You are on page 1of 61

Laboratorium Proses Manufaktur

Departemen Teknik Industri, FT USU

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM


LABORATORIUM PROSES
MANUFAKTUR
1. Proses Produksi Minyak Kelapa
2. Proses Produksi Briket
3. Proses Permesinan
4. Proses Penambahan Nilai Produk
5. Kunjungan Pabrik

Disetujui
Kepala Laboratorium

Tuti Sarma Sinaga, ST, MT


NIP. 19710811199702 2 001

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR


DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
F A K U L T A S
T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, yang
telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penuntun praktikum ini.
Praktikum Proses Manufaktur bagi mahasiswa/i Teknik Industri,
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara adalah suatu kegitan yang diwajibkan
oleh kurikulum sebagai penerapan dari mata kuliah Proses Manufaktur.
Penuntun

ini

dapat

diharapkan

membantu

mahasiswa

untuk

melaksanakan praktikum di laboratorium Proses Manufaktur untuk melakukan


beberapa percobaan Proses Manufaktur. Penyusun mengharapkan buku penuntun
ini dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa yang akan melakukan
praktikum.
Penyusun menyadari bahwa buku penuntun ini masih banyak
kekurangan dari berbagai sisi, untuk itu penyusun dengan terbuka selalu
menerima saran-saran yang bersifat membangun demi perbaikan buku penuntun
ini untuk penerbitan selanjutnya.

Medan, Juni 2015


Kepala Laboratorium Proses Manufaktur

Tuti Sarma Sinaga, ST, MT


NIP : 197108111997022001

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Latar Belakang Praktikum


Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu laboratorium yang
ada di Departemen Teknik Industri yang berada di lantai satu gedung satu
Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Laboratorium Proses Manufaktur
sebagai sarana penunjang perkuliahan dan berperan aktif dalam meningkatkan
pemahaman dan kemampuan tentang teknologi industri, bagi para mahasiswa.
Laboratorium Proses Manufaktur terus berupaya untuk menigkatkan
kualitas pelayanannya, terutama dalam pelaksanaan praktikum bagi mahasiswa,
selain sebagai tempat penelitian bagi mahasiswa dan dosen.
Sampai tahun 2012, Laboratorium Proses Manufaktur memfokuskan
modul atau materi praktikum pada industri pengolahan, yakni melalui program
penerapan Mini Plan Pabrik Pengolahan Minyak Kelapa. Tetapi seiring dengan
perkembangan teknologi dan tersedianya sumber daya alam yang dibutuhkan,
maka diadakan pengembangan pada modul atau materi praktikum Laboratorium
Proses Manufaktur. Pengembangan modul tersebut adalah sebagai berikut:
1. Proses Produksi Minyak Kelapa
2. Proses Produksi Briket
3. Proses Pembentukan Logam
4. Proses Penambahan Nilai Produk
5. Kunjungan Pabrik

Prasyarat Praktikum Proses Manufaktur


1.

Terdaftar secara administratif pada Departemen Teknik Industri FT USU,


yang dibuktikan dengan Kartu Rencana Studi (KRS) pada semester yang
bersangkutan.

2.

Telah atau sedang mengambil mata kuliah Proses Manufaktur.

3.

Telah atau sedang mengambil mata kuliah Analisa Biaya.

4.

Mencantumkan Praktikum Proses Manufaktur di dalam KRS.

5.

Lulus pada proses penyaringan (Pre-Test) yang dilakukan oleh laboratorium

Proses Manufaktur.
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Tata Tertib dan Peraturan Laboratorium Proses


Manufaktur*
a . Pel ak san aan Prak tik u m
1.

Berpakaian dan berpenampilan rapi dan sopan (tidak dibenarkan memakai


kaos berkerah dan sandal selama mengikuti praktikum).

2.

Jika praktikan terlambat maksimal 10 menit akan diberikan sanksi dan lebih
dari 10 menit tidak diizinkan mengikuti kegiatan praktikum.

3.

Diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan praktikum dengan batas permisi dua


kali untuk seluruh kegiatan praktikum (untuk kegiatan akademis).

4.

Sebelum memasuki kegiatan responsi di laboratorium, praktikan harus


membawa:
a.

Kartu Absensi (dibawa pada saat responsi pertama)

b.

Modul Praktikum

c.

Jurnal/Tugas Praktikum (terdiri dari tujuan praktikum, jurnal internet 5


lembar, teori buku 5 lembar, tugas dan pertanyaan)

d.

Referensi (yang digunakan dalam penulisan jurnal dan yang berkaitan


dengan modul yang akan diresponsikan)

e.
5.

Badge Name

Sebelum memasuki kegitan praktikum di laboratorium, praktikan harus


membawa:

6.

a.

Modul Praktikum

b.

Badge Name

c.

Bahan dan alat praktikum

d.

Worksheet praktikum

e.

Alat dokumentasi

Jika salah satu point pada aturan 4 dan aturan 5 tidak dipenuhi maka
praktikan diberikan waktu 10 menit untuk melengkapinya, apabila tidak
terpenuhi maka praktikan dan kelompoknya tidak diizinkan mengikuti
kegiatan praktikum dan dimasukkan ke dalam daftar kesalahan.

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

7.

Selama menjalani kegiatan di laboraturium, praktikan tidak dibenarkan :


a.

Menggunakan handphone dan peralatan yang tidak berhubungan


dengan praktikum

b.

Meninggalkan kegiatan tanpa seizin asisten

c.

Membuat kericuhan di laboratorium

d.

Merokok, makan, dan tidur selama kegiatan di laboraturium


berlangsung.

Jika hal ini terjadi maka asisten berhak mengusir praktikan dan praktikan
dianggap tidak hadir pada saat itu.
8.

Praktikan wajib :
a.

Membersihkan, mengembalikan dan merapikan fasilitas yang telah


digunakan

b.

Menulis semua yang telah diperoleh selama melakukan kegiatan


praktikum pada worksheet.

c.
9.

Mendokumentasikan semua kegiatan praktikum yang dijalani.

Kerusakan dan kehilangan alat yang disebabkan oleh praktikan harus diganti
atas nama kelompok.

10.

Praktikan diberi waktu 10 menit apabila izin pada saat kegiatan di


laboraturium berlangsung. Apabila praktikan tidak kembali dalam tempo
waktu yang diberikan maka praktikan dianggap tidak hadir dalam praktikum
yang bersangkutan (untuk kebutuhan pribadi)

11.

Praktikan wajib menjalankan program piket kebersihan sesuai dengan


jadwal yang ditentukan, apabila tidak dijalankan akan dimasukkan ke dalam
daftar kesalahan.

12.

Bagi praktikan yang tercatat 3 kali dalam daftar kesalahan maka bobot nilai
akhir praktikum adalah nol, jika tercatat 4 kali dalam daftar kesalahan akan
dipanggil/disidang dan jika tercatat 5 kali dalam daftar kesalahan praktikan
harus/wajib menyerahkan surat pengunduran diri.

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

b. Pelaksanaan Asistensi dan Responsi


1.

Asistensi dapat dilaksanakan apabila minimal 3 praktikan dalam 1


kelompok.

2.

Asistensi dilakukan di Laboratorium Proses Manufaktur.

3.

Pengumpulan laporan harus sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,


apabila melanggar akan dikenakan sanksi berupa pengurangan nilai laporan
sebanyak minus 10 (-10) per hari dan masuk ke dalam daftar kesalahan.

4.

Jika ditemukan kesamaan dalam pembuatan laporan akan dikenakan


pengurangan nilai laporan.

*Peraturan

dapat

berubah

sesuai

dengan

keputusan

Lab oratoriu m

ditempelkan pada papan pengumuman

Person al i a
L ab oratori u m P ros es Man u f ak tu r
Kepala Laboratorium

Tuti Sarma Sinaga, ST, MT


NIP. 19710811 199702 2 001

Staff Laboratorium

: 1. Erwin Sitorus, ST, MT


NIP. 19780613 200812 2 001
2. Rahmi Meilina Sari ST, MM(T)
NIP. 198005062008122003

Asisten :

1.
2.
3.
4.
5.

Ahmad Sofyan
NIM. 100403002
Fajar Prayogi
NIM. 100403019
M Yusuf Ritonga
NIM. 100403027
Danu Jaya Saputro
NIM. 100403028
Rini Paskah Barus
NIM. 100403041

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

dan

akan

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
6. Edgard Lam Martua
NIM. 100403052
7. Wahyu Listyo Jati
NIM. 100403070
8. Nadia Amalia Pilli
NIM. 100403098
9. Ahmad Fadhlik
NIM. 110403003
10. M. Awaluddin Nur
NIM. 110403011
11. Abdul Rozak Dalimunthe
NIM. 110403024
12. Gomal Salomo
NIM. 110403038
13. Anggi Farah Diba
NIM. 110403039
14. Dicky Wiranda
NIM. 110403158
15.

Angel Siregar
NIM. 110403075
16. Elfa Emila
NIM. 110403124

Co Asisten:

- Masitah

- M.Tegoeh Adiprasetya

M.Akbar S

- Rori Rumenda

Widya Pratiwi

- Adella Ris Daina S

Chandra Hadi

- Dewi Clara S

Andre Silaban

Khairiah Hafni

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Sistem Penilaian
Practical Test

: 15 %

Pre Test

: 50 %

Post Test

: 50 % +

Jumlah

100 %

Modul

: 85 %

Jurnal

: 10 %

Responsi Asisten

: 10 %

Seminar

: 10%

Asistensi

: 10%

Praktikum

: 10%

Responsi Dosen

: 10%

Laporan

: 35%

Produk

: 5% +

Jumlah

100 %
100 %

Proses peniliaan dilakukan dengan rentang nilai antara 0 100 untuk setiap
kegiatan praktikum mulai dari praktikal test, responsi, jurnal/tugas, seminar dan
laporan kunjungan pabrik serta laporan akhir.
Nilai akhir praktikum akan diberikan berdasarkan rentang nilai sebagai
berikut :
Nilai A

= > 80

Nilai B+

= 75 79

Nilai B

= 70 74

Nilai C

= 65 69

Nilai C

= 55 - 64

Nilai D

= 54 45

Nilai E

= < 45

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
1.1.

Latar Belakang
Laboratorium Proses Manufaktur merupakan salah satu Laboratorium

pendukung perkuliahan di Departemen Teknik Industri. Didalam praktikum


Laboratorium Proses Manufaktur terdapat lima modul. Pada modul ini, mahasiswa
akan melakukan kegiatan praktikum proses pengolahan minyak kelapa.
Pemilihan modul ini berkenaan dengan semakin meningkatnya kebutuhan
masayarakat terhadap minyak kelapa. Disamping itu di dalam modul ini juga
berkaitan dengan beberapa materi perkuliahan Teknik Industri seperti Analisa
Biaya, Kimia Dasar, Proses Manufaktur, dan Ilmu Ekonomi sehingga dengan
alasan

demikian

Laboratorium

Proses

Manufaktur

mencoba

untuk

mengaplikasikan materi-materi perkuliahan yang ada dengan melakukan proses


pengolahan minyak kelapa.
Agar mendapat kualitas minyak kelapa yang bermutu baik maka dalam
praktikum ini nantinya akan bekerja sama dengan beberapa instansi yang terkait
dalam membantu untuk tercapainya tujuan yang lebih maksimal.

1.2.

Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada modul Proses Produksi Minyak

Kelapa adalah agar praktikan mampu:


1.

Mengetahui dan memahami proses pengolahan minyak kelapa dengan metode


tradisional dan metode evaporasi.

2.

Mengetahui keseimbangan bahan dengan analisa terhadap material input,


output dan scrap/limbah setiap proses produksi minyak kelapa.

3.

Memahami proses pengujian hasil minyak kelapa yang dihasilkan.

4.

Menganalisis biaya-biaya yang terjadi dalam proses pembuatan minyak


kelapa dengan metode tradisional dan metode evaporasi.

5.

Menghitung efisiensi mesin dan merencanakan penggunaan mesin yang


optimal.

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
1.3.

Landasan Teori

1.3.1. Minyak Kelapa


Minyak kelapa merupakan hasil olahan yang paling berharga dari buah
kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah sebanyak 30%.
Minyak kelapa dapat digunakan sebagai bahan baku industri, ataupun sebagai
minyak goreng.
Secara garis besar proses pembuatan minyak kelapa dapat dilakukan
dengan dengan dua cara:
1.

Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa segar, atau dikenal dengan proses
basah. Untuk menghasilkan minyak dari proses basah dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:
a. Cara Basah Tradisional
b. Cara Basah Fermentasi
c. Cara basah Sentrifugasi
d. Cara Basah dengan Penggorengan

2.

Minyak kelapa diekstrak dari daging kelapa yang telah dikeringkan (kopra)
atau dikenal proses kering. Untuk menghasilkan minyak dari proses basah
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. Ekstraksi secara mekanis (cara pres)
b. Ekstraksi menggunakan Pelarut

1.4.

Defenisi Analisis Biaya


Analisis suatu kegiatan yang mencoba untuk memecahkan permasalahan

tertentu/pencarian solusi. Biaya pengorbanan yang dikeluarkan untuk mencapai


tujuan. Biaya dapat berupa kg/jam, org/jam, maupun dalam bentuk uang.
Jadi analisis biaya suatu kegiatan pemecahan masalah pengelolaan
resources agar biaya yang dikeluarkan lebih efisien. Dalam melakukan analisis
biaya diperlukan pengetahuan mengenai dasar-dasar akutansi.
Adapun struktur biaya manufaktur dijabarkan sebagai berikut:
Biaya bahan langsung + biaya buruh langsung
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

= Biaya Pokok

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
B. Bhn Tdk Lgsng + B. Buruh Tdk Lgsng + B. Tdk Lgsng = Biaya Overhead
Biaya Pokok + Biaya Overhead pabrik

= Biaya Pengolahan

Biaya Pemasaran + Biaya Adm

= Biaya Komersial

Biaya Pengolahan + Biaya Komersial

= Biaya Menjual

Biaya Operasional + Pajak + Biaya lain-lain

= Biaya total

1.5.

Pengujian Kualitas Minyak Kelapa


Dalam menentukan kualitas minyak kelapa dapat dilakukan dua pengujian.

Kedua pengujian tersebut adalah:


1.

Penentuan Angka Asam

2.

Penentuan Angka Penyabunan

1.6.

Bahan dan Peralatan

1.6.1. Bahan
Dalam pelaksanaan praktikum proses pengolahan minyak kelapa, bahan
baku yang digunakan adalah:
1.

Kelapa sebanyak 3 buah kelapa.

2.

Air (Air Kelapa)


Bahan-bahan yang digunakan dalam pengujian minyak kelapa adalah

1.

Alkohol

2.

Indikator penolftalein

3.

Larutan KOH

4.

Larutan HCL

5.

Aquades

6.

Amilum

7.

Larutan KI

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
1.6.2. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dengan Metode Tradisional dan
Metoode Evaporasi ialah :
1.

Parang, 1 buah

2.

Baskom, 5 buah (diameter 30 cm)

3.

Mesin parut

4.

Saringan (2 buah)

5.

Timbangan digital

6.

Kompor minyak/gas

7.

Botol 100 ml dan 600 ml

8.

Sudip (panjang 60 cm)

9.

Corong

10. Mesin evaporasi


11. Mesin Press
12. Kuali/panci (diameter 30 cm)
13. Kain saring (2 buah)
14. Goni, 1 buah

Selain peralatan untuk produksi, juga perlu dilengkapi peralatan K3, yaitu:
1.

Masker

2.

Sarung tangan karet dan kain

1.7.

Prosedur Praktikum

1.7.1. Proses Produksi Minyak Kelapa dengan Cara Tradisional dan


Evaporasi
Adapun langkah-langkah proses produksi pengolahan minyak kelapa
adalah sebagai berikut:
1. Metode Tradisional
a. Menimbang kelapa dengan timbangan digital
b. Membelah kelapa dengan parang
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
c. Menyaring air kelapa dengan saringan
d. Menimbang air kelapa, belahan kelapa dan scrap dengan timbangan digital
e. Memarut kelapa dengan mesin parut
f. Menimbang parutan, batok kelapa dan scrap dengan timbangan digital
g. Memeras kelapa parut sebanyak tiga kali dengan air kelapa yang sudah di
bagi menjadi tiga bagian dengan menggunakan kain saringan
h. Menyaring santan dengan saringan
i. Menimbang santan, ampas kelapa dan scrap dengan timbangan digital
j. Memanaskan santan sambil diaduk terus-menerus hingga terpisah antara
minyak dan blondo 1,5 jam
k. Memisahkan minyak dengan blondo dengan menggunakan sudip dan
saringan
l. Menimbang minyak, blondo dan scrap dengan menggunakan timbangan
digital.
m. Minyak didinginkan beberapa saat kemudian di masukkan ke botol
penyimpanan.

2. Metode Evaporasi
a. Menimbang santan dengan timbangan digital
b. Memasukkan santan ke mesin evaporasi sambil di saring dengan saringan
c. Menghidupkan mesin evaporator
d. Mengontrol mesin
Setiap lima menit sekali, mesin diputar selama satu menit dan proses
tersebut berlangsung selama 7 jam.
e. Memanaskan santan
Santan yang telah disaring kemudian dipanaskan didalam mesin evaporator.
Santan dipanaskan hingga terbentuk blondo dan minyak. Proses ini
berlangsung selama 7 jam.
f. Memisahkan minyak dengan blondo
g. Menimbang minyak dan blondo
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
h. Pengemasan
Minyak diperoleh kemudian dikemas dengan cara dimasukkan ke dalam
botol.
CATATAN: Setiap proses dihitung waktu pengerjaannya dan dibuat
dokumentasi

1.8.
1.

Tugas dan Pertanyaan


Jelaskan apa yang dimaksud :
a. minyak kelapa
b. skim
c. krim
d. rendemen

2.

Sebutkan dan jelaskan metode-metode tentang cara pembuatan minyak


kelapa! (Jelaskan tentang proses pembuatannya)

3.

Buatlah flow process chart dan operation process chart proses pembuatan
minyak kelapa dengan metode tradisional dan metode evaporasi!

4.

Uraikan biaya-biaya yang dikeluarkan didalam proses produksi minyak


kelapa?

5.

Sebutkan dan jelaskan parameter-parameter yang menjadi acuan untuk


mengetahui kualitas dari minyak kelapa!

6.

Jelasakan apa yang dimaksud dengan energi penguapan dan efisiensi mesin
serta faktor-faktor yang mempengaruhi keduanya?

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
1.10 Sistematika Laporan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Praktikum
1.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum
1.3. Batasan Masalah
1.4. Asumsi-asumsi yang Digunakan
1.5. Sistematika Laporan
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1. Tanaman Kelapa
2.1.1. Taksonomi Tanaman Kelapa
2.1.2. Manfaat Tanaman Kelapa
2.2. Santan Kelapa dan Minyak Kelapa
2.2.1. Santan Kelapa
2.2.2. Jenis-jenis Minyak Kelapa
2.2.3. Pengolahan Minyak Kelapa
2.2.4. Manfaat Minyak Kelapa
2.2.5. Analisa Parameter Minyak Kelapa
2.2.6. Standar Mutu Minyak Kelapa
2.2.7. Kandungan Minyak Kelapa
2.2.8. Jenis Pengujian Minyak Kelapa
2.2.9. Rendemen Minyak kelapa
2.3. Peta Kerja
2.3.1. Operation Process Chart
2.3.2. Flow Process Chart
2.3.3. Flow Diagram
2.4. Neraca Bahan
2.5. Analisis Biaya
2.5.1. Biaya
2.5.2. Penentuan Harga Pokok Produksi

2.6. Energi Penguapan


Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
2.7.

Efisiensi Mesin

2.8.

Jurnal Internet

BAB III PENGUMPULAN DATA & PENGOLAHAN DATA


3.1. Data Input
3.1.1. Data Mesin Produksi Minyak Kelapa
3.1.2. Data Peralatan Produksi Minyak Kelapa
3.1.3. Data Bahan Produksi Minyak Kelapa
3.1.4. Bahan Kimia yang Digunakan untuk Pengujian Minyak Kelapa
3.2. Mekanisme Proses Produksi
3.2.1. Tahapan Proses Produksi Minyak Kelapa
3.2.2. Elemen Kegiatan Proses Produksi Minyak Kelapa
3.2.3. Operation Process Chart
3.2.4. Flow Process Chart
3.2.5. Flow Diagram
3.3. Material Balance
3.4. Rendemen Minyak Kelapa
3.5. Perhitungan Analisis Biaya
3.5.1. Perhitungan Biaya Produksi
3.5.2. Perhitungan Harga Pokok Produksi
3.6. Efisiensi Proses Evaporasi
3.6.1. Perhitungan Jumlah Air Teruapkan
3.6.2. Perhitungan Jumlah Energi Pemanasan
3.6.3. Perhitungan Efisiensi Mesin Evaporator
3.7. Hasil Uji Kualitas Minyak Kelapa

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI


4.1. Analisis
4.1.1. Proses Produksi dengan Menggunakan Metode Tradisional/
Metode Evaporasi
4.1.2. Material Balance
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
4.1.3. Analisis Biaya
4.1.4. Analisis Jumlah Air Teruapkan
4.1.5. Analisis Jumlah Energi Pemanasan
4.1.6. Analisis Perhitungan Efisiensi Mesin Evaporator
4.1.7. Uji Kualitas Minyak Kelapa
4.2. Evaluasi
4.2.1. Proses Produksi dengan Menggunakan Metode Tradisional/
Metode Evaporasi
4.2.2. Material Balance
4.2.3. Evaluasi Biaya
4.2.4. Jumlah Air Teruapkan
4.2.5. Jumlah Energi Pemanasan
4.2.6. Perhitungan Efisiensi Mesin Evaporator
4.2.7. Uji Kualitas Minyak Kelapa
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-

Worksheet Praktikum
OPC
FPC
FD
Foto Kegiatan
Form Asistensi
Form Responsi

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
Worksheet Praktikum Minyak Kelapa
No

Kegiatan

Peralatan/Mesin

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Waktu
Awal

Akhir

Jumlah
Awal

Akhir

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
2.1.

Latar Belakang Praktikum


Ketergantungan manusia akan sumber energi saat ini sangatlah besar. Hal

ini dapat diamati dari semakin basarnya permintaan pasokan sumber energi di
masyarakat, terbukti dengan banyaknya antrian masyarakat untuk memperoleh
pasokan BBM (Bahan Bakar Minyak). Ironisnya cadangan sumber energi yang
tidak dapat diperbaharui pada saat ini semakin berkurang, hal ini mengakibatkan
naiknya harga BBM di tengah-tengah masyarakat.
Melihat kondisi seperti di atas, perlu dipikirkan alternatif bahan bakar
yang lebih murah dan selalu dapat diperbaharui. Harga bahan bakar murah, jika
harga bahan baku yang digunakan untuk membuatnya murah dan banyak tersedia
di pasaran, dan cara atau teknologi yang digunakan untuk mengolahnya
sederhana.
Pemilihan bahan baku dari ampas kelapa parut merupakan salah satu
alternatif yang dapat dilakukan untuk penggantian bahan bakar. Selama ini ampas
kelapa parut hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan sisanya terbuang sebagai
limbah, sehingga tujuan pembuatan briket ini adalah untuk meningkatkan nilai
ekonomis ampas kelapa parut. Briket dapat digunakan sebagai alternatif pengganti
bahan bakar.

2.2.

Tujuan dan Manfaat Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum proses produksi briket ini adalah:

1.

Mengetahui tahapan proses pembuatan briket

2.

Mengetahui

perancangan eksperimen

yang

dilakukan dalam proses

pembuatan briket.
3.

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dari hasil penilaian pengujian


kualitas briket.

4. Mengetahui perbandingan bahan baku dan perekat yang digunakan dalam


proses pembuatan briket.
5.

Mengetahui beberapa penilaian dalam pengujian kualitas briket.

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
2.3.

Landasan Teori
Menurut Kurniawan dan Marsono (2008), briket merupakan gumpalan

arang yang terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi sifat briket arang adalah berat jenis bahan atau berat jenis serbuk
arang,

kehalusan

serbuk,

suhu

karbonisasi,

tekanan

pengempaan,

dan

pencampuran formula bahan baku briket. Proses pembuatan briket adalah proses
pengolahan yang mengalami perlakuan penumbukan, pencampuran bahan baku,
pencetakan dengan sistem hidrolik dan pengeringan pada kondisi tertentu,
sehingga diperoleh briket yang mempunyai bentuk, ukuran fisik, dan sifat kimia
tertentu. Tujuan dari pembuatan briket adalah untuk memperoleh suatu bahan
bakar yang berkualitas yang dapat digunakan untuk semua sektor sebagai sumber
energi pengganti.
Berdasarkan caranya ada 2 metode pengeringan, yakni pengeringan alami
dan pengeringan buatan.
1. Pengeringan alami
Briket dapat dikeringkan dengan penggunaan sinar matahari atau penjemuran
hasil cetakan disusun dalam tampah atau keranjang kawat yang berlubang, lalu
dihamparkan di tempat terbuka sehingga sinar matahari bebas masuk. Selama
penjemuran, briket dibolak-balik agar panasnya merata.
2. Pengeringan buatan
Salah satu sarana pengeringan buatan adalah dengan menggunakan oven.
Pengeringan oven diterapkan untuk menurunkan kadar air karbon dengan cepat
tanpa terhalang oleh faktor iklim dan cuaca. Oven menggunakan elemen pemanas
sebagai komponen utamanya.
Pengujian kualitas briket dapat dilakukan dengan berbagai cara,
diantaranya adalah :
a. Uji Kadar air
Penetapan kadar air merupakan suatu cara untuk mengukur banyaknya air
yang terdapat di dalam suatu bahan. Kadar air sampel ditentukan dengan
metode oven caranya adalah bahan ditimbang dengan timbangan analisis
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
dengan berat bahan dalam cawan alumunium yang telah diukur bobot
keringnya secara teliti, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC
sampai beratnya konstan.
% Kadar air =

x 100 %

dengan :
b = berat cawan + sampel sebelum dioven (g)
c = berat cawan + sampel setelah dioven (g)
b. Uji Nyala Api dan Laju Pembakaran Briket
Uji nyala api dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu briket habis
sampai menjadi abu. Pengujian lama nyala api dilakukan dengan cara briket
dibakar seperti pembakaran terhadap arang. Pencatatan waktu dimulai ketika
briket menyala hingga briket habis atau telah menjadi abu. Pengukuran ini
waktu menggunakan stopwatch. Laju pembakaran briket adalah kecepatan
briket habis sampai menjadi abu dengan berat tertentu. Laju pembakaran
dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Laju pembakaran briket (g/detik) =

()
()

c. Nilai Kalor
Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap
maupun dilepaskan oleh suatu benda. Nilai kalor diperoleh dari briket dengan
pengujian menggunakan mesin bomb calorimeter.

2.4. Bahan dan Peralatan


1.

Ampas Kelapa Kering

2.

Serbuk Kayu Kering

3.

Tepung Tapioka

4.

Air

5.

Alat pengepressan

6.

Timbangan Digital

7.

Oven

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
8.

Termometer

9.

Baskom

10.

Kompor minyak/ Kompor Gas

11.

Mangkuk Alumunium

12.

Sendok

13.

Sunlight

14.

Kain Lap Pembersih

2.5.

Prosedur Praktikum
Adapun langkah-langkah proses produksi briket adalah sebagai berikut:

1. Menimbang bahan baku pembuatan briket dengan timbangan digital.


2. Menimbang tepung tapioka yang digunakan dalam proses pembuatan briket.
3. Pencampuran tepung tapioka dan air panas dengan perbandingan yang telah
ditetapkan.
4. Pemanasan tepung tapioka dan air sambil diaduk hingga terbentuk lem kanji.
5. Pencampuran bahan baku dengan lem kanji.
6. Penimbangan adonan briket dengan menggunakan timbangan digital.
7. Adonan briket yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam cetakan.
8. Briket yang telah berada dalam alat press, kemudian dilakukan penurunan dan
penguncian alat press.
9. Melakukan pengepresan briket dengan cara mendongkrak dengan tekanan
tertentu.
10. Kemudian briket dikeluarkan dari dalam cetakan dan dikeringkan dengan
menggunakan oven dengan suhu tertentu.

11. Briket ditimbang di cawan kosong untuk mengetahui nilai % kadar air.
12. Air ditimbang dengan timbangan digital seberat 500 gr kemudian dimasukkan
kedalam panci

13. Briket sebanyak 4 buah dimasukkan ke dalam kompor dan dibakar untuk
memanaskan air hingga mendidih
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

14. Briket yang telah dibakar untuk mendidihkan air ditunggu hingga menjadi abu
dan dicatat jangka waktu nyala briket. Abu yang terkumpul ditimbang dengan
timbangan digital untuk dihitung besar nilai laju pembakaran briket.

15. Briket sebanyak 1 buah dibakar di atas api yang menyala untuk dicatat lama
waktu penyalaan awal nya.
16. Briket dimasukkan ke dalam alat bomb calorimeter untuk mengetahui nilai
kalor.

2.6. Tugas dan Pertanyaan


1.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan briket dan tuliskan manfaatnya!

2.

Jelaskan faktor-faktor dan kriteria apa saja yang harus diperhatikan dalam
pembuatan briket!

3.

Jelaskan langkah-langkah dalam proses pembuatan briket!

4.

Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis perekat yang baik untuk briket !

5.

Jelaskan 2 metode yang digunakan dalam pengeringan briket!

6.

Jelaskan 4 pengujian kualitas briket!

6.

Sebutkan beberapa contoh bahan-bahan yang dapat digunakan dalam proses


pembuatan briket dan sebutkan keunggulan briket dari bahan bakar padat
yang lain !

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
7.

Selesaikan perhitungan ANAVA berikut ini!


Tekanan Dongkrak

Tekanan Dongkrak

85 kg/cm2

105 kg/cm2

Faktor

1,5 jam
Perbandingan
tepung tapioka dan
air 40:80
Perbandingan
tepung tapioka dan
air 40:120

2.7.

2 jam

1,5 jam

2 jam

100 detik

150 detik

250 detik

200 detik

200 detik

150 detik

100 detik

150 detik

150 detik

200 detik

100 detik

250 detik

100 detik

200 detik

250 detik

150 detik

100 detik

150 detik

250 detik

200 detik

200 detik

150 detik

100 detik

150 detik

Sistematika Laporan
Adapun sistematika laporan dari praktikum proses produksi briket ini

adalah:
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum
1.3. Batasan Masalah
1.4. Asumsi-asumsi yang Digunakan
1.5. Sistematika Laporan

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1. Mengenal Biomassa
2.2. Bahan Biomassa
2.3. Bomb Kalorimeter
2.4. Definisi Briket
2.5. Jenis Bahan Perekat
2.6. Pencetakan dan Pengempaan Briket

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
2.7. Proses Pembuatan Briket
2.8. Pengeringan Briket
2.9. Uji Kualitas Briket
2.10. Kegunaan Briket
2.11. Desain Eksperimen
2.12. Standard Operating Procedure
2.13. Jurnal Internet

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Data yang Digunakan
3.3. Pengumpulan Data
3.4. Pengolahan Data
3.5. Analisis dan Evaluasi
3.6. Kesimpulan dan Saran
3.7. Skema Prosedur Penelitian

BAB IV

PENGUMPULAN DATA
4.1. Data Bahan Pembuatan Briket
4.2. Data Mesin Dan Peralatan
4.3. Data Perancangan Eksperimen

BAB V

PENGOLAHAN DATA
5.1. Uraian Proses Produksi
5.2. Mekanisme Proses Pembuatan Briket
5.3. SOP
5.4. Pengujian Kualitas Briket
5.4.1. Perhitungan % Kadar Air
5.4.2. Perhitungan Lama Waktu Penyalaan dan Jangka Waktu
Nyala Briket

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
5.4.3. Perhitungan Kerapatan Briket
5.4.4. Perhitungan Nilai Kalor
5.5. Perhitungan Perancangan Eksperimen
5.6. Perhitungan dengan SPSS

BAB VI ANALISIS DAN EVALUASI


6.1. Analisis
6.1.1. Analisis Uraian Proses Produksi
6.1.2. Analisis Pengujian Kualitas Briket
6.1.2.1.Analisis Perhitungan % Kadar Air
6.1.2.2.Analisis Pengaruh Lama Waktu Penyalaan Awal
dan Jangka Waktu Nyala Briket
6.1.2.3.Analisis Perhitungan Kerapatan Briket
6.1.2.4.Analisis Perhitungan Nilai Kalor
6.1.3. Analisis Perancangan Eksperimen
6.2. Evaluasi
6.2.1. Evaluasi Uraian Proses Produksi
6.2.2. Evaluasi Pengujian Kualitas Briket
6.2.2.1. Evaluasi Perhitungan % Kadar Air
6.2.2.2. Evaluasi Pengaruh Lama Waktu Penyalaan Awal
dan Jangka Waktu Nyala Briket
6.2.2.3. Evaluasi Perhitungan Kerapatan Briket
6.2.2.3. Evaluasi Perhitungan Nilai Kalor
6.2.3. Evaluasi Perancangan Eksperimen

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN


7.1. Kesimpulan
7.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
WORKSHEET
No

Kegiatan

Peralatan/

Berat

Waktu

Waktu

Mesin

(gr)

Awal

Akhir

1
2
3
4
5
6

Tabel Data Massa Briket Setelah Dioven


No
1
2
3
4
5
6

Massa (g)

Tabel Data Kerapatan Briket


No

m (massa briket)

r (jari-jari briket)

1
2
3
4
5
6

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

t (tinggi briket)

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
3.1.

Latar Belakang
Logam merupakan unsur yang menjadi sangat penting manfaatnya di saat

sekarang ini dimana logam merupakan bahan baku yang digunakan untuk
membuat mesin-mesin, peralatan-peralatan untuk kebutuhan industri, hingga alat
rumah tangga sehingga proses perkembangan dan pengolahannya berkembang
secara cepat. Perkembangan industri pengolahan logam menjadi perhatian yang
perlu disikapi secara positif dan dipelajari dalam kegiatan akademis. Pada
Laboratorium Proses Manufaktur setiap praktikan dikenalkan pada proses
pembubutan logan menggunakan mesin bubut konvensional, pemgoperasian
mesin bubut konvensional dan perangkat lunak yang menjadi pembantu dalam
melakukan kegiatan pembentukan logam sehingga para praktikan memiliki
pengetahuan mengenai dasar-dasar manufaktur logam.

3.2.

Tujuan Praktikum
Tujuan pelaksanaan praktikum proses pembentukan logam adalah:

1. Memahami konsep dari proses pembubutan logam.


2. Mengetahui tahapan pengukuran dan penggambaran benda kerja logam.
3. Memahami proses pembubutan logam konvensional pada benda kerja logam.
4. Mengetahui perhitungan laju pemotongan, tingkat pemotongan material dan
waktu produksi pada proses pembubutan logam.

3.3.

Landasan Teori
Proses pembentukan logam dilakukan dengan banyak cara, salah satunya

dengan permesinan konvensional. Proses bubut merupakan satu diantara proses


permesinan konvensional yang umum digunakan untuk membentuk logam. Mesin
bubut pada prinsipnya adalah benda kerja yang berputar dipotong menjadi
komponen yang diinginkan dalam bentuk silinder atau kerucut. Mesin ini hanya
dapat membuat benda-benda yang berbentuk silinder. Pada Gambar 3.1
menjelaskan mesin bubut dengan segala pirantinya.

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Gambar 3.1. Skematis Mesin Bubut dan Nama Bagian-bagiannya


Keterangan :
No Nama bagian
1
Head stock
2
Knob pengatur kecepatan
putaran
3
Handle pengatur putaran

No
12
13

Nama bagian
Pengunci barel
Lead screw

14

Feeding shaft
Roda pemutar/penggerak
eretan memanjang
Rem mesin
Main swich
Coolant motor switch
Tabel Mesin
Pengatur arah feeding shaft
Handle lead screw

Chuck

15

5
6
7
8
9
10
11

Benda kerja
Pahat (tool)
Tool post dan eretan atas
Eretan lintang
Bed Mesin
Senter jalan
Tail stock

16
17
18
19
20
21

Tiga parameter utama pada setiap proses bubut adalah kecepatan putar
spindel (speed), gerak makan (feed) dan kedalaman potong (depth of cut). Faktor
yang lain seperti bahan benda kerja dan jenis pahat sebenarnya juga memiliki
pengaruh yang cukup besar, tetapi tiga parameter di atas adalah bagian yang bisa
diatur oleh operator langsung pada Mesin Bubut.

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
3.4.

Bahan dan Peralatan

3.4.1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum Proses Pembentukan Logam
adalah:
1. Baja st60 sebagai bahan utama
2. Oli sebagai bahan penolong

3.4.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum Proses Pembentukan Logam
adalah:
1. Mesin bench lathe
2. Mata pahat
3. Jangka sorong
4. Sarung tangan
5. Kaca mata
6. Safety shoes
7. Baju praktikum

3.5.

Tugas dan Pertanyaan


Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tepat.
1. Jelaskan dengan sistematis mengenai proses pembentukan logam!
2. Jelaskan pengertian proses bubut dan prinsip dasar dalam proses bubut!
3. Jelaskan fungsi dan manfaat dari dilakukannya proses bubut dan proses
bor!
4. Jelaskan jenis-jenis mata pahat yang digunakan pada pembubutan logam!
5. Sebutkan dan jelaskan bagian mesin bubut serta fungsinya!
6. Perhatikan gambar berikut ini:

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Sebuah benda kerja silindris dengan diameter awal (d0) = 10 cm, akan
dikenakan Proses bubut (turning) sehingga diameter akhir (dm) = 8 cm,
jika diketahui panjang pemotongan (lt) = 20 cm, putaran spindle (n) = 270
rpm dengan gerak makan (f) = 0,1 mm/putaran, =3,14. Tentukan:
a) Kecepatan potong (V) (m/menit)
b) Kecepatan makan (Vf) (mm/menit)
c) Waktu pemotongan (Tc) (menit)
Kecepatan pengahasil geram (Z) (cm3/menit), dimana A = a.f (mm2)

3.6.
I

Sistematika Penulisan Laporan


PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum
1.3. Batasan Masalah
1.4. Asumsi-asumsi yang Digunakan
1.5. Sistematika Laporan

II

LANDASAN TEORI
2.1. Prinsip Pembentukan Logam
2.2. Proses Permesinan Konvensional
2.3. Material Pahat Bubut
2.4. Geometri Pahat Bubut

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
2.5. Elemen Dasar Proses Bubut
2.6. Perawatan Mesin Bubut
2.7. Alat Ukur dan Dimensi Benda Kerja
2.8. Cairan Pendingin
2.9. Alat Pelindung diri
2.10.Komponen Waktu Produksi
2.11.SOP (Standar Operation Procedure)
2.12.Perencanaan Proses Manufacturing
2.13.Jurnal Internet

III

PENGUMPULAN DATA
3.1. Data Mesin dan Peralatan
3.3. Pengukuran Master Product
3.4. Gambar Teknik Master Product
3.5. Data Spesifikasi Master Product
3.6. Pengukuran Data Waktu Produksi

IV PENGOLAHAN DATA
4.1. Proses Produksi Benda Kerja
4.2. SOP (Standar Operation Procedure)
4.3. Perhitungan Laju Pemotongan
4.3.1. Perhitungan Laju Pemotongan Secara Teori
4.3.2. Perhitungan Laju Pemotongan Secara Aktual
4.4. Perhitungan Tingkat Pemotongan Material
4.4.1. Perhitungan Tingkat Pemotongan Material Secara Teori
4.4.2. Perhitungan Tingkat Pemotongan Material Secara Aktual
4.5. Perhitungan Waktu Produksi

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
V ANALISIS DAN EVALUASI
5.1. Analisis dan Evaluasi Permasalahan pada Proses Produksi
5.1.1. Analisis Proses Produksi Benda Kerja
5.1.2. Analisis Perhitungan Laju Pemotongan Material
5.1.3. Analisis Perhitungan Tingkat Pemotongan Material
5.1.4. Analisis Perhitungan Waktu Produksi
5.2. Evaluasi
5.2.1. Evaluasi Proses Produksi Benda Kerja
5.2.2. Evaluasi Perhitungan Laju Pemotongan
5.2.3. Evaluasi Perhitungan Tingkat Pemotongan Material
5.2.4. Evaluasi Perhitungan Waktu Produksi

VI KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. Kesimpulan
6.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-

Worksheet Praktikum

SOP (Standar Operation Procedure)

Gambar Teknik

Foto Kegiatan

Form Responsi

Form Asistensi

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
Tabel 3.1. Worksheet Kegiatan
No

Kegiatan

Peralatan/
Mesin

Waktu Waktu
awal
akhir

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Input

Output

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
4.1.

Latar Belakang Praktikum


Peningkatan jumlah penduduk manusia yang tidak diimbangi dengan

jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia, mengharuskan manusia untuk lebih


kreatif dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satunya dalam
persaingan mencari pekerjaan yang menuntut manusia untuk menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri. Berpikir kreatif akan membantu manusia untuk
menciptakan ide brilian hingga akhirnya menjadi sebuah lapangan pekerjaan.
Keadaan seperti ini menjadikan modul penambahan nilai produk sangat
penting untuk dipraktikumkan di Laboratorium Proses Manufaktur. Mahasiswa
diharapkan dapat menggali ide-ide kreatif menciptakan produk-produk inovatif
dalam kehidupan sehari-hari yang tidak menutup kemungkinan menjadi sumber
usaha. Mahasiswa yang terbiasa untuk berpikir kreatif akan sangat membantu
dalam menghadapi persaingan saat ini.
Pada praktikum akan dilakukan analisa jaringan kerja dari peta proses
produk dengan menggunakan metode CPM dan PERT yang berguna untuk
(semaksimal mungkin) mengurangi adanya penundaan kegiatan (proyek, produksi
dan teknik) maupun rintangan dan perbedaan-perbedaan; mengkoordinasi dan
menyelaraskan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan; dan
mempercepat selesainya proyek-proyek Selain itu, akan dibuat peta posisi produk
berdasarkan kuisioner dengan menggunakan metode Multi Dimensional Scalling,
analisis SWOT terhadap kondisi internal dan eksternal individu ataupun
organisasi.

4.2.

Tujuan dan Manfaat Praktikum


Adapun tujuan dan manfaat praktikum adalah sebagai berikut:

1. Mampu menciptakan ide kreatif untuk mengembangkan suatu produk dari


scrab
2. Mampu mengimplementasikan proses penambahan nilai terhadap analisa
jaringan kerja

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
3. Mampu mengetahui peta posisi produk berdasarkan kuesioner dengan
menggunakan metode Multi Dimensional Scaling
4. Mampu melakukan analisis SWOT dari produk yang dibuat

4.3.

Landasan Teori

4.3.1. Value Added Product


Value added merupakan metode sistematis untuk meningkatkan "nilai"
barang atau produk dan jasa dengan menggunakan pemeriksaan fungsi. Nilai,
seperti yang didefinisikan, adalah rasio fungsi biaya. Nilai itu dapat ditingkatkan
dengan meningkatkan fungsi baik atau mengurangi biaya. Hanya dengan
menambah beberapa aktifitas dalam pembuatan suatu produk ataupun dengan
harga yang sama namun berani bersaing dengan produk yang sudah lama di
pasaran.

4.3.2. Brainstorming
Brainstorming adalah metode yang bertujuan menstimulasi sekelompok
orang untuk menghasilkan sejumlah besar gagasan dengan cepat. Orang-orang
yang terlibat sebaiknya tidak homogen (memiliki kemampuan dan keahlian yang
berbeda-beda) serta harus mengerti persoalan yang dihadapi dan aturan yang
berlaku dalam brainstorming. Brainstorming dapat berjalan dengan baik jika
setiap anggota bekerja dengan sungguh-sungguh dalam mencari ide sebanyak dan
sekreatif mungkin serta mematuhi peraturan yang ada.

4.3.3. Flow Process Chart


Peta Aliran Proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan
dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu, dan penyimpanan yang terjadi
selama suatu proses atau prosedur berlangsung, serta memuat informasi-informasi
yang diperlukan untuk menganalisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak
perpindahan. Waktu biasanya dinyatakan dalam bentuk jam dan jarak perpindahan
biasanya dinyatakan dalam meter.
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
4.3.4. Teknik-teknik Analisa Jaringan Kerja
4.3.4.1.P.E.R.T (Program Evaluation and Rivew Technic)
Teknik PERT adalah suatu metode yang bertujuan untuk (semaksimal
mungkin) mengurangi adanya penundaan kegiatan (Proyek, produksi dan teknik)
maupun rintangan dan perbedaan-perbedaan; mengkoordinasi dan menyelaraskan
berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan; dan mempercepat
selesainya proyek-proyek. Teknik ini merupakan suatu metode untuk menentukan
jadwal dan anggaran dari sumer-sumber, sehingga suatu pekerjaan tertentu dapat
diselesaikan tepat waktunya.
Dasar pendekatan PERT, meliputi:
1. Mengadakan seleksi berdasarkan spesikasi dan identifikasi kejadian (event)
2. Rangkaian kejadian dan penetapan saling ketergantungan antara masing-masing
kejadian sehingga jaringan kerja proyek dapat dikembangkan.
3. Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai (terciptanya) suatu event,
diperhitungkan bersama dengan waktu ketidakpastian.
4. Merencanakan suatu analisa dan penilaian untuk mengolah data.
5. Menetapkan saluran informasi untuk mendapatkan data actual dan data
penyimpangan sebagai bahan penilaian
6. Penggunaan peralatan elektrik untuk menganalisanya

4.3.4.1.C.P.M. (Critical Path Method)


Metode ini sangat bermanfaat dalam perencanaan dan pelaksanaan
pengawasan pembangunan suatu proyek. Banyak masalah yang dapat diatasi
dengan penggunaan metode lintasan kritis, sehingga system ini merupakan
metode yang paling banyak menggunakan diantara semua system yang memakai
prinsip pembentukan jaringan.
Dengan teknik CPM penyusun jaringan kerja diidentifikasikan kearah
kegiatan serta menggunakan simple time estimate sebagai waktu pelaksanaan.
Para pemakai teknik CPM dianggap mempunyai dasar yang paling kuat sebagai
landasan untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
kegiatan. Disamping itu di dalam proses perencanaan dan pengawasan dengan
sistem ini turut diperhitungkan dan dimasukkan konsep biaya yang lebih
mendetail sehingga memungkinkan pelaksanaan pembangunan proyek lebih
singkat dan ekonomis.

4.3.5. Analisis SWOT


SWOT (Strenght-Weakness-Opportunity-Threat) adalah sebagai sebuah
tools Scanning environment yang sudah cukup banyak dikenal. Orang
menggunakan alat ini untuk mengetahui kondisi-kondisi sebagai sebuah kekuatan,
kelemahan, peluang maupun tantangan atau hambatan. SWOT merupakan sebuah
tool untuk menganalisis sebuah kondisi baik internal maupun eksternal individu
maupun organisasi. Menurut Vincentiusan Analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan
peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats).

4.3.6. Multidimensional Scalling


Tujuan dari multidimensional scaling (MDS) adalah untuk memberikan
gambaran visual dari pola kedekatan berupa kesamaan atau jarak diantara
sekumpulan objek-objek. Sebagai contoh, ketika konsumen diminta untuk
membandingkan produk dan melakukan penilaian mengenai kesamaan produk
tersebut. MDS dapat menunjukkan dimensi penilaian dari responden secara
langsung ke dalam pola visualisasi mengenai kesamaan produk, berbeda dengan
analisis faktor atau diskriminan yang melibatkan penilaian dari peneliti. Karena
keunggulan inilah MDS merupakan suatu alat yang paling umum digunakan
dalam pemetaan persepsi (perceptual mapping).

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

4.4.

Tugas dan Pertanyaan

1.

Apa yang dimaksud dengan :


a. Value added
b. Value analysis
c. Value engineering
d. Value added product

2.

Jelaskan pengertian analisis SWOT, pembagian analisis SWOT, Strategistrategi yang terdapat dalam analisis SWOT dan contoh analisis SWOT
pada suatu produk!

3.

Jelaskan pengertian metode analisa jaringan kerja CPM dan PERT, beserta
kelebihan dan kekurangannya!

4.

Jelaskan pengertian Multidimensional Scalling dan sebutkan fungsi MDS!

5.

Apakah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai suatu produk


berupa plastik bekas dan kayu bekas. Berikan penjelasan secara rinci
beserta langkah-langkah dalam bentuk flow process chart!

4.5.

Sistematika Laporan
Sistematika laporan penambahan nilai produk adalah sebagai berikut:

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Praktikum

1.2.

Tujuan dan Manfaat Praktikum

1.3.

Perumusan Masalah

1.4.

Asumsi dan Batasan

1.5.

Sistematika Laporan

LANDASAN TEORI
2.1.

Produk Kreatif dan Inovatif

2.2.

Tema Produk Value Added (Lemari/Tas)

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
2.3.

Value Added
2.1.1. Value Added Product
2.1.2. Value Added Engineering
2.1.3. Value Added Analysis

2.4.

Brainstorming

2.5.

Flow Process Chart

2.6.

Multi Dimensional Scaling

2.7.

Microsoft Project

2.8.

Penjadwalan Proyek
2.8.1. Network Diagram
2.8.2. Gantt Chart
2.8.3. C.P.M. (Critical Path Method)
2.8.4. P.E.R.T. (Program Evalution Review Technique)

2.9.

Harga Pokok Produksi

2.10.

Identifikasi SWOT
2.11.1. SWOT Kualitatif
2.11.2. SWOT Kuantitatif

2.11.

BAB III

BAB IV

Jurnal Internet

PENGUMPULAN DATA
3.1.

Data Brainstorming

3.2.

Konsep Produk Value Added yang ingin dibuat

3.3.

Gambar Teknik Produk

3.4.

Data Mesin dan Peralatan

3.5.

Waktu Proses Penambahan Nilai Produk

3.6.

Data Kuesioner MDS

PENGOLAHAN DATA
4.1.

Ide Dasar Pembuatan Produk

4.2.

Kesimpulan Hasil Brainstorming

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
4.3.

Proses Penambahan Nilai Produk

4.4.

Flow Process Chart (FPC)

4.5.

Spesifikasi Hasil Produk

4.6.

Bar Chart dan Proses Penambahan Nilai Produk dengan Ms


Project

4.7.

Penjadwalan Proses Penambahan Nilai Produk


4.7.1. Network Diagram
4.7.1.1. Network Diagram Aktual
4.7.1.2. Network Diagram Usulan
4.7.2. C.P.M. (Critical Path Method)
4.7.2.1. C.P.M. Aktual
4.7.2.2. C.P.M. Usulan
4.7.3. P.E.R.T. (Program Evalution Review Technique)
4.7.3.1. P.E.R.T. Aktual
4.7.3.2. P.E.R.T. Usulan

4.8.

Perhitungan Harga Pokok Produksi

4.9.

Multi Dimensional Scaling


4.10.1. Analisis Peta Posisi Produk Dibandingkan dengan
Pesaing
4.10.2. Analisis Diagram Peta Posisi Atribut Berdasarkan
Rekapitulasi Kinerja Produk

4.10.

BAB V

Manfaat dan Nilai Tambah Produk

ANALISIS DAN EVALUASI


5.1.

Analisis
5.1.1. Analisis Pembangkitan Ide
5.1.2. Analisis Brainstorming
5.1.3. Analisis Flow Process Chart
5.1.4. Analisis Multi Dimensional Scaling

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
5.1.5. Analisis Penjadwalan Proses Penambahan Nilai
Produk
5.1.6. Analisis Harga Pokok Produksi
5.1.7. Analisis SWOT
5.2.

Evaluasi
5.2.1. Evaluasi Pembangkitan Ide
5.2.2. Evaluasi Brainstorming
5.2.3. Evaluasi Flow Process Chart
5.2.4. Evaluasi Multi Dimensional Scaling
5.2.5. Evaluasi Penjadwalan Proses Penambahan Nilai
Produk

5.2.5. Evaluasi Harga Pokok Produksi


5.2.6. Evaluasi SWOT

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1.

Kesimpulan

5.2.

Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
-

Flow Process Chart

Network Diagram

Dokumentasi Proses Penambahan Nilai Produk

Bar Chart

Gambar Proyeksi Hasil Produk

Worksheet

Kuesioner MDS

Form Responsi Dosen

Form Asistensi

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Tabel 1. Bahan dan Peralatan Praktikum


No. Bahan Peralatan
1
2
3
4
5

Tabel 2. Worksheet Modul Proses Penambahan Nilai Produk


No Tanggal

Nama
Pekerja/Anggota

Kegiatan

1
2
3
4
5

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Waktu
Awal Akhir

Hasil

Tanda
Tangan

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

5.1. Tujuan Praktikum


Melalui pelaksanaan modul ini, praktikan diharapkan:
1. Mengetahui gambaran umum, proses produksi dan struktur organisasi dari
perusahaan
2. Mengetahui mesin dan peralatan yang digunakan serta sistem perawatan yang
ada di perusahaan

5.2.
BAB I

Sistematika Laporan
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kunjungan Pabrik
1.2. Tujuan Kunjungan Pabrik
1.3. Manfaat Kunjungan Pabrik
1.4. Ruang Lingkup Kunjungan Pabrik

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


2.1. Sejarah Perusahaan
2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
2.3. Lokasi Perusahaan
2.4. Daerah Pemasaran
2.5. Dampak sosial dan Ekonomi Terhadap Lingkungan
2.6. Struktur Organisasi Perusahaan
2.7. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
2.8. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

BAB III

PROSES PRODUKSI
3.1.

Proses Produksi
3.1.1. Standar Mutu Produk
3.1.2. Bahan yang Digunakan

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
3.1.3. Uraian Proses Produksi
3.1.3.1. Block Diagram
3.1.3.2. Operation Process Chart
3.1.3.3. Flow Process Chart
3.1.3.4. Flow Diagram
3.1.4. Mekanisme Proses Produksi
3.1.5. Kapasitas Produksi dan Sistem Pengendaliaan Persediaan
3.2.

Mesin dan Peralatan


3.2.1. Mesin Produksi
3.2.2. Peralatan (Equipmant)
3.2.3. Utilitas
3.2.4. Safety and Fire Protection
3.2.5. Unit Pengolahan Limbah

BAB IV PEMBAHASAN
4.1.

Sistem Perawatan
4.1.1. Perawatan mekanikal
4.1.2. Perawatan Elektrikal
4.1.3. Perawatan Gedung

4.2.

Aspek-aspek Pabrik
4.2.1. Aspek Teknologi
4.2.2. Aspek Organisasi dan Manajemen
4.2.3. Aspek Tata Letak Pabrik
4.2.4. Aspek Pemasaran
4.2.5. Aspek Sosial dan Lingkungan

BAB V

ANALISIS DAN EVALUASI PERMASALAHAN


5.1. Analisis dan Evaluasi Permasalahan Pada Proses Produksi
5.2. Analisis dan Evaluasi Permasalahan Pada Sistem Perawatan
5.2.1. Perawatan mekanikal

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
5.2.2. Perawatan Elektrikal
5.2.3. Perawatan Gedung
5.3. Analisis dan Evaluasi Permasalahan Aspek-aspek Pabrik
5.3.1. Aspek Teknologi
5.3.2. Aspek Organisasi dan Manajemen
5.3.3. Aspek Tata Letak Pabrik
5.3.4. Aspek Pemasaran
5.3.5. Aspek Sosial dan Lingkungan
5.4. Analisis dan Evaluasi Permasalahan Pengolahan Limbah

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. Kesimpulan
6.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
-

Layout

Flow Process Chart

Foto Proses Produksi Pabrik (Termasuk mesin/peralatan dan bahan)

Form Asistensi

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Lembar Cover
Lembar Pengesahan
Lembar Pengesahan Tiap Modul
Lembar Cover Laporan Kunjungan Pabrik
Lembar Judul Jurnal Internet
Form Asistensi Laporan
Form Responsi Laporan

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
Contoh Lembar Cover

LAPORAN PRAKTIKUM
PROSES MANUFAKTUR
Oleh :
KELOMPOK I / GELOMBANG I
1. Ahmad Fadhlik

110403003

2. M. Awaluddin Nur

110403011

3. Abdul Rozak

110403024

4. Gomal Salomo

110403038

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR


DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
F A K U L T A S

T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2015

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
Contoh Lembar Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR
Oleh
KELOMPOK I/ GELOMBANG I
1. Ahmad Fadhlik

110403003

2. M. Awaluddin Nur

110403011

3. Abdul Rozak

110403024

4. Gomal Salomo

110403038

Disetujui oleh :
Kepala Laboratorium

(Tuti Sarma Sinaga, ST, MT)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR


DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
F A K U L T A S

T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2015
Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur
Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
Contoh Lembar Pengesahan Tiap Modul

LEMBAR PENGESAHAN
MODUL I
PROSES PROSUKSI MINYAK KELAPA
Oleh
KELOMPOK I/GELOMBANG I
1. Ahmad Fadhlik

110403003

2. Anggi Farah Diba

110403039

3. Abdul Rozak

110403024

4. Gomal Salomo

110403038

Disetujui oleh :
Asisten

(M.Awaluddin Nur)

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR


DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
F A K U L T A S

T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2015

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
Lembar Cover Kunjungan pabrik

LAPORAN KUNJUNGAN PABRIK


PT. XXXXX
Oleh :
KELOMPOK I/ GELOMBANG I
1. Ahmad Fadhlik

110403003

2. Anggi Farah Diba

110403039

3. Abdul Rozak

110403024

4. Gomal Salomo

110403038

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR


DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
F A K U L T A S

T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2015

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
Contoh Lembar Judul Jurnal Internet

JURNAL INTERNET
PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

Oleh :
KELOMPOK I/ GELOMBANG I
1. Ahmad Fadhlik

110403003

2. Anggi Farah Diba

110403039

3. Abdul Rozak

110403024

4. Gomal Salomo

110403038

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR


DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI
F A K U L T A S

T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MEDAN
2015

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
Contoh Lembar Form Asistensi

FORM ASISTENSI LAPORAN

No. Form

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR


PROG. STUDI : S1 REGULER

KEL / GEL

No.

TGL

:I/I

NIM

: FM-GKM-TI-PJ5-04-

LBPM-03-04

MODUL :

Rev

: 00

ASISTEN :

Tgl Efektif

: 2 Juli 2012

NAMA

1.

2.

3.

4.

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

KETERANGAN

T.TANGAN

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU
Contoh Lembar Form Responsi

FORM RESPONSI LAPORAN

No. Form

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR


PROG. STUDI : S1 REGULER

KEL / GEL

No.

TGL

:I/I

NIM

: FM-GKM-TI-PJ5-04-

LBPM-03-07

MODUL :

Rev

: 00

DOSEN :

Tgl Efektif

: 2 Juli 2012

NAMA

1.

2.

3.

4.

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

KETERANGAN

T.TANGAN

Laboratorium Proses Manufaktur


Departemen Teknik Industri, FT USU

Buku Penuntun Praktikum Proses Manufaktur


Laboratorium Proses Manufaktur
Departemen Teknik Industri
FT USU

You might also like