proses
tersebut berlangsung selama 7 jam.
e. Memanaskan santan
Santan yang telah disaring kemudian dipanaskan didalam mesin evaporator.
Santan dipanaskan hingga terbentuk blondo dan minyak. Proses ini
berlangsung selama 7 jam.
f. Memisahkan minyak dengan blondo
g. Menimbang minyak dan blondo
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU
1.8.
1.
2.
3.
Buatlah flow process chart dan operation process chart proses pembuatan
minyak kelapa dengan metode tradisional dan metode evaporasi!
4.
5.
6.
Jelasakan apa yang dimaksud dengan energi penguapan dan efisiensi mesin
serta faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya?
LANDASAN TEORI
2.1. Tanaman Kelapa
2.1.1. Taksonomi Tanaman Kelapa
2.1.2. Manfaat Tanaman Kelapa
2.2. Santan Kelapa dan Minyak Kelapa
2.2.1. Santan Kelapa
2.2.2. Jenis-jenis Minyak Kelapa
2.2.3. Pengolahan Minyak Kelapa
2.2.4. Manfaat Minyak Kelapa
2.2.5. Analisa Parameter Minyak Kelapa
2.2.6. Standar Mutu Minyak Kelapa
2.2.7. Kandungan Minyak Kelapa
2.2.8. Jenis Pengujian Minyak Kelapa
2.2.9. Rendemen Minyak kelapa
2.3. Peta Kerja
2.3.1. Operation Process Chart
2.3.2. Flow Process Chart
2.3.3. Flow Diagram
2.4. Neraca Bahan
2.5. Analisis Biaya
2.5.1. Biaya
2.5.2. Penentuan Harga Pokok Produksi
Efisiensi Mesin
2.8.
Jurnal Internet
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
Worksheet Praktikum
OPC
FPC
FD
Foto Kegiatan
Form Asistensi
Form Responsi
Kegiatan
Peralatan/Mesin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Waktu
Awal
Akhir
Jumlah
Awal
Akhir
ini dapat diamati dari semakin basarnya permintaan pasokan sumber energi di
masyarakat, terbukti dengan banyaknya antrian masyarakat untuk memperoleh
pasokan BBM (Bahan Bakar Minyak). Ironisnya cadangan sumber energi yang
tidak dapat diperbaharui pada saat ini semakin berkurang, hal ini mengakibatkan
naiknya harga BBM di tengah-tengah masyarakat.
Melihat kondisi seperti di atas, perlu dipikirkan alternatif bahan bakar
yang lebih murah dan selalu dapat diperbaharui. Harga bahan bakar murah, jika
harga bahan baku yang digunakan untuk membuatnya murah dan banyak tersedia
di pasaran, dan cara atau teknologi yang digunakan untuk mengolahnya
sederhana.
Pemilihan bahan baku dari ampas kelapa parut merupakan salah satu
alternatif yang dapat dilakukan untuk penggantian bahan bakar. Selama ini ampas
kelapa parut hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan sisanya terbuang sebagai
limbah, sehingga tujuan pembuatan briket ini adalah untuk meningkatkan nilai
ekonomis ampas kelapa parut. Briket dapat digunakan sebagai alternatif pengganti
bahan bakar.
2.2.
1.
2.
Mengetahui
perancangan eksperimen
yang
pembuatan briket.
3.
Landasan Teori
Menurut Kurniawan dan Marsono (2008), briket merupakan gumpalan
arang yang terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi sifat briket arang adalah berat jenis bahan atau berat jenis serbuk
arang,
kehalusan
serbuk,
suhu
karbonisasi,
tekanan
pengempaan,
dan
pencampuran formula bahan baku briket. Proses pembuatan briket adalah proses
pengolahan yang mengalami perlakuan penumbukan, pencampuran bahan baku,
pencetakan dengan sistem hidrolik dan pengeringan pada kondisi tertentu,
sehingga diperoleh briket yang mempunyai bentuk, ukuran fisik, dan sifat kimia
tertentu. Tujuan dari pembuatan briket adalah untuk memperoleh suatu bahan
bakar yang berkualitas yang dapat digunakan untuk semua sektor sebagai sumber
energi pengganti.
Berdasarkan caranya ada 2 metode pengeringan, yakni pengeringan alami
dan pengeringan buatan.
1. Pengeringan alami
Briket dapat dikeringkan dengan penggunaan sinar matahari atau penjemuran
hasil cetakan disusun dalam tampah atau keranjang kawat yang berlubang, lalu
dihamparkan di tempat terbuka sehingga sinar matahari bebas masuk. Selama
penjemuran, briket dibolak-balik agar panasnya merata.
2. Pengeringan buatan
Salah satu sarana pengeringan buatan adalah dengan menggunakan oven.
Pengeringan oven diterapkan untuk menurunkan kadar air karbon dengan cepat
tanpa terhalang oleh faktor iklim dan cuaca. Oven menggunakan elemen pemanas
sebagai komponen utamanya.
Pengujian kualitas briket dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya adalah :
a. Uji Kadar air
Penetapan kadar air merupakan suatu cara untuk mengukur banyaknya air
yang terdapat di dalam suatu bahan. Kadar air sampel ditentukan dengan
metode oven caranya adalah bahan ditimbang dengan timbangan analisis
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU
x 100 %
dengan :
b = berat cawan + sampel sebelum dioven (g)
c = berat cawan + sampel setelah dioven (g)
b. Uji Nyala Api dan Laju Pembakaran Briket
Uji nyala api dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu briket habis
sampai menjadi abu. Pengujian lama nyala api dilakukan dengan cara briket
dibakar seperti pembakaran terhadap arang. Pencatatan waktu dimulai ketika
briket menyala hingga briket habis atau telah menjadi abu. Pengukuran ini
waktu menggunakan stopwatch. Laju pembakaran briket adalah kecepatan
briket habis sampai menjadi abu dengan berat tertentu. Laju pembakaran
dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Laju pembakaran briket (g/detik) =
()
()
c. Nilai Kalor
Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap
maupun dilepaskan oleh suatu benda. Nilai kalor diperoleh dari briket dengan
pengujian menggunakan mesin bomb calorimeter.
2.
3.
Tepung Tapioka
4.
Air
5.
Alat pengepressan
6.
Timbangan Digital
7.
Oven
Termometer
9.
Baskom
10.
11.
Mangkuk Alumunium
12.
Sendok
13.
Sunlight
14.
2.5.
Prosedur Praktikum
Adapun langkah-langkah proses produksi briket adalah sebagai berikut:
11. Briket ditimbang di cawan kosong untuk mengetahui nilai % kadar air.
12. Air ditimbang dengan timbangan digital seberat 500 gr kemudian dimasukkan
kedalam panci
13. Briket sebanyak 4 buah dimasukkan ke dalam kompor dan dibakar untuk
memanaskan air hingga mendidih
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU
14. Briket yang telah dibakar untuk mendidihkan air ditunggu hingga menjadi abu
dan dicatat jangka waktu nyala briket. Abu yang terkumpul ditimbang dengan
timbangan digital untuk dihitung besar nilai laju pembakaran briket.
15. Briket sebanyak 1 buah dibakar di atas api yang menyala untuk dicatat lama
waktu penyalaan awal nya.
16. Briket dimasukkan ke dalam alat bomb calorimeter untuk mengetahui nilai
kalor.
2.
Jelaskan faktor-faktor dan kriteria apa saja yang harus diperhatikan dalam
pembuatan briket!
3.
4.
5.
6.
6.
Tekanan Dongkrak
85 kg/cm2
105 kg/cm2
Faktor
1,5 jam
Perbandingan
tepung tapioka dan
air 40:80
Perbandingan
tepung tapioka dan
air 40:120
2.7.
2 jam
1,5 jam
2 jam
100 detik
150 detik
250 detik
200 detik
200 detik
150 detik
100 detik
150 detik
150 detik
200 detik
100 detik
250 detik
100 detik
200 detik
250 detik
150 detik
100 detik
150 detik
250 detik
200 detik
200 detik
150 detik
100 detik
150 detik
Sistematika Laporan
Adapun sistematika laporan dari praktikum proses produksi briket ini
adalah:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum
1.3. Batasan Masalah
1.4. Asumsi-asumsi yang Digunakan
1.5. Sistematika Laporan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Mengenal Biomassa
2.2. Bahan Biomassa
2.3. Bomb Kalorimeter
2.4. Definisi Briket
2.5. Jenis Bahan Perekat
2.6. Pencetakan dan Pengempaan Briket
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Data yang Digunakan
3.3. Pengumpulan Data
3.4. Pengolahan Data
3.5. Analisis dan Evaluasi
3.6. Kesimpulan dan Saran
3.7. Skema Prosedur Penelitian
BAB IV
PENGUMPULAN DATA
4.1. Data Bahan Pembuatan Briket
4.2. Data Mesin Dan Peralatan
4.3. Data Perancangan Eksperimen
BAB V
PENGOLAHAN DATA
5.1. Uraian Proses Produksi
5.2. Mekanisme Proses Pembuatan Briket
5.3. SOP
5.4. Pengujian Kualitas Briket
5.4.1. Perhitungan % Kadar Air
5.4.2. Perhitungan Lama Waktu Penyalaan dan Jangka Waktu
Nyala Briket
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU
Kegiatan
Peralatan/
Berat
Waktu
Waktu
Mesin
(gr)
Awal
Akhir
1
2
3
4
5
6
Massa (g)
m (massa briket)
r (jari-jari briket)
1
2
3
4
5
6
t (tinggi briket)
Latar Belakang
Logam merupakan unsur yang menjadi sangat penting manfaatnya di saat
sekarang ini dimana logam merupakan bahan baku yang digunakan untuk
membuat mesin-mesin, peralatan-peralatan untuk kebutuhan industri, hingga alat
rumah tangga sehingga proses perkembangan dan pengolahannya berkembang
secara cepat. Perkembangan industri pengolahan logam menjadi perhatian yang
perlu disikapi secara positif dan dipelajari dalam kegiatan akademis. Pada
Laboratorium Proses Manufaktur setiap praktikan dikenalkan pada proses
pembubutan logan menggunakan mesin bubut konvensional, pemgoperasian
mesin bubut konvensional dan perangkat lunak yang menjadi pembantu dalam
melakukan kegiatan pembentukan logam sehingga para praktikan memiliki
pengetahuan mengenai dasar-dasar manufaktur logam.
3.2.
Tujuan Praktikum
Tujuan pelaksanaan praktikum proses pembentukan logam adalah:
3.3.
Landasan Teori
Proses pembentukan logam dilakukan dengan banyak cara, salah satunya
No
12
13
Nama bagian
Pengunci barel
Lead screw
14
Feeding shaft
Roda pemutar/penggerak
eretan memanjang
Rem mesin
Main swich
Coolant motor switch
Tabel Mesin
Pengatur arah feeding shaft
Handle lead screw
Chuck
15
5
6
7
8
9
10
11
Benda kerja
Pahat (tool)
Tool post dan eretan atas
Eretan lintang
Bed Mesin
Senter jalan
Tail stock
16
17
18
19
20
21
Tiga parameter utama pada setiap proses bubut adalah kecepatan putar
spindel (speed), gerak makan (feed) dan kedalaman potong (depth of cut). Faktor
yang lain seperti bahan benda kerja dan jenis pahat sebenarnya juga memiliki
pengaruh yang cukup besar, tetapi tiga parameter di atas adalah bagian yang bisa
diatur oleh operator langsung pada Mesin Bubut.
3.4.1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum Proses Pembentukan Logam
adalah:
1. Baja st60 sebagai bahan utama
2. Oli sebagai bahan penolong
3.4.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum Proses Pembentukan Logam
adalah:
1. Mesin bench lathe
2. Mata pahat
3. Jangka sorong
4. Sarung tangan
5. Kaca mata
6. Safety shoes
7. Baju praktikum
3.5.
Sebuah benda kerja silindris dengan diameter awal (d0) = 10 cm, akan
dikenakan Proses bubut (turning) sehingga diameter akhir (dm) = 8 cm,
jika diketahui panjang pemotongan (lt) = 20 cm, putaran spindle (n) = 270
rpm dengan gerak makan (f) = 0,1 mm/putaran, =3,14. Tentukan:
a) Kecepatan potong (V) (m/menit)
b) Kecepatan makan (Vf) (mm/menit)
c) Waktu pemotongan (Tc) (menit)
Kecepatan pengahasil geram (Z) (cm3/menit), dimana A = a.f (mm2)
3.6.
I
II
LANDASAN TEORI
2.1. Prinsip Pembentukan Logam
2.2. Proses Permesinan Konvensional
2.3. Material Pahat Bubut
2.4. Geometri Pahat Bubut
III
PENGUMPULAN DATA
3.1. Data Mesin dan Peralatan
3.3. Pengukuran Master Product
3.4. Gambar Teknik Master Product
3.5. Data Spesifikasi Master Product
3.6. Pengukuran Data Waktu Produksi
IV PENGOLAHAN DATA
4.1. Proses Produksi Benda Kerja
4.2. SOP (Standar Operation Procedure)
4.3. Perhitungan Laju Pemotongan
4.3.1. Perhitungan Laju Pemotongan Secara Teori
4.3.2. Perhitungan Laju Pemotongan Secara Aktual
4.4. Perhitungan Tingkat Pemotongan Material
4.4.1. Perhitungan Tingkat Pemotongan Material Secara Teori
4.4.2. Perhitungan Tingkat Pemotongan Material Secara Aktual
4.5. Perhitungan Waktu Produksi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
Worksheet Praktikum
Gambar Teknik
Foto Kegiatan
Form Responsi
Form Asistensi
Kegiatan
Peralatan/
Mesin
Waktu Waktu
awal
akhir
Input
Output
4.2.
4.3.
Landasan Teori
4.3.2. Brainstorming
Brainstorming adalah metode yang bertujuan menstimulasi sekelompok
orang untuk menghasilkan sejumlah besar gagasan dengan cepat. Orang-orang
yang terlibat sebaiknya tidak homogen (memiliki kemampuan dan keahlian yang
berbeda-beda) serta harus mengerti persoalan yang dihadapi dan aturan yang
berlaku dalam brainstorming. Brainstorming dapat berjalan dengan baik jika
setiap anggota bekerja dengan sungguh-sungguh dalam mencari ide sebanyak dan
sekreatif mungkin serta mematuhi peraturan yang ada.
4.4.
1.
2.
Jelaskan pengertian analisis SWOT, pembagian analisis SWOT, Strategistrategi yang terdapat dalam analisis SWOT dan contoh analisis SWOT
pada suatu produk!
3.
Jelaskan pengertian metode analisa jaringan kerja CPM dan PERT, beserta
kelebihan dan kekurangannya!
4.
5.
4.5.
Sistematika Laporan
Sistematika laporan penambahan nilai produk adalah sebagai berikut:
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
Perumusan Masalah
1.4.
1.5.
Sistematika Laporan
LANDASAN TEORI
2.1.
2.2.
Value Added
2.1.1. Value Added Product
2.1.2. Value Added Engineering
2.1.3. Value Added Analysis
2.4.
Brainstorming
2.5.
2.6.
2.7.
Microsoft Project
2.8.
Penjadwalan Proyek
2.8.1. Network Diagram
2.8.2. Gantt Chart
2.8.3. C.P.M. (Critical Path Method)
2.8.4. P.E.R.T. (Program Evalution Review Technique)
2.9.
2.10.
Identifikasi SWOT
2.11.1. SWOT Kualitatif
2.11.2. SWOT Kuantitatif
2.11.
BAB III
BAB IV
Jurnal Internet
PENGUMPULAN DATA
3.1.
Data Brainstorming
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
PENGOLAHAN DATA
4.1.
4.2.
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
4.8.
4.9.
4.10.
BAB V
Analisis
5.1.1. Analisis Pembangkitan Ide
5.1.2. Analisis Brainstorming
5.1.3. Analisis Flow Process Chart
5.1.4. Analisis Multi Dimensional Scaling
Evaluasi
5.2.1. Evaluasi Pembangkitan Ide
5.2.2. Evaluasi Brainstorming
5.2.3. Evaluasi Flow Process Chart
5.2.4. Evaluasi Multi Dimensional Scaling
5.2.5. Evaluasi Penjadwalan Proses Penambahan Nilai
Produk
BAB VI
Kesimpulan
5.2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
Network Diagram
Bar Chart
Worksheet
Kuesioner MDS
Form Asistensi
Nama
Pekerja/Anggota
Kegiatan
1
2
3
4
5
Waktu
Awal Akhir
Hasil
Tanda
Tangan
5.2.
BAB I
Sistematika Laporan
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kunjungan Pabrik
1.2. Tujuan Kunjungan Pabrik
1.3. Manfaat Kunjungan Pabrik
1.4. Ruang Lingkup Kunjungan Pabrik
BAB II
BAB III
PROSES PRODUKSI
3.1.
Proses Produksi
3.1.1. Standar Mutu Produk
3.1.2. Bahan yang Digunakan
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.
Sistem Perawatan
4.1.1. Perawatan mekanikal
4.1.2. Perawatan Elektrikal
4.1.3. Perawatan Gedung
4.2.
Aspek-aspek Pabrik
4.2.1. Aspek Teknologi
4.2.2. Aspek Organisasi dan Manajemen
4.2.3. Aspek Tata Letak Pabrik
4.2.4. Aspek Pemasaran
4.2.5. Aspek Sosial dan Lingkungan
BAB V
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-
Layout
Form Asistensi
Lembar Cover
Lembar Pengesahan
Lembar Pengesahan Tiap Modul
Lembar Cover Laporan Kunjungan Pabrik
Lembar Judul Jurnal Internet
Form Asistensi Laporan
Form Responsi Laporan
LAPORAN PRAKTIKUM
PROSES MANUFAKTUR
Oleh :
KELOMPOK I / GELOMBANG I
1. Ahmad Fadhlik
110403003
2. M. Awaluddin Nur
110403011
3. Abdul Rozak
110403024
4. Gomal Salomo
110403038
T E K N I K
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
Oleh
KELOMPOK I/ GELOMBANG I
1. Ahmad Fadhlik
110403003
2. M. Awaluddin Nur
110403011
3. Abdul Rozak
110403024
4. Gomal Salomo
110403038
Disetujui oleh :
Kepala Laboratorium
T E K N I K
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL I
PROSES PROSUKSI MINYAK KELAPA
Oleh
KELOMPOK I/GELOMBANG I
1. Ahmad Fadhlik
110403003
110403039
3. Abdul Rozak
110403024
4. Gomal Salomo
110403038
Disetujui oleh :
Asisten
(M.Awaluddin Nur)
T E K N I K
110403003
110403039
3. Abdul Rozak
110403024
4. Gomal Salomo
110403038
T E K N I K
JURNAL INTERNET
PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
Oleh :
KELOMPOK I/ GELOMBANG I
1. Ahmad Fadhlik
110403003
110403039
3. Abdul Rozak
110403024
4. Gomal Salomo
110403038
T E K N I K
No. Form
KEL / GEL
No.
TGL
:I/I
NIM
: FM-GKM-TI-PJ5-04-
LBPM-03-04
MODUL :
Rev
: 00
ASISTEN :
Tgl Efektif
: 2 Juli 2012
NAMA
1.
2.
3.
4.
KETERANGAN
T.TANGAN
No. Form
KEL / GEL
No.
TGL
:I/I
NIM
: FM-GKM-TI-PJ5-04-
LBPM-03-07
MODUL :
Rev
: 00
DOSEN :
Tgl Efektif
: 2 Juli 2012
NAMA
1.
2.
3.
4.
KETERANGAN
T.TANGAN