Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pada usia Toddler dan prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan
emosional.
Anak usia toddler dan prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian jati
dirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik
dan
psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai penyakit yang akan mudah
menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh
para
praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang tetap
paling baik dilakukan.
Berkaitan dengan uraian diatas maka dalam makalah ini penulis menguraikan
beberapa masalah kesehatan yang banyak dijumpai pada anak usia ini serta usaha
pencegahan dan penanganannya terutama yang berkaitan dengan tindakan
keperawatan dan menyangkut satu masalah yang paling menonjol sehingga
muncul
satu diagnosa keperawatan keluarga.
BAB II
ISI
Konsep Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Departemen Kesehatan RI:
1988)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. (Salvicion G
Bailon dan Aracelis Maglaya: 1989)
tahapan kehidupan keluarga menurut Duvall dalam menghadapi anak pra
sekolah, pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah
mulai bergaul dengan teman sebaya, tapi sangat rawan dalam masalah kesehatan
karena tidak mengetahiu mana yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini
anak sangat sensitive terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah
mulai menanamkan norma-norma kehidupan, norma-norma agama, norma-norma
sosial budaya dan sebagainya.
Definisi Anak Pra Sekolah
Pra sekolah adalah tahap inisiatif. Banyak tugas dicapai selama usia ini
yang dapat dihambat oleh penyakit kronis dan ketidakmampuan. Cara pikir pra
sekolah tentang lingkungan khususnya berhubungan dengan perkembangan sosial.
Meskipun anak usia pra sekolah umumnya menggunakan komunikasi verbal yang
lebih baik alasan mereka bersifat intuitif. Oleh karena itu banyak petunjuk untuk
berkomunikasi dengan anak kecil diterapkan juga pada anak usia prasekolah.
Pertumbuhan Dan Perkembangan Menurut Para Ahli
Freud
Anak usia pra sekolah adalah termasuk anak berumur 3-6 tahun. Anak
pada usia pra sekolah termasuk dalam kelompok fase falik. Selama fase ini
genetalia menjadi area menarik dan area tubuh sensitif. Anak mempelajari
adanya perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki dengan mengetahui
adanya perbedaan alat kelamin. Sering kali anak sangat penasaran dengan
pertanyaannya yang berkaitan dengan perbedaan ini. Orang tua harus bijak
dalam memberi penjelasan tentang hal yang sesuai dengan kemampuan
perkembangan kognitifnya agar anak mendapatkan pemahaman yang benar.
Selain itu, untuk memahami identitas gender, anak sering meniru ibu atau
bapaknya. Misalnya dengan menggunakan pakaian ayah atau ibunya. Secara
psikososial pada fase ini mulai berkembang superego, yaitu anak mulai
berkurang sifat egosentrisnya.
Erikson
Anak usia pra sekolah termasuk dalam tahapan perkembangan psikososial
inisiatif versus rasa bersalah dimana perkembangan inisiatif diperoleh dengan
cara
mengkaji
lingkungan
melalui
kemampuan
indranya.
Anak
Kohlberg
Anak usia pra sekolah telah mencapai tahap conventional, dimana anak
berorientasi pada mutualitas hubungan interpersonal dengan kelompok. Anak
Sulivan
Tahap : masa kanak-kanak
Umur : 3 - 5 Tahun
Kemampuan berbahasa digunakan/ dibutuhkan untuk teman bermain.
Karakteristik khusus : Anak-anak mengintegrasikan harga dirinya dan
berkembangnya rasa dengki (perasaan bahwa seseorang hidup diantara
permusuhan).
Tahap : juvenil
Umur : 5-6 tahun
Karakterisrik Khusus : Anak menjadi sosial, bersaing, bekerjasama dan belajar
untuk mengawasi tingkah laku pribadi dengan kontrol lingkungan.
Piegat
Anak pada usia ini termasuk dalam tahapan pra operasional. Karakteristik
utama perkembangan intelektual pada tahapan praopersional didasari oleh
sifat egosentris. Ketidakmampuan untuk menempatkan diri sendiri di tempat
orang lain. Pemikiran didominasi oleh apa yang mereka lihat dan rasakan
dengan pengalaman lainnya. Pada anak pra sekolah mempunyai tugas untuk
menyiapkan diri memasuki dunia sekolah.
Anak usia pra sekolah berada pada fase peralihan antara preconceptual
dan intuitive thought. Pada fase pre conceptual, anak sering menggunakan satu
istilah untuk beberapa orang yang punya ciri yang sama. Misalnya menyebut
nenek untuk setiap wanita tua, sudah bongkok dan memakai tongkat.
Sedangkan fase intuitive thought anak sudah bisa memberi alasan pada
tindakan yang dilakukan yang dilakukannya. Satu hal yang harus diingat
bahwa anak usia pra sekolah berasumsi bahwa orang lain berpikir seperti
mereka sehingga perlu mengenali pengertian mereka dengan pendekatan non
verbal.
Ciri Khas Pra Sekolah
1. Ciri Fisik
Pertumbuhannya pada masa kini agak lambat dan kenaikan berat badannya
antara 1 sampai 1,5 kg per tahun, anak akan mencapai berat 2 kali berat pada
umurnya ketika 1 tahun yaitu pada wakti umur anak itu mencapai 6 tahun.
Pertumbuhan panjangnya tidak begitu pesat akan tetapi berkelanjutan
(kontuinuitas), pada umur 5 tahun panjangnya adalah sekitar 2 kali panjang
pada waktu dilahirkan, penambahan panjang ini relatif lebih banyak
dibandingkan dengan penambahan bertanya, sehingga anak tersebut
kelihatanya tinggi (panjang) tetapi kurus. Pertumbuhan badan dapat dikatakn
hampir semua dan mengkoordinasi fungsinya. Anak tersebut sudah dapat
berbucara dan berjalan, dan pada periode ini sang bayi yang telah menjadi
anak kecil itu akan sangat menaruh perhatian pada apa-apa yang berada
disekelilingnya yang kadang-kadang orangtua yang kurang mengerti akan
merasa sangat jengkel. Akibat perhatianya ini (terhadap apa-apa di
sekelilingnya) maka sang anak kurang perhatianya pada makan. Pemaksaan
orangtua terhadap anaknya agar makan secara psikologis akan dapat
menjadikan anak itu membenci makanan, dalam hal ini orngtua hendaknya
brtlaku sebijaksana mungkin, dengan melakukan car-cara pengrangsangan.
Pada akhir periode ini gigi susu mulai rontok dan tumbuhlah gigi
permanen, caries atau kebusukan gigi sering pula timbul. Harus pula
dikarenakan
keinginanya
mencapai
benda
yang
ada
Meniru garis.
Membuat silang.
Meniru tulisan.
Membuat bentuk-bentuk
c. Komunikasi pasif
-
d. Komunikasi aktif
-
Bicara dengan ucapan yang dapat dimenerti orang lain (yang masih
asing).
e. Kecerdasan
-
Mulai menyadari tentang masa lalu dan yang akan datang (misalnya :
Kemarin kita pergi ke kebun. Hari ini kita pergi ke rumah nenek).
f. Menolong Diri
-
Dapat menuang air dengan baik (tanpa tumpah) dari tempat air (teko/
cerek).
Komunikasi Pasif
Komunikasi Aktif
Kecerdasan
Menolong Diri
Tingkah Laku
3. Ciri Psikologis
a. Gemar Mengobrol
Para ahli perkembangan meneliti mengapa anak usia prasekolah
sangat suka ngobrol. Menurut mereka, diusia sekitar empat tahun, organ
bicara anak cukup matang. Pengucapan kata dan artikulasi semakin baik.
Huruf r tidak lagi dilafalkan I , huruf k tidak lagi dilafalkan t
.Anak usia ini sudah bisa diharapkan mengucapkan bunyi- bunyi yang
sulit seperti prajurit dan kerupuk .
Sebagai
orang
tua,
Anda
berperan
penting
dalam
proses
perkembangan bicara anak. Anda adalh model bucara bagi anak dalam
memperkenalkan kata- kata baru, bertanya dan menjawab pertanyaan serta
menggunakan tata bahasa yang baik. Anda juga menjadi contoh bagi anak
dalam hal menyukai bacaan dan menulis atau mengarang.
b. Bisa Kontrol Diri
Sejalan dengan perkembangan kemampuan kognitifnya, si kecil tak
lagi marah atau langsung merajuk manakala keinginannya tak terpenuhi. Ia
menawar agar bkeinginannya diluluskan. Ia sadar merajuk bukanlah cara
yang dapat diterima. Itu sebabnya ia tak lagi sebentar- sebentar merajuk.
Kemampuan ini memperlihatkan ia lebih pandai mengontrol diri.
Rutinitas, kebiasaan dan menilai yang dikenalnya membuat sikecil tak
harus diingatkan akan perilaku yang diharapkan darinya. Kontrol diri
adalah ketrampilan yang dipelajari sepanjang waktu (orang dewasapun
terkadang mengalami kesulitan melakukanya). Dr. Michele Borba,
Konsultan pendidikan dari Amerika Serikat dan penulis buku Building
Moral Intellegence: The Seven Essential Virtues That Teach Kids to Do
The Right Thing, menyebutkan bahwa kontrol diri merupakan salah satui
aspek lain seperti menolong orang lain dan berempati.
c. Cemas Situasi Baru
terhadap ketidaktahuan dan perliu diingat bahwa pada usia ini anak masih
belum fasih dalam berbicara (Behrman, 1996).
a. Komunikasi Pasif
Dapat mengikuti 3 perintah yang tidak berhubungan, dalam urutan
tepat.
Mengerti perbandingan sesuatu sifat dari benda/orang secara bertingkat
(biasa-lebih-paling).
Mendengarkan cerita yang panjang.
Menggabungkan perintah lisan ke dalam kegiatan bermain.
Mengerti urutan kejadian-kejadian kalau anak diberitahu.
b. Komunikasi Aktif
Bertanya dengan pertanyaan : Kapan Bagaimana Mengapa
Menggunakan kata-kata : Dapat Akan
Pada anak usia pra sekolah sangat peka terhadap stimulus yang
dirasakannya yang akan mengancam kebutuhan serta keutuhan tubuhnya.
Oleh karena itu, apabila perawat akan melakukan suatu tindakan, ia akan
bertanya mengapa, untuk apa dan bagimana hal itu dilakukan. Anak
membutuhkan penjelasan atas p;ertanyaannya. Sebaiknya kita sebagaim
perawat menggunakan bahasa yangn dapat dimengerti anak ketika melakukan
perawatan anak dan berikan contoh yang jelas sesuai dengan kemampuan
kognitifnya.
Tindakan Dan Peran Perawat
Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan tindakan pada masa
prasekolah antara lain :
Biarkan
anak
untuk
memegang
peralatan
atau
bermain
dengan
Terangkan prosedur atau kerja dari peralatan tersebut dalam bentuk yang
sederhana.
Buka baju anak seminimal mungkin dan biarkan anak untuk membuka
bajunya sendiri (pada usia ini anak sangat pemalu) saat akan dilakukan
tindakan.
Jangan
pelit
memberi
diperoleh/ditunjukkan
si
pujian.
Sekecil
prasekolah,
apa
pun
hendaknya
kemajuan
orang
tua
yang
selalu
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Dalam tahap pengkajian, data yang diperoleh oleh perawat yaitu data yang
berhubungan dengan keluarga dan anak.
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
keluarga saat ini, tugas perkembangan yang sudah pernah dilakukan, riwayat
keluarga inti, riwayat keluarga suami istri
Fungsi keluarga
Penyebab masalah keluarga dan koping yang dilakukan keluarga
Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia prasekolah
Identitas anak
Pemeriksaan fisik
Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini
EVALUASI
Saat evaluasi, perawat hendaknya selalu memberi kesempatan kelurga
untuk menilai keberhasilannya, kemudian diarahkan sesuai dengan tugas
keluarga dibidang kesehatan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pra sekolah merupakan salah satu masa tumbuh kembang anak dalam usia
sebelum sekolah yaitu 3-5 tahun. Pada masa ini anak-anak biasanya sangat
hiperaktif, penuh inisaiatif dan keingintahuan yang sangat tinggi terhadap sesuatu
hal yang ada di sekelilingnya. Terkadang semua itu malah membahayakan dirinya
sendiri. Untuk menghindari resiko yang tidak diinginkan, peran orang tua dan
perawat sangat penting dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak pra
sekolah ini.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Friedman,Marilyn M.1995.Keperawatan keluarga teori dan praktek.EGC:Jakarta
Pedoman Bina Tumbuh Kembang Anak. (1985). Departemen Kesehatan R.I.:
Jakarta.
Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:
Penerbit Bubu Kedokteran (EGC).
www.tabliod -nakita.com
www.google.com/perkembangan anak.
Disusun oleh
Alita Setyorini (1.1.10509)
Ari Essanti (1.1.10510)
Dwi Wanto (1.1.10513)
Iin Werdining R (1.1.20527)
Irma Yanuar Kristy (1.1.20528)
Khoiriyah (1.1.10516)
Sa'diyah Setyaningsih (1.1.10523)
Umar Akhsani (1.1.10529)
Yustina Sulistyarini (1.1.20535)