Professional Documents
Culture Documents
DEMAM
Disusun oleh :
Atika Bashirati Ilman, S. Ked
10700062
Pembimbing :
dr. Erika Arys Sandra, Sp. PD
LEMBAR PENGESAHAN
REFERAT
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
JUDUL
DEMAM
:
:
Mengetahui
DOKTER PEMBIMBING
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
Berkat dan Karunia-Nya referat yang berjudul "Demam ini dapat diselesaikan.
Referat ini merupakan tugas kepanitraan klinik dari SMF Ilmu Penyakit Dalam di
RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo.
Dalam menyelesaikan referat ini, tentu tak lepas dari bantuan berbagai pihak,
maka tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. dr. Erika Arys Sandra, Sp. PD sebagai pembimbing kepanitraan klinik
SMF Ilmu Penyakit Dalam di RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo
2. dr. Rizki Habibie, Sp. PD sebagai pembimbing kepanitraan klinik SMF
Ilmu Penyakit Dalam di RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo
3. dr. Ketut Ari S., M. Sc. Sp. PD sebagai pembimbing kepanitraan klinik
SMF Ilmu Penyakit Dalam di RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo
4. Teman - teman sejawat, serta
5. Berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan referat ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk meyelesaikan referat
ini, namun penulis sadar bahwa referat ini masih jauh dari sempurna, sehingga
kritik dan saran akan selalu kami terima dengan senang hati demi mencapai
kesempurnaan. Atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .......................................................................................i
Kata Pengantar ..............................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................iii
BAB I : Pendahuluan.....................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................2
BAB II : Tinjauan Pustaka ............................................................................3
2.1 Definisi......................................................................................3
2.2 Patofisiologi..............................................................................3
2.3 Klasifikasi.................................................................................5
2.4 Tipe Demam..............................................................................6
2.5 Pemeriksaan penunjang............................................................6
2.6 Algoritma diagnosis..................................................................7
2.7 Penatalaksanaan........................................................................8
2.9 Prognosis...................................................................................9
2.10 Komplikasi..............................................................................9
BAB III : Kesimpulan....................................................................................10
Daftar Pustaka................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi demam.
b. Untuk mengetahui patofisiologi demam.
c. Untuk mengetahui penyakit-penyakit penyebab demam berdasarkan
klasifikasi dan karakteristik demam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Demam adalah peninggian suhu tubuh dari variasi suhu normal
sehari-hari yang berhubungan dengan peningkatan titik patokan suhu di
hipotalamus (Dinarello & Gelfand, 2005). Suhu tubuh normal berkisar
antara 36,5-37,2C. Derajat suhu yang dapat dikatakan demam adalah
rectal temperature 38,0C atau oral temperature 37,5C atau axillary
temperature 37,2C (Kaneshiro & Zieve, 2010).
oleh
pirogen
eksogen
dan
pirogen
endogen
akan
Penyebab tersering
Infeksi Saluran
Nafas Atas
Pulmonal
Gastro-intestinal
SSP
Eksantem
Kolagen
Lama
demam pada
umumnya
Akut
<1 minggu
dipastikan
pemeriksaan
dengan
sederhana
Demam tanpa
Localizing Signs
Fever of Unknown
Origin
(FUO)
dibagi menjadi:
FUO Klasik
Demam
pada
pasien
rawat jalan pada 3 kali
kunjungan atau 3 hari
pada perawatan tanpa
penyebab yang jelas atau
1 minggu pemeriksaan
penunjang
diagnostik
invasive
pada
pasien
rawat jalan tanpa hasil
yang bermakna dengan
suhu >38,30C dan lama
demam > 3 minggu
Leukemia,
Lymphoma
Neoplamsa
Infeksi
Infeksi
Neoplasma
Lain-lain
TB
ekstrapulmonal,
abses,
endocarditis,
infeksi jamur
Limfoma,
keganasan
hematologik,
hepatoma
SLE, RA, emboli
paru, demam
obat, penyakit
granuloma
FUO Nosocomial
Demam dengan >38,30C
Kronis
>3 minggu
pada
pemeriksaan
pada
pasien rawat inap, tanpa
tanda infeksi saat MRS,
dengan minimal 3 hari
pemeriksaan dan 2 hari
kultur tanpa hasil bermakna.
FUO Neutropenik
Demam
dengan
suhu
>38,30C
pada
3
hari
pemeriksaan dan 2 hari
kultur tanpa hasil bermakna
dengan neutrophil <500/mL
atau
diprediksi
akan
mencapai <500/mL dalam
1-2 hari berikutnya.
FUO HIV
Demam >38,30C pada
pemeriksaan 4 minggu
atau >3 hari rawat inap
tanpa penyebab yang
jelas.
Penyakit
Peningkatan suhu tubuh
yang
menetap
dengan
fluktuasi maksimal 0,4oC
selama periode 24 jam.
Fluktuasi
diurnal
suhu
Remitten
Intermiten
Siklik
Septik
Quotidian
Double
quotidian
Relapsing
atau
periodik
Demam
rekuren
normal
biasanya
tidak
terjadi
atau
tidak
signifikan.
Penurunan suhu tiap hari
tetapi
tidak
mencapai
normal dengan fluktuasi
melebihi 0,5oC per 24 jam.
Suhu
kembali
normal
setiap
hari,
umumnya
pada
pagi
hari,
dan
puncaknya
pada
siang
hari.
Kenaikan
suhu
dalam
beberapa
hari
dan
terdapat periode bebas
demam yang kemudian
diikuti dengan kenaikan
suhu seperti semula.
Suhu badan naik tinggi
pada malam hari. Biasanya
disertai dengan menggigil
dan keringat. Bila demam
tinggi
kembali
normal
maka
disebut
demam
hektik.
Ditandai
dengan
paroksisme demam yang
terjadi setiap hari.
Memiliki 2 puncak dalam
12 jam
Ditandai
oleh
episode
demam berulang dengan
interval
regular
atau
irregular.
Tiap
episode
diikuti
satu
sampai
beberapa hari, beberapa
minggu atau beberapa
bulan suhu normal.
Demam
yang
timbul
kembali dengan interval
irregular
pada
satu
penyakit yang melibatkan
organ
yang
sama
(contohnya
traktus
urinarius)
atau
sistem
organ multipel.
Demam Berdarah
10
harus diperiksa
Dema
SIR
Ya
No
Sumber Infeksi
Ada :
Tonsilitis
Pneumonia
UTI
Tifoid Fever
Abses
Amuba
Kolesistitis
2.7 Penatalaksanaan
Sumber Infeksi
Tidak Jelas :
Bukan SIRS
karena
infeksi
Ada tanpa
SIRS
Terapi
empiris
Setelah 3
hari kultur
darah (-)
Terapi
demam
Bukan
Tonsilitis
Pneumonia
UTI
Abses
amuba
Kolesistitis
11
Tidak Jelas
Terapi
antipiretik
Setelah 3
hari kultur
darah (-)
Tetap
demam
Bukan
ini
memblok
pembentukan
prostaglandin
12
sehingga
BAB III
13
KESIMPULAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Dinarello, C.A., and Gelfand, J.A., 2005. Fever and Hyperthermia. In:
Kasper, D.L., et. al., ed. Harrisons Principles of Internal Medicine. 16th ed.
Singapore: The McGraw-Hill Company
Ismail, Dasnan, dkk. 2008. Panduan Pelayanan Medik. Jakarta: PB PAPDI
Kaneshiro, N.K., and Zieve, D. 2010. Fever. Washington: University of
Washington
Longo, Dan L., dkk. 2008. Harrisons Principle of Internal Medicine: 18th
Edition. New York: McGraw Hill Medical
Nelwan, R.H., 2009. Demam: Tipe dan Pendekatan. Dalam: Sudoyo, A.W.,
Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., dan Setiati, S., ed. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid III. Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing
Sudoyo, Aru W., dkk. 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam; Edisi V. Jakarta:
Interna Publishing
15