You are on page 1of 13

Anatomi Gigi

A.

A. Struktur Jaringan Gigi


Gigi terdiri dari beberapa jaringan pembentuk. Secara garis besar, jaringan pembentuk
gigi ada 3, yaitu email, dentin, dan pulpa.
I.

Email

Email adalah lapisan terluar yang melapisi mahkota gigi. Email berasal dari epitel
(ektodermal) yang merupakan bahan terkeras pada tubuh manusia dan paling banyak
mengandung kalsium. Secara kimia, email merupakan Kristal yang terkalsifikasi dengan
persentase bahan anorganik 95-99 %, terutama sebagai kalsium fosfat, dalam bentuk Kristal
apatit, dan bahan matriks organic 1 %, dan sisanya adalah air.
Matriks organic email tidak terdiri atas serabut-serabut kolageb tetapi terdiri atas
sekurang-kurangnya 2 golongan protein heterogen yang disebut amelogenin dan enamelin.
Enamelin terdiri atas asam aspartat, serin, glisin, prolin, dan asam glutamate. Hidroksi apatit
merupakan unsure mineral yang paling banyak.
Email merupakan jaringan semitranslusen, sehingga warna gigi bergantung kepada warna
dentin di bawah email, ketebaan email, dan banyaknya stain pada email. Ketebalan email tidak
sama, paling tebal di daerah oklusal atau insisal dan makin menipis mendekati pertautannya
dengan sementum.
Unit structural email adalah prisma (batang) email, dengan substansi interprismatik di
antara prisma-prisma tersebut. Setiap batang terbentang pada keseluruhan tebal lapisan email.
Setiap prisma letaknya tegak lurus terhadap permukaan dentin, dari batas email-dentin ke
permukaan gigi. Tetapi di bagian tengah tersusun dalam bentuk sedikit spiral. Tiap prisma
dibentuk oleh satu ameloblas dan pada potongan melintang tampak seperti sisik serta dasar
prisma-prisma email tersebut berbentuk heksagonal.
Matriks email dihasilkan oleh sel-sel yang disebut ameloblas. Selsilindris tinggi ini
mempunyai banyak mitokondria di bawah inti reticulum endoplasma kasar dan kompleks golgi
yang berkembang baik. Setiap ameloblas memiliki juluran apical, dikenal sebagai prosesus
Tomes. Mengandung banyak granul sekresi. Granul ini mengandung protein yang menyusun
matriks email.
Adapun sifat fisik email, sebagai berikut :
1. Warna putih keabu-abuan transparan

2.
3.
4.
5.

Kekuatan tarikan kurang lebih 100 kg/cm2


Kekuatan kompressinya 2100 3500 kg/cm2
Bersifat getas
Ketebalan pada cusp kurang lebih 2,5 mm

Sifat termal email :


1. Meneruskan panas dengan konduksi
2. Tidak menghantarkan listrik tetapi mentransmisi listrik
Permeabilitas email :
1. Bersifat permiabel terhadap sejumlah material baik invivo/ invitro
2. Dapat dipenetrasi oleh molekul yang cukup besar pada suhu kamar/ suhu tubuh.
II. Dentin
Dentin merupakan komponen terbesar jaringan keras gigi. Di daerah mahkota ditutupi
oleh email, sedangkan di daerah akar ditutupi oleh sementum. Secara internal, dentin membentuk
dinding rongga pulpa.
Dentin membentuk bagian terbesar dari gigi dan merupakan jaringan yang telah
mengalami kalsifikasi sama seperti tulang, tetapi sifatnya lebih keras karena kadar garam
kalsiumnya lebih besar (80%) dalam bentuk hidroksi apatit. Zat antar sel organic (20%) terutama
terdiri atas serat-serat kolagen dan glikosaminoglikans, yang disintesis oleh sel yang disebut
odontoblas.
Odontoblas membentuk selapis sel-sel yang terletak di pinggir pulpa menghadap
permukaan dalam dentin. Odontoblas berasal dari mesenkim, berbentuk silindris dan inti di
bagian basal. Sitoplasmanya basofilik dengan banyak RE bergranula, dan seluruh aparat golgi
yang letaknya supra nuclear.
Sel pada puncaknya yang menghadap dentin membentuk tonjolan sitoplasma panjang dan
halus yang disebut serat dentin dari Tomes. Serat-serat ini menembus seluruh tebal dentin dan
terletak dalam saluran-saluran kecil pada dentin dan disebut sebagai tubulus dentin. Dentin yang
berada tepat di sekitar tiap tubulus sifatnya lebih refringen dan disebut sebagai selubung
Neumann. Dentin muda yang baru terbentuk disebut sebagai predentin. Lapisan ini pada
dasarnya tidak mengandung mineral dan warnanya berbeda dari dentin. Predentin terdiri atas
substansi dasar dan serat-serat kolagen dibentuk oleh odontoblas. Di dalam dentin terdapat
daerah-daerah kecil, disebut ruang interglobular, yang hanya sebagian atau sama sekali tidak
mengalami pengapuran.
Pembentukan dentin bersifat siklis dan tidak teratur, dan pada gigi yang telah lengkap
pertumbuhannya terdapat garis pertumbuhan incremental dari Owen, yang tampak sebagai
lingkaran pertumbuhan pada potongan melintang.

Dentin peka terhadap rasa raba, panas, dingin, dan konsentrasi ion hydrogen. Diperkirakan
bahwa rangsangan itu diterima oleh serat dentin dan diteruskan olehnya ke serat saraf di dalam
pulpa.
Odontoblas bertahan selama hidup dan bila dirangsang secara berlebihan atau oleh adanya
penyakit periodontal, sel odontoblas ini dapat meletakkan dentin baru, disebut sebagai dentin
reparatif. Bila odontoblas dirusak, dentin tetap ada untuk waktu lama, tidak seperti tulang.
Adapun sifat fisik dari dentin, ialah :
1. Keras, warna putih kekuningan
2. Tahanan tarik 250 kg/cm2
3. Elastisitas cukup tinggi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Permeabilitas dentin :
Tubuli dentin merupakan saluran utama untuk berdifusinya cairan melalui dentin
Sebanding dengan diameter dan jumlah tubuli
Tinggi pada pulpa
Lebih rendah pada dentin akar daripada dentin mahkota dan bagian luar sangat tidak permeable
Pada infeksi gigi reaksi radang berkembang di dalam pulpa jauh sebelum terkena infeksi
Sklerorik dentin mengurangi permeabilitas karena menyubat tubuli
Pengeboran dentin pada pada preparasi kavitas menghasilkan debris mikro kristalin yang
menutupi tubuli dentin yang disebut smear layer dan berfungsi mencegah kuman menembus
dentin.

III. Pulpa
Pulpa gigi adalah jaringan lunak yang terletak di tengah-tengah gigi. Jaringan ini adalah
jaringan pembentuk, penyokong, dan merupakan bagian integral dari dentin yang
mengelilinginya.
Ukuran serta bentuk pulpa ini dipengaruhi oleh tahap perkembangan giginya, yang terkait
dengan umur pasien. Tahap perkembangan gigi juga berpengaruh pada macam terapi pulpa yang
diperlukan jika misalnya pulpa terkena cedera.
Umumnya, garis luar jaringan pulpa mengikuti garis luar bentuk gigi. Bentuk garis luar
ruang pulpa mengikuti bentuk mahkota gigi dan bentuk garis luar saluran pulpa mengikuti
bentuk akar gigi. Pulpa gigi dalam rngga pulpa berasal dari jaringan mesenkim dan mempunyai
berbagai fungsi, yaitu sebagai pembentuk, sebagai penahan, mengandung zat-zat makanan,
mengandung sel-sel saraf/sensori.

1.

2.
3.

4.
5.

6.

1.

2.

3.

4.

5.

Pulpa terdiri dari beberapa bagian, yaitu :


Ruang atau rongga pulpa, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian tengah korona gigi dan
selelu tunggal. Sepanjang kehidupan pulpa gigi mempunyai kemampuan untuk mengendapkan
dentin sekunder, pengendapan ini mengurangi ukuran dari rongga pulpa.
Tanduk pulpa, yaitu ujung dari ruang pulpa.
Saluran pulpa atau saluran akar, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian akar gigi. Pada
kebanyakan kasus, jumlah saluran akar sesuai dengan jumlah akar, tetapi sebuah akar mungkin
mempunyai lebih dari sebuah saluran.
Foramen apikal, yaitu ujung dari saluran pulpa yang terdapat pada apeks akar berupa suatu
lubang kecil.
Supplementary canal. Beberapa kar gigi mungkin mempunyai lebih dari satu foramen, dalam hal
ini, saluran tersebut mempunyai 2 atau lebih cabang dekat apikalnya yang disebut multiple
foramina / supplementary canal.
Orifice, yaitu pintu masuk ke saluran akar gigi. Saluran pulpa dihhubngkan dengan ruang pulpa.
Adakalanya ditemukan suatu akar mempunyai lebih dari satu saluranpulpa, misalnya akar mesiobukal dari M1 atas dan akar mesial dari M1 bawah mempunyai 2 saluran pulpa yang berakhir
pada sebuah foramen apikal.
Di dalam pulpa terdapat berbagai jenis sel, yaitu :
Odontoblas, yaitu sel pulpa yang paling khas. Sel ini membentuk lapisan tunggal di perifernya
dan mensintesis matriks yang kemudian termineralisasi dan menjadi dentin. Odontoblas adalah
sel akhir yakni tidak mengalami lagi pembelahan sel. Odontoblas terdiri atas dua komponen
structural dan fungsional utama yakni badan sel dan prosesus sel.
Preodontoblas. Odontoblas baru dapat tumbuh setelah odontoblas yang lama hilang akibat
cedera. Namun tumbuhnya odontoblas baru hanya bisa terjadi jika pada zona kaya akan sel telah
ada preodontoblas. Preodontoblas adalah sel yang telah terdiferensiasi sebagian sepanjang garis
odontoblas. Preodontoblas ini akan bermigrasi ke tempat terjadinya cedera dan melanjutkan
diferensiasinya pada tempat tersebut.
Fibroblast, adalah tipe sel yang paling umum terlihat dalam jumlah paling besar di pulpa
mahkota. Sel ini menghasilkan dan mempertahankan kolagen serta zat dasar pulpa dan
mengubah struktur pulpa jika ada penyakit. Akan tetapi, tidak seperti odontoblas, sel ini
mengalami kematian apoptosis dan diganti jika perlu oleh maturasi dari sel yang kurang
terdiferensiasi.
Sel cadangan. Sel ini merupakan sumber bagi sel jaringan ikat pulpa. Sel precursor ini
ditemukan di zona kaya akan sel dan inti pulpa serta dekat sekali dengan pembuluh darah.
Tampaknya, sel-sel ini merupakan sel yang pertama kali membelah ketika terjadi cedera.
Sel-sel sistem imun. Makrofag, limfosit T, dan sel dendritik juga merupakan penghuni seluler
yang normal dari pulpa. Sel dendritik dan prosesusnya ditemukan di seluruh lapisan odontoblas
dan memiliki hubungan yang dekat dengan elemen vaskuler dan elemen saraf. Sel-sel ini

merupakan bagian dari sistem respons awal dan pemantau dari pulpa. Sel ini akan menangkap
dan memaparkan antigen terhadap sel T residen dan makrofag.

1.

2.
a.
b.
c.
3.
4.

5.

Jaringan pulpa memiliki lima fungsi yakni bersifat formatif dan bersifat suportif. Adapun
fungsi pulpa, yaitu :
Induktif. Jaringan pulpa berpartisipasi dalam memulai dan perkembangan dentin, yang bila
terbentuk, akan mengarah pada pembentukan email. Kejadian-kejadian ini merupakan kejadian
yang saling bergantung dalam arti bahwa epitel email akan menginduksi diferensiasi odontoblas,
dan odontoblas serta dentin menginduksi pembentukan email. Interaksi epitel-mesenkim seperti
itu adalah esensi dari pembentukan gigi.
Formatif. Odontoblas membentuk dentin. Sel yang sangat special ini berpartisipasi dalam
pembentukan dentin dalam tiga cara :
Melalui sintesis dan sekresi matriks anorganik.
Melalui pengangkutan komponen anorganik ke matriks yang baru terbentuk di saat-saat
awalnya.
Melalui penciptaan lingkungan yang memungkinkan mineralisasi matriks.
Nutritif. Jaringan pulpa memasak nutrient yang sangat penting bagi pembentukan dentin
(misalnya dentin pretubuler) dan hidrasi melalui tubulus dentin.
Defensif. Jaringan pulpa juga memiliki kemampuan memroses dan mengindentifikasi zat asing
serta menimbulkan respons imun terhadap keberadaan zat asing itu. hal ini adalah cirri khas
respons pulpa terhadap karies dentin.
Sensatif. Jaringan pulpa mentransmisikan sensasi saraf yang berjalan melalui email atau dentin
ke pusat saraf yang lebih tinggi. Sensasi pulpa yang berjalan melalui dentin dan email biasanya
cepat, tajam, parah, dan ditransmisikan oleh serabut bermielin. Sensasi yang dialami diawali di
dalam inti pulpa dan ditransmisikan oleh serabut C yang lebih kecil, biasanya lambat, lebih
tumpul, dan lebih menyebar (difus).

B. Jaringan Pendukung Gigi


I.

Sementum
Sementum bagian dari jaringan gigi dan termasuk juga bagian dari jaringan periodontium
karena menghubungkan gig dengan tulang rahang dengan jaringan yang terdapat di selaput
periodontal.
Bila ada rangsangan yang kuat pada gigi maka akan terjadi resorpsi/penyerapan sel-sel
sementum pada sisi yang terkena rangsangan dan pada sisi lainnya akan terbentuk jaringan
sementum baru. Pembentukan sementum yang baru kearah luar.

Jaringan sementum tidak mengadakan resorpsi atau pembentukan kembali tetapi


mengalami aposisi- makin tua umur makin tebal lapisan semen. Adapun macam-macam
sementum ialah :
1. Semen primer ialah semen yang terdapat pada waktu erupsi gigi.
2. Semen fisiologis ialah lapisan semen yang terbentuk karena meningkatnya usia.
3. Semen patologis ialah semen yang terbentuk karena iritasi obat-obatan pada perawatan
endodontia, karena penyakit dan sebagainya, misalnya hipersementosis.

II.

Gingiva

Gingiva adalah bagian mukosa mulut yg mengelilingi gigi dan menutupi ridge alveolar.
Secara anatomi, gingiva dibagi atas tiga daerah :
1. Marginal gingiva (unattached gingiva), merupakan bagian gingiva yang mengelilingi gigi seperti
kerah baju dan tidak melekat langsung pada gigi, biasa juga disebut juga dengan free gingiva
2. Attached gingiva merupakan lanjutan dari marginal gingival dan disebut juga mukosa
fungsional.
3. Interdental gingival, merupakan bagian gingival yang mengisi ruang interproksimal antara dua
gigi yang bersebelahan.
III. Ligamentum Periodontal
Ligamnetum periodontal merupakan struktur jaringan konektif yang mengelilingi akar
gigi dan mengikatnya ke tulang. Ligamen periodontal merupakan lanjutan jaringan gingiva yang
berhubungan dengan ruang sumsum tulang melalui saluran vaskuler.
Adapun fungsi ligamnetum periodontal adalah :
1. Memelihata aktivitas biologik sementum dan tulang alveolar.(Fungsi Formatif)
2. Menyuplai nutrisi dan membersihkan produk sisa mll aliran darah dan limfe.(Fungsi Nutritif)
3. Memelihara relasi gigi thdp jar.keras dan lunak. (Fungsi Fisik)
4. Menghantarkan tekanan taktil dan sensasi nyeri melalui jalur trigeminal. (Fungsi Sensorik)
Serat utama ligamnetum periodontal terbagi atas enam kelompok, yaitu :
1. Kelompok transeptal
2. Kelompok crest alveolar
3. Kelompok horizontal
4. Kelompok oblique
5. Kelompok apikal
6. Kelompok interadikular

IV. Tulang alveolar


Tulang alveolar disebut juga prosesus alveolaris yg mencakup tulang rahang secara
keseluruhan, yaitu maksila dan mandibula yg membentuk dan mendukung soket (alveoli) gigi.
Terbentuk ketika gigi erupsi dan secara perlahan hilang ketika gigi sudah dicabut. Adapun
struktur tulang alveolar ialah :
1. Tulang trabekular/ medular/ cancellous/ spongiosa, merupakan simpanan kalsium untuk
memenuhi kebutuhan metabolism (bagian metabolic).
2. Tulang kortikal/ osteid/ callus/ kompakta. Struktur dasar tulang kompak terdiri atas sistem
harvian (osteon)

C. Morfologi Gigi
I.

Morfologi Gigi Anterior

1. Insisivus Sentralis Atas


Labial : Trapesium
Bentuk corona
Mesial/distal : Triangularis
Panjang gigi : 23,5 mm
Corona : 10,5
Radix : 13
Permukaan mesial lurus dan terletak pada sudut tegak lurus
tajam ketepi insisal.
Sudut distoinsisal membulat.
Mahkota besar dibanding akar dan merupakan gigi anterior
terbesar.
Marginal ridge jelas, lingual cekung, singulum berkembang
baik.
Mahkota berinklinasi kelingual , akar berinklinasi sedikit
kedistal.
Permukaan labial cembung dan halus.
Garis servikal paling miring ke distal.
Insisivus atas pertama lebih besar dari insisivus lateral/

kedua.
Akar tunggal, meruncing, pada potongan melintang berbentuk
segitiga.
2. Insisivus Lateralis Atas

Bentuk :
= I1 RA
Corona lebih kecil dan lebih bulat.
Panjang gigi : 22 mm
Corona : 9 mm
Radix : 13 mm
Tepi insisal jelas miring kebawah kepermukaan distal yang lebih pendek.
Sudut mesioinsisal lancip dan sudut distoinsisal membulat.
Mahkota lebih membulat, lebih pendek, lebih sempit dimensi mesiodistal dibanding insisivus
pertama.
Singulum di palatal sering menutupi lubang foramen caecum insisivus.
Permukaan palatal lebih cekung dari insisivus pertama.
Akar tunggal, runcing, apek inklinasi ke distal.
Garis servikal tidak beraturan pada permukaan mesial.

3. Caninus Atas

Bentuk
Labial : Pentagonal
M/D : Triangularis
Panjang gigi : 27 mm
Corona : 10 mm
Radix : 17 mm
Mahkota berbentuk segi lima dari labial/lingual dan berbentuk triangular dari proksimal.
Cusp tunggal, runcing dan segaris dengan sumbu panjang akar.
Bagian labial cembung dan singulum lebih jelas.
Akar tunggal dan sangat panjang, potongan melintang berbentuk segitiga membulat.

4. Insisivus Sentralis Bawah


Gigi paling kecil
Panjang gigi : 22 mm

Mahkota : 9,5 mm
Radix : 12,5 mm
Gigi yang paling kecil dari seluruh gigi permanen.
Lebih kecil dari Insisivus kedua bawah.
Mahkota simetris, ukuran mesial dan distal hampir sama.
Akar tunggal, mendatar mesiodistal dan berinklinasi ke distal.

5. Insisivus Lateralis Bawah


Gigi kedua dari garis median
Ukuran lebih besar dari I1 RB
Panjang gigi : 22 mm
Corona : 9 mm
Radix : 13 mm
Lebih besar dari insisivus pertama bawah.
Permukaan mesial mahkota sedikit lebih panjang dari distal sehingga tepi inisisal sedikit
miring.
6. Caninus Bawah
Coronanya lebih panjang cervico-incisal dan lebih sempit mesio-distal dibanding C RA
Panjang gigi : 27 mm
Corona : 11 mm
Radix : 16 mm
Servikoinsisal mahkota lebih lebih panjang dari caninus atas.
Mesiodistal, labiolingual mahkota dan akar lebih kecil dari caninus atas.
Akar lebih pendek. Tetapi panjang gigi keseluruhan (mahkota plus akar) hampir sama dengan
caninus atas.
Permukaan labial tidak secembung caninus atas. Terutama pada dua pertiga insisal.
Distal mahkota lebih membulat dari mesial.
Lereng mesial lebih pendek dari distal.

II. Morfologi Gigi Posterior


1. Premolar Pertama Atas
Aspek buccal: Pentagonal

Mesial/distal: Trapesium
Occlusal : Hexagonal
2 Cusp :Buccal & Palatinal
Akar : hampir semua punya 2 akar
Cusp dua buah (bukal dan palatal), cusp bukal lebih besar dari
palatal.
Lereng mesial cusp bucal lebih panjang dari distal.
Cusp palatal sedikit miring ke mesial.
Bagian oklusal lebih angular dari Premolar kedua.

2. Premolar Kedua Atas


Bentuk

Corona mirip P1 RA
Dimensi corona P2 lebih kecil
Mahkota kurang bersudut (lebih bulat).
Cuspis buccalis dan cuspis palatinalis hampir sama tinggi
Akar hanya satu
Sulcus centralis lebih pendek dgn bbrp fiss.tambahan.
Tdk punya fiss. Pertumbuhan marginalis.
Akar tunggal, mesiodistal datar dan lebih panjang dari
premolar pertama atas.
Cusp bukal dan palatal lebih kecil dan lebih rendah dari
premolar pertama atas.
Lereng mesial bukal cusp lebih pendek dari distal.
Bagian oklusal oval.

3. Molar Pertama Atas


Bentuk
Aspek occlusal
: Paralelogram/rhomboid=belah ketupat
Aspek mesial/distal : trapesium
Mempunyai 3 akar
: Mesiobuccal & Distobuccal dan palatinal
Aspek buccal/palatinal: trapesium
Gigi molar paling besar.
Mempunyai 4 cusp dengan mesiopalatal paling besar dan distopalatal paling kecil.

Cusp bukal lebih runcing dari cusp palatal.

Bukolingual mahkota lebih besar dari mesiodistal.


Terdapat tuberculum carabelli pada cusp mesiopalatal.
Akar tiga, dan terpisah , akar palatal paling panjang dan mengembang, akar bukal berinklinasi
ke distal.
Bagian oklusal berbentuk jajaran genjang.

4. Molar Kedua Atas


Bentuk Mirip M1 RA, dgn perbedaan :

Ukuran lebih kecil terutama di bgn disto-palatinal mahkota.


Ukuran cervico occlusal lebih pendek 0.5 mm
Tidak terdapat cusp carabelli
Letak akar saling berdekatan

5. Molar Ketiga Atas

Bentuk
Aspek occlusall/ mesia/ distal Mirip M2
Bervariasi
Sifat-sifat umum
Gigi yang terakhir erupsi dens serotinus (wisdom tooth)
Tidak mempunyi titik kontak distal
Ukuran & bentuk bervariasi
Sering mengalami impaksi

6. Premolar Pertama Bawah


Fossa oklusal distal lebih besar dari mesial.
Cusp bukal besar dan runcing, cusp lingual kecil.
Mahkota inklinasi ke palatal.
Permukaan bukal mahkota cembung permukaan lingual
hampir lurus.
Bagian oklusal sirkular, mendatar pada mesiolingual.
Akar tunggal, bulat dan inklinasi ke distal.

7. Premolar Kedua Bawah


Bentuk
Corona (asp bucc)
Pentagonal
Aspek Mesial/distal Rhomboidal
Radix tunggal & kerucut
Cusp secara umum ada 3(tiga) Buccal : 1 Lingual : 2
Perbedaan dengan P1
Ukuran labioingual
: P2>P1
Cusp buccal
: P2<P1
Tidak terdapat fisura pertumbuhan marginalis
Crista marginalis membagi as gigi secara tegak lurus
8. Molar Pertama Bawah

Bentuk
Aspek occlusal
: Pentagonal
Aspek mesial/distal : Rhomboidal
Mempunyai 2 akar
: Mesial & Distal
Ukuran mesiodistal > labiolingual
Aspek buccal/lingual : trapesium
Gigi terbesar pada rahang bawah.
Mempunyai 5 cusp, 3 bukal dan 2 lingual.
Permukaan bukal berinklinasi ke lingual.
Mesiodistal mahkota lebih besar dari bukolingual.
Bagian oklusal berbentuk segi empat.
Mempunyai 2 akar, akar mesial lebih panjang, akar distal lebih bulat.

9. Molar Kedua Bawah

Bentuk
Aspek occlusal
: empat persegi panjang
Aspek mesial/distal : Rhomboidal
Radix 2
: mesial&distal
Terdapat fisura pertumbuhan buccalis, memisahkan:Cusp mesiobuccalis&Cusp distobuccalis
Terdapat fisura pertumbuhan lingualis
Ukuran M2 < M1
Fisura pertumbuhan mesialis Dangkal & pendek

10. Molar Ketiga Bawah

Bentuk
Aspek occlusall/ mesia/ distal Mirip M2
Bervariasi
Sifat-sifat umum
Gigi yang terakhir erupsi dens serotinus (wisdom tooth)
Tidak mempunyi titik kontak distal
Ukuran & bentuk bervariasi
Sering mengalami impaksi
Mempunyai 2 tipe umum:
Tipe I
Terdapat 4 cusp
Ukuran : besar/kecil dari M2 RB
Ukuran M3 RB M3 RA
Tipe II
Terdapat 5 cusp
supplemental groove
Ukuran, jumlah akar bervariasi
Mempunyai 2 akar
bersatu (fusi)
Mempunyai > 2 akar

You might also like