Professional Documents
Culture Documents
STEP 3
1. Apa saja macam-macam obat tradisional? Bedanya apa?
Macam-macam
a. Jamu (ada ranting, lingkaran hijau)
Kriteria:
- Aman, sesuai ketentuan yg sudah disyaratkan
- Klaim khasiat dibuktikan berdasar data empiris
- Memenuhi persyaratan mutu yg berlaku
Uji secara klinik
(4 fase: 1) untuk mengetahui efek pada manusia, 2) dosisnya:
untuk 100-200 manusia, 3) untuk terapi: pada pasien, 4)
dipasarkan),
sebelumnya preklinik dlu, ujinya uji toksisitas.
OHT
Persyaratan
Logo/tulisan
Bahan baku; syarat mutu
Syarat uji
Kriteria
Persyaratan mutu: bahan utama, bahan tambahan
Produk jadi
Cara pembuatan
Cara pengujian obat tradisional
Spesifikasi produk jadi
Bentuk sediaan
FITOFARMAKA
-
Persyaratan
Logo/tulisan
Bahan baku; syarat mutu
Isi ramuan/komposisi
Bentuk sediaan: topikal, oral
Standar fitofarmaka
Khasiat: dengan istilah medis
Kriteria
Syarat uji: dasar pemikiran, Tujuan uji fitofarmaka,
Tahapan uji
- Syarat2 uji klinik
- Daftar OT yg harus dikembangkan menjadi fitofarmaka
- Persyaratan mutu: bahan utama, tambahan
- Produk jadi
- Cara pembuatan
- Cara pengujian OT
- Spesifikasi produk jadi
2. Bagaimana kriteria obat tradisional yg bisa diresepkan sesuai
Permenkes?
a. Sudah tergolong fitofarmaka
b. Jaminan kualitas, bahan produksi akhir harus memenuhi
kestabilan kandungan aktif
c. Jaminan keamanan, produk akhir harus aman, tdak toksik pada
hewan, preklinik, maupun manusia
d. Jaminan efikasi, produk akhir harus menunjukkan aktivitas
biologis pada uji preklinik, hewan coba, dan uji klinik pada
manusia.
OT yg boleh diedarkan harus memenuhi kriteria
a. Menggunakan bahan yg memenuhi persyarakatn keamanan
dan mutu
b. Dibuat dg menerapkan cara pembuatan obat tradisional yg
baik (CPOTB)
c. Memenuhi persyaratan farmakope herbal Indonesia/ yg lain yg
diakui
d. Berkhasiat yg dibuktikan secara empiris turun-temurun,
dan/atau secara ilmiah
e. Penandaan berisi informasi yg objektif, lengkap dan tidak
menyesatkan.
OT dilarang mengandung:
- Etil alkohol > 1%, kecuali dalam bentuk sediaan tingtur
yg pemakaiannya dg pengenceran
- Bahan kimia obat yg merupakan hasil isolasi/sintetik yg
berkhasiat obat
- Obat narkotika/psikotropika
Kapsul
Sirup
- Serbuk
- Pil
- Salep
g. mudah didapat
h. sudah dikenal dan dipercaya masyarakat
Kelemahan
a. Takaran harus tepat, ok bisa jadi toksik
b. Harus tepat memilih jenis obat sesuai riwayat penyakitnya.
c. Beberapa spesifitasnya masih rendah
d. Beberapa efek samping belum diketahui dg jelas
e. Beberapa kadar zat belum jelas
f. Efikasi belum jelas.
5. Apa perbedaan antara obat kimia sintetik dan obat tradisional?
Obat kimia: satu kandungan senyawa
no
1
Kimia sintetik
satu
OT
banyak
perbedaan
Kandungan
senyawa
Zat aktif
jelas
3
4
mutu
keamanan
Bisa dikendalikan
Pasti sudah melalui uji
preklinik dan klinik
aman
6
7
Sifat
Simptomatis, paliatif
Untuk penyakit akut
Reaksi didalam
tubuh
lebih cepat
9
Persamaan dan perbedaan jamu, Oht, fitofarmaka (dibuat tabel)
Persamaan: izin edar, kriteria, syarat bahan baku, persyaratan mutu,
produk jadi, cara pembuatan, cara pengujian OT, spesifikasi, produk jadi
Perbedaan: syarat bahan baku, kriteria (klaim, jenis klain), uji penelitian
dalam isi ramuan, logo dan penggunaan
STEP 4
MAPPING
OBAT TRADISIONAL
OHT
JAMU
persyarata
n
Persamaa
n
Perbedaa
n
HERBAL
STANDAR
Penggunaan
dalam
yankes
formal
STEP 7
1. Apa saja macam-macam obat tradisional? Bedanya apa?
informal
Tentang
Pasal 2
Jamu harus memenuhi kriteria :
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan;
b. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris;
c. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
Jenis klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian
tradisional
dan
tingkat
pembuktiannya
yaitu
tingkat
Pasal 5
(1). Kelompok Jamu sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 butir
a untuk
pendaftaran baru harus mencantumkan logo dan tulisan
JAMU sebagaimana contoh terlampir;
(2). Logo
sebagaimana
RANTING
DAUN
dimaksud
TERLETAK
pada
DALAM
Ayat
(1)
berupa
LINGKARAN,
dan
OHT
Obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam
yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah di
standarisasi
Persyaratan
Logo/tulisan
Pasal 7
kontras
dengan
tulisan
OBAT
HERBAL
TERSTANDAR.
FITOFARMAKA
-
Persyaratan
Logo/tulisan
Bahan baku; syarat mutu
Isi ramuan/komposisi
Bentuk sediaan: topikal, oral
Standar fitofarmaka
Khasiat: dengan istilah medis
Kriteria
Pasal 8
butir
harus
mencantumkan
logo
dan
tulisan
DAUN
(YANG
KEMUDIAN
MEMBENTUK
BINTANG)
Pasal 4
Fitofarmaka harus memenuhi kriteria :
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan;
b. Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik;
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang
digunakan dalam produk jadi;
d. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian
medium dan tinggi.
Jenis-jenis
Obat Tradisional
yang dikembangkan Menjadi
Fitofarmaka
Lampiran Permenkes RI No. 760/Menkes/Per/IX/1992 tanggal 4
September 1992 tentang daftar obat tradisional yang harus menjadi
Fitofarmaka
Antelmintik
Anti ansietas (anti cemas)
Anti asma
Anti diabetes (hipoglikemik)
Anti diare
Anti hepatitis kronis
Anti herpes genitalis
Anti hiperlipidemia
Anti hipertensi
Anti hipertiroidisme
Anti histamine
Anti inflamasi
Anti kanker
Anti malaria
Anti TBC
Antitusif/ekspektoransia
Disentri
Dispepsia (gastritis)
Diuretik
http://www2.pom.go.id/public/hukum_perundanga
n/pdf/KRITCARA%20PENDAFT.OT.pdf
http://www.gizikia.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/2012/07/permenkes003-tahun2010.pdf
2. Bagaimana kriteria obat tradisional yg bisa diresepkan sesuai
Permenkes?
OT yg boleh diedarkan harus memenuhi kriteria
Pasal 6
(1) Obat tradisional yang dapat diberikan izin edar harus
memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. menggunakan bahan yang memenuhi persyaratan
keamanan dan
mutu;
b. dibuat dengan menerapkan CPOTB;
c. memenuhi persyaratan Farmakope Herbal Indonesia
atau persyaratan
lain yang diakui;
d. berkhasiat yang dibuktikan secara empiris, turun
temurun, dan/atau
secara ilmiah; dan
e. penandaan berisi informasi yang objektif, lengkap, dan
tidak
menyesatkan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Kepala Badan.
OT dilarang mengandung:
Pasal 7
(1) Obat tradisional dilarang mengandung:
a. etil alkohol lebih dari 1%, kecuali dalam bentuk
sediaan tingtur yang pemakaiannya dengan
pengenceran;
b. bahan kimia obat yang merupakan hasil isolasi atau
sintetik berkhasiat obat;
KELEMAHAN
http://cintaialam.tripod.com/keamanan_obat
%20tradisional.pdf
5. Apa perbedaan antara obat kimia sintetik dan obat tradisional?
Bikin tabel yaa
Persamaan dan perbedaan jamu, Oht, fitofarmaka (dibuat
tabel)
Perbeda
an
Jamu
OHT
Fitofarmaka
Lamban
g
Keteran
gan
Lamban
g
Logo
kiri
kontras
jelas
dan
mudah
dibaca,
dicetak
dengan
Kriteria
warna
lain
kiri dari
wadah/pembungkus/br
osur. Logo tersebut
dicetak dengan warna
hijau diatas dasar
putih atau warna lain
yang menyolok
kontras dengan warna
Tulisan OBAT HERBAL logo.
TERSTANDAR
harus
jelas
dan
mudah Tulisan
dibaca,
dicetak FITOFARMAKA harus
dengan warna hitam di jelas dan mudah
atas dasar warna putih dibaca, dicetak
atau warna lain yang dengan warna hitam di
menyolok
kontras atas dasar warna putih
dengan tulisan OBAT atau warna lain yang
HERBAL
menyolok kontras
TERSTANDAR.
dengan tulisan
FITOFARMAKA.
menyolok
dengan
tulisan JAMU.
Jamu adalah obat
tradisional yang berisi
seluruh bahan
tanaman yang menjadi
penyusun jamu
tersebut.
Aman
dibuktikan Aman sesuai dengna
sesuai
dengan
persyaratan yang
persyaratan
yang
ditetapkan
telah ditetapkan
Klaim khasiat harus
dibuktikan
Klaim
khasiat
dibuktikan
secara
berdasarkan uji klinik
ilmiah/pra klinik
Telah dilakukan
empiris
Memenuhi
persyaratan yang
telah berlaku.
Telah dilakukan
standarisasi terhadap
bahan baku yang
digunakan dalam
produk
standarisasi
terhadap bahan baku
yang digunakan
dalam produk jadi
Memenuhi
persyaratan yang
telah berlaku
Pembua
tan
Contoh
dibutuhkan peralatan
yang tidak sederhana
dan lebih mahal dari
jamu
Diperlukan peralatan
berteknologi modern,
tenaga ahli, dan biaya
yang tidak sedikit.
telah terstandar dgn
uji
klinis
pada
manusia.
1.JAMU GEMPUR
1.Diapet SOHO, OHT Nodiar (POM FF 031
BATU (AIR MANCUR) diare (mencret)
500 361) (PT. Kimia
Farma)
- Sonchi fol (daun
2.Fitolac
Kimia
tempuyung).
Farma, OHT laktagoga Komposisi :
(pelancar ASI)
- Strobilanthi fol
Attapulgite 300 mg
(daun kejibeling).
3.Fitogaster Kimia
- Orthosiphonis fol
Farma, OHT karminatif Psidii Folium ekstrak
(daun kumis
50 mg
(peluruh kentut)
kucing).
4.Glucogard
Curcumae domesticae
- Phyllanthi herba
Phapros, OHT diabetes Rhizoma ekstrak 7,5
(herba meniran).
(kencing manis)
- Imperata rad (akar
alang-alang).
5.Irex Max Bintang
- Pinnatae rad (akar Toedjoe, OHT lemah
syahwat (impoten aren).
aphrodisiaka)
2. JAMU SIRNA
KARANG (CAP JAGO) 6.Kiranti Pegal Linu
Orang Tua, OHT pegal
- Strobilanthus
linu
crispus (kejibeling)
- Ortosiphon
stamineus (kumis
kusing)
- Phyllanthus niruri
(meniran)
- Hidrocotyle asitica
(kaki kuda)
- Foeniculum
vulgare (adas)
- Curcuma
xanthorrhiza
(temulawak)
- Alyxia stellata
(pula sari)
- Plantago major
(daun urat)
mg
Sebagai anti diare
Rheumaneer (POM
FF 032 300 351) (PT.
Nyonya Meneer)
Komposisi:
Curcumae domesticae
7.Kiranti Sehat Datang Rhizoma 95 mg
Bulan Orang Tua,
Rhizoma
OHT sindrom prahaid Zingiberis
(PMS
Pre- ekstrak 85 mg
menstruation
Curcumae
Rhizoma
Syndrom)
ekstrak 120 mg
8.Sehat Kuat (Chang
Panduratae
Rhizoma
Sheuw Tian Ran Ling
ekstrak 75 mg
Yao) Daun Teratai,
OHT
kanker
Retrofracti
Fructus
(neoplasma ganas)
ekstrak 125 mg
9.Lelap SOHO, OHT
Sebagai anti reumatik
gangguan
tidur
(hipnotika)
Stimuno (POM FF
041 300 411, POM FF
10.Teh Songgolangit
041 600 421)
Songgolangit Herbal Surabaya,
OHT (PT. Dexa Medica)
rematik
Komposisi:
11.Stop Diar Plus Air
Mancur - Wonogiri, Phyllanthi
Herba
OHT diare (mencret)
ekstrak 50 mg
12.Virugon Cream Sebagai
Konimex, OHT herpes imunomodulator
(dompo)
Tensigrad
Agromed
13.Tolak Angin Sido
( POM FF 031 300 031,
Muncul, OHT masuk
angin
POM FF 031 300 041)
(PT. Phapros)
Komposisi:
Apii Herba ekstrak 95
mg
Sebagai anti hipertensi
X-Gra (POM FF 031
300 011, POM FF 031
300 021) (PT. Phapros)
Komposisi:
Ganoderma
150 mg
Eurycomae
mg
lucidum
Radix
50
http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/
833/4/BK2008-G105.pdf
6. Bagaimana sistem pengawasan obat tradisional?
OBAT
TRADISIONAL
JAMU
PENGUJIAN
mengacu pada resep
peninggalan leluhur
tidak
memerlukan
pembuktian
ilmiah
secara
klinis,
uji
OHT
bukti empiris
uji praklinik.
Dari uji diperoleh
informasi penting
tentang efikasi
farmakologi, profil
farmakokinetik, dan
toksisitas calon obat.
Uji praklinik adalah
pengujian obat pada
reseptor kultur sel
terisolasi atau organ
yang terisolasi.
Setelah itu diuji pada
hewan utuh seperti
mencit, tikus, kelinci,
marmot, hamster,
anjing atau beberapa
uji menggunakan
primata. Hanya
dengan
menggunakan hewan
utuh dapat diketahui
efek toksik obat pada
dosis pengobatan.
Selain itu toksisitas
merupakan cara
mengevaluasi
kerusakan genetik
(genotoksisitas,
mutagenesitas),
pertumbuhan tumor
(onkogenisitas dan
karsinogenisitas),
dan kejadian cacat
waktu lahir. Selain uji
pada hewan, juga
dikembangkan uji in
vitro untuk
menentukan khasiat
obat. Contohnya, uji
aktivitas enzim, uji
antikanker
menggunakan cell
line, uji antimikroba
pada perbenihan
mikroba, uji
antioksidan, uji
antiinflamasi.
Jika
sudah
dinyatakan
manfaat
memiliki
dan
pada
hewan
percobaan,
bahan
obat
diuji
manusia.
disebut
3
FITOFARMAKA
aman
ke
Uji
dengan
itu
uji
klinik.
Uji klinik
Adalah
pengujian
atau
memastikan
adanya
efek
farmakologi
tolerabilitas,
keamanan
dan
pengobatan
segala penyakit.
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia,
No:
760/Menkes/PER/IX/1
992
Fitofarmaka
Uji klinis
tentang
melihat
keamanan
dan
tolerasnsi
yang
dilakukan
terhadap
sukarelawan
yang
sehat.
Uji klinis fase 2 :
terhadap
sejumlah
pasien di RS untuk
menggunakan
keputusan
arah
penggunaan
dan
keamanan
terhadap pasien.
Uji klinis fase 3 :
terhadap
pasien
tahap-tahap
termasuk
pelaksanaan
formulasi,
uji
uji
farmakologik
kepada
mempublikasikan
masyarakat
pengujian
yang
klinik
uji
(peneliti
dilakukan
klinik
boleh
dengan
dan
pengembangan
kearah
fitofarmaka
Pengujian Farmakodinamik
Pengembangan sediaan (formulasi)
Penapisan Fitokimia dan standarisasi sediaan
Pengujian klinik
Toleransi
: peristiwa dimana dosis obat harus dinaikkan terus
menerus untuk mencapai efek terapeutiknya yang sama
Macam-macan toleransi :
a)
Toleransi primer (bawaan)
b)
Toleransi sekunder : timbul setelah menggunakan obat selama waktu
tertentu
c)
Habituasi
: kebiasaan dalam mengkonsumsi obat
Adiksi
: adanya ketergantungan jasmani dan bila
pengobatan dihentikan menimbulkan efek yang hebat
Bagaimana terjadinya
Pada orang-orang
gangguan medis/psikis
untuk
obat-obat
toleransi obat?
yang memulai penggunaan obat karena ada
sebelumnya, penyalahgunaan obat terutama
psikotropika,
dapat
berangkat
dari
menyebabkan
rasa
menyenangkan
tadi
dikatakan
memiliki efek reinforcement positif. Reward bisa berasal secara alami,
seperti makanan, air, sex, kasih sayang, yang membuat orang merasakan
senang ketika makan, minum, disayang, dll. Bisa juga berasal dari obatobatan. Pengaturan perasaan dan perilaku ini ada pada jalur tertentu di
otak, yang disebut reward pathway. Perilaku-perilaku yang didorong oleh
reward
alami
ini
dibutuhkan
oleh
mahluk
hidup
untuk survived (mempertahankan kehidupan).