Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Lupus
merupakan
Eritematosus
kondisi
Sistemik
inflamasi
yang
Lupus
didefinisikan
sebagai
dimana
lain
yang
diduga
dapat
menyebabkan kerusakan
organ.
autoimun,
Etiologi
Eritematosus
gangguan
sistem
tubuh
tergolong
kolagen-
kulit,
sama
penyakit
dan
pembuluh
darah
yang
disebut
ANA
(anti-nuclear
antibody).
perubahan
waktu.
dalam
dari
Penyebab
waktu
ke
dalam
Dengan antigennya
patogenesis
keadaan
LES
normal
yang
adalah
mencegah
yang resisten.1,3.4
imun
di
dalam
plasma
yang
seringkali
terlihat
eritematosus.
pada
lupus
mendahului
gejala-gejala
Dukungan
Untuk
membedakan
lupus
psikologis
merupakan
menggunakan
terjadi
lupus
manifestasi
dalam
mendiagnosis
kelainan.
Kriteria
ini
ketrampilan
konseling
mulut,
artritis,
ILUSTRASI KASUS
serositis,
Pasien perempuan,
42
tahun
sistem
saraf,
gangguan
antinuclear.
gangguan
perdarahan,
imunologis,
antibodi
1,2,6
Tujuan
penderita
lupus
MRS.
Keluhan
awalnya
dirasakan
untuk
bekas
dan
luka,
adalah
pada
dan
untuk
mencegah
semakin
lama
lemas
semakin
lupus
juga
kemungkinan
perlu
mengetahui
telah
beristirahat.
adanya
manifestasi
melakukan
pemeriksaan
secara
meliputi
pemberian
kortikosteroid
Pasien
dirasakan
laboratorium
berat.
Lemas
pekerjaan
tidak
rumah
bisa
tangga
MRS.
digerakkan
Nyeri
memberat
dan
diistirahatkan.
saat
bahu
membaik
jika
Nyeri
sendi
ini
mengganggu
sedikit membaik.
beraktivitas.
aktivitasnya.
Saat
ini
minum
muncul
nyeri.
obat
dan
kembali
sariawan
rutin.
dan
nyeri
tenggorokan
itu
pasien
Aktivitas
buang
air
kecil
juga
Buang air
besar
dikatakan normal
yang
Keluhan seperti
sesak, nyeri
menderita
penyakit
jantung,
penyakit persendian.
untuk
telan
yang
mendapatkan
ia
rasakan
obat
dan
penurun
telah
panas,
dijual.
Kesehariannya
pasien
didapatkan
kesan
kesadaran
compos
respirasi
16
sakit
sedang,
mentis
(GCS
tekanan darah
98 kali / menit,
kali/menit,
reguler
THT
tidak
metilprednisolone.
penyakit
Riwayat
penyakit
tidak ada
keluarga
yang
batas
ditemukan
ditemukan
dalam
edema
normal.
kelainan.
pada
Pada
Pada
ekstrimitas
Pada
pasien
pemeriksaan
dilakukan
penunjang.
pemeriksaan
darah
Dari
lengkap
sepanjang
traktus
urinarius
dan
meteorismus.
yang
SGPT
144,80
U/L,
terdapat
Pasien
et
didapatkan
kesimpulan
causa
hemolitik
autoimun,
imunologi
yang
pemeriksaan
Ciprofloxacin
1/1000
Ceftriaxone
vivo.
Pada
pemeriksaan
nonreaktif.
positif,
Pada
pola
cytoplasmic
dilakukan
didapatkan
2x2
mg
intravena,
gr
intravena,
granular.
Pada
2x4
pemeriksaan
pemeriksaan
kesan
radiologi,
thoraks
pneumonia.
AP
Pada
diagnosis
berupa
sputum
pada
serositis,
rongga
mulut,
artritis,
gangguan
pada
ginjal,
gangguan
imunologis,
antibodi antinuclear.1,4
Pasien perempuan umur 42 tahun
yang mengeluh lemas sejak satu bulan
SMRS keluhannya disertai dengan nyeri
sendi dan pinggang, muka kemerahan,
dan rambut rontok. Dari keluhan tersebut
pasien
dicurigai
dengan
lupus
eritematosus sistemik.
Selanjutnya
pemeriksaan
dilakukan
darah
dan
urin.
Dari
dan
hematuria.
Anemia
pada
pasien
kerusakan
pada
bagian
menunjukan
pada
ginjal
glomelorus.
8,9
Diagnosis
sistemik
lupus
dapat
eritematosus
dengan
menilai
dari
dilakukan
hipoalbuminemia
pemeriksaan
diperkuat
spesifik
Tes
untuk
Coombs
dan
Tes
akan
ACR
dengan
kondisi
dan
anemia
hipokromikmikrositer.
ditemukan
antiphospholipid
kriteria
Tujuan
penatalaksaan
LES
antibody
dari
sebagai antigen.4,9
organ
NSAID
dalam
dalam.
mengurangkan
Kortikosteroid
dapat
Pada
pasien
diberikan
kortokosteroid
menginduksi
dari
lupus.
Tujuan
yang tinggi
dosis
Pada pasien
diberikan
bertujuan
lupus eritematus.4,7,9
antibodi
dengan
Direk
Paracetamol
tingggi,
sebagai
4x500mg
analgesik
secara
menyebabkan
perlunya
8
DAFTAR PUSTAKA
bertahan
hidup
pada
[>124 mol/l
(>1,4 mgdl)],
g/l
(12,4
g/dl)],
hipoalbuminemia, hipokomplemenemia,
dan aPL pada saat diagnosis.1,3,9
Penyebab mortalitas utama pada
dekade pertama penyakit adalah aktivitas
penyakit sistemik, gagal ginjal, dan
infeksi;
selain
itu,
kejadian
2,7
10