Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
A. Pendahuluan
Hemodiolisaatau lebih dikenal dengan cuci darah adalah
suatu jenis pengobatan yang umum diketahui di masyarakat.
Hemodialisa atau hemodiolisis adalah jenis pengobatan yang
dilakukan pada penderita gagal ginjal. Sebagai masyarakat
awam, yang kita ketahui adalah bahwa untuk melakukan cuci
darah membutuhkan jumlah uang yang cukup banyak..
Prosedur yang lama dan hal-hal lainnya.
Akan tetapi, apakah sebenarnya dan bagaimanakan cuci
darah itu? Pengobatan jenis adalah pengobatan yang hanya
dilakukan pada penderita gagal ginjal. Cuci darah umumnya
disediakan di rumahsakit besar yang mempunyai peralatan
lengkap.
Sampai sekarang, cuci darah dianggap sebagai metode
pengobatan paling umum untuk penderita gagal ginjal atau
kerusakan ginjal.
Gagal ginjal sendiri adalah suatu kondisi dimana
seseorang tidak dapat mengfungsikan kedua ginjalnya dengan
baik. Hal ini mengakibatkan ginjal yang berfungsi sebagai alat
ekskresi tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Keadaan inimengakibatkan kotoran yang seharusnya
dikeluarkan bersama urine malah masuk ke dalam darah dan
membuat peredaran darah berjalan tidak lancar.
Maka dari itulah dilakukan hermodiolisa/hermodiolisis
untuk membersihkan kotoran atau sisa pencernaan yang
masuk ke dalam darah.
BAB 2
PEMBAHASAN
B. Gagal Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ yang terletak pada daerah pinggang,
dilindungi oleh tulang rusuk bawah belakang. Beratnya hanya 120-150
gram saja (seukuran kacang).
Fungsi utama renal adalah menyaring darah dan membantu tubuh
membuang kelebihan air, garam, dan limbah metabolisme tubuh. Selain
itu juga membantu menyeimbangkan kadar elektrolit dalam tubuh,
mengontrol tekanan darah, dan menstimulasi produksi sel darah merah.
Penyakit ginjal memang tidak menular, tetapi menimbulkan kematian dan
dibutuhkan biaya mahal untuk pengobatan yang terus berlangsung
seumur hidup pasien. Karenanya peningkatan kesadaran dan deteksi dini
akan mencegah komplikasi penyakit ini menjadi kronis.
Gagal ginjal stadium awal sangat sulit dideteksi karena tidak
menimbulkan keluhan atau ciri-ciri yang jelas. Di rumah sakit, kasus gagal
ginjal biasanya terdeteksi dengan pemeriksaan ureum dan kreatinin
darah. Gejala yang berhubungan dengan gagal ginjal biasanya tidak khas,
misalnya anoreksia, mual, muntah dan perubahan status mental yang
disebabkan oleh penumpukan zat-zat sisa metabolisme tubuh khususnya
urea serta pembengkakan tungkai atau bagian tubuh lain karena
penumpukan cairan.
Beberapa pasien, terutama yang gagal ginjalnya disebabkan oleh kelainan
prerenal, akan mengalami penurunan jumlah urin (jumlah urin normal
minimal 0.51.0 mL/kgBB/jam).
Untuk itu secepat nya atasi penyakit gagal ginjal dengan pengobatan
herbal gagal ginjal yang mampu menyembuhkan secara alami tanpa
operasi, dengan ini gagal ginjal dengan mudah secara herbal dapat di
obati tanpa operasi.
a) GAGAL GINJAL
Gagal ginjal adalah kondisi dimana renal gagal berfungsi untuk
menyaring darah dan membuang sisa metabolisme tubuh melalui
urin. Hal ini bisa bersifat kronis, yaitu terjadi perlahan-lahan selama
bertahun-tahun, ataupun akut (secara tiba-tiba).
b) PENYEBAB GAGAL GINJAL AKUT
Ada 3 penyebab utama gagal ginjal akut, yaitu :
Turunnya level aliran darah ke renal secara drastis. Hal ini dapat
disebabkan oleh: kecelakaan berat yang menyebabkan banyaknya
darah hilang, atau infeksi berat (disebut Sepsis) yang mengurangi
aliran darah ke renal
C. Hemodiolisa/Hemodiolisis
Hemodialisa adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang paling
banyak dipilih oleh para penderita GGT. Pada prinsipnya terapi
hemodialisa adalah untuk menggantikan kerja dari ginjal yaitu
menyaring dan membuang sisa sisa metabolisme dan kelebihan
cairan, membantu menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh serta
membantu menjaga tekanan darah.
a) Apa itu hemodialisa?
Hemodialisa adalah metode pencucian darah dengan membuang
cairan berlebih dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat
dialysis untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak.
b) Kapan seseorang harus menjalani terapi hemodialisa ?
11
operasi sembuh dan cimino bisa digunakan. Cimino ini bisa bertahan
selama 3 tahun untuk kemudian harus dicari pembuluh darah yang
lain.
Setelah akses didapatkan, maka proses hemodialisa akan dilakukan.
Hemodialisa dilakukan dengan alat yang disebut dialyzer. Mesin akan
memompa darah kita keluar dari tubuh secara sedikit demi sedikit
untuk kemudian dicuci dalam dialyzer ini. Dialyzer merupakan alat
seperti filter dengan ribuan serat halus yang akan menyaring semua
zat berbahaya, cairan dan elektrolit berlebih. Di dalam dialyzer
terdapat cairan khusus yang disebut dialysate yang mengandung
cairan dan formula khusus yang berfungsi menyerap zat yang tidak
perlu dan menambahkan zat atau mineral atau elektrolit yang kurang.
Komposisi dialysate dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan cairan
dan darah anda saat melakukan hemodialisa. Karena itulah setiap kali
akan melakukan hemodialisa anda akan melalui pemeriksaan darah
terlebih dahulu dulu untuk melihat komposisi elektrolit dan berbagai
komponen kimia darah dalam tubuh saat itu.
Setelah selesai disaring, maka darah yang sudah bersih akan dipompa
kembali ke dalam tubuh. Proses ini akan diulang berkali-kali hingga
seluruh darah berhasil disaring.
i) Berapa lama proses hemodialisa berlangsung?
Rata-rata tiap orang memerlukan waktu 9 12 jam dalam seminggu
untuk mencuci seluruh darah yang ada, tetapi karena ini waktu yang
cukup panjang, maka biasanya akan dibagi menjadi tiga kali
pertemuan dalam seminggu selama 3-5 jam setiap kali hemodialisa.
Tentu saja ini tidak sama untuk tiap orang, lamanya waktu yang
dibutuhkan dan berapa kali dalam seminggu harus dilakukan
hemodialisa sangat tergantung pada derajat kerusakan ginjal, diet
sehari-hari, penyakit lain yang menyertai, ukuran tubuh dll. Karena itu
penting untuk konsultasi secara teratur pada dokter yang menangani
anda mengenai jadwal hemodialisa anda.
j) Apa komplikasi yang dapat muncul selama hemodialisa?
Menurut Tisher dan Wilcox (1997) serta Havens dan Terra (2005)
selama tindakan hemodialisa sering sekali ditemukan komplikasi yang
terjadi, antara lain :
1) Kram otot
Kram otot pada umumnya terjadi pada separuh waktu berjalannya
hemodialisa sampai mendekati waktu berakhirnya hemodialisa. Kram
otot seringkali terjadi pada ultrafiltrasi (penarikan cairan) yang cepat
dengan volume yang tinggi.
2) Hipotensi
Terjadinya hipotensi dimungkinkan karena pemakaian dialisat asetat,
rendahnya dialisat natrium, penyakit jantung aterosklerotik, neuropati
otonomik, dan kelebihan tambahan berat cairan.
3) Aritmia
13
5) Hipoksemia
Hipoksemia selama hemodialisa merupakan hal penting yang perlu
dimonitor
pada
pasien
yang
mengalami
gangguan
fungsi
kardiopulmonar.
6) Perdarahan
Uremia menyebabkan ganguan fungsi trombosit. Fungsi trombosit
dapat dinilai dengan mengukur waktu perdarahan. Penggunaan
heparin selama hemodialisa juga merupakan factor risiko terjadinya
perdarahan.
7) Ganguan pencernaan
Gangguan pencernaan yang sering terjadi adalah mual dan muntah
yang disebabkan karena hipoglikemia. Gangguan pencernaan sering
disertai dengan sakit kepala. Infeksi atau peradangan bisa terjadi pada
akses vaskuler.
8 ) Pembekuan darah
Pembekuan darah bisa disebabkan karena dosis pemberian heparin
yang tidak sesuai ataupun kecepatan putaran darah yang lambat.
- Hipotensi : ini paling sering pada pasien gagal ginjal dengan diabetes
mellitus atau kencing manis tapi seiring dengan kemajuan teknologi,
resiko ini semakin berkurang.
- Kram otot. Dulu hal ini sering terjadi tetapi dengan mesin dialysis
sekarang angka kejadiannya berkurang.
14
15
17
membran area sekitar 0,8 sampai 2,2 meter persegi dan nilai KoA
memiliki urutan dari mulai 500-1500 ml/min.
KoA yang dinyatakan dalam satuan ml/min dapat diperkirakan
melalui pembersihan maksimum dari dialisator dalm tekanan darah
yang sangat tinggi dari grafik tingkat alirannya. Secara singkat konsep
fisika yang digunakan dalam hemodialisis adalah konsep fluida
bergerak. Syarat fluida yang ideal yaitu cairan tidak viskous (tidak ada
geseran dalam), keadaan tunak (steady state) atau melalui lintasan
tertentu, mengalir secara stasioner, dan tidak termampatkan
(incompressible) serta mengalir dalam jumlah cairan yang sama
besarnya (kontinuitas).
18
BAB 3
PENUTUP
D. KESIMPULAN
Hemodialisis adalah suatu pengobatan yang dilakukan oleh penderita
gagal ginjal. Penderita gagal ginjal tingkat akut harus terus menerus
melakukan hemodiolisis sampai akhirnya mendapat donor ginjal. Apabila
penderita gagal ginjal akut tidak mendapatkan donor ginjal, maka mereka
harus melakukan hemodiolisis seumur hidup.
Hemodiolisis sebagai bentuk pengobatan juga memiliki efek samping
bagi pasien adatu penderita. Apabila ada cara lain yang lebih alami untuk
menangani gagal ginjal maka ada baiknya, tidak terlalu bergantung pada
hemodiolisis.
19