Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Campak merupakan penyakit yang sangat menular dan sebagai penyebab utama
kematian anak di negara berkembang termasuk Indonesia. Rencana strategi global maupun
regional 2006 2010 yang dicanangkan WHO bersama unicef tahun 2006 menyatakan
bahwa tujuan program pengendalian penyakit campak adalah mengurangi angka kematian
campak sebesar90%(estimated) pada tahun 2010 dibanding tahun 2000. Untuk mencapai
tujuan pengendalian penyakit campak tersebut dilakukan upaya :
1. Mencapai cakupan imunisasi campak dosis pertama >90% secara nasional dan minimal
>80% diseluruh kabupaten/kota pada tahun 2010
2. Melaksanakan imunisasi campak kesempatan kedua dengan cakupan >90% pada anak
usia kurang 5 tahun pada tahun 2010.
3. Penyelidikan dan manajemen kasus pada semua KLB campak tahun 2009.
4. Melaksanakan surveilans campak berbasis kasus individu (Case Based Surveilance)
bagi semua negara yang telah melaksanakan kampanye campak.
Program Imunisasi campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982,kemudian pada tahun
1991 berhasil dicapai status imunisasi dasar lengkap atau Universal child Immunization
(UCI) secara nasional.Sejak tahun 2000 imunisasi campak kesempatan kedua diberikan
kepada anak sekolah kelas I VI (Catch Up) secara bertahap yang kemudian dilanjutkan
dengan pemberian imunisasi campak secara rutin kepada anak sekolah dasar kelas I SD
(BIAS). Untuk mempercepat tercapainya perlindungan campak pada anak,sejak tahun 2005
sampai agustus 2007 dilakukan kegiatan crash program campak terhadap anak usia 6 59
bulan dan anak usia sekolah dasar diseluruh provinsi dalam 5 tahap.
Sejak tahun 1999 terjadi kecenderungan penurunan daerah UCI, yang menyebabkan
meningkatnya frekwensi KLB campak cukup besar yaitu 244 kejadian pada tahun 1999
dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 31 kejadian.Daerah dngan cakupan
imunisasi campak rendahatau pada daerah dengan akumulasi kelompok rentan(suseptibel)
yang tidak tercakuoimunisasi selama beberapa tahun ( 3- 5 tahun)sering terjadi KLB
campak.Distribusi kelompok umur pada KLBdengan cakupan imunisasi yang rendah
umumnya terjadipada kelompok umur 1-4 tahun dan 5 9 tahun,sedangkan pada beberapa
daerah dengan cakupan imunisasi tinggi dan merata cenderung bergeser padakelompok
umur yang lebih tua (10 14 tahun).
Untuk menilai dampak pelaksanaan program tersebut dan mencapai regional strategic
goal diperlukan surveilans campak yang baik agar dapat memberikan arahan kepada
program secara efektif dan efisien.pelaksanaan surveilans campak di Indonesia belum dapat
menggambarkan angka kematian campak . Bila cakupan imunisasi campak sebesar 80% di
Indonesis,maka diperkirakan terdapat 30.000 kematian campak pada tahun 2000.
Sejak dilakukan kampanye campak di Indonesia,angka kematian penderita campak
diharapkan menurun sehingga upaya program pemberantasan campak dari tahap reduksi
mulai diarahkan kepada tahap eliminasi dengan penguatan startegi imunisasi dan surveilans
berbasis kasus individu (case based). Surveilans campak berbasis kasus individual mulai
diintensifkan pada tahun 2007 ditingkat puskesmas.
1.2
RUMUSAN MASALAH
a) Apa pengertian Campak ?
1.3
1.4 Manfaat
Sebagai Informasi bagi pembaca tentang campak
2.1 PENGERTIAN
Suatu penyakit virus akut yang sangat menular dengan gejala awal berupa demam,
konjungtivitis, pilek, batuk dan binti-bintik kecil dengan bagian tengah berwarna putih atau
putih kebiru-biruan dengan dasar kemerahan di daerah mukosa pipi (bercak Koplik). Tanda
khas bercak kemerahan dikulit timbul pada hari ketiga sampai ketujuh; dimulai di daerah
muka, kemudian menyeluruh, berlangsung selama 4-7 hari, dan kadang-kadang berakhir
dengan pengelupasan kulit berwarna kecoklatan. Sering timbul lekopenia. Penyakit lebih
berat pada bayi dan orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak. Komplikasi dapat
terjadi sebagai akibat replikasi virus atau karena superinfeksi bakteri antara lain berupa otitis
media, pneumonia, laryngotracheobronchitis (croup), diare, dan ensefalitis.
Penyakit campak dikenal juga sebagai Morbili atau Measles,merupakan penyakit yang
sangat menular (infeksius),yang disebabkan oleh virus,90 % anak yang tidak kebal akan
terserang penyakit campak.Manusia diperkirakan satu-satunya reservoir,walaupun monyet
dapat terinfeksi tetapi tidak berperan dalam penyebaran.
Di seluruh dunia diperkirakan terjadi penurunan 56 % kasus campak yang dilaporkan
yaitu 852.937 kasus pada tahun 2000 menjadi 373.421 kasus pada tahun 2006,ini
disebabkan karena adanya peningkatan surveilans campak di Indonesia dan India.
Sejak vaksinasi campak diberikan secara luas terjadi perubahan epidemiologi campak
terutama di negeri berkembang.Dengan tingginya cakupan imunisasi,terjadi penurunan
campak dan pergeseran umur ke umur yang lebih tua.
Walau cakupan imunisasi cukup tinggi,KLB campak mungkin saja masih akan terjadi
yang diantaranya disebabkan adanya akumulasi anak-anak rentan ditambah 15 % anak
yang tidak terbentuk imunitas.
2.2 PENYEBAB
Paramyxoviridae (RNA),jenis morbillivirus yang mudah mati karena panas dan cahaya.
2.3 CARA DAN MASA PENULARAN
Melalui udara dengan penyebaran droplet, kontak langsung, melalui sekret hidung atau
tenggorokan dari orang-orang yang terinfeksi dan agak jarang melalui benda-benda yang
terkena sekret hidung atau sekret tenggorokan. Campak merupakan salah satu penyakit
infeksi yang sangat menular, puncak penularan pada saat gejala awal (fase prodromal),yaitu
pada 1-3 hari pertama sakit.
2.4 MASA INKUBASI
Masa inkubasi berlangsung sekitar 10 hari, tapi bisa berkisar antara 7-18 hari dari saat
terpajan sampai timbul gejala demam, biasanya 14 hari sampai timbul ruam. Jarang sekali
lebih lama dari 19-21 hari. IG untuk perlindungan pasif yang diberikan setelah hari ketiga
masa inkubasi dapat memperpanjang masa inkubasi.
b.
c.
d.
Khas (pathognomosis) ditemukan kopliks spot atau bercak putih keabuan dengan
dasar merah di pipi bagian dalam (mucosa bucal).
Bercak kemerahan / rash yang dimulai dari belakang telinga pada tubuh berbentuk
makulo papular selama 3 hari atau lebih,beberapa hari (4-7 hari) ke seluruh tubuh.
Bercak kemerahan makulo papular setelah 1 minggu samapi 1 bulan berubah
menjadi kehitaman (hiperpigmentasi) disertai kulit bersisik.Untuk kasus yang telah
menunjukkan hiperpigmentasi (kehitaman ) perlu dilakukan anamnesis dengan
teliti, dan apabila pada masa akut (permulaan sakit) terdapat gejala gejala
tersebut di atas maka kasus tersebut termasuk kasus campak klinis.
2.6 KOMPLIKASI
Sebagian besar penderita campak akan sembuh,komplikasi akan terjadi pada anak usia < 5
tahun dan penderita dewasa > 20 tahun. Kasus campak pada penderita malnutrisi dan
defisiensi vitamin A serta imun defisiensy (HIV), campak dapat menjadi lebih berat atau
fatal.
Komplikasi yang terjadi yaitu:
Diare
Bronchopneumonia
Malnutrisi
Otitis media
Kebutaan
Encephalitis
2.9 PATOGENESIS
Campak adalah penyakit infeksi sistemik yang dimulai infeksi pada bagian epitel saluran
pernafasan di nasopharing.Virus campak dikeluarkan dari nasopharing mulai dari masa
prodromal sampai 3-4 hari setelah rash.
2.10 IMUNITAS
Infeksi alami karena penyakit campak cenderung menimbulkan antibodi lebih baik
dibanding antibodi yang terbentuk karena vaksinasi campak.Setelah terjadi infeksi
virus,maka terjadi respons seluler segera yang kemudian diikuti oleh respon imunitas pada
saat timbulnya rash.Bila pada seorang anak tidak terdeteksi adanya titer antibodi
campak,maka anak tersebut kemungkinan masih rentan.Penyembuhan terhadap penyakit
campak tergantung pada kemampuan reson dari T-cell yang adekuat.
Dengan adanya maternal antibodi,biasanya anak-anak akan terindung dari penyakit
campak untuk beberapa bulan,biasanya antibodi akan sangat berkurang setelah anak umur
6-9 bulan yang menyebabkan anak menjadi rentan terhadap penyakit campak. Suatu infeksi
dengan kadar virus yang tinggi kadangkala dapat melampaui tingkat perlindungan dari
materna antibodi sehingga anak dapat terserang penyakit campak pada umur 3-4 bulan.
Indonesia menggunakan vaksin beku- kering jenis life attenuated measles vaccines Cam-70
produksi PT. Biofarma. Puncak dari pembentukan antibodi terjadi 21-28 hari setelah
pemberian vaksinasi atau setelah terinfksi virus campak. Untuk sebagian besar individu
imunitas akan terjadi seumur hidup (life long) begitu juga imunitas yang terbentuk akibat
terserang penyakit campak.
Vaksin efikasi campak pada anak yang mendapatkan vaksin pada usia 9 bulan
sebesar 85%, pada anak yang menerim vaksin campak pada usia 12 bulan sebesar 95%
dan pada anak usia 15 bulan sebesar 98%.
Imunisasi campak sebagai persyaratan bagi anak-anak yang akan masuk sekolah dan
bagi anak-anak pada pusat penitipan anak sampai dengan mahasiswa perguruan tinggi,
telah terbukti efektif dalam penanggulangan campak, di sekolah-sekolah walaupun cakupan
imunisasi pada anak-anak tersebut mencapai lebih dari 95% tingkat kekebalan yang lebih
tinggi dibutuhkan untuk mencegah timbulnya KLB. Hal ini dapat dicapai melalui imunisasi
ulang yang diberikan secara rutin sebagai persyaratan untuk memasuki sekolah.
2.11 Distribusi penyakit
Sebelum kegiatan imunisasi dilakukan secara luas, campak sering terjadi pada masa kanakkanak, lebih dari 90% penduduk telah terinfeksi pada saat mereka mencapai usia 20 tahun;
sedikit sekali orang yang terbebas dari serangan campak selama hidupnya. Campak
endemis di masyarakat metropolitan dan mencapai proporsi untuk terjadi KLB setiap 2-3
tahun. Pada kelompok masyarakat dan daerah yang lebih kecil, KLB cenderung terjadi lebih
luas dan lebih berat. Dengan interval antar KLB (honeymoon period) yang lebih panjang
seperti yang terjadi di daerah Kutub Utara dan di beberapa pulau tertentu, KLB campak
sering menyerang sebagian penduduk dengan angka kematian yang tinggi. Pada umumnya
campak hanya menyerang anak-anak yang tidak diimunisasi atau anak-anak yang lebih
besar, remaja atau dewasa muda yang hanya menerima vaksin satu dosis.
Pengambilan specimen
Karena gejala klinisnya yang sering menyerupai penyakit infeksi virus
lainnya,maka untuk menegakkan diagnosa pasti dari suatu kasus klinis
campak adalah melalui pemeriksaan laboratorium.Adapun pemeriksaan
laboratorium campak di Indonesia :
Pemeriksaan Seriologi
Pemeriksaan ini bertujuan untuk membantu menegakkan diagnose
dengan mendeteksi adanya antibody spesifik dari virus campak.
Isolasi Virus
Pemeriksaan ini bertujuan ini untuk identifikasi virus campak dan
pemeriksaan genotype ataupun epidemiolgi molecular (tetapi bukan
untuk diagnose),jumlah virus campak optimal dalam urine penderita
pada hari 1-5 hari timbulnya rash.
Virus
campak
dapat
diisolasi
dari
specimen
urin,nasopharyngeal,hapus tenggorok dan limfodit darah tepi.
demam dapat pula timbul, namun sangat jarang dan tanpa menimbulkan gejala sisa.
Insidensi tertinggi terjadinya kejang demam adalah pada anak-anak dengan riwayat
atau keluarga dekat (orang tua atau saudaranya) mempunyai riwayat kejang demam.
Ensefalitis dan ensefalopati pernah dilaporkan terjadi setelah diimunisasi campak
(kejadiannya kurang dari 1 kasus per 1 juta dosis yang diberikan). Di Indonesia
kejadian-kejadian seperti ini dipantau oleh Pokja KIPI (Kejadian Ikutan Paska
Imunisasi).
Penyimpanan dan pengiriman vaksin: Imunisasi bisa tidak memberikan perlindungan
apabila vaksin tidak ditangani atau disimpan dengan benar. Sebelum dilarutkan, vaksin
campak disimpan dalam keadaan kering dan beku, relatif stabil dan dapat disimpan di
freezer atau pada suhu lemari es (2-8C; 35,6-46,4F) secara aman selama setahun
atau lebih. Vaksin yang telah dipakai harus dibuang dan jangan dipakai ulang. Baik
vaksin beku-kering atau yang sedang dipakai dilapangan harus dilindungi dari sinar
ultraviolet yang lama karena dapat menyebabkan virus menjadi tidak aktif.
Respon imunisasi pada KLB campak dapat dilakukan sebagai berikut
Imunisasi selektif dengan cara :
o Meningkatkan cakupan imunisasi rutin di desa terjangkit dan sekitarnya
,upayakan cakupan 100%
o Lakukan imunisasi campak kepada seluruh anak usia 6 bulan 5 tahun
yang tidak mempunyai riwayat imunisasi campaklisan maupun berdasarkan
kartu atau catatan yang berkunjung ke puskesmas maupun posyandu
hingga 1 bulan dari kasus terakhir.
Selanjutnya lakukan evaluasi, apabila KLB berlanjut ,konsultasikan dengan subdit
surveilans /imunisasi Pusat/Provinsi, untuk mempertimbangkan pelaksanaan imunisasi
massal diwilayah KLB dan desa sekitarnya yang mempunyai hubungan epidemiologi
(desa yang terserang) upayakan cakupan 100%.
Pemberian Imunisasi campak masal yaitu memberikan imunisasi campak
secara massal kepada seluruh anak pada golongan umur tertentu tanpa
melihat status imunisasi anak tersebut.Golongan umur dan luas wilayah yang
menjadi sasaran sesuai dengan hasil kajian epidemiologi .
Hal- hal yang menjadi pertimbangan antara lain
o Cakupan imunisasi nya rendah
o Mobilitas tinggi
o Rawan Gizi
o Pengungsi dan daerah padat dan kumuh
Pelaksanaan imunisasi massal ini harus dilaksanakan sesegera mungkin,
sebaiknya pada saat daerah tersebut diperkirakan belum terjadi penularan
secara luas. Selanjutnya cakupan imunisasi rutin tetap dipertahankan tinggi dan
merata
Penyuluhan
Masyarakat diingatkan akan bahaya penyakit campak dan pentingnya imunisasi
dan makanan cukup gizi.
Segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan bila ada gejala panas