Professional Documents
Culture Documents
Istilah
RPJPN
Definisi/Kepanjangan
Rencana Pembangunan
Panjang Nasional
Penjelasan
Jangka Dokumen
perencaaan
pembangunan
nasional untuk periode 20 (dua puluh)
tahun.
RPJPD
Rencana Pembangunan Jangka Dokumen perencaaan pembangunan daerah
Panjang Daerah
untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
RPJMN
Rencana Pembangunan Jangka dokumen
perencanaan
pembangunan
Menengah Nasional
nasional untuk periode 5 (lima) tahunan
RPJMD
Rencana Pembangunan Jangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Menengah Daerah
Daerah, yang selanjutnya disebut RPJM
Daerah adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah untuk perioda 5 (lima)
tahunan yang merupakan penjabaran dari
visi, misi, dan program kepala daerah
dengan berpedoman pada RPJP Daerah serta
memerhatikan RPJM Nasional
Renstra-KL
Rencana
Strategis Dokumen
perencanaan
Kementerian/
Kementerian/Lembaga
Lembaga untuk periode 5 (lima) tahun
Renstra-SKPD Rencana Strategis Satuan Kerja dokumen perencanaan Satuan Kerja
Perangkat Daerah
Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima)
tahun
RKP
Rencana Kerja Pemerintah
dokumen perencanaan Nasional untuk
periode 1 (satu) tahun
RKPD
Rencana Kerja Pemerintah Daerah dokumen perencanaan Daerah untuk periode
1 (satu) tahun
Renja-KL
Rencana
Kerja dokumen perencanaan Kementrian/Lembaga
Kementrian/Lembaga
untuk periode 1 (satu) tahun
Renja-SKPD
Rencana Kerja Satuan Kerja dokumen perencanaan Satuan Kerja
Perangkat Daerah
Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu)
tahun
SAKIP
Sistem
Akuntabilitas
Kinerja Sistem yang memuat siklus perencanaan
Instansi Pemerintah
dari mulai RENSTRA-IKU-RKT-TAPKINLAKIP.
TAPKIN
Penetapan Kinerja
dokumen pernyataan kinerja /kesepakatan
kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan
bawahan untuk mewujudkan target kinerja
tertentu berdasarkan pada sumber daya yang
LAKIP
IKU
RKT
KUA
PPAS
PPA
RKA-SKPD
DPA-SKPD
APBD
SP3D
TP
DAK
DAU
DBH
PPSP
AMPL
PDT
RPIJM
RTRW
TKPKD
SPKD
BKPRD
PPIP
PNPMP
PKH
Desa,
Musrenbang
Kecamatan,
Forum
Gabungan
SKPD
untuk
berfikir
secara
deduktif
dan
rasional
bagaimana
menjabarkan visi dan misi kedalam rencana kerja yang dapat mendukung
pencapaian visi dan misi.
Dengan mengusung visi dan misi di sektor pariwisata dan pertanian, sudah
sepatutnya para perencana di semua SKPD bisa memberikan tampilan
perencanaan yang mengarah pencapaian visi dan misi tersebut, tidak melulu
menjalankan perencanaan rutin yang dari tahun ke tahun cenderung identik
atau bahkan sama. Misalnya untuk Dinas Pendidikan dapat mengarahkan
program dan kegiatannya pada pengembangan sekolah pariwisata dan
pertanian dan peningkatan muatan lokal sektor pariwisata dan pertanian.
Dinas
Pekerjaan
Umum
mengarahkan
kegiatannya
pada
peningkatan
hal
lainnya
yang
turut
memberikan
andil
inkonsistensi
kondisi
tersebut
komitmen
merupakan
obat
mujarab
untuk
semestinya dibangun antara eksekutif dan legislatif serta semua pihak diatas
keyakinan yang kokoh untuk membangun Pandeglang ke arah yang lebih baik
sesuai dengan potensi yang dimilikinya, karena seperti yang telah diutarakan
diatas, sebagus apapun perencanaan tanpa dukungan kebijakan yang kuat
hanya akan menjadi sebatas wacana.
Disamping
pendekatan
politis,
pendekatan
perencanaan
lainnya
yaitu
perencanaan
pembangunan
daerah.
Bagaimana
tidak,
karena
Musrenbang
dalam
penyusunan
RPJMD
namun
terkadang
pusat
agar
mekanisme
perencanaan
pada
berbagai
level
UU
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
pembangunan
para
pemangku
daerah
dilakukan
kepentingan
pemerintah
berdasarkan
daerah
peran
dan
kewenangan masing-masing.
3. Perencanaan pembangunan daerah mengintegrasikan rencana tata
ruang dengan rencana pembangunan daerah.
4. Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi
dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika
perkembangan daerah dan nasional.
Sementara perencanaan pembangunan daerah dapat digunakan dengan
memakai pendekatan:
1. Teknokratis, menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah untuk
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.
2. Partisipatif,
dilaksanakan
dengan
melibatkan
semua
pemangku
kepentingan (stakeholders).
3. Politis, bahwa program-program pembangunan yang ditawarkan masingmasing calon kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada saat
kampanye, disusun ke dalam rancangan RPJMD.
dilaksanakan
mulai
dari
desa/kelurahan,
kecamatan,
11.
Penyusunan RKA-SKPD;
12.
Penyusunan RAPBD;
13.
14.
Penyusunan DPA-SKPD.
dan
oleh
Bupati/Walikota
dalam
lingkup
kabupaten/kota.
oleh
gubernur,
bupati/walikota
dalam
pelaksanaannya
yang
telah
disepakati
dan
inkonsistensi
antara
yang
kurang
lengkap,
belum
menguasai
metodologi,
sehingga
mematikan
kreatifitas
masyarakat
(perencanaan terpusat).
5. Terjadinya tumpang tindih, inkonsistensi dan konflik perencanaan
antara perencanaan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Suatu perencanaan bisa dikatakan berhasil jika Sistem perencanaan yang
dibangun dapat mendorong berkembanganya mekanisme pasar dan peran
serta masyarakat dengan menentukan sasaran-sasaran secara garis besar,
baik dibidang sosial maupun ekonomi
masyarakat
dan
dunia
usaha
(swasta).
Disamping
hal
tersebut
makro
sosial
peningkatan/penurunan,
maupun
ekonomi
meskipun
indikator
yang
terus
makro
tidak
mengalami
secara
riil