Page 1

Hypersensitivity Hipersensitivitas
This information is based on the webpage at
http://en.wikipedia.org/wiki/Hypersensitivity Informasi ini didasarkan pada halaman
Web di http://en.wikipedia.org/wiki/Hypersensitivity
and is provided by Wikipedia, the free encyclopedia. dan disediakan oleh Wikipedia,
ensiklopedia bebas. Wikipedia articles may contain artikel Wikipedia mungkin berisi
inaccuracies and should be used only as background reading. ketidakakuratan dan
harus digunakan hanya sebagai membaca latar belakang. You are advised to
consult Anda disarankan untuk berkonsultasi
more authoritative (but copyrighted) information available from Internet sources
such as lebih otoritatif (tetapi hak cipta) informasi yang tersedia dari sumbersumber internet seperti
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000816.htm (auto-immune
disorders) http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000816.htm (-gangguan
auto imun)
and http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000821.htm (immune system).
dan http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000821.htm (sistem
kekebalan).
To obtain a free copy of this document, go to www.masterdocs.com . Untuk
memperoleh salinan gratis dari dokumen ini, pergi ke www.masterdocs.com.
Hypersensitivity is the name given to a state in which an immune response
damages the Hipersensitivitas adalah nama yang diberikan kepada negara di mana
suatu kerusakan respon kekebalan
body's own tissues. jaringan tubuh sendiri. There are four or five types of
hypersensitivity that are often Ada empat atau lima jenis hipersensitivitas yang
sering
described, each is a different way the immune system can damage the host.
dijelaskan, masing-masing dengan cara yang berbeda sistem kekebalan tubuh
dapat merusak host. The four Keempat
group classification was expounded by PHG Gell and RAA Coombs in 1968.
klasifikasi kelompok diuraikan oleh PHG Gell dan Coombs RAA pada tahun 1968.
Type I - Anaphylactic Hypersensitivity Tipe I - anafilaktik Hipersensitivitas

Type I, anaphylactic or immediate-type hypersensitivity is an allergic reaction

provoked Tipe I, anafilaktik atau hipersensitivitas tipe segera adalah reaksi alergi
diprovokasi
by reexposure to a specific antigen called an allergen. oleh reexposure untuk
antigen tertentu yang disebut alergen. Exposure may be by ingestion, Mungkin
Eksposur oleh konsumsi,
inhalation, injection or direct contact. inhalasi, injeksi, atau kontak langsung. The
reaction is mediated by IgE antibodies and Reaksi ini diperantarai oleh antibodi IgE
dan
produced by the immediate release of histamine, arachidonate and derivatives by
diproduksi oleh pelepasan histamin segera, dan turunannya oleh arachidonate
basophils and mast cells. Basofil dan sel mast. This causes an inflammatory
response leading to an immediate Hal ini menyebabkan respon inflamasi yang
mengarah ke sebuah segera
(seconds to minutes) reaction (anaphylaxis). (Detik untuk menit) reaksi (anafilaksis).
The reaction may be either local or systemic and symptoms vary from mild irritation
to Reaksi ini dapat berupa lokal atau sistemik dan gejala bervariasi dari iritasi
ringan sampai
sudden death from anaphylactic shock. tiba-tiba mati dari shock anafilaktik. The
treatment usually involves the administration Pengobatan biasanya melibatkan
pemerintah
of inhaled steroids. steroid dihirup. Alternatively, for particularly severe cases of
allergic asthma, Atau, untuk kasus yang parah terutama asma alergi,
treatment with omalizumab is possible. pengobatan dengan omalizumab adalah
mungkin.
Some clinical examples: Beberapa klinis contoh:
Allergic asthma alergi asma
Allergic rhinitis (hayfever) alergi rhinitis (demam)
Atopic dermatitis Atopic dermatitis
Some kinds of food allergy (most notably that to peanuts or nuts) Beberapa jenis
alergi makanan (terutama yang untuk kacang-kacangan)
Type II - Antibody Dependent Hypersensitivity Tipe II - Antibodi Dependent
Hipersensitivitas

In type II hypersensitivity, the antibodies produced by the immune response bind to

Pada hipersensitivitas tipe II, antibodi yang diproduksi oleh respon imun untuk
mengikat
antigens on the patient's own cell surfaces. antigen pada sel sendiri pasien
permukaan tersebut. The antigens recognised in this way may Antigen diakui
dengan cara ini mungkin
either be intrinsic ("self" antigen, innately part of the patient's cells) or extrinsic
baik akan intrinsik ("self" antigen, bawaan bagian dari sel pasien) atau ekstrinsik
(absorbed onto the cells during exposure to some foreign antigen, possibly as part
of (Diserap ke dalam sel selama beberapa paparan antigen asing, mungkin sebagai
bagian dari
infection with a pathogen). infeksi dengan patogen). IgG and IgM antibodies bind to
these antigens to form IgG dan IgM antibodi mengikat antigen tersebut untuk
membentuk
complexes that activate the classical pathway of complement activation for
eliminating kompleks yang mengaktifkan komplemen jalur klasik aktivasi untuk
menghilangkan
cells presenting foreign antigens (which are usually, but not in this case,
pathogens). sel penyajian antigen asing (yang biasanya, tapi tidak dalam kasus ini,
patogen). That Bahwa
Page 2 Page 2
is, mediators of accute inflammation are generated at the site and membrane
attack adalah, mediator peradangan accute dihasilkan di lokasi dan serangan
membran
complexes cause cell lysis and death. kompleks menyebabkan sel lisis dan
kematian. The reaction takes hours to a day. Reaksi mengambil jam untuk sehari.
Some clinical examples: Beberapa klinis contoh:
Autoimmune haemolytic anaemia autoimun anemia hemolitik
Goodpasture's syndrome Goodpasture Sindrom
Immune thrombocytopenia Immune trombositopenia
Transfusion reactions Reaksi Transfusi
Type III - immune complex hypersensitivity Type III - hipersensitivitas kompleks
imun

 In type III hypersensitivity, soluble immune complexes (aggregations of antigens

Pada hipersensitivitas tipe III, larut imun kompleks (agregasi antigen
and IgG and IgM antibodies) form in the blood and are deposited in various dan
antibodi IgG dan IgM) membentuk dalam darah dan disimpan di berbagai
tissues (typically the skin, kidney and joints) where they may trigger an immune
jaringan (biasanya kulit, ginjal dan sendi) di mana mereka dapat memicu kekebalan
response according to the classical pathway of complement activation (see respon
sesuai dengan jalur klasik komplemen aktivasi (lihat
above). di atas). The reaction takes hours to days to develop. Reaksi mengambil jam
untuk hari untuk berkembang.
Some clinical examples: Beberapa klinis contoh:
Immune complex glomerulonephritis glomerulonefritis imun kompleks
Rheumatoid arthritis Rheumatoid arthritis
Serum sickness Serum sickness
Subacute bacterial endocarditis subakut bakteri endokarditis
Symptoms of malaria Gejala malaria
Systemic lupus erythematosus Systemic lupus erythematosus
Type IV - cell mediated hypersensitivity Jenis IV - sel mediated hipersensitivitas
Type IV hypersensitivity is often called delayed type as the reaction takes two to
Jenis hipersensitivitas IV sering disebut sebagai reaksi tipe tertunda mengambil dua
three days to develop. tiga hari untuk berkembang. Unlike the other types, it is not
antibody mediated but Tidak seperti jenis lain, bukan antibodi dimediasi tapi
rather is a type of cell mediated response. bukan merupakan jenis sel respon
dimediasi.
CD8 cytotoxic T cells and CD4 helper T cells recognise antigen in a complex with
either CD8 sel T sitotoksik dan sel T CD4 penolong mengenali antigen dalam
kompleks dengan baik
type I or II major histocompatibility complex. tipe I atau utama kompleks
histokompatibilitas II. The antigen presenting cells in this case antigen yang
menyajikan sel dalam kasus ini

are macrophages and they release interleukin 1, which stimulates the proliferation
of adalah makrofag dan mereka melepaskan interleukin 1, yang merangsang
proliferasi
further CD4 cells. lebih lanjut CD4 sel. These cells release interleukin 2 and gamma
interferon, which together Rilis ini sel interleukin 2 dan interferon gamma, yang
bersama-sama
regulate the immune reaction. mengatur reaksi kekebalan. Activated CD8 cells
destroy target cells on contact while sel CD8 Diaktifkan menghancurkan sel-sel
target pada kontak sementara
activated macrophages produce hydrolytic enzymes and, on presentation with
certain makrofag aktif memproduksi enzim hidrolitik dan, pada presentasi dengan
tertentu
intracellular pathogens, transform into multinucleated giant cells. patogen
intraseluler, berubah menjadi sel-sel raksasa multinuklear.
Some clinical examples: Beberapa klinis contoh:
Contact dermatitis (poisonivy rash, for example) Kontak dermatitis (ruam
poisonivy, misalnya)
Hashimoto's thyroiditis Hashimoto tiroiditis
Insulin dependent (type I) Diabetes mellitus tergantung insulin (tipe I) Diabetes
mellitus
Symptoms of leprosy Gejala kusta
Symptoms of tuberculosis Gejala TBC
Transplant rejection Transplantasi penolakan
Page 3 Page 3
Type V - stimulatory hypersensitivity Tipe V - stimulasi hipersensitivitas
Type V is an additional type that is sometimes (often in Britain) used as a distinction
Tipe V adalah tipe tambahan yang kadang-kadang (sering di Britania) digunakan
sebagai sebuah perbedaan
from Type II. dari Tipe II.
Instead of binding to cell surface components so the cells are destroyed, the
antibodies Alih-alih mengikat komponen permukaan sel sehingga sel-sel yang rusak,
antibodi

recognise and bind to cell surface receptors, which either prevents the intended
ligand mengenali dan menempel pada reseptor permukaan sel, yang baik
mencegah ligan dimaksudkan
binding with the receptor or mimics the effects of the ligand, thus imparing cell
mengikat pada reseptor atau meniru efek ligan, sehingga sel imparing
signalling. sinyal.
Some clinical examples: Beberapa klinis contoh:
Graves' disease graves penyakit
Myasthenia gravis Myasthenia gravis