You are on page 1of 10

KONDUKTOMETRI

LAPORAN TETAP
PRATIKUM INSTRUMEN DAN PENGUKURAN
OLEH :
Kelompok 3 (2.KC)
1.
2.
3.
4.
5.

Melia
Riza Apriana
Sandi Satria Wibiseno
Teta Hoiriah
Dwi Indah Mayasari

(NIM 061430401228)
(NIM 061430401235)
(NIM 061430401237)
(NIM 061430401242)
(NIM 061430401989)

Instruktur : Dr.Rusdianasari, M.Si

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2015
KONDUKTOMETRI

1. Tujuan Percobaan
- Menentukan daya hantar listrik/konduktivitas pada larutan

2. Alat dan Bahan yang digunakan


Alat yang digunakan
- Elektroda emmension cell dengan konstanta cell 0,79
- Gelas kimia 250ml
1 buah
- Gelas kimia 100ml
3 buah
- Labu ukur 100ml
3 buah
- Pipet ukur 10ml
1 buah
- Pipet tetes
1 buah
- Kaca arloji
2 buah
- Corong
2 buah
- Spatula
2 buah
- Pengaduk
2 buah
- Alat konduktometer
seperangkat
Bahan yang digunakan
- KCl 1M
- NaOH 1M
- CH3COOH 1M
3. Dasar Teori
Konduktometri adalah salah satu metoda analisa kimia kuantitatif
berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik (G) suatu
larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan. Daya
hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion
yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar. Kelebihan
ini meliputi biaya yang rendah. Voltmeter dan elektroda jauh lebih murah
dibandingkan dengan instrumen-instrumen ilmiah yang paling modern
Salah satu sifat larutan elektrolit adalah kemampuannya untuk
menghantarkan arus listrik. Sifat hantaran ini sangat berguna di dalam
pemecahan berbagai persoalan dalam bidang elektroanalisis. Secara
kuantitatif sifat hantaran ini dapat digunakan untuk analisis suatu zat yang
dipelajari dalam konduktometri. Konduktometri merupakan metode analisis
kimia berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik suatu
larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion didalam larutan. Daya
hantar listrik berhubungan dengan pergerakan suatu ion di dalam larutan ion
yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar. Daya hantar
listrik merupakan kebalikan dari tahanan, sehingga daya hantar listrik
mempunyai satuan ohm. Bila arus listrik dialirkan dalam suatu larutan
mempunyai dua elektroda, maka daya hantar listrik berbanding lurus dengan

luas permukaan elektroda dan berbanding terbalik dengan jarak kedua


elektroda.
Berdasarkan hukum Ohm bahwa arus listrik I (ampere) yang mengalir
dalam sebuah konduktor berbanding lurus dengan gaya gerak listrik E (volt)
dan berbanding terbalik dengan hambatan R (ohm) dari konduktor.
I=E/R ... (1)
Sehingga daya hantar listrik mempunyai satuan ohm-1 . Bila arus listrik
dialirkan dalam suatu larutan yang mempunyai dua elektroda, maka daya
hantar listrik (G) berbanding lurus dengan luas permukaan elektroda (A) dan
berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda (I).
G = l/R = k (A / I) ... (2)
Kemampuan suatu zat terlarut untuk mengantarkan arus listrik disebut
daya hantar ekivalen yang didefinisikan sebagai daya hantar suatu gram
ekivalen zat terlarut di antara dua elektroda dengan jarak kedua elektroda
adalah 1 cm. yang dimaksud dengan berat ekivalen adalah berat molekul
dibagi jumlah muatan negatif atau positif. Volume larutan (cm3) yang
mengandung satu gram ekivalen zat terlarut.
Konduktivitas mempunyai siemens per cm. konduktivitas larutan kimia
lazimnya berkisar antara 0,1-2000 mili siemens per cm (ms/cm). kalau dua
elektroda direndam dalam larutan yang mengandung ion-ion, maka akan
mengalir arus listrik antara kedua elektroda tersebut, apabila terdapat beda
tegangan listrik antara kedua elektroda tersebut.
Arus mengalir dari katoda yang bermuatan negative ke anoda yang
bermuatan positif. Sebagai pebawa arus adalah ion-ion dalam larutan. Selisih
potensial antara kedua elektroda tersebut tidak boleh terlalu besar agar tidak
terjadi elektrolisa.Besarnya arus yang mengalir ditentukan oleh parameterparameter sebagai berikut :
- Beda tegangan antara kedua elektroda.
- Konsentrasi ion-ion.
- Sifat ion seperti besarnya muatan, derajat disosiasi, besarnya ion,
-

kompleksasi dengan molekul lain dan sebagainya.


Suhu larutan.
Luas permukaan masing-masing elektroda.
Jarak antara katoda dan anoda.
Semakin besar arus makin besar pula konduktivitas K. Luas permukaan

elektroda dan jarak antara katoda dan anoda merupakan parameter yang tetap,

karena parameter-parameter tersebut bergantung pada rancangan elektroda.


Oleh karena itu setiap elektroda mempunyai factor tersendiri yang
dimasukkan dalam perhitungan konduktivitas ( cell constant K/cm ).
Pada permukaan elektroda dapat terjadi tegangan lebih ( over voltage )
yang tidak sebanding lagi dengan arus dan konsentrasi ion. Untuk mencegah
tegangan lebih tersebut perbukaan elektroda dilapis dengan lapisan platinum
yang halus dan aktif. Pelapisan elektroda dengan platinum disebut
platinizing.
Parameter harus dipertahankan tetap sama selama pengukuran
konduktivitas adalah suhu larutan. Sebaiknya digunakan wadah titrasi yang
dindingnya berlapis dua, sehingga dalam dinding tersebut dapat dialirkan air
pada suhu tertentu dari thermostat.
4. Prosedur Kerja
Kalibrasi Konduktometer
a. Selkonduktivitas dipasang pada

socket cond cell dengan socket

berwarna hitam
b. Resistance termometer Pt-100 dipasang pada socket warna merah.
c. Alat Konduktometer dihidupkan.
d. Harga pada elektroda emmension cell dicek harga konstanta sel dan pada
cell const dimasukkan harga 1,00 dan tombol x1 ditekan.
e. Harga temperature pada temp dimasukkan dengan menekan tombol
temp.
f. Harga koefisien temp dimasukkan untuk larutan KCl 1,95 sedangkan
untuk yang lain dapat dimassukkan konstanta 2.
g. Frekuensi 2 KHz ( tombol tidak ditekan ) digunakan.
h. Gelas kimia diisi dengan 50 ml KCl 1M dan dimasukkan elektroda
kedalamnya.
i. Temperature larutan KCl 1 M diatur sesuai dengan tabel berikut ini
T (0C)
0
10
15
20
21
22
23

KTabel (mS/cm)
7,15
9,33
10,48
11,67
11,91
122,15
12,39

T (0C)
24
25
26
27
28
29
30

KTabel (mS/cm)
122,64
12,88
13,13
13,37
13,62
13,87
14,12

j. Harga K dimasukkan pada suhu larutan untuk menghitung konstana sel


(K). Dimana K = KTabel pada temp T/ KPengukuran
k. Harga konduktivitas larutan KCl dicatat.
l. Konduktivitas pada CH3COOH 1M dan NaOH 1M dicari dan
dibandingkan dengan perhitungan secara teoritis serta dicari persen
kessalahannya.
Kation
H+
Na+
K+
NH4+

0 (S.cm2/mol)
349,8
50,1
72,5
73,5

Anion
OHClICH3COOC2O42HCO3

0 (S.cm2/mol)
198,3
76,3
76,8
40,9
74,2
44,5

5. Data pengamatan
- Kalibrasi Konduktometer
Konsentrasi KCl
:1M
TemperaturKCl
: 27,7 0C
Konstanta pada elektroda : 0,79 mS/ cm
Konstanta pada tabel
: 13,61 mS/cm
Konstanta pengukuran
: 10,83 mS/cm
- Pengukuran harga K pada sample
No
1
2
3
4

Nama Sample
KCl 1M
NaOH 1M
CH3COOH 1M

T (0C)
27,7
29,8
28,6

AMDK

29,4

Harga K
136,1 mS/cm
214 mS/cm
232 mS/cm
1197
S/cm

6. Perhitungan
- Kalibrasi Konduktometer
K Tabel
Konstanta sel = K Pengukuran
=

13,61 mS/cm
10,83 mS / cm

= 1,2567
Nilai konstanta sel secara teori adalah 0,79 mS/cm sehingga :

%Kesalahan =
=
-

PraktekTeori
Praktek
(1,25670,79)
1,2567

x 100%
x 100%

= 37,1365%
Pengukuran harga K pada sample
KCl 1M 100ml
g = M. V. BM
= 1M . 0,1 L. 74,555 gr/mol
= 7,4555 gr
NaOH 1M 100ml
g = M. V. BM
= 1M . 0,1 L. 40 gr/mol
= 4 gr
CH3COOH 1M 100ml
. .1000
M1 =
BM
=

99,7 . 1,050 gr /ml . 1000


60,05 gr /mol

= 17,4329 M
M 2 .V 2
V1 =
M1
=

1 M . 100 ml
17,4329 M

= 5,7362 ml
Nilai K pada KCl 1M
0 K+ = 73,5 S.cm2 / mol
KPraktek = 136,1 mS/cm
0 Cl- = 76,3 S.cm2 / mol
S . cm 2/mol x conc mol/ L
3
L
= 0 =
1000 cm / L
Jika konsentrasi KCl 1M maka :
L Cl- = 76,3 mS/cm
L K+ = 73,5 mS/cm
L KCl = 149,8 mS/cm
149,8 mS /cm136,1mS /cm
%Kesalahan =
149,8 mS/cm

. 100%

= 9,1455%
Nilai K pada NaOH 1M
0 Na+ = 50,1 S.cm2 / mol
KPraktek = 214 mS/cm
0 OH- = 198,3 S.cm2 / mol
S . cm 2/mol x conc mol/ L
3
L
= 0 =
1000 cm / L
Jika konsentrasi NaOH 1M maka :
L OH- = 198,3 mS/cm
L Na+ = 50,1 mS/cm
L NaOH = 248,4 mS/cm
248,4 mS/cm214 mS /cm
%Kesalahan =
248,4 mS /cm

. 100%

= 13,8486%
Nilai K pada CH3COOH 1M
0 H+
= 349,8 S.cm2 / mol
KPraktek = 232 mS/cm
2
0 CH3COO = 40,9 S.cm / mol
S . cm 2/mol x conc mol/ L
L
= 0 =
1000 cm 3 / L
Jika konsentrasi NaOH 1M maka :
L CH3COO- = 40,9 mS/cm
L H+
= 349,8 mS/cm
L CH3COOH = 370,7 mS/cm
370,7 S . cm2 /mol232 mS/cm
%Kesalahan =
370,7 mS /cm

. 100%

= 31,4157%
7. Analisa Percobaan
Dalam percobaan konduktometri yang bertujuan untuk mengetahui daya
hantar listrik suatu larutan atau konduktivitas pada suatu lautan. Larutan yang
digunakan ada tiga yaitu KCl 1M, NaOH 1M, dan CH 3COOH 1M. Pertama
melakukan kalibrasi pada konduktometer sesuai dengan prosedur. Kalibras
digunakan untuk mengetahui kebenaran dari nilai suatu pengukuran. Pada
percbaan diperoleh %kesalahan 37,1365%.
Selanjutnya dilakukan penukuran konduktivitas pada larutan KCl 1M
diperoleh 136,1 mS/cm sedangkan secara teori adalah 149,8 mS/cm sehingga
diperoleh %kesalahan KCl 1M sebanyak 9,1455%. Pada larutan NaOH 1M
secara praktek dan teori diperoleh 214 mS/cm dan 248,4 mS/cm dengan

%kesalahan 13,8486%. Pada larutan CH3COOH 1M secara praktek dan teori


didapat 232 mS/cm dan 370,7 mS/cm dengan %kesalahan 31,3157%.
Hal yang paling penting dalam percobaan ini adalah pengecekan dan
kalibrasi . Didalam konduktometer terdapat elektrroda yang harus dicek baik
yang anoda maupun katoda. Elektroda tersebut berfungsi untuk merespon
daya hanta listrik pada larutan. Diibaratkan sebagai jembatan untuk
menghubungkan dua daratan yang terpisah.
8. Pertanyaan
- Mengapa diperlukan kalibrasi sebelum menggunakan alat ?
- Mengapa pada saat kalibrasi haus menggunakan elektrodan emmension
-

cell ?
Jelaskan prisip pengukuran konduktometer !

Penyelesaian
- Sebelum menggunakan alat harus memerlukan kalibrasi. Hal terssebut
dikarenakan kalibrasi sangat penting untuk mencapai ketelusuran
pengukuran, selain itu dapat menenukan deviasi dan kebenaran
-

konvensional nilai penunjuk alat ukur.


Karena elektroda yang terdapat pada alat konduktometer ada dua yaitu
anoda dan katoda dimana keduanya akan merespon aliran listrik yang
masuk yang dialirkan dari muatan positif ke muatan negatif. Jadi intinya

elektroda berfungsi untuk merespon aliran listrik.


Prinsip pengukuran pada konduktometer ialah sel hantaran yang
dicelupkan kedalam larutan ion + dan ion yang ada dalam larutan
menuju sel hantaran yang menghasilkan sinyal listrik berupa hambatan.

9. Kesimpulan
- Pada kalibrasi konduktometer diperoleh TKCl = 27,7 dengan Ktabel = 13,61
-

mS/cm dan Kpengukuran = 10,83 mS/cm dengan %kesalahan 37,1365.


Pada pengukuran nilai konduktivitas
1. KCl 1M diperoleh %kesalahan 9,1455
2. NaOH 1M dengan %kessalahan 13,8486
3. CH3COOH 1 M didapat %kesalahan 37,4157

DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet. Praktikum Instrumen dan Pengukuran. Konduktometer. 2015. Politeknik
Negeri Sriwijaya. Palembang
http://masykuri.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/11/HandOut3-Konduktometri.pdf

GAMBAR ALAT

You might also like