Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh
Rini Sartika
P.17420113067
LAPORAN PENDAHULUAN
POST SC DENGAN PEB
A. Definisi
Pre-eklamsia adalah suatu kondisi yang spesifik pada kehamilan, terjadi
setelah minggu ke 20 gestasi, ditandai dengan hipertensi dan protein uria dan
dapat juga diserta dengan udema. Hipertensi di sini adalah tekanan darah 140/90
mmHgatau lebih, atau sutu kenaikan tekanan sistolik sebesar 30mmHg atau lebih
(jika diketahui tingkat yang biasa), atau kenaikan tekanan darah diastolic sebesar
15 mmHg atau lebih (jika diketahui tingkat yang biasa). Protein uria dalam
preeklamsia adalah konsentrasi protein sebesar 0,3 g/l atau lebih pada sedikitnya 2
spesimen urin yang di ambil secara acak dan pada selang waktu 6 jam atau lebih.
Edema biasa terjadi pada kehamilan normal, sehingga edema bukanlah tanda preeklampsia yang dapat dipercaya kecuali jika edema juga mulai terjadi pada tangan
dan wajah, serta Kenaikan berat badan yangmendadk sebanyak 1 kg atay kebih
dalam seminggu (atau 3 kg dalam sebulan) adalah indikasi pre-eklampsia
(kenaikan berat badan normal sekitar 0,5 kg per minggu). (Anonim, 2007).
Sedangkan PEB (Pre-eklampsia berat) adalah pre-eklampsia yang
berlabihan yang terjadi secara mendadak. Wanita dapat dengan cepat mengalami
eklampsia. Hal ini merupakan kedaruratan obstertik dan penatalaksanaannya
harus segera dimulai.
Pre-eklamsi berat terjadi apabila :
a. Tekanan darah 160/110 atau lebih diukur 2x dengan antara sekurangkurangnya 6 jam dan pasien istirahat.
b. Proteinuria 5 gr atau lebih/24 jam.
c. Olyguri 400 cc atau lebih/ 24 jam.
d. Gangguan cerebral /penglihatan
e. Oedema paru / cyanosis
f. Sakit kepala hebat
g. Mengantuk
h. Konfensi mental
sejumlah
faktor
riwayat preeklampsia
karena
pada
primigravida
(blocking antibodies)
belum
pembentukan
antibodi
sempurna
sehingga
meningkat
pada
umur
kehamilan
pertama
dan kehamilan
dengan umur yang ekstrem, seperti terlalu muda atau terlalu tua.
3) Kegemukan (Rochimhadi, 2005).
C. Etiologi
Etiologi preeklampsia sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak
teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan
penyebabnya, oleh karena itu disebut penyakit teori; namun belum ada yang
memberikan jawaban yang memuaskan. Teori sekarang yang dipakai sebagai
penyebab preeklampsia adalah teori iskemia plasenta.
Namun teori ini belum dapat menerangkan semua hal yang berkaitan dengan
penyakit ini.Adapun teori-teori tersebut adalah ;
a. Peran Prostasiklin dan Tromboksan
Pada preeklampsia dan eklampsia didapatkan kerusakan pada endotel vaskuler,
sehingga sekresi vasodilatator prostasiklin oleh sel-sel endotelial plasenta
berkurang,
Sekresi
sedangkan pada
tromboksan
kehamilan
oleh
normal
prostasiklin meningkat.
antibodies terhadap
antigen
plasenta
kalsium. Diketahui
bahwa
penting
dalam
patogenesis
terjadinya
preeklampsia.
kadar
darah
fibronektin
wanita
hamil
dengan
D. Patofisiologi
Pada preeklampsi terdapat penurunan plasma dalam sirkulasi dan terjadi
peningkatan hematokrit, dimana perubahan pokok pada preeklampsi yaitu
mengalami spasme pembuluh darah perlu adanya kompensasi hipertensi ( suatu
usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifir agar oksigenasi jaringan
tercukupi). Dengan adanya spasme pembuluh darah menyebabkan perubahan
perubahan ke organ antara lain :
a.
Otak .
Ginjal.
URI
Rahim
Tonus otot rahim peka rangsang terjadi peningkatan yang akan menyebabkan
partus prematur.
e. Paru
Dekompensi cordis yang akan menyebabkan oedema paru sehingga oksigenasi
terganggu dan cyanosis maka akan terjadi gangguan pola nafas. Juga mengalami
aspirasi paru / abses paru yang bisa menyebabkan kematian .
f. Hepar
Penurunan perfusi ke hati dapat mengakibatkan oedema hati , dan perdarahan
Vasokostriktor ,vasodilator
Terminasi kehamilan
Pervaginam
Sist. Urologi
Dialisis
Oliguria
Seksio caesaria
Sist.pencernaan
Sist.kardiovaskuler
Sist. saraf
ileus peristaltik
Hb anemia
Syok hipovolemik
O2 dalam darah
Lanjutan
Fisiologi organ terganggu
resiko infeksi
nyeri
epigastrium,
mual
muntah,
dan
penglihatan
kabur.
Hasil :
Nilai Hb,SDM ,SDP ,Albumin ,
Hematokrit ,Trobosit .
2. Serum elektrolit
( Suyono, 2002).
Nilai kalium,kalsium .
Sumber lain mengatakan Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau
tidur, diukur 2 kali dengan interval 6 jam.
Laboratorium : protein uri dengan kateter atau midstream ( biasanya meningkat
hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2 pada skala kualitatif ), kadar hematokrit
menurun, BJ urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya > 7
mg/100 ml
Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu
Tingkat kesadaran ; penurunan GCS sebagai tanda adanya kelainan pada otak
USG ; untuk mengetahui keadaan janin
NST : untuk mengetahui kesejahteraan janin ( Surjadi, 1999)
4. Diagnosis banding
Hipertensi kronik
Jika tekanan darah sebelum kehamilan 20 minggu tidak diketahui, akan sulit
untuk membedakan antara preeklampsia dan hipertensi kronik, dalam hal
demikian, tangani sebagai hipertensi karena kehamilan.
Proteinuria
Sekret vagina atau cairan amnion dapat mengkontaminasi
urin, sehingga
H. Diagnosa keperawatan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Daftar Pustaka
Anonim.
2007.
Preeclampsia,
Available
from:htttp://www.mayoclinic.com/health/preeclamsia/DS00583/DSECTION=4.
Diakses 13 Juli 2009.
Budisantoso. 2006. Panduan Diagnosis Keperawatan Nanda 2005-2006. Primamedika,
Jakarta
Carpenito,Lynda Juall, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.EGC, Jakarta.
Johnson. 1997. Nursing Outcome Classification. Mosby, USA
MCcloskey. 1996. Nursing Intervention Classification. Mosby, USA.
Mochtar, R..1998. Toksemia Gravidarum dalam: Sinopsis Obstetri Jilid I edisi II. EGC:
Jakarta
Rachimhadhi,
T..
2005. Preklamsia
dan
Eklamsia,
dalam:
buku
Ilmu